Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Ablasi Tangkai Mata Mempercepat Pematangan Ovari Lobster Pasir (Panulirus homarus) pada Musim Pemijahan Yudha Trinoegraha Adiputra; Muhammd Zairin Junior; Muhammad Agus Suprayudi; Wasmen Manalu; Widanarni Widanarni
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.391 KB)

Abstract

Musim pemijahan alami lobster pasir di perairan Pesisir Barat Lampung terjadi pada Juli-September yang ditandai dengan hasil tangkapan induk betina yang membawa telur mendominasi saat ditangkap. Pelarangan penangkapan lobster pasir ukuran kecil diduga akan menganggu produksi penangkapan sehingga perlu dimulai pembenihan yang memperlukan teknik pemeliharaan dan maturasi ovari induk betina lobster pasir hasil tangkapan alam. Tujuan penelitian ini mempelajari cara pemeliharaan induk dan pengaruh ablasi satu tangkai mata pada maturasi ovari lobster pasir (Panulirus homarus). Empatpuluh delapan ekor lobster pasir digunakan dan dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu ablasi satu tangkai mata dan tanpa ablasi tangkai mata. Tiga ekor diambil dari setiap kelompok pada hari ke-1:3:7:10:14:21 dan 27 untuk evaluasi perubahan anatomi ovari dan gonadosomatik indeks (GSI). Hasil penelitian menunjukkan seleksi selama masa adaptasi induk dapat meniadakan kematian induk karena ablasi mata. Anatomi ovari menunjukkan terjadinya maturasi ovari yang meningkat dari matang awal menjadi matang berlebih dengan ablasi mata pada hari ke-3 setelah ablasi sampai hari ke-27. Berbeda dengan perlakuan diatas, induk betina tanpa ablasi mata tidak dapat mematangkan ovari secara spontan. Setelah 27 hari, ovari secara serentak mencapai matang berlebih yang diasumsikan karena nutrien dari pakan yang diberikan dapat mendukung maturasi ovari. Perbedaan GSI antara perlakuan ablasi satu tangkai mata berbeda nyata (P<0,05) dengan tanpa ablasi tangkai mata. Hal ini menunjukkan hilangnya hormon penghambatan vitelogenesis (VIH) dan terpacunya hormon stimulasi vitelogenesis (VSH) karena ablasi tangkai mata. Studi merekomendasikan adaptasi untuk seleksi induk, ablasi untuk memperoleh maturasi ovari yang singkat dibandingkan dengan tanpa ablasi mata meskipun dengan nutrien pakan yang berkualitas. Kata Kunci: ablasi mata, GSI, lobster pasir, maturasi ovari, musim pemijahan 
Diseminasi Suplementasi Alginat untuk Meningkatkan Produksi Udang Vannamei di Tambak Masyarakat Desa Berundung, Lampung Selatan Agus Setyawan; Siti Hudaidah; Supono Supono; Hilma Putri Fidyandini; Agung Prasetyo; Hilma Nahwa Firdausi; Yudha Trinoegraha Adiputra
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7751

Abstract

Alginat Sargassum telah terbukti mampu meningkatkan imunitas udang vannamei. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini  bertujuan melakukan diseminasi hasil riset suplementasi alginat untuk meningkatkan produksi udang vannamei di tambak masyarakat di Desa Berundung, Ketapang, Lampung Selatan. Metode PkM dilakukan dengan survei lokasi, pemetaan masalah, ceramah, diskusi, pelatihan, dan diseminasi alginat di tambak udang vannamei. Peserta PkM adalah para teknisi tambak, anak kolam, dan pemilik tambak di sekitar kecamatan Ketapang, Lampung Selatan dan sebagian berasal dari Kecamatan Pasir Sakti dan Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Hasil kegiatan PkM menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan ketrampilan peserta terkait pembuatan alginat dari Sargassum, pemanfaatan alginat pada budidaya udnag vananmei dan manajemen kesehatan dalam budidaya udang di tambak. Hasil diseminasi menunjukkan adanya peningkatan laju sintasan udang vannamei dan dapat dilakukan panen parsial sebanyak dua kali pada hari budidaya (day of culture, DOC) 60 dan 67. Hasil sangat dirasakan manfaatnya oleh mitra setelah dua siklus budidaya sebelumnya selalu mengalami kegaglan panen. Kegiatan ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya mitra, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga diharapkan tetap berlanjut dan memberikan dapak positif bagi pembudidaya udang vannamei lainnya
Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan Pakan Formulasi pada Budi Daya Lobster untuk Nelayan dan Pembudi Daya Ikan di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Yudha Trinoegraha Adiputra; Agus Setyawan; Siti Hudaidah; Limin Santoso; Deny Sapto Chondro Utomo
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 01 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budi daya lobster cukup berkembang dimasyarakat pesisir. Perkembangan budi daya tidak diikuti dengan perkembangan teknologi budi daya yang baik karena lobster dibesarkan dengan diberi pakan berupa ikan rucah, kerang hijau dan kerang darah. Pengabdian kepada masyarakat  bertujuan untuk menyebarluaskan teknologi pembuatan pakan formulasi yang dapat digunakan pada budi daya lobster dalam karamba jaring apung. Tahap pertama yang dilakukan adalah penyuluhan yang menyangkut aspek bioekologi lobster, budi daya lobster secara umum, pengelolaan lingkungan dan pembuatan pakan formulasi untuk lobster. Tahap kedua adalah demonstrasi proses pembuatan pakan formulasi yang diperkaya dengan vitamin dan hormon. Tahapan ketiga evaluasi selama proses pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian dilakukan di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dengan peserta adalah nelayan dan pembudi daya ikan. Pengabdian ini memberikan peningkatan pemahaman nelayan dan pembudi daya ikan tentang budi daya lobster dan kemampuan praktis untuk membuat pakan formulasi untuk lobster