Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH LATIHAN LATERAL PREHENSION GRIP TERHADAP PENINGKATAN LUAS GERAK SENDI (LGS) JARI TANGAN PADA PASIEN STROKE DI RSUD Dr. H SOEWONDO KENDAL victoria, arlies zenitha; kristiyawati, sri puguh; arif, syamsul
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit stroke dapat mengakibatkan terjadinya kontraktur yang dapat menurunkan luas gerak sendi pasien. Intervensi yang diharapkan dapat mempertahankan mobilitas sendi maksimum adalah latihan Lateral Prehension Grip, yaitu latihan gerak yang dapat memelihara sendi agar tidak terjadi kontraktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Lateral Prehension Grip terhadap peningkatan luas gerak sendi (LGS) jari tangan pada pasien stroke di RSUD Dr. H Soewondo Kendal. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan time series. Intervensi dilakukan 2 kali sehari selama 5 hari. Pengukuran dilakukan sebelum intervensi (pre test), hari ke-3 (post test 1), dan hari ke- 5 (post test 2). Sampel yang digunakan adalah 28 responden. Hasil Uji Friedman diperoleh p= 0,00, sehingga dapat disimpulkan Latihan Lateral Prehension Grip berpengaruh dalam meningkatkan luas gerak sendi (LGS) jari tangan pada pasien stroke di RSUD Dr. H Soewondo Kendal. Rekomendasi dari penelitian ini, agar perawat dapat memilih latihan Lateral Prehension Grip sebagai intervensi dalam mengelola pasien stroke yang mengalami kontraktur.Kata kunci: Stroke, Lateral Prehension Grip¸luas gerak sendi
CONFUSION ASSESMENT METHODE FOR ICU (CAM – ICU) DAN INTENSIVE CARE DELIRIUM SCREENING CHECKLIST (ICDSC) DALAM PENILAIAN DELIRIUM PADA PASIEN KRITIS : SYSTEMATIC REVIEW Victoria, Arlies Zenitha; Jona, Resa Nirmala
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemungkinan kejadian delirium tidak terdiagnosa dari aspek klinis pasien dengan ventilasi mekanis yang mengalami keterbatasan komunikasi verbal. Petugas ICU harus menilai delirium secara berkala. Oleh sebab itu, instrumen penilaian delirium pada pasien ICU dikembangkan Instrumen yang paling dikenal dan digunakan untuk menilai delirium pada pasien ICU adalah The Confusion Assesment Methode for the Intensive Care Unit (CAM-ICU) dan The Intensive Care Delirium Screening Chekclist (ICDSC). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan systematic review tentang CAM – ICU dan ICDSC dalam pengkajian delirium pada pasien kritis. Penelitian ini menggunakan metode systematic review. Penelusuran artikel dilakukan dengan menggunakan database ScienceDirect, DOAJ, Spinger Link, dan Pubmed. Terdapat 8 artikel yang memenuhi kriteria. 2 artikel mengevaluasi CAM – ICU, 2 artikel mengevaluasi ICDSC, dan 4 artikel mengevaluasi CAM – ICU dan ICDSC. Masing – masing artikel menunjukkan hasil yang baik pada instrumen yang digunakan untuk menilai delirium pada penelitianya. CAM – ICU dan ICDSC sama – sama menunjukkan nilai sensitivitas, sensitifitas, dan reabilitas yang baik. Kedua instrumen tersebut sama – sama dapat digunakan untuk mengkaji delirium pada pasien kritis. Perawat dapat menggunakan CAM – ICU atau ICDSC untuk mengkaji delirium pada pasien kritis.
Hubungan Faktor Spiritual Dan Faktor Demografi (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan) Terhadap Kualitas Hidup Penderita Rheumatoid Arthritis Fariz Alqomar Zailani Wahid; Sri Puguh K; Arlies Zenitha Victoria
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Rheumatoid arthritis merupakan penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkannyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot) hinggamenyebabkan morbiditas dan kematian yang cukup besar. Upaya yang dapat digunakan untukmeningkatkan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis yaitu dengan meningkatkan faktorspiritual dan juga pengaruh dari faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan jugapekerjaannya. Tujuan : mengetahui hubungan faktor spiritual dan faktor demografi (usia, jeniskelamin, pendidikan dan pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis diPuskesmas Gunungpati. Metode : menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional.Sampel : jumlah sampel 40 reponden dan menggunakan teknik purposive sampling untukpengambilan data. Hasil : Berdasarkan uji spearman rank didapatkan hasil p value 0,001 (<0,05)Angka tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kebutuhan spiritual terhadapkualitas hidup penderita rheumatoid arthritis. Terdapat hubungan antara faktor demografi (usia)terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,001. Pada Uji chi squareterdapat hubungan antara faktor demografi (jenis kelamin) terhadap kualitas hidup penderitarheumatoid arhtritis dengan p value 0,004. Tidak ada hubungan antara faktor demografi (pendidikan)terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,123. Tidak ada hubunganantara faktor demografi (pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan pvalue 0,075. Saran : Penelitiain ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk lebihmengembangkan penelitian terkait peningkatan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis Kata kunci : Rheumatoid arthritis, Spiritual, Demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan),Kualitas Hidup
Pemberdayaan Kader melalui ”Produksi Semur” (Program Edukasi Asam Urat) dalam Meningkatkan Self Management dan Kualitas Hidup Penderita Gouth Arthritis Victoria, Arlies Zenitha; Riani, Suksi; Dahliyanti, Novita Dwi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2208

