Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN YANG MENGALAMI FRAKTUR DENGAN NYERI SEDANG Jona, Resa Nirmala; Widodo, Sri; Shobirun, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia pada tahun 2010 angka kecelakaan lalu lintas mencapai 104.824 kejadian. Salah satu akibat yang ditimbulkan karena kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yaitu terputusnya kontinuitas tulang tulang, retak atau patahnya tulang yang utuh yang biasanya disebabkan oleh trauma atau rudapaksa. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien yang mengalami fraktur dengan nyeri sedang di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Rancangan penelitian ini menggunakan two group pra-post test design dengan jumlah sampel sebanyak 22 responden dengan teknik purposive sampling. Intensitas nyeri responden sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik klassik adalah nyeri sedang dengan skala 4-6 (100%). Setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik klasik, intensitas nyeri responden adalah 59,1% mengalami nyeri sedang dan 40,9% nyeri ringan. Hasil uji mann whitney menunjukkan nilai p=0,213 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien yang mengalami fraktur dengan nyeri sedang di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Kata kunci : Fraktur, Intensitas Nyeri, Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Terapi Musik Klasik
CONFUSION ASSESMENT METHODE FOR ICU (CAM – ICU) DAN INTENSIVE CARE DELIRIUM SCREENING CHECKLIST (ICDSC) DALAM PENILAIAN DELIRIUM PADA PASIEN KRITIS : SYSTEMATIC REVIEW Victoria, Arlies Zenitha; Jona, Resa Nirmala
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemungkinan kejadian delirium tidak terdiagnosa dari aspek klinis pasien dengan ventilasi mekanis yang mengalami keterbatasan komunikasi verbal. Petugas ICU harus menilai delirium secara berkala. Oleh sebab itu, instrumen penilaian delirium pada pasien ICU dikembangkan Instrumen yang paling dikenal dan digunakan untuk menilai delirium pada pasien ICU adalah The Confusion Assesment Methode for the Intensive Care Unit (CAM-ICU) dan The Intensive Care Delirium Screening Chekclist (ICDSC). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan systematic review tentang CAM – ICU dan ICDSC dalam pengkajian delirium pada pasien kritis. Penelitian ini menggunakan metode systematic review. Penelusuran artikel dilakukan dengan menggunakan database ScienceDirect, DOAJ, Spinger Link, dan Pubmed. Terdapat 8 artikel yang memenuhi kriteria. 2 artikel mengevaluasi CAM – ICU, 2 artikel mengevaluasi ICDSC, dan 4 artikel mengevaluasi CAM – ICU dan ICDSC. Masing – masing artikel menunjukkan hasil yang baik pada instrumen yang digunakan untuk menilai delirium pada penelitianya. CAM – ICU dan ICDSC sama – sama menunjukkan nilai sensitivitas, sensitifitas, dan reabilitas yang baik. Kedua instrumen tersebut sama – sama dapat digunakan untuk mengkaji delirium pada pasien kritis. Perawat dapat menggunakan CAM – ICU atau ICDSC untuk mengkaji delirium pada pasien kritis.
TERAPI DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS Jona, Resa Nirmala
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : STIKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.699 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v5i1.125

Abstract

Malnutrisi merupakan komplikasi yang terkenal pada pasien dengan sirosis hepatis. Penurunan nilai kekuatan genggam berhubungan dengan malnutrisi dan dianggap sebagai parameter terpercaya yang mencerminkan hilangnya massa otot. Kepatuhan pasien dalam pemenuhan nutrisi yang tepat sangat diperlukan untuk sapat meningkatkan status gizi pasien, sehingga diperlukan perubahan perilaku (changes behavior). Salah satu jenis terapi dengan menggunakan pendekatan perilaku untuk mengatasi masalah ketidakpatuhan adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT), yang merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam meningkatkan status gizi pada pasien sirosis hepatis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental pada pasien sirosis hepatis dengan kriteria child pugh A dan B, pemilihan sampel dengan cara purposive sampling dan dibagi dalam kelompok intervensi 34 responden dan kelompok kontrol 34 responden. Normalitas data diuji menggunakan Shapiro wilk, dilanjutkan dengan uji beda menggunakan Paired T Test. Didapatkan nilai pre-post pada kelompok intervensi p=0,000. Pengukuran efektivitas dihitung dengan rumus menurut Cohen?s. Didapatkan nilai Effect Size (ES) CBT terhadap status gizi adalah 0,7 (efek sedang). Simpulan dari peneliian ini Cognitive Behavior Therapy (CBT) efektif dalam meningkatkan status gizi pada pasien sirosis hepatis.
STUDI DESKRIPTIF PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA Siti Juwariyah; Resa Nirmala Jona
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v4i1.78

