Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penilaian Perilaku Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale Untuk Menentukan Pegawai Berprestasi di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang Panji Negara; Hadi Setiawan; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.361 KB)

Abstract

Penilaian perilaku kerja merupakan salah satu hal yang penting pada suatu dinas atau instansi bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan pegawai negeri sipil (PNS) dalam hal penilaian untuk mengurangi faktor subjektifitas atau bias. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten merupakan sebuah dinas yang bergerak di bidang pekerjaan umum. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kriteria dan subkriteria untuk menilai hasil perilaku kerja pegawai negeri sipil di bidang bina program/teknik di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang. Metode yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan adalah metode Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale. Metode Analytical Network Process (ANP) digunakan untuk membobotkan setiap kriteria dan subkriteria sedangkan metode rating scale digunakan untuk menilai perilaku kerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan melalui ANP didapatkan bobot setiap kriteria yaitu orientasi pelayanan (0.0015), integritas (0.5264), komitmen (0.0357), disiplin (0.2289), kerjasama (0.0328) dan kepemimpinan (0.1748) bobot setiap subkriteria adalah tidak menyalahgunakan wewenang (0.3007), bersikap jujur dan ikhlas mengerjakan tugas (0.2257), mentaati peraturan kedinasan yang berlaku (0.1818), bertindak tegas dan tidak memihak (0.1501), mentaati ketentuan jam kerja (0.0453), bekerjasama baik dengan rekan kerja, atasan, maupun bawahan (0.0328), memberikan teladan yang baik (0.0237), tanggung jawab sebagai aparatur negara (0.021), mengutamakan kepentingan kedinasan maupun kepentingan pribadi (0.0147), mampu menjaga barang-barang milik negara (0.0018), memiliki sifat sopan untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi (0.0011), mampu menggerakan tim kerja dengan baik untuk mencapai kinerja yang tinggi (0.001), melakukan upaya perbaikan pelayanan secara terus menerus (0.0004). Pegawai negeri sipil yang dinilai perilaku kerja dengan menggunakan metode rating scale memiliki nilai yang berbeda, dari ke 4 pegawai nilai tertinggi yaitu Pegawai 4, (3.95246), pegawai 3, (3.56241), pegawai 1, (3.502463), dan yang nilai paling rendah yaitu pegawai 2 (3.3341).
Analisa Keputusan Pemilihan Supplier Pada PT. Mega Sakti Haq Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Mentari Indria Cahya; Hadi Setiawan; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.088 KB)

Abstract

PT. Mega Sakti Haq merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi dan penyediaan tenaga kerja. PT. Mega Sakti Haq berpengalaman dalam bidang kontruksi seperti proyek perbaikan jalan maupun pembuatan gedung, akan tetapi untuk proyek maintenance pipa PT. Mega Sakti Haq baru pertama kali mendapatkannya. PT.Mega Sakti Haq membutuhkan bahan baku berupa pipa dalam proyek maintenace pipa, oleh karena itu diperlukannya pemilihan supplier pipa.Memilih supplier yang efisien sebagai rekan kerja PT. Mega Sakti Haq dengan pendekatan DEA (Data Envelopment Analysis) dengan model CCR Output Oriented. Perusahaan supplier pipa dalam DEA disebut DMU (Decision Making Unit), DMU dalam penelitian ini ada 4. Prinsip kerja DEA adalah membandingkan data input dan output dari suatu DMU dengan data input dan output lainnya pada DMU yang sejenis sehingga akan menghasilkan nilai efisiensi relatif tiap DMU. Setelah DMU diketahui kemudian ditentukan kriteria input dan outputnya, adapun input dalam penelitian ini adalah harga dan order fullfitment sedangkan kriteria output adalah pelayanan, pembayaran, garansi, dan pengiriman. Kemudian dilakukan pembobotan untuk masing-masing kriteria dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process), dan bobot untuk kriteria pembayaran 0,529, kriteria pengiriman 0,138, kriteria garansi 12,1 dan kriteria pembayaran 0,212. Setelah bobot diketahui barulah melakukan perhitungan DEA, perhitungan dilakukan dengan software DEAP ver 2.1. Dari hasil perhitungan supplier yang memiliki nilai efisiensi relatif 100% adalah PT. B dan PT. D sedangkan dengan PT. A mendapatkan nilai efisiensi relatif 0,796, PT. C mendapatkan nilai efisiensi relatif 0,886. Dikarenakan terdapat 2 supplier yang memiliki nilai efisien 100% maka dilihat peers yaitu PT. A, PT. B, dan PT. D mengacu pada PT. D, sedangkan PT. B mengacu pada PT. B, maka didapatkan DMU terpilih adalah PT. D.
Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Nisa Afina; Faula Arina; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.653 KB)

