Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PARTISIPASI DAN EFEK KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT DALAM PEMBANGUNAN Siagian, Haidir Fitra
Tabligh Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Satu indikator penting untuk kemajuan suatu bangsa adalah dengan berjalannya roda pembangunan yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Pembangunan tersebut merupakan bagian proses perubahan yang sengaja dilakukan secara terencana dan berkelanjutan menuju tataran kehidupan masyarakat yang lebih baik. Peningkatan kualitas hidup rakyat dalam suatu bangsa merupakan tujuan yang paling penting dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Komunikasi pembangunan diarahkan untuk perubahan sosial yang terancang dengan baik. Komunikasi pembangunan bertujuan untuk secara sadar meningkatkan pembangunan manusiawi, yang berarti bahwa komunikasi dapat menghapus kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan. Komunikasi pembangunan yang diutamakan adalah kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat. Tujuan komunikasi adalah untuk menanamkan ide-ide, sikap mental, dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat. Partisipasi politik dihubungkan dengan demokrasi yang mengedepankan prinsip representasi dan partisipasi tidak langsung. Partisipasi politik diungkapkan dalam tindakan individu atau kelompok terorganisir untuk melakukan pemilu, kampanye, protes atau memengaruhi perwakilan pemerintah. Dalam penelitian komunikasi politik, elit politik informal ini lebih sering dikenal sebagai opinion leader atau pemuka pendapat. Pemuka pendapat adalah orang-orang yang berpengaruhi pendapat, sikap, keyakinan, motivasi, dan perilaku orang lain. Peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan para pemuka pendapat ini adalah untuk mendorong setiap warga negara agar secara ikhlas dan serius mendukung pengembangan serta untuk memberikan arahan agar pembangunan ke untuk masyarakat. Kata Kunci: Partisipasi, Komunikasi, Pemuka Pendapat, Pembangunan, Demokrasi One important indicator for the progress of a nation is the wheel passes the construction carried out on an ongoing basis. The development is part of the process of change that is intentionally done in a planned and sustained towards the level of peoples lives better. Improved quality of life of the people in a nation is the most important goal in the construction carried out by the government. Communication development is directed toward social change well designed. Communication development consciously aims to improve human development, which means that communication can remove poverty, unemployment, and injustice. Communication is the preferred development activities to educate and motivate people. The purpose of communication is to instill ideas, mental attitude, and teach the skills needed by society. Political participation is associated with the principle of democracy and participation of indirect representation. Political participation is expressed in the actions of individuals or organized groups to conduct the election, campaign, protest or influence government representatives. In the study of political communication, political elite is more commonly known informally as opinion leaders or opinion leaders. Opinion leaders are the ones who berpengaruhi opinions, attitudes, beliefs, motivations, and behaviors of others. Important role that can not be separated from the involvement of opinion leaders is to encourage every citizen in order to be sincere and serious in sustainable development and to provide guidance in order for the development to the community. Keywords: Partisipation, Communication, Opinion Leader, Development, Democrazy
PENGARUH KREDIBILITAS KOMUNIKATOR POLITIK UNTUK MENDAPATKAN DUKUNGAN KHALAYAK DALAM PEMILIHAN UMUM Siagian, Haidir Fitra
Tabligh Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract; Mendapatkan jumlah maksimum pemilih dalam pemilihan umum adalah syarat mutlak untuk mengamankan posisi di lembaga legislatif, Kecamatan dan Kepala Provinsi, dan Presiden. Proses demokrasi di Indonesia menggunakan kampanye politik untuk menyampaikan pesan-pesan politik kepada publik, dimana pesan terdiri dari undangan, bergoyang, godaan untuk membuat publik memberikan suara mereka ke sisi kampanye. Kampanye politik bisa dalam bentuk pesan lisan sebelum massa, iklan media, poster, spanduk, dan kunjungan persahabatan ke massa dasar. Semua upaya yang dimaksudkan untuk mendapatkan pemilih maksimal dukungan dari masyarakat. Kenyataan itu menunjukkan bahwa komunikator politik yang bisa menjadi kandidat itu sendiri, relawan politik, atau aktivis politik lain adalah salah satu faktor penting. Peran komunikator politik yang memiliki kredibilitas tinggi dalam mentransfer ide dan saran untuk penonton sangat signifikan. Kampanye harus mampu menyampaikan pesan-pesan politik yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dan pesan harus mudah diingat oleh penonton. Selain itu fungsi komunikator juga memerlukan perhatian khusus, karena orang-orang adalah partai politik saluran utama dalam menyampaikan pesan-pesan politik mereka. Masyarakat memutuskan orang pada partai politik atau kandidat dengan memfokuskan kenangan mereka pada komunikator politik mereka ingat selama masa kampanye. Siapa komunikator, program atau isi / pesan nya, bagaimana dia / dia menyampaikan pesan, misalnya dan kinerja yang baik disajikan oleh juru kampanye. Cara kampanye yang merancang strategi kampanye adalah memiliki korelasi positif dengan memori publik dan kesan. Pada akhirnya, itu mengarah ke indikasi dalam menentukan keputusan pemilih. Kata Kunci: Kredibilitas, Komunikator, Pesan Gaining maximum number of voters in general election is the absolute condition to secure position in legislative institute, District and Provincial Head, and President. Democratic process in Indonesia using political campaign to convey political messages to public, of which the messages are consisted of invitation, sways, allurement to make public give their votes to the side of campaigner. Political campaign can be in the form of oral messages before the mass, media advertisement, posters, banners, and friendship visits to base masses. All that efforts are intended to gain maximum voters support from communities. That fact showed that political communicator which can be the candidate itself, political volunteer, or other political activist was one of the important factor. The role of political communicator who possesses high credibility in transferring the idea and suggestion to the audience is very significant. The campaigner should be able to convey the political messages that needed most by public and the messages should be easily memorized by the audiences. Moreover the communicator function also requires specific attention, as the persons are the political parties main channel in conveying their political messages. Public deciding its votes on political parties or candidates are by focusing their memories on the political communicator they remember during the campaign period. Who’s the communicator, the program or content of his/her messages, how he/she convey the messages, example and performance that good presented by campaigner. The way the campaigner designing its campaign strategy is having a positive correlation with the public’s memory and impression. At the end, it leads to the indication in deciding the voter’s decision. Key words: Credibility, Communicator, Messages
K’ POLA PENGLIBATAN DAN IMPAK KOMUNIKASI PARA ULAMA MENCEGAH KONFLIK DALAM MASYARAKAT Siagian, Haidir Fitra
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.1 Januari - Maret 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kertaskerja ini membincang tentang pola penglibatan dan impak komunikasi para ulama dalam guna mencegah konflik dalam masyarakat. Konflik yang berlaku di dalam kumpulan masyarakat lebih disebabkan kerana faktor tidak puas hati yang dirasakan oleh masyarakat atas aspek pembangunan yang dijalankan oleh pihak kerajaan. Ketidakpuasan ini bermula kerana masyarakat menganggap bahawa pembangunan yang dilaksanakan tidak membawa manfaat bagi mereka, justeru memberikan kesan yang sangat negatif. Sebelum melaksanakan pembangunan, baik pembangunan fizikal mahupun nonfisik, kerajaan sepatutnya melibatkan masyarakat melalui tokoh-tokohnya, seperti ulama dan pemimpin pendapat lain (opinion leader). Penglibatan ulama dalam pembangunan bermula dari tahap perancangan sehingga tahap pemanfaatan. Penglibatan ini diperlukan untuk memastikan sama ada pembangunan terbabit dikerjakan sesuai dengan asas pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat dan dalam pelaksanaan pembangunannya telah berdasarkan kepada perancangan semula dan tidak ada unsur manipulasi. Manakala pembangunan yang dilaksanakan dengan tahap seperti ini, maka kemungkinan untuk terjadinya konflik mahupun kekerasan daripada masyarakat boleh dicegah.Abstract This paper discusses the impact of involvement and communication patterns of the Islamic scholars in a conflict prevention of a society. A conflict could happen as a result from unsatisfied development process undertaken by the government. This disappointed feeling started because people assume that the development is not beneficial for them and that it even result in a very negative effect. Before carrying out development, both physical and non-physical, the government should engage the community through a public respectful figure such as religion leaders and other opinion leaders. These leaders should be involved in the development from the planning stage up to the level of utilization. This involvement is urgent, especially to ensure that the development is done based on the welfare of society need. It is also needed to assure that the implementation of development was based on the plan and there is no element of manipulation. If the development is undertaken in this way, conflict and violence in society can be prevented. 
PENGARUH KREDIBILITAS KOMUNIKATOR POLITIK UNTUK MENDAPATKAN DUKUNGAN KHALAYAK DALAM PEMILIHAN UMUM Haidir Fitra Siagian
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 13 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v13i2.310