Abstract

Peningkatan jumlah warga berusia lanjut hingga 4 kali dalam kurun waktu 35 tahun, sejak tahun 1990 hingga 2025. Pada tahun 2020, perkiraan penduduk lanjut usia di Indonesia mencapai 25,5 juta jiwa. Pertambahan usia menyebutkan kemampuan fisik dan mental. Aspek kesehatan pada lansia lebih diperhatikan mengingat kondisi anatomi dan fungsi organ-organ tubuhnya sudah tidak sempurna seperti ketika berusia muda. Perawatan dan perhatian terhadap diri sendiri semakin menurun kualitas dan kuantitasnya. Sehingga perlunya peningkatan kualitas hidup lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan posyandu lansia oleh lansia. Metode penelian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 50 lansia yang hadir di posyandu lansia. Data penelitian diperoleh dengan mengunakan dokumentasi dan kuesioner dukungan keluarga. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan simple random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Secara umum pemanfaatanposyandu lansia tidak sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik oleh lansia. Hal ini terjadi karena lansia menganggap bahwa sakit itu biasa dan akan periksa kalo memang benar-benar sudah sangat mengganggu. Berdasarkan observasi bahwa peran keluarga dan lingkungan sangat penting karena lansia sangat membutuhkan dukungan. Ketidakhadiran lansia ke posyandu lansia disebabkan oleh kondisi fisik yang terjadi pada lansiaa seperti sedang sakit, tidak adanya anggota keluarga yang mengantarkan ke posyandu.
TERAPI DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS Resa Nirmala Jona
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.699 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v5i1.125

Abstract

Malnutrisi merupakan komplikasi yang terkenal pada pasien dengan sirosis hepatis. Penurunan nilai kekuatan genggam berhubungan dengan malnutrisi dan dianggap sebagai parameter terpercaya yang mencerminkan hilangnya massa otot. Kepatuhan pasien dalam pemenuhan nutrisi yang tepat sangat diperlukan untuk sapat meningkatkan status gizi pasien, sehingga diperlukan perubahan perilaku (changes behavior). Salah satu jenis terapi dengan menggunakan pendekatan perilaku untuk mengatasi masalah ketidakpatuhan adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT), yang merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam meningkatkan status gizi pada pasien sirosis hepatis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental pada pasien sirosis hepatis dengan kriteria child pugh A dan B, pemilihan sampel dengan cara purposive sampling dan dibagi dalam kelompok intervensi 34 responden dan kelompok kontrol 34 responden. Normalitas data diuji menggunakan Shapiro wilk, dilanjutkan dengan uji beda menggunakan Paired T Test. Didapatkan nilai pre-post pada kelompok intervensi p=0,000. Pengukuran efektivitas dihitung dengan rumus menurut Cohen’s. Didapatkan nilai Effect Size (ES) CBT terhadap status gizi adalah 0,7 (efek sedang). Simpulan dari peneliian ini Cognitive Behavior Therapy (CBT) efektif dalam meningkatkan status gizi pada pasien sirosis hepatis.
Efektifitas Perawatan Metode Kangguru Menggunakan Jarik Terhadap Berat Badan dan Suhu BBLR: The Effectiveness of the Kangaroo Method Using Fingers for Body Weight and Temperature of LBW Reffilyn Mithraqah Azis; Tia Nurhanifah Nurhanifah; Resa Nirmala Jona
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i1.245

