Saptono Saptono, Saptono
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TEORI-TEORI HUKUM KONTRAK BERSUMBER DARI PAHAM INDIVIDUALISME Saptono, Saptono
REPERTORIUM Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : REPERTORIUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis paper analyzes the problem about how the ideology of individualism in the freedom of contract and what kind of theory that comes from the idea of individualism in the freedom of contract. To examine the issue, this paper using a normative assesment, the study of literature and legal materials. The result show that, first, the individual’s autonomy is the basis of freedom of contract which became the foundation for the development of contract law. Second, the individual theory which is source from the will theory or the classical theory of contract law that derived from the principle of private autonomy, namely that the will of parties to determine their contractual legal relationship. Abstrak:Tulisan ini menganalisis tentang bagaimana ideologi individualisme dalam kebebasan berkontrak, dan teori apa saja yang bersumber dari paham individualisme dalam kebebasan berkontrak tersebut. Untuk mengkaji permasalahan tersebut, tulisan ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan studi kepustakaan dan bahan-bahan hukum. Kesimpulan yang dapat diambil yakni pertama, otonomi individu menjadi dasar kebebasan berkontrak  yang kemudian menjadi landasan bagi perkembangan hukum kontrak. Yang kedua, teori yang bersumber dari paham individualisme yaitu teori kehendak atau teori hukum kontrak klasik yang berasal dari prinsip otonomi individu, yakni kehendak para pihak menentukan hubungan klasik mereka. 
Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan dan Vokal Saptono, Saptono; Haryanto, Tri; Hendro, Dru
Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5 No 1 (2019): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.167 KB) | DOI: 10.31091/kalangwan.v5i1.728

Abstract

ISI Denpasar sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkiprah dalam berbagai cabang seni tentunya memiliki tanggung jawab didalam meningkatkan mutu pelestarian, pengembangan, dan penciptaan seni budaya yang unggul yang berakar dari kearifan lokal nilai-nilai budaya nusantara, termasuk salah satunya seni karawitan. Hal tersebut tercermin pula dalam visi dan misi ISI Denpasar yang telah terpampang dan bisa dilihat diberbagai sudut kampus. Melalui seni, lembaga ISI Denpasar ikut andil dalam menjaga keseimbangan hidup di dalam memperkokoh jati diri bangsa dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan demikian mendorong peneliti dalam penciptaan karya seni karawitan Greng, yaitu garap gamelan ageng untuk memberikan keseimbangan nilai-nilai kearifan lokal budaya nusantara di ISI Denpasar dengan mengacu pada sajian garap tradisi karawitan Jawa. Konsep garap yang ditawarkan adalan penataan dalam karawitan mandiri. Penataan yaitu menyusun gending-gending yang telah ada dari berbagai ragam bentuk, laras, dan pathet. Kebaruan dalam penataan adalah pengolahan garap transisi dari berbagai ragam dan karakter gending yang telah ada, diolah dengan teknik yang mengedepankan tapsir (interpretasi) garap balungan dan garap vokal yang dalam sajiannya menjadi satu garapan yang utuh. Wujud atau bentuk pada dasrnya merupakan pemicu untuk menggugah perhatian terhadap isi yang dikandungnya, yang pada gilirannya telah menyatu ke dalam struktur. Jadi wujud atau bentuk garapan merupakan sarana untuk menuangkan isi sebagai bentuk ungkap pengalaman jiwa yang wigati. Djelantik menjelaskan bentuk (wujud) yang dimaksud kenyataan yang nampak secara konkrit di depan kita (dapat dipresepsi dengan mata dan telinga), dan juga kenyataan yang tidak nampak secara konkrit di depan kita, tetapi secara abstrak wujud dapat dibayangkan. Humardani menyebutkan bahwa bentuk di dalam sajian karya seni adalah wadah yang dapat diamati sebagai sarana untuk menuangkan isi mengenai nilai-nilai atau pengalaman jiwa yang wigati.
Penciptaan Karya Seni Garap Pekeliran Padat Sang Guru Sejati Hendro, Dru; Saptono, Saptono; Haryanto, Tri
Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5 No 2 (2019): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.7 KB)

