Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF STATUS MENTAL LANSIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK LANSIA DI KELURAHAN KARANGAYU SEMARANG BARAT Riani, Suksi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil prediksi menunjukkan persentase penduduk lansia mencapai 9,77% dari total penduduk tahun 2010 dan menjadi 11,34% pada tahun 2020. Faktor-faktor predisposisi sehat sakit mental diantaranya yaitu biologis, psikologis dan karakteristik sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan status mental lansia berdasarkan karakteristik lansia di Kelurahan Karangayu Semarang Barat. Desain penelitian ini adalah Cross-sectional, jumlah sampel 240 responden dari 601 populasi dengan tekhnik Proportional  Stratified Random Sampling. Pada penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney U Test dan uji Kruskal-Wallis Test. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara status mental lansia berdasarkan karakteristik lansia. Pada karakteristik responden jenis kelamin perempuan terdapat 128 (53,3%) sedangkan laki-laki 112 (46,7%). Responden yang berpendidikan dasar sebanyak 132 (55%), responden yang berpendidikan menengah sebanyak 91 (37,9%) dan responden yang berpendidikan tinggi sebanyak 17 (7,1%). Responden yang tidak bekerja sebanyak 123 (51,3%), responden yang pekerjaannya swasta sebanyak 78 (32,5%) dan responden yang pekerjaannya pensiunan PNS sebanyak 39 (16,3%). Responden yang statusnya kawin sebanyak 129 (53,8%), responden yang tidak kawin sebanyak 12 (5%) dan responden yang statusnya janda atau duda sebanyak 99 (41,2%). Lansia disarankan untuk menjaga kemampuan kognitif dengan melatih memorinya seperti mengisi teka-teki silang, membaca buku dan mengikuti kuis. Kata Kunci     :  Status mental, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan lansia
PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM Asti Nuraeni; Prita Adisty Handayani; Suksi Riani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.466 KB)

Abstract

Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif salah satunya adalah diabetes mellitus. Salah satu peran perawat yang bisa dilakukan untuk merawat lansia dengan masalah DM yaitu dengan memberikan dukungan keluarga melalui kader posyandu lanisa yang optimal. Dukungan keluarga ini berupa sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap lansia dengan DM. Metode yang digunakan adalah pembentukan struktur posyandu lanisa dan melakukan pelatihan dan pembinaan pada para kader. Hasil yang didapatkan adalah teroptimalisasinya kembali kader lansia DM, terselenggaranya posyandu lansia secara rutin, penatalaksaan lansia DM sesuai dengan masalah saat itu. Keyword: Kader, Lansia, DMElderly People occured a cell decline that able to affect an organ weakness, a pysical decrease, appear some degerative diseases, such as Diabetes Mellitus. One of Nurses role can be done to treat Diabetes Mellitus elderly people is to give family support by optimal elderly kader posyandu. Family support is an act and family acceptance towards Diabetes Mellitus older people. Method used is to establish old age people structure and do a training and kader establishment. The result is reoptimalisation of Diabetes Mellitus elderly kader which hold routine elderly posyandu, Diabetes Mellitus old age peoples intervention is appropriated with its problem that moment. Keyword: Kader, Elderly People, DM
Pengaruh Emotional Freedom Technique terhadap Quality of Life Pasien Stroke Suksi Riani; Sri Puguh Kristyawati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 7 No 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.214 KB)