Abstract

Penyakit asam urat (gout arthritis) adalah keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada 840 dari 100.000 orang mengalami radang sendi akibat asam urat. Jumlah penderita asam urat meningkat utamanya di negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Gout arthritis dapat menyebabkan penderita mengalami rasa nyeri yang hebat dan keterbataan aktivitas fisik, sehingga dapat berdampak pada kualtitas hidup penderita. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan self management dan kualitas hidup penderita asam urat melalui pemberdayaan kader melalui “Produksi Semur. “Produksi Semur” (Program Edukasi Asam Urat) merupakan satu paket edukasi yang diberikan kepada penderita asam urat melalui kader sebagai fasilitator kesehatan di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 30 orang kader dan 32 penderita asam urat di Wilayah RW 1, 4, 5 dan 6 Kelurahan Tawang Mas, Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kader mengenai “Produksi Semur”. Selanjutnya kader akan memberikan edukasi kepada warga yang menderita asam urat. Tingkat self management dan kualitas hidup penderita asam urat diukur sebelum (pre test) dan setelah (post test) diberikan edukasi “Produksi Semur” oleh kader. Hasil pelaksanaan kegiatan abdimas didapatkan peningkatan self management pada kategori baik (dari 46,87% menjadi 68,75%), serta kualitas hidup pada kategori baik (dari 47,75% menjadi 78,13%). Kegiatan ini akan dilanjutkan oleh kader sebagai upaya pengendalian penyakit asam urat di wilayah mitra.
Optimalisasi Kader Posyandu dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Kronis dengan Menggunakan KPSP di Wilayah Kelurahan Karangayu Semarang Asih, Sri Hartini Mardi; Victoria, Arlies Zenitha; Kristiyawati, Sri Puguh; Lestari, Siti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3223

Abstract

Penyakit kronis adalah penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk penyakit kronis yang menyerang anak. Penyakit kronis yang diderita anak tersebut perlu dilakukan screening secara dini agar apabila terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan penanganan yang segera sehingga tidak terlambat ditangani. Upaya pemerintah dan masyarakat yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas anak dengan penyakit kronis dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal guna mendeteksi adanya kelainan pada anak kronis dalam deteksi dini, diantaranya dengan program KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Kegiatan abdimas ini bertujuan untuk pembentukan kelompok Kader Posyandu dan melatih kader untuk dapat melakukan penilaian atau tes tumbuh kembang anak kronis dengan menggunakan KPSP. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Karangayu Kota Semarang dengan diikuti oleh 17 orang kader dan 32 balita. Tim abdimas melakukan skrining awal pada masalah tumbuh kembang anak di wilayah mitra serta melatih kader dalam melakukan skrining dengan menggunakan KPSP. Selanjutnya kegiatan skrining dilakukan oleh kader bersamaan dengan kegiatan posyandu di wilayah mitra. Hasil kegiatan abdimas ini didapatkan hasil terbentuknya kelompok kader yang sudah dilatih tentang KPSP mampu melakukan deteksi dini KPSP, pemeriksaan dan penanganan masalah tumbuh kembang anak kronis secara berkala, kader posyandu melaksanakan program KPSP melalui upaya preventif dan promotif dalam setiap kegiatan Posyandu anak.
Stroke Severity Scale to Palliative Screening, Activity Daily Living (ADL) Impairment, and Quality of Life Arlies Zenitha Victoria; Sri Puguh Kristiyawati; Anna Jumatul Lely
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 1 (2024): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i1.787