Abstract

PT. X adalah salah satu perusahaan yang membuat pipa baja las. Pipa baja las yang dihasilkan berupa pipa baja las spiral dan longitudinal. Pipa yang dihasilkan berupa pipa minyak, pipa gas, pipa air, dan pipa pancang. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa munculnya permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat produktivitas kerja karyawan tidak jarang terjadi karena kelalaian karyawan sendiri dalam menggunakan jam kerjanya untuk ngobrol, duduk-duduk, atau izin keluar kantor untuk urusan yang tidak ada kaitannya dengan tugas pekerjaannya. Dari permasalahan-permasalahan tersebut secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang berpengaruh terhadap produktivitas pada PT. X. Variabel pendukung untuk pengukuran produktivitas adalah variabel nilai budaya perusahaan, sikap kedisiplinan kerja, dan kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai budaya perusahaan berpengaruh positif terhadap produktivitas, sikap kedisiplinan berpengaruh positif terhadap produktivitas dan kepuasan kerja pun berpengaruh positif terhadap produktivitas. Adapun yang menjadi pengaruh dominan dalam penelitian ini adalah  sikap kedisiplinan. 
Penentuan Grade Jabatan setingkat Staf menggunakan Hay Job Evaluation Methods (Studi Kasus Divisi Keuangan dan Administrasi PT.XYZ) Amirul Mu'minin; Putiri Bhuana Katili; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.428 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa inspeksi dan audit. Unit usaha yang dijalani adalah jasa pengujian dan analisa, jasa layanan sertifikasi, jasa layanan pelatihan, jasa layanan konsultasi. Dalam rangka meningkatkan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan suatu organisasi, maka faktor SDM (sumber daya manusia) atau karyawan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kontribusi karyawan memiliki andil besar dalam mencapai tujuan organisasi. Proses restrukturisasi organisasi dilakukan dengan tahap analisis jabatan, wawancara dengan atasan pemegang jabatan dan konsensus dengan pihak terkait, hal ini bertujuan agar kegiatan tepat sasaran. Kriteria pembobotan Hay Sistem yaitu Know-How, Problem Solving dan Accountability. Pada jabatan setingkat Staf di Divisi Keuangan dan Administrasi PT.XYZ. Hasil pembobotan kriteria Hay System yaitu, bobot tertinggi ada pada kriteria Tingkat Pengetahuan (Know-How) sebesar 42,2%, selanjutnya kriteria Penyelesaian Masalah (Problem Solving) 35,2%,  dan kriteria Tanggung jawab (Accountability) sebesar 22,6%. Sedangkan Hasil penentuan bobot subkriteria Hay System pada masing-masing kriteria adalah untuk subkriteria Technical Know-How sebesar 21,2%, subkriteria Thinking Environment sebesar 19,8%, subkriteria Management Breadth sebesar 15,7%, subkriteria Thinking Challenge sebesar 15,4%, subkriteria Magnitude sebesar 8,1%, subkriteria Impact sebesar 7,5%, subkriteria Freedome to Act sebesar 6,9%, dan untuk subkriteria Human Relation Skill sebesar 5,5%. Hasil dari penentuan Grade jabatan menggunakan metode Hay System, diperoleh Grade jabatan Staf Akutansi dan Staf Verifikasi berada di Grade 7, Staf HR & D (SDM), Staf Legal dan Staf Keuangan berada di Grade 8, Staf IT berada di Grade 10, Staf Administrasi Umum berada di Grade 11, Staf Gudang, Staf Data Entry/Maintanance berada di Grade 12 dan Staf Inventarisasi berada di Grade 13.