Abstract

LBW is the biggest contributor to neonatal mortality in Indonesia. Whereas in Demak Regency in 2021 there will be 19738 births, 3% of which will experience LBW. This result has increased compared to 2019 which was only 2.2%. LBW are at risk of experiencing cognitive development disorders, mental retardation, susceptible to infection which can cause pain and even death, so there is a need for intervention in the treatment of LBW, one of which is the kangaroo method with jarik treatment. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the kangaroo treatment method with jarik on body weight and temperature in low birth weight infant. This type of research is a quasi-experimental design with “one group pretest-posttest design. The population in this study were Low Birth Weight Infant born at Sunan Kalijaga Hospital, Demak in June 2022. The sampling technique was purposive sampling and obtained a total sample of 20 Low Birth Weight Infant. The instrument used in this study was an observation sheet. Data analysis was carried out univariate and bivariate (using the Wilcoxon test). The results of this study found that the kangaroo method of care using jarik was effective in increasing body weight in low birth weight infant (p-value = 0.000) with an average weight gain of low newborns Low Birth Weight Infant 42,9 grams. Kangaroo mother care using a support binder (jarik) is effective in increasing the temperature of low birth weight infant p-value = 0.000) with an average increase in temperature of low birth weight infant of 0.30C. Suggestions are that health services can improve the ability of health workers in carrying out kangaroo care methods, so as to be able to provide in-house training for mothers so that they can be done at home, given the many benefits of this method for both mother and baby, it is hoped that further researchers can develop this research with other methods. ABSTRAK BBLR merupakan penyumbang terbesar kematian neonatal di Indonesia. Sedangkan di Kabupaten Demak pada tahun 2021 terdapat 19738 kelahiran 3% diantaranya mengalami BBLR. Hasil tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2019 yang hanya sebesar 2.2%. BBLR beresiko mengalami gangguan perkembangan kognitif, retardasi mental, mudah mengalami infeksi yang dapat mengakibatkan kesakitan bahkan kematian, sehingga perlu adanya intervensi dalam penanganan BBLR salah satunya yaitu perawatan metode kanguru dengan jarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perawatan metode kangguru dengan jarik terhadap berat badan dan suhu BBLR. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan “one group pretest-posttest design”. Populasi dalam penelitian ini adalah BBLR yang lahir di RSUD Sunan Kalijaga Demak pada bulan Juni 2022 dengan teknik purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 20 bayi BBLR. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perawatan metode kangguru menggunakan jarik efektif meningkatkan berat badan sebesar 42,9 gram dengan pvalue 0,000 dan meningkatkan suhu badan sebesar 0,30C dengan pvalue 0,000 dalam waktu 3 hari. Saran diharapan pelayanan kesehatan bisa meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam melakukan perawatan metode kangguru, sehingga mampu memberikan in house training bagi ibu agar dapat dilakukan dirumah, mengingat banyaknya manfaat metode ini baik pada ibu dan bayinya, diharapkan peneliti selanjutnya bisa mengembangkan penelitian dengan metode yang lain.
Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya untuk Pencegahan dan Penanganan Kondisi Kegawatan Kasus Hepatitis A melalui Program HEHO (Healty Environment Healty Food) Resa Nirmala Jona; Siti Juwariyah; Ovikariani Ovikariani
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v2i2.2382

Abstract

Hepatitis virus merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, yang berpengaruh terhadap angka kesakitan, angka kematian, status kesehatan masyarakat, angka harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi lainnya. Melihat kondisi sanitasi lingkungan, higiene dan sanitasi pangan, serta perilaku hidup bersih dan sehat yang belum optimal, maka masyarakat Indonesia merupakan kelompok berisiko untuk tertular Hepatitis A dan Hepatitis E. Laporan yang diterima oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa setiap tahun selalu terjadi KLB Hepatitis A. Dengan besaran masalah yang ada dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan upaya yang terencana, fokus, dan meluas agar epidemi Hepatitis Virus ini dapat ditanggulangi. Salah satu upaya pencegahan adalah dengan melakukan promosi kesehatan. upaya untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku, keterampilan, dan komitmen dalam penyelenggaraan penanggulangan Hepatitis Virus, sehingga masyarakat memahami Hepatitis Virus secara baik dan benar dan mampu untuk mengakses terhadap upaya perlindungan khusus, pemberian imunisasi, mengetahui dan memahami cara pencegahan untuk dirinya, orang lain, dan masyarakat luas, serta mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan Hepatitis Virus.
Gambaran Pengetahuan Perawat Terhadap Perawatan End Of Life Di Ruang ICU Priska Dwi Kurniasari; Bagus Ananta Tanujiarso; Resa Nirmala Jona
PENA NURSING Vol 1, No 01 (2022): Pena Nursing
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v1i01.2074

