Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga dan Penerimaan Diri Terhadap Self Management Pada Pasien Hipertensi di RSUD dr. R. Soetijono. Blora Oktarjivika Pidie Kartika Dewi; Sri Puguh Kristiyawati; Arlies Zenitha Victoria
PENA NURSING Vol 1, No 01 (2022): Pena Nursing
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v1i01.2073

Abstract

Jumlah kasus hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 63.309.620 orang. Tingginya kejadian hipertensi dipengaruhi oleh tingkat kesadaran yang masih rendah. Maka Dibutuhkan upaya dalam penanganan hipertensi, salah satunya yaitu dengan menigkatkan self management. Keberhasilan dari self management dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, penerimaan diri dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan penerimaan diri terhadap self management pasien hipertensi di RSUD dr. R. Soetijono Blora. Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 38 responden dengan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan self management dengan p value 0,007. Tidak terdapat hubungan antara penerimaan diri dengan self management dengan p value 0,882. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapat memahami bahwa self management pasien hipertensi dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Kata kunci : hipertensi, dukungan keluarga, penerimaan diri, self management
Hubungan Faktor Spiritual Dan Faktor Demografi (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan) Terhadap Kualitas Hidup Penderita Rheumatoid Arthritis Fariz Alqomar Zailani Wahid; Sri Puguh K; Arlies Zenitha Victoria
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Rheumatoid arthritis merupakan penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkannyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot) hinggamenyebabkan morbiditas dan kematian yang cukup besar. Upaya yang dapat digunakan untukmeningkatkan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis yaitu dengan meningkatkan faktorspiritual dan juga pengaruh dari faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan jugapekerjaannya. Tujuan : mengetahui hubungan faktor spiritual dan faktor demografi (usia, jeniskelamin, pendidikan dan pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis diPuskesmas Gunungpati. Metode : menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional.Sampel : jumlah sampel 40 reponden dan menggunakan teknik purposive sampling untukpengambilan data. Hasil : Berdasarkan uji spearman rank didapatkan hasil p value 0,001 (<0,05)Angka tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kebutuhan spiritual terhadapkualitas hidup penderita rheumatoid arthritis. Terdapat hubungan antara faktor demografi (usia)terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,001. Pada Uji chi squareterdapat hubungan antara faktor demografi (jenis kelamin) terhadap kualitas hidup penderitarheumatoid arhtritis dengan p value 0,004. Tidak ada hubungan antara faktor demografi (pendidikan)terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,123. Tidak ada hubunganantara faktor demografi (pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan pvalue 0,075. Saran : Penelitiain ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk lebihmengembangkan penelitian terkait peningkatan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis Kata kunci : Rheumatoid arthritis, Spiritual, Demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan),Kualitas Hidup
Terapi Spiritual Untuk Meningkatkan Quality Of Life Pasien Yang Menjalani Hemodialisis : A Literature Review Riris Risca Megawati; Arlies Zenitha Victoria; Dwi Fitriyanti
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 3, No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v3i3.660

Abstract

Patients chronic kidney failure (CKD) with hemodialysis can affect the quality of life (quality of life). This is due to an imbalance between physical, psychological, social, and spiritual. Hemodialysis patients experience psychiatric disorders and coping problems, which can pose a serious threat to their physical and mental health. Apart from physical and psychosocial aspects, spiritual aspects also need to be maintained. Through spiritual means, CKD patients can express their feelings, desired hopes and trust in God. Spiritual therapy was one of the actions to improve the quality of life of hemodialysis patients. Spiritual therapy can increase hope and meaning in life, self-confidence, quality of life, and reduce patient anxiety. This literature review aimed was to an understanding of spiritual healing in improving the quality of life of patients undergoing hemodialysis. The method were used an electronic database of journals published through Proquest, EBSCO, PubMed, and Google Schoolar. The keywords were used Spiritual, Quality of Life, and Hemodialysis. The results of a review of 7 journals that have been selected state that spiritual therapy can improve the quality of life of patients undergoing hemodialysis. The most widely used spiritual therapies were SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), Qur'anic Therapy (Islamic Bibliotherapy), Murottal, spiritual guidance, sleep hygiene and deep breathing with spiritual care, and the holy qur'an. Patients undergoing hemodialysis are proven to be effective in improving the quality of life through spiritual therapy. Spiritual therapy is very important to improve the patient's quality of life, because it can overcome anxiety and make the mood more peaceful and calm.Keywords: hemodialysis; quality of life; therapy spiritual
OSTEVIA (Osteoporosis Visual Audio) dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Usia Subur Arlies Zenitha Victoria; Dwi Fitriyanti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.597