Abstract

Konsep garap pakeliran padat dengan judul Sang Guru Sejati ini diambil dari sebuah lakon Dewa Ruci yang merupakan lakon carangan wayang Jawa sudah populer, yakni ketika Bima berguru kepada Begawan Drona tentang ilmu Kesempurnaan diri Manunggalinng Kawula Gusti. Sang Guru Sejati merupakan sebutan kepada Guru Drona dan juga karena Bima telah menemukan jati dirinya ketika bertemu dengan Dewa Ruci. Sedangkan tema yang diangkat dalam garapan ini adalah “Kepatuhan Seorang Murid Kepada Seorang Guru”. Hal ini akan terungkap bagaimana Bima selalu patuh dengan segala ucapan dan tugas dari guru pembimbingnya dan dengan tekad yang tulus dan kuat kemudian mengambil resiko dalam tugas tersebut dan dapat mencapai tataran penghayatan Ketuhanan yang tinggi (makrifat) dengan bertemunya Bima dengan Sang Dewa Ruci. Kerangka garis besar dari perwujudan lakon yang terkait dengan tema di atas digambarkan dalam beberapa tahapan, yaitu tahap menggambarkan Bima memutuskan untuk berguru kepada Drona, sampai pada tahapan terakhir berhasil menemukan Tirta Pawitra yaitu Bima bertemu dengan Dewa Ruci. Metode penggarapan karya menggunakan lima tahapan, yaitu tahap persiapan atau pra perancangan, eksplorasi ide gagasan, penggalian referensi. Tahap perancangan, hasil analisis fenomena dituangkan dalam ide. Tahap perwujudan karya wujud karya dan evaluasi wujud yang ada. Tahap penyempuranaan, dan Tahap penyajian, pementasan karya yang sudah jadi pada penonton. Dari garapan ini pula memacu untuk membangun imajinasi dan kreativitas penggarap dalam pengembangan berkarya. Disamping itu penggarap lebih leluasa dalam mengembangan ide kreatifnya tanpa ada sebuah lkatan yang membelenggu. Rasa dramatik dan ide tetatrikal dapat membangun suasana yang diinginkan sesuai dengan lakon yang diangkat.
Prototype Pengontrolan Penghitung Jumlah Calon Penumpang Angkutan Umum Pada Dinas Perhubungan Kota Tangerang Berbasis Arduino Uno Yuliana, Khozin; Saptono, Saptono
JURNAL SISFOTEK GLOBAL Vol 7, No 2 (2017): JURNAL SISFOTEK GLOBAL
Publisher : STMIK Bina Sarana Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38101/sisfotek.v7i2.150

Abstract

Kebutuhan transportasi yang sangat tinggi di daerah perkotaan, sehingga Pemerintah didorong untuk menyediakan transportasi salah satunya adalah angkutan umum. Sebagai solusi alternatif apabila tidak memiliki kendaraan pribadi dan membantu mengatasi kemacetan karena kepadatan kendaraan di jalan. Namun, penataan angkutan umum saat ini dirasa kurang teratur disebabkan karena penumpukan angkutan umum di pinggir jalan dan menghambat pengguna jalan lainnya. Halte yang merupakan tempat pemberhentian untuk menaik turunkan penumpang tidak terlalu efektif digunakan, sehingga penumpang lebih memilih naik dipinggir jalan. Maka dari itu calon penumpang yang ingin naik angkutan umum untuk menunggunya di halte. Penggunaan halte yang terkendali dapat menghindari kemacetan lalu lintas. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada baik dari software maupun hardware dan Arduino sebagai sistem yang menjalankannya. Caranya adalah  memilih angkutan umum sesuai tujuan menggunakan keypad yang telah tersedia dan  Motor servo sebagai palang pintu yang akan terbuka dan menutup kembali setelah melewati sensor Ultrasonik. Setelah itu data jumlah yang dipilih akan terkirim pada operator dan akan terlihat pada aplikasi yang telah dirancang menggunakan software Visual basic. Setelah jumlah data yang masuk di halte cukup banyak, maka angkutan umum diijinkan oleh operator dengan mengirimkan e-mail kepada supir angkutan umum untuk jalan mengangkut penumpang sesuai dengan tujuan.
Pembinaan Gending-Gending Tabuh Klasik Gamelan Selonding Di Desa Adat Kemoning Kedaton, I Dewa Ketut Manik; Saptono, Saptono; Sujayanthi, Ni Wayan Masyuni
Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/sw.v11i1.2517

Abstract

Desa Adat Kemoning merupakan Desa yang memiliki potensi dalam bidang Seni Karawitan khususnya terhadap kalangan remaja. Namun hal ini sangat disayangkan karena kurangnya terdapat para tokoh-tokoh Seni yang terdapat di Desa dan kurangnya fasilitas Barungan Gamelan lengkap mengakibatkan potensi yang dimiliki tidak dapat berkembang dengan baik sebagaimana mestinya. Oleh sebeb itu, penulis memilih Desa Adat Kemoning Sebagai Mitra dalam pelaksanaan MBKM program Kuliah Kerja Nyata Tematik. Dengan tujuan membantu dan mewadahi potensi untuk mengembangkanya dan mendapat peranan penting dalam segala kegiatan masyarakat di Desa Adat Kemoning. Berbagai upaya telah dilakukan penulis, seperti melakukan observasi dan melakukan pertemuan dengan Bendesa Desa Adat Kemoning guna mendapat informasi penting serta mendapat kegiatan yang dapat diunggulkan. Setelah melakukan berbagi upaya untuk mendapat informasi, Prebekel Desa Adat Kemoning pada saat melakukan pertemuan meminta untuk mengembangkan Seni khususnya Seni Karawitan terhadap kalangan remaja atau para pemuda yang terdapat di lingkup Desa Adat Kemoning. Mengembangkan Seni Karawitan yang dimaksud seperti melatih menabuh dengan menggunakan Gamelan Selonding terhadap pemuda yang memang belum mengetahui cara bermain Gamelan Selonding. Adapun beberapa gending tabuh Klasik yang diajarkan seperti tabuh Sekar Gadung, Rejang Lente, dan Rejang bebandem. Penulis memilih tabuh tersebut karena tabuh tersebut merupakan tabuh klasik yang mudah untuk diplajari untuk para pemuda yang baru belajar bermain gamelan Selonding.
Trans Memori Imajinasi Dalam Pewarisan Nilai Monumental Pertunjukan Wayang Kulit Bagi Masyarakat Hindu di Bali Wicaksandita, I Dewa Ketut; Hendra, Santosa; