Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE IMPROVEMENT PRODUCTION CHICKEN FEED BY FERMENTATION AND EGG INCUBATOR IN MALANG VILLAGE Dahliatul Qosimah
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.55 KB) | DOI: 10.21776/ub.jiat.2017.003.01.7

Abstract

The purpose of this public service activities is to help improve productivity and accelerate egg hatchability of eggs using appropriate technology incubator eggs that are expected to improve the economy of the people in the district of Malang apart from that application's use of fermented feed can improve the digestibility so that growth can be maximized. IbM's results show that community service is very enthusiastic partners with activities provided by the team, the use of egg incubators can improve hatchability of eggs in bulk to minimize the time the hatch and feed fermentation using Aspergillus orizae can increase the protein content of crude protein feed from 12.09 to 19 , 77 and lower crude fiber of 7.99 becomes 3.83, which improves the performance egg quality (larger size and eggshell color dark brown). A direct partner to practice the use of the incubator incubator capable hatch into chicks and want to practice the use of chicken feed fermentation.
Dry Leave Cremation Processor (alat pengolah sampah organik berbasis krematorium penghasil abu biokompos organik bebas asap) Chyntia Silvi Yanti Hasan; Intania Novanti Hutama; ‪Dahliatul Qosimah
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.16828

Abstract

Dry Leaves Cremation Processor (DLCP) adalah inovasi tempat pembakaran sampah yang aman terhadap lingkungan. Tempat mengolah ini dirancang sedemikian rupa untuk menampung dan memproses pembakaran sampah berjenis organik di Universitas Brawijaya. Sampah yang telah dibakar akan menjadi abu. Asap yang dihasilkan dari pembakaran disalurkan ke penampungan asap yang dilengkapi penyaringan dari pasir penyerap asap sehingga akan mengurangi emisi gas buang. Abu yang didapat dari sisa pembakaran digunakan sebagai campuran kompos atau yang bisa disebut pupuk abu biokompos organik. Pengelolaan tersebut kemudian diujikan ke tanaman pertanian yang menjadi ikon perguruan tinggi Malang, yaitu bayam merah. Uji atas keefektifan pupuk abu biokompos organik melalui pertumbuhan dari bibit bayam merah. Dua tindakan tersebut melalui DLCP mampu mengolah sampah organik dan mereduksi volume sampah. Sehingga, kondisi tempat penampungan sampah sementara di Universitas Brawijaya tidak akan mengalami penimbunan volume sampah yang dapat menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar. DLCP juga mendukung Program Perguruan Tinggi Adiwiyata. Kefektifan DLCP akan menunjang manajemen pengolahan sampah di Universitas Brawijaya.
Immunomodulator effect of Robusta Lampung coffee extract (Coffee Canephora Var Robusta) in layer chicken infected with Salmonella enteritidis bacteria Dahliatul Qosimah; Djalal Rosyidi; Lilik Eka Radiati; Indah Amalia Amri; Dodik Prasetyo; Fajar Shodiq Permata; Ma A Guiang Beltran; Aulanni’am Aulanni’am; Agri Kaltaria Annisa
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 30, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2020.030.01.07