Pemilihan Supplier Material Berdasarkan Multi Attribute Decision Making (MADM) Menggunakan Metode SAW, WP dan TOPSIS Arlius Hamberto; Putiri Bhuana Katili; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.647 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan konstruksi harus memperhatikan manajemen setiap divisi untuk menjadi perusahaan yang unggul, dalam hal ini khsususnya divisi penangananan material, oleh karena itu perusahaan harus memiliki kemampuan bekerjasama dengan supplier, yang diharapkan dapat melakukan pengelolaan manajemen material secara efektif dan efisien, sehingga perusahaan konstruksi dapat memenuhi kualitas dan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan konsumen tersebut. PT XYZ bekerjasama dengan supplier- supplier untuk peralatan dan material seperti kawat las, oksigen, cat, masker, thiner, selang, kaca, oli, material proyek dan sebagainya. Banyaknya supplier ini seharusnya menjadi pertimbangan khusus oleh tim pengadaan supplier untuk lebih selektif dan melakukan pemilihan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan perusahaan, dengan memperhatikan aspek cost, quality, quantity dan time. Dari hasil pengamatan bahwa kurangnya evaluasi terhadap kinerja supplier membuat sulit dalam pengambilan keputusan yang bersifat objektif, sehingga hanya mengedapankan unsur subjektif dan sedikit kriteria seperti harga dan cara pembayaran, padahal menurut Dickson terdapat 22 kriteria untuk mengevaluasi atau memilih supplier.Oleh karena itu pemilihan supplier menjadi salah satu faktor penting untuk menjadikan perusahaan yang unggul.Multi Atribute Decision Making (MADM).Multi Atribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternative optimal dari sejumlah alternatif dengan atribut atau kriteria tertentu, metode MADM yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAW, WP dan TOPSIS.Untuk pemilihan supplier dengan metode SAW diperoleh skor tertinggi untuk material plate pl  adalah PT CJP sebesar 0.883, material chp skor tertinggi diperoleh PT CJP sebesar 0.894, material plate fb diperoleh PT SKM sebesar 0.864, material angle l diperoleh PT CJP sebesar 0.888, material H beam h diperoleh PT CJP sebesar 0.906, material pipe dia diperoleh PT CJP sebesar 0.906 dan material rb dia diperoleh PT CJP sebesar 0.906. Untuk metode WP dan TOPSIS untuk semua material skor tertinggi diperoleh PT CJP.
Pengaruh Quality Of Work Life (QWL) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) (Studi Kasus: PT. Krakatau Tirta Industri) Frediyan Satya Muda; Nurul Ummi; Nuraida Wahyuni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.543 KB)