Abstract

Latar belakang: end of life care merupakan perawatan yang diberikan kepada pasien terminal atau menjelang akhir kehidupan, dimana end of life care diberikan untuk membantu mempersiapkan pasien meninggal dengan tenang dan bermartabat. Perawatan end of life yang diterima oleh pasien terimal sangat tergantung pada pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh perawat. Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat terhadap perawatan end of life di Intensive Care Unit (ICU) RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Desain penelitian: yang digunakan adalah deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 responden dengan teknik total sampling. Hasil penelitian: menunjukan bahwa tingkat pengetahuan perawat terhadap perawatan end of life dalam kategori cukup (60.0%), dan dari tiga domain PCQN-I yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu pada domain manajemen nyeri dan gejala. Kesimpulan: perawat membutuhkan pengetahuan tentang perawatan end of life agar siap dalam mengenali dan mengelola fase akhir kehidupan. Saran: kepada pelayanan kesehatan untuk dapat memberikan fasilitas kepada perawat seperti mengikuti pelatihan maupun seminar sehingga kualitas pelayanan perawatan end of life dapat meningkat. Kata Kunci : Perawatan end of life, pengetahuan perawat, ICU
PENGARUH KOMBINASI BACK MASSAGE DAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI KELURAHAN KARANGAYU Siti Juwariyah; Resa Nirmala Jona; Muniatur Rohmaniyah
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1278.238 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.698

Abstract

Latar Belakang: lansia yang mengalami nyeri rheumatoid arthritis dengan mengalami gejala pergerakan lutut dan persendian membesar dan kaku, terjadi atropi serabut otot sehingga pergerakan menjadi lamban, nyeri sendi (Priyoto, 2015). RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan fakta yang memprihatinkan dimana jumlah penyakit rheumatoid arthritis di Indonesia termasuk dalam golongan penyakit sendi dari total populasi meningkat dari 2,47% menjadi 7,30% berdasarkan tanda dan gejala. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh kombinasi back massage dan kompres air hangat terhadap tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kelurahan Karangayu. Rancangan penelitian: merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan One-Group Pretest-Posttest Design, yaitu menggunakan satu kelompok eksperimen. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 lansia rheumatoid arthritis teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan menggunakan uji Wilcoxon. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi kombinasi back massage dan kompres air hangat berpengaruh terhadap tingkat nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kelurahan Karangayu dengan p value 0,000. Rekomendasi: hasil penelitian ini adalah agar lansia diharapkan untuk menerapkan kombinasi back massage dan kompres air hangat untuk menurunkan tingkat nyeri rheumatoid arthritis. Bagi peneliti selanjutnya dapat memodifikasi intervensi sebelumnya seperti pemberian back massage dikombinasikan dengan intervensi lain, yaitu relaksasi nafas dalam maupun aromaterapi.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN RESIKO DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE Resa Nirmala Jona; Siti Juwariyah; Ni Wayan Dewi Maharani
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1286.994 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.699

Abstract

Penyandang stroke yang menjalani perawatan dalam kondisi tirah baring yang terlalu lama dapat menyebabkan nyeri tekan sehingga sangat beresiko terjadinya dekubitus. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan pasien merawat dirinya sendiri atau setidaknya berupaya untuk mengubah posisi tidur sehingga tidak terjadi penekanan pada daerah yang sama dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu keluarga berperan dalam pencegahan terjadinya dekubitus pada pasien yang mengalami kelemahan fisik dalam kasus stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga dengan resiko kejadian dekubitus pada pasien stroke. Rancangan penelitian ini adalah studi korelatif. Populasinya adalah pasien stroke yang mengalami tirah baring dengan jumlah populasi 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 40 responden. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengetahuan responden terbanyak adalah baik yaitu sebanyak 72,5%. Resiko dekubitus pada responden adalah resiko rendah yaitu sebanyak 45,0%. Ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang dekubitus dengan resiko dekubitus dengan nilai p value 0,002. Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat sebaiknya mengetahui dan memahami secara benar tentang dekubitus agar mengetahui cara perawatan dan pencegahan dekubitus untuk memberikan perawatan dengan baik pada keluarga yang beresiko dekubitus.