Abstract

Salmonellosis that attacks poultry, caused by Salmonella enteritidis is a cause of food borne disease in zoonotic humans. Treatment of this disease uses antibiotics but if used irrationally it can result in the emergence of multi-drug resistant bacteria. At present many treatments use herbs which are considered to reduce the negative effects of antibiotics and are environmentally friendly, one of which is coffee. Green coffee is considered to have many active ingredients such as chlorogenic acid (CGA), alkaloids, tannin, polyphenols and polysaccharides which are useful as antimicrobial, anti-inflammatory and enhances the body's immune system. The study used 60 heads ISA Brown day-old chicks (layer strain) chickens artificially infected with S. enteritidis bacteria with concentration of 108 CFU/ml, consisting of negative controls (healthy chickens, without coffee, positive control (chickens were given), T1, T2 and T3 was given different doses of coffee extract with 500 mg/kg BW, 1000 mg/kg BW and 1500 mg kg BW, respectively. The treatments with coffee extracts were given on days 3-15, then infected with 0.5 ml bacteria on day 16 and 60 chickens were necropsied at day 18 for histopathology. Data on relative levels of CD8 Tc cells were calculated using the flowcytometer test and analyzed quantitatively using the One Way ANOVA with a confidence level of 95% while the jejunum histopathology was observed using a microscopy and analyzed descriptively. Results showed that Robusta coffee extract from Lampung can act as an antibacterial by increasing CD8 + T cells and repairing jejunum histopathology
UJI INTRACELLULAR KILLING TERHADAP MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS DARI MAKROFAG PENDERITA DAN INDIVIDU SEHAT BERISIKO TUBERKULOSIS PARU Arlita Leniseptaria Antari; David Pakaya; Dahliatul Qosimah
Media Medika Muda Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Makrofag merupakan sistem pertahanan yang pertama pada infeksi tuberkulosis, dimana masuknya Mycobacterium tuberculosis ke dalam makrofag dan kemampuan bertahan hidup didalamnya merupakan elemen kunci dari patogenesis tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kemampuan intracellular killing terhadap Mycobacterium tuberculosis antara makrofag penderita dan individu sehat berisiko tuberkulosis paru.Metode: PBMC diisolasi dari buffy coat penderita dan individu sehat berisiko tuberculosis paru. Monosit (105 cell/ml) dikultur dalam 24-wells tissue culture plate berisi coverslip, kemudian ditambahkan RPMI 1640 yang disuplementasi 10% HI–PHS (Heat Inactivated Pooled Human Serum) dan diinkubasi pada 37°C, 5 % CO2. Pada akhir periode inkubasi, kultur dipanen, dibilas PBS, Mycobacterium tuberculosis yang terbebas kemudian dikultur dalam media padat Middlebrook 7H10 dan diinkubasi selama 7 hari, 10 haridan 14 hari. Koloni Mycobacterium tuberculosis yang viabel dihitung sebagai CFU (Colony Forming Units).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni Mycobacterium tuberculosis yang viabel setelah intracellular killing lebih banyak terdapat pada makrofag penderita tuberkulosis paru daripada makrofag individu sehat berisiko tuberkulosis paru. Hasil analisa dengan menggunakan uji Univariate Analysis of Variance menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,01).Simpulan: Intracellular killing makrofag penderita tuberkulosis paru lebih rendah daripada individu sehat berisiko tuberkulosis paru. Hal tersebut ditunjukkan dengan lebih banyaknya jumlah koloni Mycobacterium tuberculosis yang viabel pada media Middlebrook 7H10 yang berasal dari makrofag penderita tuberkulosis paru. Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, makrofag, intracellular killing.
Peneguhan diagnosa scabiosis metode sitologi kulit pada kucing domestik di Kota Malang Dodik Prasetyo; Indah Amalia Amri; Sri Murwani; Dahliatul Qosimah
ARSHI Veterinary Letters Vol. 3 No. 2 (2019): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2019
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.3.2.27-28