Abstract

PT Krakatau Tirta Industri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran air bersih ke kawasan industri cilegondan sebagian untuk kebutuhan penduduk kota cilegon.Permasalahan yang dihadapi PT Krakatau Tirta Industri adalah akhir – akhir ini ini motivasi kerja karyawan menurun, dilihat dari tingkat kedisiplinan mengenai kehadiran karyawan dari seluruh karyawan yang ada sebanyak 15% karyawan yang tidak masuk kerja pada bulan Januari sampai Juli 2014, tidak ada sangsi tegas dari atasan terdapat karyawan yang tidak masuk kerja, 10% karyawan yang bekerja hanya seadanya dan perusahaan 1 kali memberi program pelatihan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh Quality of Work Life (QWL) terhadap produktivitas kerja karyawan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan hasil yaitu employee participation berpengaruh negatif terhadap produktivtas kerja karyawan sebesar -0.18, career development berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0.07, conflict resolution berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0.08, communication berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0.32, wellness berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0.44, job security & a safe environment berpengruh negatif terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar -0.01, dan equitable compensation & pride berpengaruh negatif terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar -0.18. Untuk mencapai produktivitas yang baik maka Quality of Work Life (QWL) harus mempunyai carerr development, conflict resolution, communication, dan wellness yang baik.
Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen Syahrul Fauzi; Shanti kirana Anggraeni; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.135 KB)

Abstract

Rumah sakit ibu dan anak XYZ ialah salah satu rumah sakit ibu dan anak yang berlokasi di daerah cilegon yang sedang mencapai visi serta misi dan bersaing dengan kompetitor dibidangnya. untuk melakukan hal itu harus diketahui terlebih dahulu seberapa kompeten karyawan didalamnya  karena sumber daya manusia dalam industri Rumah Sakit harus selalu mengikuti perkembangan dalam mencapai target serta memajukan kinerja didalamnya, Sementara di sisi lain sistem dan prosedur yang diciptakan untuk mengelola sumber daya manusia harus sebaik-baiknya dikelola dan selaras dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama sehingga  secara efektif dan efisien mampu berkontribusi positif untuk kemajuan organisasi. dalam dunia persaingan di bidang jasa dan untuk mewujudkan visi dan misi RSIA ini perlu diadakan penilaian kinerja kompetensi secara umum dengan menggunakan parameter kompetensi manajemen yang terdiri dari kompetensi profesionalisme, kompetensi insani dan kompetensi kepemimpinan. susunan pengukuran kinerja ini dilakukan terhadap 4 level pegawai dimulai dari perawat, kepala ruang, kepala seksi dan kepala keperawatan. pengukuran kerja terhadap semua level dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dengan menilai diri sendiri, menilai bawahan dan menilai atasan. hasil dari pengukuran kinerja pegawai RSIA ini menunjukan bahwa kompetensi profesionalisme karyawan mempunyai skor 3.47 yang berarti dalam managerialnya karyawan ini bekerja dengan pola dan standar kualitas serta memotivasi berprestasi. kompetensi insani seluruh karyawan berada di skor 3.44 yang berarti bekerja dengan hanya pola serta kualitas standar. sedangkan kompetensi kepemimpinan seluruh karyawan ialah 3.58 yang berarti secara umum karyawan memerlukan sebuah sinergi yang mampu menciptakan pemimpin yang dapat dikuti dan diapresiasi. dari penilaian total didapat skor 3.49 yang berarti bekerja dengan pola kerja standar. dengan hasil ini hendaknya perlu dilakukan perbaikan kinerja agar apa yang menjadi visi misi serta pencapaian perusahaan terwujud. pihak RSIA harus memperbaiki standar kerja dimulai dari perawat hingga kepala keperawatan agar kinerja manajemen rumah sakit ini meningkat dan mampu bersaing dengan kompetitor dalam dunia jasa khususnya bidang rumah sakit.
IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT ( HIRA ) DI AREA BATCHING PLANT PT XYZ Rudy Darmawan; Nurul Ummi; Ani Umiyati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.305 KB)