Abstract

Introduction: Palliative care is needed for various diseases; stroke is one of the neurological diseases that requires palliative care. Stroke is one of the leading causes of disability and decreased quality of life due to neurological deficits. The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) assesses stroke severity. Stroke can also cause paralysis, resulting in decreased independence in self-care; patients will experience difficulty carrying out daily activities or activities of daily living (ADL) such as walking, dressing, eating, or controlling defecation or urination. Disability due to stroke can affect the patient's quality of life. Objectives: This study aimed to analyze the relationship between stroke severity scale with palliative screening, activities of daily living impairment (ADL), and quality of life. Methods: This cross-sectional study involved sixty stroke patients selected by accidental sampling. The data were analyzed using Pearson Product Moment and Spearman Rank Test. Results: This study resulted in 53,3% of respondents suffering from a moderate stroke, 90,0% needing palliative intervention, 56,7% total dependency, and 66,7% can not assess quality of life. Significance level between stroke severity scale with palliative screening ware (p=0,000), ADL impairment (p=0,008), and quality of life (p=0,000). Conclusions: There was a relationship between the stroke severity scale and palliative screening, activities of daily living (ADL) impairment, and quality of life. Further research should simultaneously analyze the risk factors for stroke, the stroke severity scale, and things that are influenced by the severity of the stroke so that it can be seen which variable is more dominant.
Program Pak Edi Si Petani (Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi dalam Menangani Penyakit Akibat Kerja pada Kelompok Petani)” Victoria, Arlies Zenitha; Ratnasari, Ratnasari; Handayani, Prita Adisty; Sari, Deasy Virka
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5340

Abstract

Jumlah kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019 tercatat sebanyak 210.789, tahun 2020 sebanyak 221.740 kasus, dan 2021 sebanyak 234.370 kasus. Sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan kehutanan menempati urutan ketiga penyumbang kejadian PAK selama tahun 2019-2020 yaitu 17,3% dari total kejadian. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah pembentukan kelompok tani. Kegiatan pengabdian masyarakat yang mengusung tema “Pak Edi Si Petani (Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi dalam Menangani Penyakit Akibat Kerja pada Kelompok Petani” ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada kelompok petani. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan tahapan sosialisasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan program. Sosialisasi program dilakukan dengan FGD dan pemeriksaan kesehatan awal (skrining) yang dihadiri oleh 38 orang. Hasil skrining didapatkan masalah kesehatan pada petani yaitu hipertensi dan low back pain. Pelatihan kader dilakukan pada 8 orang kader dengan memberikan pemaparan materi dan praktek. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim memanfaatkan website sebagai media edukasi kepada masyarakat. Pendampingan pelaksanaan Program Pak Edi Si Petani oleh kader tahap I dihadiri oleh 26 orang dan tahap II sebanyak 34 orang. Hasil kegiatan didapatkan peningkatan pengetahuan dan status kesehatan mitra. Program Pak Edi Si Petani selanjutnya diserahkan kepada mitra sasaran untuk dilaksanakan secara mandiri. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, tim abdimas akan melibatkan kader dan keluarga untuk penanganan masalah kesehatan lainnya pada populasi yang lebih luas di wilayah mitra.
Pengaruh Edukasi GUAVA (Gout Arthritis Visual Audio) Terhadap Pengetahuan Dan Kualitas Hidup Penderita Gout Arthritis : The Influence of GUAVA (Gout Arthritis Visual Audio) toward the Knowledge and Quality of Life at Gout Arthritis Patients Zahro, Intan Fatimatuz; Arlies Zenitha Victoria; Lestari, Dilla Fitri Ayu
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jks.v3i2.1891

