Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gonadal Maturity Induction using Karamunting (Melastoma malabatrhicum) Ethanol Extract on White Shrimp Female (Litopenaeus vannamei) Ridwan, Ahmad; Awaludin, Awaludin; Anggraeni, Tjandra
Proceeding International Conference on Global Resource Conservation Vol 6, No 1: Proceeding of 6th ICGRC 2015
Publisher : Proceeding International Conference on Global Resource Conservation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.209 KB)

Abstract

Common problem that happened in white shrimp culturing is insufficiency of mature female to provide the seed simultaneously. There are several methods to accelerate gonadal maturity infemale white shrimp: eye ablation, environmental manipulation, and providing high cholesterol fresh feed. Till now, high cholesterol feed is not very common method. Karamunting or Malabar Melastome (Melasthoma malabatrhicum) is known to have a high cholesterol content, more specifically, lanosterol based on GCMS test. Lanosterol is cholesterol that contained in plants, which assumed as precursor hormone for gonad maturity process in female of white shrimp. The aim of this experiment is to determine whether Karamunting ethanol extract can stimulate and accelerate gonad development in female of white shrimp. This experiment consists of several steps: (1) Karamunting (Melastoma malabathricum) extraction, (2) GCMS test for Karamunting, (3) extract injection to female of white shrimp (Litopenaues vannamel) for 15 days in 3 days interval with dosage variable 0 (control), ), 10 mg/kg BW (P1), 7,5 mg/kg BW (P2), 5 mg/kg BW (P3), 2 mg/kg BW (P4) dan 1 mg/kg BW (P5), (4) The measuring parameters are Karamunting content, morphological gonad development observation and hepatopancreas somatic index (HSI) measurement, (5) Data analysis. Data shows that karamunting ethanol extract with P1 and P2 dosage can result in morphological gonad development response (GML II), meanwhile with P3, P4 and P5 dosage there is no changes observed. All variables didn’t affect the level of HSI (P>0.05). Based on the result, it can be concluded that Karamunting ethanol extract indicates an acceleration of gonad maturity process in white shrimp female.Keywords : Gonad maturity; Hepatopancreas Somatic Index ; L.  vannamei; M. malabatrhicum
Uji Hemaglutinasi Assay pada Hemolimf Spodoptera exigua yang diberi Perlakuan Botani Pestisida Suryani, A.Irma; Anggraeni, Tjandra
bionature Vol 20, No 1 (2019): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.943 KB) | DOI: 10.35580/bionature.v20i1.9758

Abstract

Abstract. The larval stage of the armyworm (Spodoptera exigua), has a high and polyphagous feeding activity so that these insects have the potential to be pests in agriculture. The use of botanical pesticides in this case Mirabilis jalapa, is expected to control agricultural pests so that research on the immune system of S. exigua larvae is carried out by observing lectins that play a role in analyzing foreign molecules that enter the insect's body. The results were obtained, the higher the M. jalapa concentration, at the concentration of M. jalapa 0.4% and 0.8%, the lower the hemolymf agglutination titers. This is thought to decrease the binding capacity of lectins to foreign molecules. So that M. jalapa has the potential to be used as an environmentally friendly botanical pesticide.Keywords: agricultural pests, botanical pesticides, lectin agglutination.
Identifikasi Tipe Sel Hemosit Larva Serangga Trigona Sp (Hymenoptera : Apidae) dan Fungsinya Terhadap Pertahanan Tubuh Bay, Maria Marselina; Anggraeni, Tjandra
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 3 (2016): Jurnal BIO-EDU Volume 1 Nomor 3 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tipe hemosit serangga telah banyak digambarkan, namun pengklasifikasian secara komperhensif masih sulit untuk dilakukan karena setiap individu serangga memiliki bentuk yang sangat berbeda pada berbagai kondisi. Secara umum tipe hemosit seranga dikelompokkan ke dalam enam jenis utama. Sel-sel itu adalah: prohemosit, plasmatosit, granulosit (yang mungkin sama seperti sistosit atau koagulosit), sel-sel spherule (spherulosit), oenositoid dan adipohemosit. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe sel hemosit larva serangga Trigona sp yang telah dilaporkan berperan sebagai vektor penyebab penyakit darah pada tanaman pisang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Hayati Serangga, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Hemolimf diambil dari pembuluh darah pada bagian punggung menggunakan jarum yang halus (Haemotokrit-Kapillaren). Kemudian sampel hemolimf diteteskan pada kaca objek yang telah diberi larutan turk. Untuk penghitungan total hemosit (Total Hemocytes Count (THC)) dihitung menggunakan mikroskop cahaya (pembesaran 40 X). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa larva Trigona sp memiliki 5 jenis hemosit, yaitu : Plasmatosit, Prohemosit, Oenositoid, Sel sperul dan Granulosit. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat lima jenis tipe hemosit larva serangga Trigona sp, yaitu : plasmatosit, prohemosit, oenositoid, sel sperul dan granulosit.
Respon Humoral Serangga Trigona Sp Pasca Infeksi Patogen Penyebab Penyakit Darah (Blood Disease) pada Tanaman Pisang Bay, Maria Marselina; Anggraeni, Tjandra
Journal Science of Biodiversity Vol. 3 No. 2: Oktober 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol3i2pp95-101

Abstract

Trigona sp merupakan salah satu serangga pengunjung bunga pisang yang berperan sebagai vektor penyebar penyakit darah (blood disease) pada tanaman pisang yang disebabkan oleh bakteri blood disease bacterium. Interaksi Trigona sp dan blood disease bacterium dapat memicu aktifnya sistem pertahanan humoral tubuh serangga tersebut. Aktifnya respon humoral Trigona sp ditandai dengan sintesis enzim phenoloksidase (PO) dan sintesis peptida antibakteri (AMP). Tujuan penelitian untuk mengukur respon humoral serangga Trigona sp setelah terinfeksi patogen penyebab penyakit darah. Sistem pertahanan humoral serangga Trigona sp diukur dengan melihat aktifitas enzim PO dan sintesis peptida antibakteri (AMP). Infeksi BDB dilakukan secara oral infeksi dengan jumlah sel bakteri yang berbeda dan lama infeksi divariasikan yaitu 0 (kontrol), 4, 8, 12 dan 24 jam. Hasil penelitian, lama infeksi 4 jam jumlah PO yang dihasilkan yaitu 0,19 unit/mg protein pada infeksi jumlah sel bakteri 19 x 109/ml . Lama infeksi 8 jam, jumlah PO yang dihasilkan sebanyak 0,33 unit/ mg protein pada infeksi jumlah sel bakteri 14. 8 x 109/ml. Lama infeksi 12 jam, jumlah PO yang dihasilkan yaitu 0,18 unit/mg protein pada infeksi dengan jumlah sel bakteri 9.5 x 109/ml. Lama infeksi 24 jam, PO yang dihasilkan yaitu 0,25 unit/mg protein pada infeksi dengan jumlah sel bakteri 14.2 x 109/ml. Uji aktifitas menunjukkan daya hambat sebesar 1,9 cm. Disimpulkan bahwa aktifnya respon humoral ditandai dengan meningkatnya unit PO dan sintesis peptida antibakteri yang ditandai dengan adanya zona hambat pada medium agar Tryphenil Tetrazolium Chloride (TZC).