Abstract

Dalam aspek K3, kerugian berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas perusahaan. Tanpa menerapkan manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan, salah satu sumber daya yang terpenting dalam perusahan adalah sumber daya manusia. Dimana setiap proses di area batching plant berpotensi menimbulkan suatu risiko, pada saat pengoperasian alat menimbulkan risiko, Maka dari itu sesuai dengan dilakukannya penelitian ini yaitu identifikasi risiko menggunakan metode HIRA untuk melakukan penilaian risiko potensi bahaya kerja teridentifikasi potensi bahaya sebayak 51 potensi bahaya kerja di Area Batching Plant yang terdiri dari 8 area sebagai area identifikasi. Potensi bahaya kerja yang teridentifikasi. dilakukan penilaian di setiap potensi yang extreme dari potensi bahaya kerja yang teridentifikasi di lingkungan kerja Area Batching plant. Potensi bahaya dengan kategori extreme terdapat pada tempat ruang operator, tempat mixer truck, tempat Remix Truck Undeground, dan tempat Shotcreter Undeground. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di area batching plant perlu dilakukan inspeksi rutin terhadap peralatan operator, dipakai peredam arus listrik di setiap peralatan listrik, membuat tempat penyimpanan air untuk proses pembuatan adukan socrete, dan mematuhi SOP yang ada.
Perancangan Sistem Informasi Pemanfaatan Food Waste Untuk Peternakan Dengan Metode Design Thinking Gunawan, Akbar; Wahyuni, Nuraida; Ananta, Surya Atmadilaga; ummi, nurul; Barleany, Dhena ria
Journal Industrial Manufacturing Vol 10, No 1 (2025): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v10i1.13853

Abstract

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) limbah yang paling banyak di Indonesia adalah limbah makanan sebesar 40,1 %. Upaya pemerintah dalam menangani food waste sudah dilakukan seperti membuat peraturan mengenai sistem pengelolaan pangan dan edukasi agar masyarakat mengonsumsi pangan sesuai yang dibutuhkan dan lain-lain. Salah satu cara mengelola food waste dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak. Forum Kolaborasi & Komunitas Peduli Sampah (FOKKALIS) merupakan organisasi yang terbentuk dari masyarakat yang peduli mengenai sisa makanan. Fokkalis mengelola food waste untuk dijadikan pakan ternak, biogas dan pupuk. Alur pengolahan sisa makanan yang sudah terintegrasi dengan baik namun fokkalis terdapat beberapa menjadi kendala seperti belum memiliki database untuk penerimaan sisa makanan dan produk mereka yang diproduksi belum dapat dijual secara bebas. Sistem informasi diharapkan dapat membantu fokkalis dalam mengelola data dari penerimaan hingga data donatur. Perancangan sistem ini menggunakan metode Design Thinking, yang memiliki tahap Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Testing. Pada tahap testing, penelitian ini menggunakan pengujian usability testing dengan perhitungan system usability scale (SUS) untuk menguji kegunaan prototipe. Hasil pengujian usability testing, pengguna dapat menggunakan dengan waktu rata-rata yaitu 10 menit 27 detik. Skor SUS dari pengujian ini sebesar 69,5 dimana skor ini masuk ke grade “C” dengan tingkat penerimaan tinggi.
ANALISIS SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KABEL Fachrur, Aditya Rahadian; Ummi, Nurul; Ikrima, Qonitati
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 12 No 2 (2024): Inaque Oktober 2024
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/iqe.v12i2.15543

Abstract

Product quality plays an important role in the cable industry to meet standards and improve customer satisfaction, but product nonconformity is still an obstacle that affects production efficiency and costs. This study applies the Six sigma method with the DMAIC approach to the Improve stage to identify the causes of nonconformity and provide recommendations for improvement. The results of the study show four categories of Critical to Quality (CTQ) in cable products, with visual nonconformity as the most dominant at 423.167 km. The U control chart analysis shows that the variation of nonconformity per unit is still outside the statistical control limits, indicating that the production process is not yet stable, with a sigma level of 3.982, indicating significant opportunities for improvement. Based on the Pareto analysis, visual nonconformity is the main priority with the main causes coming from man, machine, method, material, and environmental factors. Recommendations for improvement include increased supervision, periodic machine maintenance, and operator training. Implementation of continuous improvement is expected to reduce nonconformity and improve the quality and efficiency of cable production.