Abstract

Kejadian stroke menurut WHO menyatakan bahwa pada tahun 2015 sebesar 15 juta orang di dunia terkena stroke setiap tahunnya. Stroke juga akan mengakibatkan gangguan kontrol pada pergerakan, fatique, gangguan persepsi sensori nyeri, gangguan emosi, gangguan memori, dan menurunnya quality of life pada pasien tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas pemberian EFT (Emotional Freedom Technique) terhadap quality of life pasien stroke di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah pre experimental design dengan one group pre test and post test yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini 62 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling.Kriteria inklusi yaitu kesadaran composmentis, mental baik, ketergantungan sedang. Kriteria eksklusi yaitu stroke hemoragik dan kritis. Pada penelitian ini menggunakan uji wilcoxon signed rank test karena data berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara Quality of Life (QoL) Pasien Stroke Iskemik sebelum dan sesudah diberikan terapi Emotional Freedom Technique (EFT) dengan nilai p value 0.001 (p value<0.05). Perbedaan ditunjukkan dengan nilai mean rank yang naik dari 0.00 menjadi 29.50 dengan nilai Z hitung – 7,616 yang berarti data bervariasi tinggi secara klinik dan statistik. Kata kunci: emotional freedom technique, stroke iskemik, quality of life ABSTRACT Stroke according to World Health Organization states that in 2015 as many as 15 million people worldwide suffer a stroke every year. Stroke will also result in impaired control of movement, fatigue, impaired sensory perception of pain, emotional disturbances, memory disturbances and decrease quality of life in these patients. Factors that affect quality of life are gender, age, education status, marital status, employment status, income status, ethnicity, disability, psychological and support family. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of giving emotional freedom technique to improve quality of life of stroke patients at Tugurejo Hospital Semarang. The design of this study was pre experimental design with one group pre test and post test using a quantitative approach. The number of samples in this study were 62 respondents with consecutive sampling technique. Inclusion criterias in this study were composmentist awareness, good mentality and moderate dependence. Exclusion criterias in this study were hemorrhagic and critical stroke. In this study using the wilcoxon signed rank test because the data is not normal. The results of this study indicate that there are significant differences between the quality of life of ischemic stroke patients before and after emotional freedom technique therapy is given with a p value of 0.001. The difference is indicated by the mean rank value which rose from 0.00 to 29.50. with the calculated Z value 7.616 which mean the data varied clinically and statistically high. Keywords: emotional freedom technique, ischemic stroke, quality of life
MANFAAT EDUKASI BERBASIS VIDEO TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN 5M SEBAGAI SELF PROTECTION COVID-19 PEDAGANG PASAR BARU RUMBIA: The Benefits of Video-Based Education on 5M Compliance Levels as Self Protection From Covid-19 In Merchants At Pasar Baru Rumbia Putu Aditya Sulistiani; Suksi Riani; Ovikariani Ovikariani
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v4i2.53

Abstract

Corona virus merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan hingga gejal berat. Pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19, masyarakat harus mengutamakan tindakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang dianjurkan saat ini yaitu 5M. Salah satu tindakan yang dapat dilakukukan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu dengan memberikan edukasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara memanfaatkan teknologi dan media sosial yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Manfaat Edukasi Berbasis Video Terhadap Tingkat Kepatuhan 5M Sebagai Self Protection Covid-19 Pedagang Pasar Baru Rumbia sebelum dan sesudah diberikan edukasi berbasis video. Penenlitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quasy experimental design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 59 responden dengan teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perubahan nilai pre dan post tingkat kepatuhan 5M pedagang pasar baru Rumbia setelah diberikan edukasi berbasis video dengan nilai signifikansi hasil p value 0,001 (< 0,05) dan nilai Zhitung sebesar 6,706 > 1,65 Ztabel. Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan tingkat kepatuhan protocol kesehatan 5M setelah diberikan edukasi berbasis video. Tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan Covid-19 yaitu dengan memanfaatkan teknologi sehingga dapat diberikan edukasi berbasis video untuk membantu meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan 5M.
ANALISIS PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN DAN FREKUENSI PERNAFASAN PADA PASIEN DENGAN VENTILATOR YANG DILAKUKAN SUCTION DIRUANG ICU RS MARDI RAHAYU KUDUS Kristiani, Ari Hana; Riani, Suksi; Supriyono, Mamat
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2020): November 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.325 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v4i3.811