Abstract

Osteoporosis merupakan gangguan tulang yang terjadi ketika kepadatan dan masa tulang menurun, atau terjadi perubahan struktur dan kekuatan tulang. Di Indonesia, 41,7% orang menderita osteopenia (osteoporosis dini) dan 10,3% menderita osteoporosis. Peningkatan angka osteoporosis pada perempuan 2 kali lebih besar daripada pria. Hal ini biasanya dihubungkan dengan perubahan hormonal akibat menopause. Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur terhadap osteoporosis disertai dengan sikap dan tindakan pencegahan osteoporosis diharapkan dapat menurunkan risiko osteoporosis pada wanita. Diperlukannya suatu media yang dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku pencegahan osteoporosis pada wanita usia subur. OSTEVIA (Osteoporosis Visual Audio) adalah metode edukasi tentang osteoporosis dengan menggunakan media audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas OSTEVIA (Osteoporosis Visual Audio) dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku pencegahan osteoporosis pada wanita usia subur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian pre eksperimental dengan rancangan one-group-pretest-postest. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang wanita usia subur (berusia 15 – 49 tahun) yang dipilih melalui teknik quota sampling. Tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan osteoporosis diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Responden diberikan intervensi edukasi pencegahan osteoporosis dengan menggunakan OSTEVIA (osteoporosis visual audio) yang diunggah melalui link youtube. Hasil analisis dengan menggunakan Wicoxon – Test didapatkan p value=0,000 (pengetahuan) dan p value= 0,000 (perilaku pencegahan) sebelum dan setelah diberikan edukasi dengan OSTEVIA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa OSTEVIA efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku pencegahan osteoporosis pada wanita usia subur. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengembangkan penelitian edukasi pencegahan osteoporosis melalui OSTEVIA kepada kelompok usia yang lebih spesifik dan outcome lainnya dari hasil edukasi
Stroke Severity Scale to Palliative Screening, Activity Daily Living (ADL) Impairment, and Quality of Life Arlies Zenitha Victoria; Sri Puguh Kristiyawati; Anna Jumatul Lely
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 6 No 1 (2024): In Progress issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i1.787

Abstract

Introduction: Palliative care is needed for various diseases; stroke is one of the neurological diseases that requires palliative care. Stroke is one of the leading causes of disability and decreased quality of life due to neurological deficits. The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) assesses stroke severity. Stroke can also cause paralysis, resulting in decreased independence in self-care; patients will experience difficulty carrying out daily activities or activities of daily living (ADL) such as walking, dressing, eating, or controlling defecation or urination. Disability due to stroke can affect the patient's quality of life. Objectives: This study aimed to analyze the relationship between stroke severity scale with palliative screening, activities of daily living impairment (ADL), and quality of life. Methods: This cross-sectional study involved sixty stroke patients selected by accidental sampling. The data were analyzed using Pearson Product Moment and Spearman Rank Test. Results: This study resulted in 53,3% of respondents suffering from a moderate stroke, 90,0% needing palliative intervention, 56,7% total dependency, and 66,7% can not assess quality of life. Significance level between stroke severity scale with palliative screening ware (p=0,000), ADL impairment (p=0,008), and quality of life (p=0,000). Conclusions: There was a relationship between the stroke severity scale and palliative screening, activities of daily living (ADL) impairment, and quality of life. Further research should simultaneously analyze the risk factors for stroke, the stroke severity scale, and things that are influenced by the severity of the stroke so that it can be seen which variable is more dominant.
Pemberdayaan Kader melalui ”Produksi Semur” (Program Edukasi Asam Urat) dalam Meningkatkan Self Management dan Kualitas Hidup Penderita Gouth Arthritis Victoria, Arlies Zenitha; Riani, Suksi; Dahliyanti, Novita Dwi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2208

