Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penggunaan Teknik Assertive Training untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial pada Pria Beristeri di Pembatuan Sajidah, Ainun; Marlinda, Evy; Rachmadi, Agus
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.31 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i1.41488

Abstract

Pria beristeri melakukan hubungan seksual dengan WPS (Wanita Pekerja Seks) secara umum disebabkan oleh rasa kesepian karena pekerjaan/berjauhan dengan keluarga. WPS lebih komunikatif. Untuk memuaskan pasangannya, WPS membicarakan secara terbuka apa yang mereka inginkan dari pasangannya ketika melakukan hubungan seksual. Dengan demikian ada kepuasan pada kedua belah pihak dan kadang-kadang WPS mendapatkan bonus tambahan. Untuk itu, dalam meningkatkan penyesuaian sosial di lingkungan dan kehidupan berumah tangga ialah dengan melakukan teknik assertive training terhadap pria beristeri. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan penyesuaian sosial dengan menggunakan assertive training pada pria beristeri di Pembatuan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan demonstrasi (role play) tentang teknik asertif dalam komunikasi mengenai harapan dalam hubungan seksual suami-isteri. Hasil menunjukkan bahwa para pria beristeri sudah dapat mempraktikkan komunikasi dengan teknik asertif secara baik berjumlah 14 orang (70%). Hal ini dibuktikan dengan mayoritas peserta dapat menyebutkan pengertian assertive training, manfaat assertive training, mampu mendemonstrasikan (role play) tentang teknik asertif dalam komunikasi mengenai harapan dalam hubungan suami-isteri dan mampu mencapai indikator teknik asertif dengan baik. Saran, diharapkan agar para istri dapat menerapkan pelatihan komunikasi asertif ini, sehingga ada hubungan timbal balik yang lebih baik lagi, yang bukan hanya sepihak. Dengan demikian, tujuan hubungan yang harmonis antara suami dan isteri lebih mudah tercapai.
- Angka Pemberdayaan Kader Dan Keluarga Dalam Pengenalan Dan Penanganan Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Pada Ibu Hamil Dalam Upaya Menurunkan Tingkat Kejadian Abortus Di Wilayah Kerja Puskesmas AstambulKematian Ibu (AKI), abortus, pendidikan kesehatan, tanda bahaya kehamilan: - sajidah, ainun; Hammad; Parellangi; Azhima, Rizkan; Dewi, Rima; Huda, Nadwa
JURNAL RAKAT SEHAT (JRS) : Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Rakat Sehat
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jrs.v4i1.101

Abstract

The Maternal Mortality Rate (MMR) in South Kalimantan Province, particularly in Banjar Regency, has shown an increase from 2018 to 2023. In 2018, the MMR was recorded at 108 per 100,000 live births, up from 103.9 in the previous year. By 2023, Banjar Regency reported 199 cases of MMR, ranking it as the third-highest region in the province. The leading causes of maternal deaths were hemorrhage and hypertensive disorders in pregnancy. In Pasar Jati Village, Astambul District, Banjar Regency, there were 6 cases of abortion in 2023, the highest among 22 villages in the district. Research indicates a strong correlation between abortion and pregnancy risk factors, with 32.95% of pregnant women having high-risk factors and 18.19% having very high-risk factors. Out of 197 pregnant women, 25 had a history of abortion with high or very high-risk factors. Health education is considered an effective strategy to enhance public awareness and knowledge about abortion and pregnancy danger signs. Studies show that health education significantly improves knowledge among pregnant women, particularly primigravida, regarding pregnancy risks and abortion prevention. Providing information early in pregnancy can better prepare mothers and reduce the risk of complications. Community service results demonstrated an increase in respondents' knowledge about pregnancy danger signs and abortion management, with p-values of 0.016 for families and 0.002 for health cadres. Thus, health education is a crucial intervention in efforts to reduce MMR and improve maternal well-being. Keyword : Maternal Mortality Rate (MMR), abortion, health education, pregnancy danger signs