Abstract

Hewan harus terbebas dari rasa sakit dan penyakit, merupakan salah satu aspek dari “Five Freedom of Life”. Kucing domestik liar banyak dijumpai di kota Malang, baik di jalanan dan pasar yang diduga terkena Scabiosis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan hewan melalui pelayanan pemeriksaan fisik kesehatan dan pemeriksaan penunjang dengan metode sitologi kulit. Teknik scrapping kulit digunakan untuk peneguhan diagnosa Scabiosis sebagai dasar untuk penanganan dan pengobatan. Kucing yang positif menderita scabiosis dilakukan tindakan kuratif, preventif dan pemberian supportif. Hasil sitologi pada 85 ekor kucing menunjukkan sebanyak 38 ekor kucing liar positif ditemukan parasit dan 47 lainnya tidak ditemukan parasit.
Seroprevalensi Brucellosis dan Tingkat Gangguan Reproduksi Pada Sapi Perah di Kota Batu Ani Setianingrum; Mira Fatmawati; Aulia Firmawati; Dahliatul Qosimah; Fidi Nur Aini E P Dameanti; Wahyu Islami; Utami Kurniawati; Lisa D Andriyani
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to measure the incidence rate of brucellosis in dairy cattle at Batu City based onserological tests (seroprevalence) and to determine the relationship between the incidence ofbrucellosis and reproductive disorders. Cross-sectional epidemiological research was conducted todetermine the prevalence of brucellosis in dairy cows. Serum samples were obtained from 130dairy cows over 6 months of age, reproductive disorders data using a questionnaire on 21 farmers.Serological testing used the Rose Bengal Test (RBT) and continued with the Complement FixationTest (CFT). The data analysis used Pearson's Chi-Square correlation statistical test. Theseroprevalence of brucellosis at Batu City was 0.7%. The prevalence of reproductive disorders indairy cows was 29.2% consisted of 8.5% abortion and 20.8% repeated mating. There was acorrelation between brucellosis and the incidence of abortion (2 = 10.90; P<0.05) and a correlation between the incidence of abortion and the age more than 3 years (2 = 5.35; P<0.05). The conclusion of this study showed that the prevalence of brucellosis at Batu city was low (<2%).The results of this study could be used as the basis for implementing a vaccination program anderadicating brucellosis at East Java
Detection of Staphylococcus aureus Biofilm from Subclinical Mastitis Milk Lesmana, Muhamad Arfan; Qosimah, Dahliatul; Murwani, Sri
Veterinary Biomedical and Clinical Journal Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.132 KB) | DOI: 10.21776/ub.VetBioClinJ.2019.001.01.3

Abstract

One of S.aureus's virulence factors is biofilm formation. When biofilms are formed, the bacteria will undergo phenotypic changes that require higher concentrations of antibiotics to inhibit proliferation. Phenotypic changes will lead to increase the production of extracellular matrix and multilayered colonies as well as decrease of metabolic rates, multiplication and polymicrobial colonization resulting in recurrent infection in the host and difficulty being treated with antibiotics due to resistance. The aim of this research was to know the formation of bacterial biofim by slime and quantitative by microplate titer method. The research method was qualitative descriptive using 27 samples of Staphylococcus aureus  with characterized from mastitis infected milk. The bacteria were grown on CRA (Congo Red Agar) media to observe the slime biofilm through bacteria black colony followed by MicrotiterPlate  method  with 570nm wave lenght. The results showed that 27 samples of Staphylococcus aureus which positive to form slime biofilm were 10 samples and continued to microtiter plate showed 3 positive samples of biofilm. The conclusions of this study, Staphylococcus aureus in subclinical mastitis milk samples were positive to form biofilms. 
Toksisitas Larutan Perak Nitrat (AgNO3) pada Mencit Balb-c Berdasarkan Kadar SGPT dan SGOT Amri, Indah Amalia; Hendrasmara, Muhamad Ferian; Qosimah, Dahliatul; Aeka, Ajeng; Rickyawan, Nofan; Purwatiningsih, Wawid; Dameanti, Fidi Nur Aini Eka Puji
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.251-257