Abstract

Penyakit asam urat (gout arthritis) adalah keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada 840 dari 100.000 orang mengalami radang sendi akibat asam urat. Jumlah penderita asam urat meningkat utamanya di negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Gout arthritis dapat menyebabkan penderita mengalami rasa nyeri yang hebat dan keterbataan aktivitas fisik, sehingga dapat berdampak pada kualtitas hidup penderita. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan self management dan kualitas hidup penderita asam urat melalui pemberdayaan kader melalui “Produksi Semur. “Produksi Semur” (Program Edukasi Asam Urat) merupakan satu paket edukasi yang diberikan kepada penderita asam urat melalui kader sebagai fasilitator kesehatan di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 30 orang kader dan 32 penderita asam urat di Wilayah RW 1, 4, 5 dan 6 Kelurahan Tawang Mas, Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kader mengenai “Produksi Semur”. Selanjutnya kader akan memberikan edukasi kepada warga yang menderita asam urat. Tingkat self management dan kualitas hidup penderita asam urat diukur sebelum (pre test) dan setelah (post test) diberikan edukasi “Produksi Semur” oleh kader. Hasil pelaksanaan kegiatan abdimas didapatkan peningkatan self management pada kategori baik (dari 46,87% menjadi 68,75%), serta kualitas hidup pada kategori baik (dari 47,75% menjadi 78,13%). Kegiatan ini akan dilanjutkan oleh kader sebagai upaya pengendalian penyakit asam urat di wilayah mitra.
Optimalisasi Kader Posyandu dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Kronis dengan Menggunakan KPSP di Wilayah Kelurahan Karangayu Semarang Asih, Sri Hartini Mardi; Victoria, Arlies Zenitha; Kristiyawati, Sri Puguh; Lestari, Siti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3223

Abstract

Penyakit kronis adalah penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk penyakit kronis yang menyerang anak. Penyakit kronis yang diderita anak tersebut perlu dilakukan screening secara dini agar apabila terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan penanganan yang segera sehingga tidak terlambat ditangani. Upaya pemerintah dan masyarakat yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas anak dengan penyakit kronis dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal guna mendeteksi adanya kelainan pada anak kronis dalam deteksi dini, diantaranya dengan program KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Kegiatan abdimas ini bertujuan untuk pembentukan kelompok Kader Posyandu dan melatih kader untuk dapat melakukan penilaian atau tes tumbuh kembang anak kronis dengan menggunakan KPSP. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Karangayu Kota Semarang dengan diikuti oleh 17 orang kader dan 32 balita. Tim abdimas melakukan skrining awal pada masalah tumbuh kembang anak di wilayah mitra serta melatih kader dalam melakukan skrining dengan menggunakan KPSP. Selanjutnya kegiatan skrining dilakukan oleh kader bersamaan dengan kegiatan posyandu di wilayah mitra. Hasil kegiatan abdimas ini didapatkan hasil terbentuknya kelompok kader yang sudah dilatih tentang KPSP mampu melakukan deteksi dini KPSP, pemeriksaan dan penanganan masalah tumbuh kembang anak kronis secara berkala, kader posyandu melaksanakan program KPSP melalui upaya preventif dan promotif dalam setiap kegiatan Posyandu anak.
Stroke Severity Scale to Palliative Screening, Activity Daily Living (ADL) Impairment, and Quality of Life Arlies Zenitha Victoria; Sri Puguh Kristiyawati; Anna Jumatul Lely
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 1 (2024): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i1.787