Abstract

Suction adalah tindakan untuk menjaga kepatenan jalan nafas akibat dari penumpukan sekret yang berlebih, namun tindakan suction selain memiliki manfaat juga memiliki dampak salah satunya perubahan saturasi oksigen dan frekuensi pernafasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan nilai saturasi oksigen dan frekuensi pernafasan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan suction. Metode penelitian ini adalah pre-eksperiment dengan pendekatan one group pre and post test dengan teknik sampling kuota sampling. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang terpasang ventilator. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test dan uji wilcoxon. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan yang bermakna untuk nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah dilakukan tindakan suction dengan nilai p-value 0,001 (< 0,05), namun tidak terdapat perubahan yang bermakna pada nilai frekuensi pernafasan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan suction dengan p-value 0,170 (> 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi perawat ICU dalam melakukan suction agar memperhatikan perubahan saturasi oksigen dan frekuensi pernafasan sebelum dan sesudah dilakukan suction.
The Benefits of VECOV-19 in Handling Anxiety Traders Against Covid-19 Transmission Riani, Suksi; Risca Ryandini, Felicia
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2021): November 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.885 KB)

Abstract

Covid-19 adalah penyakit menular yang dapat menular secara cepat dari manusia ke manusia melalui kontak langsung. Rasa kecemasan yang dirasakan karena takut akan tertular covid-19 salah satunya disebabkan oleh informasi yang tidak valid tentang penyakit covid-19. Berdasarkan hasil survey dari pemerintah Jawa Tengah di pasar Karangayu ditemukan 3 orang pedagang positif covid-19. Kemudian pasar Karangayu ditutup selama 3 hari untuk dilakukan desinfektan dan pengaturan jarak antara pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat VECOV-19 dalam menurunkan kecemasan pedagang terhadap penularan covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy experiment with control group pre test post test design. Kelompok intervensi akan dilakukan pengukuran kecemasan sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan media video edukasi kesehatan. Sedangkan kelompok kontrol akan dilakukan pengukuran kecemasan sebelum dan sesudah diberikan brosur. Penelitian dilakukan dengan total sampel 184 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian mayoritas responden berusia 50-51 tahun, lama kerja 24-25 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SD dan SMA, mayoritas sudah menikah, mayoritas tidak ada penyakit penyerta. Hasil penellitian terdapat perbedaan kecemasan pre test dan post test kelompok intervensi dan kontrol, tetapi tidak ada perbedaan kecemasan pedagang yang diberikan VECOV-19 atau leaflet. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat kecemasan pedagang dalam kategori tidak cemas dan pemberian VECOV-19 atau leaflet dapat menurunkan skor kecemasan pedagang. Penelitian ini direkomendasikan untuk perawat dalam penanganan kecemasan.
Tingkat Resiliensi Dengan Kualitas Hidup Pasien Tb Paru Yang Menjalani Rawat Jalan Suksi Riani
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i3.2003

Abstract

ABSTRAK Pasien TB paru kebanyakan tidak teratur dalam berobat karena tidak adekuatnya motivasi terhadap kepatuhan berobat, sehingga pasien harus mampu bertahan dan menyesuaikan diri meskipun berada dalam keadaan yang sulit. Proses penyesuaian diri dalam bertahan terhadap keadaan tersebut disebut resiliensi. Fenomena yang terjadi pada pasien TB paru cenderung mengalami penurunan resiliensi karena merasa cemas penyakitnya menular pada orang lain, sikap pasif, merasa rendah diri dan penerimaan diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien TB Paru yang menjalani rawat jalan. Metode penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan menggunakan alat ukur Brief Resilience Scale (BRS) untuk mengukur resiliensi dan alat ukur Short Form–36 (SF-36) untuk mengukur kualitas hidup. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan anatara variabel yaitu uji korelasi gamma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien berusia lebih dari 60 tahun, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan SMA, dan mayoritas tidak bekerja. Mayoritas pasien memiliki tingkat resiliensi kurang (48%) dan kualitas hidup kategori sedang (45,3%). Hasil analisa data menunjukkan terdapat hubungan yang tinggi antara tingkat resiliensi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru. Sebaiknya perawat mampu mengkaji tingkat resiliensi pasien sebagai dasar dalam memberikan intervensi keperawatan agar pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kata kunci: resiliensi; kualitas hidup; TB paru ABSTRACT Pulmonary TB patients are mostly irregular in taking treatment because of inadequate motivation for adherence to treatment, so patients must be able to survive and adapt even when they are in difficult circumstances. The process of self-adjustment in surviving these circumstances is called resilience. The phenomenon that occurs in pulmonary TB patients tends to experience a decrease in resilience because they feel worried that their disease will spread to others, passivity, feel inferior and have low self-acceptance. The purpose of this study was to determine the relationship between resilience and the quality of life of pulmonary TB patients undergoing outpatient care. The research method used was cross sectional using the Brief Resilience Scale (BRS) to measure resilience and the Short Form–36 (SF-36) to measure quality of life. The statistical test used to determine the relationship between variables is the gamma correlation test. The results of this study indicated that the majority of patients were over 60 years old, female, high school education level, and the majority did not work. The majority of patients have less resilience (48%) and moderate quality of life (45.3%). The results of data analysis showed that there was a high relationship between the level of resilience and quality of life in pulmonary TB patients. Nurses should be able to assess the patient's resilience level as a basis for providing nursing interventions so that patients can improve their quality of life. Keywords: resilience, quality of life, TB paru
The Effect of Caring Behavior in Overcoming Anxiety in Ischemic Heart Disease (IHD) Patients Undergoing Percutaneous Atrial Catheter (PAC) Sri Endhang Rahmawati; Suksi Riani; Dwi Fitriyanti
Health Media Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : UrbanGreen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55756/hm.v4i2.148