Abstract

Abstract; Mendapatkan jumlah maksimum pemilih dalam pemilihan umum adalah syarat mutlak untuk mengamankan posisi di lembaga legislatif, Kecamatan dan Kepala Provinsi, dan Presiden. Proses demokrasi di Indonesia menggunakan kampanye politik untuk menyampaikan pesan-pesan politik kepada publik, dimana pesan terdiri dari undangan, bergoyang, godaan untuk membuat publik memberikan suara mereka ke sisi kampanye. Kampanye politik bisa dalam bentuk pesan lisan sebelum massa, iklan media, poster, spanduk, dan kunjungan persahabatan ke massa dasar. Semua upaya yang dimaksudkan untuk mendapatkan pemilih maksimal dukungan dari masyarakat. Kenyataan itu menunjukkan bahwa komunikator politik yang bisa menjadi kandidat itu sendiri, relawan politik, atau aktivis politik lain adalah salah satu faktor penting. Peran komunikator politik yang memiliki kredibilitas tinggi dalam mentransfer ide dan saran untuk penonton sangat signifikan. Kampanye harus mampu menyampaikan pesan-pesan politik yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dan pesan harus mudah diingat oleh penonton. Selain itu fungsi komunikator juga memerlukan perhatian khusus, karena orang-orang adalah partai politik saluran utama dalam menyampaikan pesan-pesan politik mereka. Masyarakat memutuskan orang pada partai politik atau kandidat dengan memfokuskan kenangan mereka pada komunikator politik mereka ingat selama masa kampanye. Siapa komunikator, program atau isi / pesan nya, bagaimana dia / dia menyampaikan pesan, misalnya dan kinerja yang baik disajikan oleh juru kampanye. Cara kampanye yang merancang strategi kampanye adalah memiliki korelasi positif dengan memori publik dan kesan. Pada akhirnya, itu mengarah ke indikasi dalam menentukan keputusan pemilih. Kata Kunci: Kredibilitas, Komunikator, Pesan Gaining maximum number of voters in general election is the absolute condition to secure position in legislative institute, District and Provincial Head, and President. Democratic process in Indonesia using political campaign to convey political messages to public, of which the messages are consisted of invitation, sways, allurement to make public give their votes to the side of campaigner. Political campaign can be in the form of oral messages before the mass, media advertisement, posters, banners, and friendship visits to base masses. All that efforts are intended to gain maximum voters support from communities. That fact showed that political communicator which can be the candidate itself, political volunteer, or other political activist was one of the important factor. The role of political communicator who possesses high credibility in transferring the idea and suggestion to the audience is very significant. The campaigner should be able to convey the political messages that needed most by public and the messages should be easily memorized by the audiences. Moreover the communicator function also requires specific attention, as the persons are the political parties main channel in conveying their political messages. Public deciding its votes on political parties or candidates are by focusing their memories on the political communicator they remember during the campaign period. Who’s the communicator, the program or content of his/her messages, how he/she convey the messages, example and performance that good presented by campaigner. The way the campaigner designing its campaign strategy is having a positive correlation with the public’s memory and impression. At the end, it leads to the indication in deciding the voter’s decision. Key words: Credibility, Communicator, Messages
PARTISIPASI DAN EFEK KOMUNIKASI PEMUKA PENDAPAT DALAM PEMBANGUNAN Haidir Fitra Siagian
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v14i1.314

