Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ROLE OF NURSES IN COMMUNITY HEALTH PROMOTION AS NURSING STUDENTS PERCEIVE AND PRACTICE Hadjo, Samuel S; Kasenda, Telvie L
-
Publisher : Pusat Perencaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, BPPSDMK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction Nursing encompasses autonomous and collaborative care of individuals of all ages, families, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing includes the promotion of health, prevention of illness, and the care of ill, disable and dying people. Aim This study purposes to analyze the student’s opinion and practice toward community health promotion Method Mixed method research design is used involving observational and quasi-experimental design, based in the data collected of both qualitative and quantitative as well. There were in total 48 students and 115 communities participated using purposive sampling method. Conclusion Half of respondent define health promotion is part of delivery information and education regarding health. More than half students agree where health education focuses on educating health on the other hand health promotion involves more activities and programs that improve health. The three top categories are maintain environmental health, followed by practice health education and perform some health screening activities. Finally, community health nursing promotion has a significant effect on knowledge, attitude of CHBs among the household settings.
Cadre Empowerment Of Infant And Child Feeding To Prevent Stunting in Puskesmas Krembangan Selatan: Pemberdayaan Kader Cara Pemberian Makan Bayi Dan Anak (PMBA) Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Puskesmas Krembangan Selatan Yulia Yunara; Neisya Pratiwindya Sudarsiwi; Nia Pristina; Telvie L. kasenda; Maria N. Bwariat; Nanik Lestari; Retno Indarwati; Ferry Efendi
Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements Vol. 4 No. 2 (2022): DECEMBER 2022
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/dc.V4.I2.2022.80-86

Abstract

Latar belakang: Stunting masih menjadi salah satu masalah di Indonesia dan masih belum bisa tertangani. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Stunting disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama menyebabkan gangguan di masa datang dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya termasuk risiko terjadinya stunting. Demi menjaga konsistensinya maka perlu kita menggalakkan edukasi dan literasi gizi untuk masyarakat untuk pencegahan stunting, dengan konsep pemberdayaan kader cara pemberian makan bayi dan anak (PMBA) dalam upaya pencegahan stunting. Pemberian makanan bayi dan anak harus benar-benar diperhatikan karena penting untuk membangun kesehatan di sebuah negara. Karena itu perlu strategi khusus dalam memberikan makanan kepada bayi dan anak. Tujuan: Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemberian makanan bayi dan anak (PMBA). Metode: Pelaksanaan kegiatan dimulai dari melakukan pengkajian masalah, tahap perencanaan, hingga tahap pelaksanaan berupa pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi serta media video berisi tentang praktek pembuatan makanan bayi dan anak. Kesimpulan: Pelatihan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) bagi kader sangat bermanfaat untuk dilaksanakan dalam meningkatkan upaya pencegahan stunting pada anak.
Dampak Melewatkan Sarapan pada Remaja Kasenda, Telvie Laura; Arief, Yuni Sufyanti; Indarwati, Retno; Yunara, Yulia
Journal of Telenursing (JOTING) Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.12576

Abstract

This study aims to analyze scientific articles that examine the impact of skipping breakfast on adolescents. The method used is a systematic review and The Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analysis (PRISMA) is used as a guideline. The results of this study indicate that skipping breakfast has a negative impact on cognitive performance and academic achievement in adolescents. In addition, it can also increase the risk of more serious health conditions such as cardiometabolic disorders and other non-communicable diseases along with adolescent development. Conclusion, breakfast is one of the important factors in adolescent health and development, so skipping breakfast will have a negative impact on adolescents. Intervention strategies are needed from the individual, family, school, and government levels in improving adolescent nutrition. Keywords: Academic Achievement, Adolescent, Breakfast Skipping, Cognitive Performance
Hubungan Perilaku Sebelumnya Dengan Behavioral Specific Cognition And Affect Pada Kebiasaan Sarapan Pagi Remaja Kasenda, Telvie; Hadjo, Samuel Stanly; Hadjo, Nicely
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1433

Abstract

Breakfast is a crucial behaviour for teenagers, as it has a significant impact on their physical and cognitive well-being. This study aims to analyze the relationship between prior related behavior and behavioral specific cognition and affect on adolescent breakfast habits. The population in this study consisted of 410 students at SMP UNKLAB Airmadidi, North Minahasa, in the 2024/2025 academic year. The sample in this study was composed of students who met the criteria. We employed stratified random sampling in this study based on the classes at SMP UNKLAB Airmadidi, North Minahasa, which are divided into three grades: VII, VIII, and IX. Prior related behaviors associated to breakfast habits include knowledge, attitudes, and practices, have a significant effect on specific cognition and affection. Positive past experiences encourage motivation and attitudes that support the habit of regular breakfast, while negative experiences can become obstacles in forming such habits. Therefore, understanding and utilizing previous behaviors is very important in efforts to improve healthy breakfast habits in adolescents. Sarapan pagi merupakan kebiasaan yang sangat penting bagi remaja karena berdampak terhadap kesehatan fisik dan kognitif. Penelitian ini bertujuan manganalisis hubungan perilaku sebelumnya (prior related behavior) dan behavioral specific cognition and affect pada kebiasaan sarapan pagi remaja. Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi pada  penelitian ini  adalah 410  siswa  SMP  UNKLAB  Airmadidi  Minahasa  Utara pada tahun ajaran 2024/2025. Sampel dalam  penelitian ini adalah remaja siswa yang  sesuai dengan  kriteria. Penggunanaan stratified  random  sampling pada  penelitian  ini  yaitu  berdasarkan  kelas  yang  ada  di  SMP UNKLAB  Airmadidi  Minahasa  Utara  yang  terbagi  menjadi  tiga  kelas  yaitu  kelas VII, VIII, dan IX. Besar sampel minimal sesuai dengan metode sampling G*Power dalam penelitian ini adalah 119 sampel. Perilaku sebelumnya terkait kebiasaan sarapan, yang meliputi pengetahuan, sikap, dan praktik, berpengaruh signifikan terhadap kognisi dan afeksi spesifik perilaku pada remaja. Pengalaman positif masa lalu mendorong motivasi dan sikap yang mendukung kebiasaan sarapan rutin, sedangkan pengalaman negatif dapat menjadi hambatan dalam pembentukan kebiasaan tersebut. Oleh karena itu, memahami dan memanfaatkan perilaku sebelumnya sangat penting dalam upaya meningkatkan kebiasaan sarapan sehat pada remaja.
Validasi Kuesioner Pengukuran Perilaku Sebelumnya Pada Kebiasaan Sarapan Remaja Hadjo, Samuel; Kasenda, Telvie; Hadjo, Nicely
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 5 No. 10 (2025): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v5i10.32467

