Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIFITAS PEMBINAAN BAGI NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KOTA PEKANBARU DITINJAU DARI HUKUM ISLAM Hendri Sayuti
Hukum Islam Vol 13, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/hi.v13i1.964

Abstract

Efektifitas Pembinaan Bagi Narapidana Pada Lembaga Pemasyarakatan Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Hukum Islam Hendri sayuti; muhammad alawi
Hukum Islam Vol 13, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/hi.v13i1.40

Abstract

Maraknya kasus Lembaga Pemasyarakatan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, yaitu Undang-undang No. 12 Tahun 1995. Serta fasilitas dan sarana juga menjadi perhatian penulis dalam menelitinya karena jumlah narapidana pada Lembaga Pemasyarakatan Kota Pekanbaru telah over crowding atau kelebihan kapasitas. Dalam prakteknya, Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru mengalami banyak kendala terutama masalah kelebihan kapasitas. Belum maksimalnya sistem manajemen pembinaan serta sistem pengawasan dan penjagaan yang masih lemah, dan tidak adanya jaminan pekerjaan setelah narapidana bebas membuat keefektifan pembinaan tidak terkontrol dengan baik lagi dan berdampak kepada tingginya angka residivis. Dari berbagai masalah tersebut, Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru belum bisa dikatakan efektif, karena konsep dan prakteknya tidak berjalan dengan baik. Padahal, jika ditinjau dari hukum Islam konsepnya mempunyai tujuan yang sama antara Undang-undang No. 12 Tahun 1995 dengan Hukum Islam yaitu lebih mengutamakan pembinaan daripada penyiksaan
IMPLIKASI CHILDFREE  TERHADAP HAK WARIS DALAM KELUARGA ISLAM Fatah, Nasrul; Nasrul Fatah; Syarifah Laili; Khairunnas Jamal; Hendri Sayuti
MADINAH Vol 12 No 1 (2025): Madinah: Jurnal Studi Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/madinah.v12i1.3592

Abstract

The phenomenon of childfree , namely the conscious decision not to have offspring, is a contemporary social dynamic that impacts the Islamic family law system, particularly in the area of inheritance. This study aims to analyze how the choice of childfree  affects the structure of inheritance rights in Islam and how the maqashid syari’ah approach can be employed to address these changes. Employing normative legal research methods with theological, conceptual, and maqashid syari’ah approaches, the study finds that the absence of descendants due to a childfree  decision shifts the inheritance structure to horizontal relatives or the public treasury (Baitul Mal). Instruments such as wills (wasiyyah) and grants (hibah) play a crucial role in regulating the distribution of estates in this context. The study concludes that although childfree  alters the traditional family structure, the principles of justice, property protection, and social sustainability can still be upheld within the Islamic legal framework through a maqashid syari’ah based reinterpretation. Therefore, strengthening legal literacy and adjusting regulations are essential to address this phenomenon fairly and in line with Islamic objectives.
Penguatan Psikologis Penyandang Disabilitas melalui Pemberdayaan Komunitas: Studi pada Himpunan Disabilitas Muhammadiyah Winarso, Doni; Santoso; Mizan Asnawi; Saidul Amin; Hendri Sayuti
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol. 9 No. 1 (2025): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v9i1.9029

Abstract

Program penguatan psikologis ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi sosial peserta melalui metode interaktif dan dukungan emosional. Kegiatan ini melibatkan diskusi kelompok, dan simulasi sosial yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri peserta dalam berkomunikasi. Selain itu, fasilitator dan peserta lainnya memberikan lingkungan yang suportif, sehingga peserta merasa lebih nyaman dalam mengekspresikan diri. Pelatihan pengelolaan emosi dan teknik komunikasi yang diberikan membantu peserta dalam memahami serta mengontrol emosi mereka, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas interaksi sosial mereka. Hasil dari program ini menunjukkan adanya peningkatan dalam partisipasi aktif, keberanian dalam berbicara, serta keterlibatan peserta dalam kegiatan sosial. Keberlanjutan program serupa dan dukungan dari lingkungan sosial diperlukan agar dampak positif ini dapat bertahan dalam jangka panjang.
Integrasi Nilai Islam Dan Budaya Lokal Terhadap Hak Asuh Anak Pascaperceraian Perspektif Hukum Islam Ilham Rahmani; Hendri Sayuti
Maqasid: Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 14 No. 3 (2025): Maqasid Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Muhammadiyah University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mqsd.v14i3.28819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi antara nilai-nilai Islam dan budaya lokal terhadap pelaksanaan hak asuh anak (hadhanah) pascaperceraian dalam konteks hukum Islam di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif-analitis berbasis fenomenologi, penelitian ini memadukan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan tokoh agama, hakim, dan tokoh adat, serta data sekunder yang bersumber dari literatur fikih, peraturan hukum nasional, dan jurnal ilmiah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak asuh anak tidak hanya dipandang sebagai kewenangan yuridis semata, tetapi juga sebagai amanah moral dan spiritual yang berlandaskan prinsip maslahah al-thifl dan maqasid al-syari‘ah. Integrasi nilai Islam dengan budaya lokal seperti musyawarah, rahmah, dan gotong royong melahirkan model hukum yang lebih adaptif, kontekstual, dan humanistik. Dalam praktiknya, hakim, tokoh agama, dan tokoh adat memainkan peran penting sebagai mediator antara norma hukum formal dan realitas sosial masyarakat. Temuan ini menegaskan bahwa sistem hukum keluarga Islam di Indonesia tengah bergerak menuju bentuk yang lebih progresif, responsif, dan berpihak pada nilai kemanusiaan, budaya lokal, serta kepentingan perlindungan anak secara menyeluruh. Kata Kunci: Hadhanah, Maqashid Syariah, Adat Lokal, Maslahah, Hukum Islam, Fenomenologi.