Abstract

Abstract; Satu indikator penting untuk kemajuan suatu bangsa adalah dengan berjalannya roda pembangunan yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Pembangunan tersebut merupakan bagian proses perubahan yang sengaja dilakukan secara terencana dan berkelanjutan menuju tataran kehidupan masyarakat yang lebih baik. Peningkatan kualitas hidup rakyat dalam suatu bangsa merupakan tujuan yang paling penting dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Komunikasi pembangunan diarahkan untuk perubahan sosial yang terancang dengan baik. Komunikasi pembangunan bertujuan untuk secara sadar meningkatkan pembangunan manusiawi, yang berarti bahwa komunikasi dapat menghapus kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan. Komunikasi pembangunan yang diutamakan adalah kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat. Tujuan komunikasi adalah untuk menanamkan ide-ide, sikap mental, dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat. Partisipasi politik dihubungkan dengan demokrasi yang mengedepankan prinsip representasi dan partisipasi tidak langsung. Partisipasi politik diungkapkan dalam tindakan individu atau kelompok terorganisir untuk melakukan pemilu, kampanye, protes atau memengaruhi perwakilan pemerintah. Dalam penelitian komunikasi politik, elit politik informal ini lebih sering dikenal sebagai opinion leader atau pemuka pendapat. Pemuka pendapat adalah orang-orang yang berpengaruhi pendapat, sikap, keyakinan, motivasi, dan perilaku orang lain. Peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan para pemuka pendapat ini adalah untuk mendorong setiap warga negara agar secara ikhlas dan serius mendukung pengembangan serta untuk memberikan arahan agar pembangunan ke untuk masyarakat. Kata Kunci: Partisipasi, Komunikasi, Pemuka Pendapat, Pembangunan, Demokrasi One important indicator for the progress of a nation is the wheel passes the construction carried out on an ongoing basis. The development is part of the process of change that is intentionally done in a planned and sustained towards the level of people's lives better. Improved quality of life of the people in a nation is the most important goal in the construction carried out by the government. Communication development is directed toward social change well designed. Communication development consciously aims to improve human development, which means that communication can remove poverty, unemployment, and injustice. Communication is the preferred development activities to educate and motivate people. The purpose of communication is to instill ideas, mental attitude, and teach the skills needed by society. Political participation is associated with the principle of democracy and participation of indirect representation. Political participation is expressed in the actions of individuals or organized groups to conduct the election, campaign, protest or influence government representatives. In the study of political communication, political elite is more commonly known informally as opinion leaders or opinion leaders. Opinion leaders are the ones who berpengaruhi opinions, attitudes, beliefs, motivations, and behaviors of others. Important role that can not be separated from the involvement of opinion leaders is to encourage every citizen in order to be sincere and serious in sustainable development and to provide guidance in order for the development to the community. Keywords: Partisipation, Communication, Opinion Leader, Development, Democrazy
PARTISIPASI ULAMA DI SULAWESI SELATAN DI DALAM AKTIVITAS POLITIK DAN KEMASYARAKATAN Haidir Fitra Siagian; Mohd. Yusof Haji Abdullah; Normah Mustaffa
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 16 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v16i1.6111

Abstract

This paper discusses the participation of the clergy in political and social activities in South Sulawesi, Indonesia. Ulama is an Islamic leader who has extensive knowledge of religious affiliation. Scholars can affect the community, as it is believed by the people, he has charisma, and he respected her advice is also an example to the community. As the unofficial leader, cleric is to be responsible for all aspects of development, including in the political and social activity. Participation of scholars in the development is very important, as direct beneficiaries of development and an active contributor to the development process. The results of this study indicate that there are scholars in the South who are actively involved in political and social activities. In political activity, there are scholars who are members of political parties and there are scholars who participated in the campaign for a candidate running in the election. Similarly in social activities, there are scholars involved in volunteer work such as building mosques, protecting their lives, attend community meetings, participate in community sports activities, attend celebrations taking place in society, as well as providing assistance to disaster.
IMPLEMENTASI ZETIZEN BAGI DAYA TARIK LITERASI MEDIA GENERASI Z Haidir Fitra Siagian; Tri Imam Fachrurrazi
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v4i1.5619

Abstract

Implementation or activities undertaken by Zetizen PT. Jawa Pos Group in increasing reading interest of Z generation towards the news which is presented with intergrating Zetizen newspaper published in 38 cities of 34 provinces in Indonesia, website zetizen.com with providing news contents, quizzes, and Zetizen members, social media to encourage the increase of awareness towards Zetizen products, both traffic website and newspaper readers, last offline engagement, by always being involved and creating Zetizen events and communities. Those four elements are interconnected within increasing reading interest of Z generation. The challenges faced by Zetizen PT. Jawa Pos Group is divided into two. 1) Human Resources, including; a) diversification of spirit, lack of human resources, b) Zetizen crew must have courage, develop research and understand the condition of young people. And 2) Content, including: a) Make the Zetizen news become viral, attractive, communicative, b) lack of media distribution, c) updating timeline and interesting creative videos.
PENGARUH DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK Haidir Fitra Siagian
Jurnal Al-Khitabah Vol 2 No 1 (2015): Jurnal Al Kitabah
Publisher : Jurnal Al-Khitabah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saluran komunikasi merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam konteks komunikasi politik. Dalam komunikasi massa terdapat media sosial yang dapat dijadikan sebagai penghubung antara komunikator politik dengan khalayak. Sebagai saluran komunikasi politik, media sosial memiliki kekuatan memberikan pengaruh dan menentukan perilaku politik, karena media sosial dapat berperan dalam membentuk opini publik. Pengelolaan opini publik yang baik, memiliki peran dalam memenangi satu pertarungan untuk memperoleh pengaruh dari kalangan masyarakat. Bagi kekuatan politik yang akan ikut bertarung dalam pemilihan umum, seperti dalam pemilihan presiden, kepala daerah dan anggota legislatif, penting untuk memanfaatkan media sosial secara efesien dan efektif untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya. Melalui media sosial, substansi pesan-pesan politik lebih cepat dan mudah dicerna oleh khalayak, sebab setiap saat khalayak dapat mengakses informasi tanpa halangan dan batas geografis. Media sosial juga sangat efektif digunakan sebagai media komunikasi khususnya dalam memberikan informasi dan menerima umpan balik dari khalayak. Umpan balik dari khalayak dapat mendekatkan dan merapatkan hubungan antara komunikator politik dengan masyarakat. Terlebih lagi dewasa ini, penggunaan media sosial di kalangan masyarakat semakin populer dan berkembang, hingga ke pelosok pedesaaan. Sehingga dengan kemasan informasi yang baik, khalayak akan mudah memahami pesan-pesan politik yang disampaikan oleh komunikator politik. Pada akhirnya, melalui penyampaian pesan-pesan politik yang tepat dan dilakukan secara efektif akan mampu menarik simpati masyarakat sehingga mereka akan menerima maksud yang diinginkan oleh komunikator politik.
K’ POLA PENGLIBATAN DAN IMPAK KOMUNIKASI PARA ULAMA MENCEGAH KONFLIK DALAM MASYARAKAT Haidir Fitra Siagian
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.1 Januari - Maret 2013
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kjik.v2i1.347