Abstract

Kebiasaan sarapan merupakan faktor penting yang mempengaruhi status gizi dan prestasi belajar remaja. Pengukuran perilaku sebelumnya terkait kebiasaan sarapan memerlukan instrumen yang valid dan reliabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi kuesioner pengukuran perilaku sebelumnya pada kebiasaan sarapan remaja berbasis teori Self-Determination dan Health Promotion Model. Penelitian menggunakan pendekatan explanative survey dengan desain cross-sectional pada 119 siswa SMP UNKLAB Airmadidi Minahasa Utara yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Kuesioner terdiri dari tiga dimensi: pengetahuan pentingnya sarapan (2 item), sikap terhadap rutinitas sarapan (3 item), dan praktik melakukan sarapan (3 item). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan koefisien Cronbach's alpha. Hasil uji validitas menunjukkan semua item memiliki nilai r hitung > r tabel (>0,361) dengan rentang 0,733-0,898. Uji reliabilitas menghasilkan nilai Cronbach's alpha untuk pengetahuan (0,751), sikap (0,748), dan praktik (0,712), semuanya >0,60. Kuesioner yang dikembangkan terbukti valid dan reliabel untuk mengukur perilaku sebelumnya terkait kebiasaan sarapan remaja dan dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian dan program intervensi kesehatan.
Pengembangan Instrument Kuesioner Model Self Determinasi Pada Kebiasan Sarapan Pagi Remaja Di Sekolah Menegah Pertama Hadjo, Samuel; Kasenda, Telvie; Hadjo, Nicely
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v5i6.32252

Abstract

This study aims to develop and validate a questionnaire instrument based on Self-Determination Theory to measure breakfast habits among junior high school adolescents. Breakfast is a crucial factor in supporting adolescents' physical and cognitive health, yet the underlying psychological motivations for this habit remain underexplored. Self-Determination Theory emphasizes three basic psychological needs—autonomy, competence, and relatedness—which are believed to contribute to intrinsic motivation in maintaining healthy behaviors, such as breakfast consumption. This research used an explanatory survey design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 119 students from UNKLAB Junior High School, Airmadidi, North Minahasa, selected using stratified random sampling. The research instrument was a modified self-determination questionnaire adapted to the local context. Validity and reliability tests showed that the questionnaire had strong construct validity and reliability. This study contributes to the development of a measurement tool that can be utilized in adolescent health promotion and nutritional interventions. Further validation is recommended to improve the cultural and social sensitivity of the instrument.
Stress Pada Pengalaman Pertama Praktek Klinis Mahasiswa Ilmu Keperawatan Kasenda, Telvie; Nicely; Hadjo, Samuel
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 5 No. 11 (2025): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v5i11.32523

Abstract

Stres merupakan respons tubuh terhadap perubahan dan tuntutan kehidupan yang telah menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan, terutama dalam bidang yang membutuhkan keseimbangan dalam menjalankan teori dan praktik secara profesional seperti ilmu keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan faktor-faktor penyebab stres pada mahasiswa keperawatan yang pertama kali menjalani praktik klinis di Rumah Sakit Advent Manado pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pemilihan sampel secara purposif melalui pendekatan cross-sectional, dimana sampel penelitian diambil sekali dengan pendekatan pengkajian (assessment) data kuantitatif dan wawancara. Dari 125 mahasiswa yang terdaftar, sebanyak 43 responden memenuhi kriteria penelitian. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan nilai rata-rata stres mahasiswa pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2011, keduanya berada pada kategori "cukup stres" dengan nilai mean 2.9767 (SD=0.15250). Analisis lebih lanjut menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan tingkat stres mahasiswa berdasarkan jenis kelamin (p=0.069>0.05) dan indeks prestasi kumulatif (p=0.185>0.05). Ketidakcukupan pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat stres mahasiswa ilmu keperawatan pada praktik klinis pertama di RSAM dengan nilai mean terendah 28.721, diikuti oleh faktor lingkungan sosial dan ekonomi (32.325), bimbingan dosen (33.314), kepribadian (33.489), dan pengalaman masa lalu (39.303). Temuan ini mengindikasikan perlunya penguatan persiapan akademik dan simulasi klinis sebelum mahasiswa terjun ke praktik klinis sesungguhnya. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengukur lebih banyak variabel terkait tantangan mahasiswa dalam melaksanakan praktik serta melakukan perbandingan antara tingkat atau antara institusi wahana praktik klinis.