Abstract

Introduction: Palliative care is needed for various diseases; stroke is one of the neurological diseases that requires palliative care. Stroke is one of the leading causes of disability and decreased quality of life due to neurological deficits. The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) assesses stroke severity. Stroke can also cause paralysis, resulting in decreased independence in self-care; patients will experience difficulty carrying out daily activities or activities of daily living (ADL) such as walking, dressing, eating, or controlling defecation or urination. Disability due to stroke can affect the patient's quality of life. Objectives: This study aimed to analyze the relationship between stroke severity scale with palliative screening, activities of daily living impairment (ADL), and quality of life. Methods: This cross-sectional study involved sixty stroke patients selected by accidental sampling. The data were analyzed using Pearson Product Moment and Spearman Rank Test. Results: This study resulted in 53,3% of respondents suffering from a moderate stroke, 90,0% needing palliative intervention, 56,7% total dependency, and 66,7% can not assess quality of life. Significance level between stroke severity scale with palliative screening ware (p=0,000), ADL impairment (p=0,008), and quality of life (p=0,000). Conclusions: There was a relationship between the stroke severity scale and palliative screening, activities of daily living (ADL) impairment, and quality of life. Further research should simultaneously analyze the risk factors for stroke, the stroke severity scale, and things that are influenced by the severity of the stroke so that it can be seen which variable is more dominant.
Program Pak Edi Si Petani (Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi dalam Menangani Penyakit Akibat Kerja pada Kelompok Petani)” Victoria, Arlies Zenitha; Ratnasari, Ratnasari; Handayani, Prita Adisty; Sari, Deasy Virka
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5340

Abstract

Jumlah kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019 tercatat sebanyak 210.789, tahun 2020 sebanyak 221.740 kasus, dan 2021 sebanyak 234.370 kasus. Sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan kehutanan menempati urutan ketiga penyumbang kejadian PAK selama tahun 2019-2020 yaitu 17,3% dari total kejadian. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah pembentukan kelompok tani. Kegiatan pengabdian masyarakat yang mengusung tema “Pak Edi Si Petani (Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi dalam Menangani Penyakit Akibat Kerja pada Kelompok Petani” ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada kelompok petani. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan tahapan sosialisasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan program. Sosialisasi program dilakukan dengan FGD dan pemeriksaan kesehatan awal (skrining) yang dihadiri oleh 38 orang. Hasil skrining didapatkan masalah kesehatan pada petani yaitu hipertensi dan low back pain. Pelatihan kader dilakukan pada 8 orang kader dengan memberikan pemaparan materi dan praktek. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim memanfaatkan website sebagai media edukasi kepada masyarakat. Pendampingan pelaksanaan Program Pak Edi Si Petani oleh kader tahap I dihadiri oleh 26 orang dan tahap II sebanyak 34 orang. Hasil kegiatan didapatkan peningkatan pengetahuan dan status kesehatan mitra. Program Pak Edi Si Petani selanjutnya diserahkan kepada mitra sasaran untuk dilaksanakan secara mandiri. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, tim abdimas akan melibatkan kader dan keluarga untuk penanganan masalah kesehatan lainnya pada populasi yang lebih luas di wilayah mitra.
Pengaruh Edukasi GUAVA (Gout Arthritis Visual Audio) Terhadap Pengetahuan Dan Kualitas Hidup Penderita Gout Arthritis : The Influence of GUAVA (Gout Arthritis Visual Audio) toward the Knowledge and Quality of Life at Gout Arthritis Patients Zahro, Intan Fatimatuz; Arlies Zenitha Victoria; Lestari, Dilla Fitri Ayu
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v3i2.1891

Abstract

Gouth arthirits is a degenerative disease indicated with increased gout level in the blood or hyperuresemia. The World Health Organization (WHO) explains the increment of gout arthritis cases in the world, reaching 34.2% in 2017. The importnce of knowledge and life quality requires the GUAVA education (Gouth Arthritis Visual Audio) to improve the knowledge and life quality of gout arthritis patients. This research determined the knowledge and quality of gout arthritis patients based on GUAVA education (Gouth Arhtirits Visual Audio). This quantitative research used one group pretest-posttest design. The applied sampling technique was total sampling consisting of 40 respondents. The results before the implementation of GUAVA education (Gouth Arthritis Visual Audio) were low (70%) and after the implementation became 100%. Then, the life quality (based on WHOQOL-BREF) found an excellent condition (100%) and improved into extremely excellent (100%). The Wilcoxon statistic test shows the influence of GUAVA education (Gout Arthritis Visual Audio) toward the knowledge and life quality of gout arthritis patients (p-value of 0.000). The results recommend the implementation of GUAVA (Gout Arthritis Visual Audio) as the nursing care intervention to improve knowledge and life quality of gout arthritis patients.