Abstract

The prevalence of heart disease in Indonesia reaches 1.5% in the population of all ages, which means that among 100 people of all ages 1.5 suffer from heart disease. Central Java province ranks 8th with a prevalence of 1.6 of the total population. Ischemic Heart Disease (IHD) patients who are pro PAC procedures at the emergency room SMC RS Telogorejo experienced physical and psychological problems. This study aims to influence the caring behavior of nurses in overcoming anxiety in IHD patients undergoing percutaneous atrial catheter (PAC). This method research used a quasy experiment with one group pretest posttest design. The number of samples were 45 respondents with data collection techniques using total sampling. This research use Wilcoxon test. The results showed that there was an effect of nurse caring behavior in reducing anxiety patients undergoing PAC at the ER SMC Telogorejo (p value = 0.000). Therefore, nurses are expected to give caring behavior for reduce anxiety levels in IHD patients undergoing PAC.
Optimalisasi Peran Perawat Melakukan Screening Palliative Care untuk Menerapkan Intervensi Keperawatan Paliatif Suksi Riani; Ismonah Ismonah; Fransisca Gloria
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 2 (2023): Abdira, April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i2.305

Abstract

The increasing number of patients chronic and terminal disease such as cancer,COPD, stroke, hearth failure, degenerative desease, HIV/AIDS that requirepalliative care according to the 2007 Ministry of Health Policy. The application ofpalliative care in Indonesia is not optimal because there are still many nurses andthe community who do not know about palliative care. The purpose is to optimizethe role of nurses in screening palliative care and providing palliative nursinginterventions. This study method uses sharing knowledge and training withmeasured their level of knowledge about palliative care. The stages includesocialization, pre test, presentation, demonstrations, post test and follow up plans.The result showed that the majority aged 41-50 years old, female gender, educationbachelor, length of work 11-20 years, increase knowledge majority being good(60%). This community service is important to improve the application ofpalliative care in health services and in the community.
Pengaruh Brief Konseling Aktivitas Fisik Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Kelurahan Karangayu Helda Delia; Felicia Risca Ryandini; Suksi Riani
An-Najat Vol. 1 No. 4 (2023): NOVEMBER : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i4.557

Abstract

Hypertension is an increase in arterial blood vessels with a systolic value equal to or above 140 mmHg and a diastolic value equal to or above 90 mmHg. In Central Java Province the prevalence of hypertension reached 68.6%. Patients with hypertension can experience complaints of dizziness, headaches, neck stiffness, and dizzy eyes. Health education media in this study was in the form of a booklet. The purpose of this study was to determine the effect of brief physical activity counseling on blood pressure of hypertensive patients in the Karangayu sub-district. The research design uses quantitative research with analytical descriptive namely Quasy Experiment with one group pre test post test design. The number of samples in this study were 60 respondents with the data collection technique using purposive sampling. The results of the study using the Wilcoxon test showed that there was a significant effect on the blood pressure of hypertensive patients with hypertension in the Karangayu sub-district with a p value <0.05 (0.000) so that Ha was accepted and Ho was rejected.