Abstract

Abstrak Kertaskerja ini membincang tentang pola penglibatan dan impak komunikasi para ulama dalam guna mencegah konflik dalam masyarakat. Konflik yang berlaku di dalam kumpulan masyarakat lebih disebabkan kerana faktor tidak puas hati yang dirasakan oleh masyarakat atas aspek pembangunan yang dijalankan oleh pihak kerajaan. Ketidakpuasan ini bermula kerana masyarakat menganggap bahawa pembangunan yang dilaksanakan tidak membawa manfaat bagi mereka, justeru memberikan kesan yang sangat negatif. Sebelum melaksanakan pembangunan, baik pembangunan fizikal mahupun nonfisik, kerajaan sepatutnya melibatkan masyarakat melalui tokoh-tokohnya, seperti ulama dan pemimpin pendapat lain (opinion leader). Penglibatan ulama dalam pembangunan bermula dari tahap perancangan sehingga tahap pemanfaatan. Penglibatan ini diperlukan untuk memastikan sama ada pembangunan terbabit dikerjakan sesuai dengan asas pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat dan dalam pelaksanaan pembangunannya telah berdasarkan kepada perancangan semula dan tidak ada unsur manipulasi. Manakala pembangunan yang dilaksanakan dengan tahap seperti ini, maka kemungkinan untuk terjadinya konflik mahupun kekerasan daripada masyarakat boleh dicegah.Abstract This paper discusses the impact of involvement and communication patterns of the Islamic scholars in a conflict prevention of a society. A conflict could happen as a result from unsatisfied development process undertaken by the government. This disappointed feeling started because people assume that the development is not beneficial for them and that it even result in a very negative effect. Before carrying out development, both physical and non-physical, the government should engage the community through a public respectful figure such as religion leaders and other opinion leaders. These leaders should be involved in the development from the planning stage up to the level of utilization. This involvement is urgent, especially to ensure that the development is done based on the welfare of society need. It is also needed to assure that the implementation of development was based on the plan and there is no element of manipulation. If the development is undertaken in this way, conflict and violence in society can be prevented. 
Islamic Boarding School and Journalistic Da'wah (Da'wah Writing Campaign Study) Asmar, Afidatul; M. Said, Nurhidayat; Siagian, Haidir Fitrah
Jurnal Kajian Manajemen Dakwah Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kajian Manajemen Dakwah
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/jkmd.v5i2.7615

Abstract

This study aims to investigate the role of pesantren in the da'wah writing campaign through journalistic media. Pesantren, as traditional Islamic educational institutions in Indonesia, have great potential in disseminating da'wah messages to the public through various media platforms. Through a case study approach, this research will analyze how pesantren use journalistic media as a tool for da'wah writing campaigns. This research will use a qualitative method by conducting in-depth interviews and participatory observations in several pesantren that are active in da'wah writing campaigns through journalistic media. The collected data will be analyzed using a content analysis approach to identify the main themes and strategies of da'wah writing used by pesantren in their campaigns.The results of this study are expected to provide a deeper insight into the role of pesantren in the da'wah writing campaign through journalistic media. This research is also expected to provide an understanding of how pesantren adapt their da'wah messages to different media contexts. The results of this study are expected to be an important contribution in the development of more effective and impactful da'wah strategies through journalistic media.