Abstract

Gouth arthirits is a degenerative disease indicated with increased gout level in the blood or hyperuresemia. The World Health Organization (WHO) explains the increment of gout arthritis cases in the world, reaching 34.2% in 2017. The importnce of knowledge and life quality requires the GUAVA education (Gouth Arthritis Visual Audio) to improve the knowledge and life quality of gout arthritis patients. This research determined the knowledge and quality of gout arthritis patients based on GUAVA education (Gouth Arhtirits Visual Audio). This quantitative research used one group pretest-posttest design. The applied sampling technique was total sampling consisting of 40 respondents. The results before the implementation of GUAVA education (Gouth Arthritis Visual Audio) were low (70%) and after the implementation became 100%. Then, the life quality (based on WHOQOL-BREF) found an excellent condition (100%) and improved into extremely excellent (100%). The Wilcoxon statistic test shows the influence of GUAVA education (Gout Arthritis Visual Audio) toward the knowledge and life quality of gout arthritis patients (p-value of 0.000). The results recommend the implementation of GUAVA (Gout Arthritis Visual Audio) as the nursing care intervention to improve knowledge and life quality of gout arthritis patients.
Stroke Severity Scale to Palliative Screening, Activity Daily Living (ADL) Impairment, and Quality of Life Arlies Zenitha Victoria; Sri Puguh Kristiyawati; Anna Jumatul Lely
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 1 (2024): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i1.787

Abstract

Introduction: Palliative care is needed for various diseases; stroke is one of the neurological diseases that requires palliative care. Stroke is one of the leading causes of disability and decreased quality of life due to neurological deficits. The National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) assesses stroke severity. Stroke can also cause paralysis, resulting in decreased independence in self-care; patients will experience difficulty carrying out daily activities or activities of daily living (ADL) such as walking, dressing, eating, or controlling defecation or urination. Disability due to stroke can affect the patient's quality of life. Objectives: This study aimed to analyze the relationship between stroke severity scale with palliative screening, activities of daily living impairment (ADL), and quality of life. Methods: This cross-sectional study involved sixty stroke patients selected by accidental sampling. The data were analyzed using Pearson Product Moment and Spearman Rank Test. Results: This study resulted in 53,3% of respondents suffering from a moderate stroke, 90,0% needing palliative intervention, 56,7% total dependency, and 66,7% can not assess quality of life. Significance level between stroke severity scale with palliative screening ware (p=0,000), ADL impairment (p=0,008), and quality of life (p=0,000). Conclusions: There was a relationship between the stroke severity scale and palliative screening, activities of daily living (ADL) impairment, and quality of life. Further research should simultaneously analyze the risk factors for stroke, the stroke severity scale, and things that are influenced by the severity of the stroke so that it can be seen which variable is more dominant.
Pembentukan Kelompok Siaga (Saya Ibu dan Pendamping Atasi Gawat Darurat pada Anak Tunagrahita dengan Penyakit Kronis) Asih, Sri Hartini Mardi; Victoria, Arlies Zenitha; Nisa, Nafisatun
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6380

Abstract

Kondisi gawat darurat bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, tidak terkecuali pada anak. Banyak kasus kematian anak di rumah sakit terjadi dalam waktu 24 jam pertama pasien masuk ke rumah sakit. Beberapa kasus kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah bila anak yang sakit berat dapat segera teridentifikasi pada saat tiba di rumah sakit dan mendapat pananganan tanpa ada keterlambatan. Belum adanya sosialisasi atau pelatihan tentang penanganan kegawatdaruratan pada anak dengan kebutuhan khusus di rumah atau di SLB menjadi permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengusung tema pembentukan kelompok SIAGA (Saya Ibu Atasi Gawat Darurat pada Anak Tunagrahita Dengan Penyakit Kronis) yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan pendamping sebagai first responder pada saat anak berkebutuhan khusus mengalami kondisi gawat darurat di rumah atau di SLB. Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan memberikan pelatihan kepada orang tua serta guru dan melakukan monitoring evaluasi ketercapaian edukasi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang tua dan 2 orang pendamping SLB N Semarang. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuesioner pengetahuan penanganan kegawatan pada anak sebelum dan setelah edukasi. Orang tua juga diminta untuk mendemonstrasikan ulang tindakan penanganan kegawatan pada anak. Hasil kegiatan didapatkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu dan pendamping dalam mengatasi kegawatdaruratan pada anak tunagrahita yang mengalami penyakit kronis. Diperlukannya kelompok dukungan antar-ibu dan pendamping dengan menyiapkan rencana darurat dan alat kesehatan di rumah sehingga dapat mengatasi kejadian kegawatadaruratan pada anak dan meningkatkan pengetahuan tentang penyakit kronis anak.