Abstract

Perak Nitrat (AgNO3) sering dimanfaatkan di bidang kesehatan sebagai bahan antimikroba. Efek pada organisme yang terpapar perak nitrat dapat mengakibatkan adanya akumulasi toksik pada hepar. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak toksisitas perak nitrat terhadap kadar SGPT dan SGOT pada mencit Balb-c. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 20 ekor mencit Balb-c dengan berat badan 25-30  gram dan umur 2-3 bulan serta masa pemberian perlakuan selama 14 hari. Perlakuan yang diberikan terdiri dari kelompok K- (tanpa induksi), P1 (100 µg/ml), P2 (200 µg/ml), P3 (300 µg/ml), P4 (400 µg/ml). Kadar SGPT dan SGOT diamati dengan menggunakan metode spektrofotometri. Data dianalisa menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dan kesimpulan menunjukkan induksi larutan perak nitrat pada mencit Balb-c dengan dosis P4 (400 µg/ml) dan volume induksi 0.5 ml dapat menyebabkan toksisitas pada mencit yang ditandai dengan peningkatan kadar SGPT dan SGOT.
INTENSIFIKASI PEMELIHARAAN DOMBA DENGAN PENDEKATAN SUMBER DAYA ALAM DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN DI DESA BESOWO KEDIRI Achadiah Rachmawati; Rositawati Indrati; Ike Wanusmawatie; Dahliatul Qosimah; Siti Azizah; Wati, Anif Mukaromah
PROFICIO Vol. 6 No. 1 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i1.4071

Abstract

Desa Besowo, yang terletak di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, memiliki potensi alam yang melimpah, khususnya dalam hal sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk peternakan. Namun, keterbatasan pengetahuan dan kelembagaan yang belum kuat menjadi tantangan utama dalam pengelolaan peternakan domba di wilayah ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternakan domba di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri melalui pendekatan intensifikasi pemeliharaan dan penguatan kelembagaan peternak. Oleh karena itu, program ini difokuskan pada dua aspek utama: (1) penerapan teknik intensifikasi pemeliharaan domba dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal, seperti pakan hijauan dan air bersih yang tersedia di desa; serta (2) penguatan kelembagaan peternak melalui pelatihan, pendampingan, dan pengorganisasian kelompok peternak. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan teknis, dan pendampingan lapangan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pemeliharaan domba, yang berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas ternak. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan peternakan domba yang berkelanjutan di desa-desa lain dengan kondisi serupa. Dengan demikian, penguatan kelembagaan dan pemanfaatan sumber daya alam lokal terbukti efektif dalam mendukung intensifikasi pemeliharaan domba di Desa Besowo, Kediri.
EDUKASI SISTEM KEKEBALAN TUBUH DAN KEBERSIHAN TANGAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM BAITUL MAKMUR MALANG, JAWA TIMUR Qosimah, Dahliatul; Oktanella, Yudit; Kusumarini, Shelly
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait pentingnya kebersihan tangan dan sistem kekebalan tubuh sebagai langkah pencegahan penyakit. Program ini dilaksanakan melalui metode partisipatif yang melibatkan siswa dan guru dalam setiap tahapannya, termasuk edukasi berbasis ceramah, pemutaran video edukatif, serta demonstrasi langsung mengenaiteknik mencuci tangan yang benar. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan siswa. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai kebersihan tangan dan kesehatan, dengan skor pre-testrata-rata 98%. Meskipun peningkatan pengetahuan pasca intervensi tidak terlalu signifikan (dengan ratarata post-test 99,5%), kesadaran siswa tentang pentingnya kebersihan, terutama dalam mencuci tangan, meningkat secara substansial. Beberapa konsep, seperti peran sistem kekebalan tubuh dan dampak mikroorganisme patogen, memerlukan penguatan lebih lanjut. Selain itu, pemberian hand sanitizer sebagai bentuk penghargaan bagi siswa yang aktif berpartisipasi terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Kesimpulannya, program edukasi ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan, meskipun peningkatan pengetahuan bersifat moderat. Rekomendasi pengembangan program meliputi penekanan lebih besar pada konsepkonsep yang kompleks dan pelibatan orang tua serta guru dalam upaya menjaga keberlanjutan praktik kebersihan di rumah dan sekolah. Kata Kunci :  kebersihan tangan; sistem kekebalan tubuh; siswa sekolah dasar; pengabdian masyarakat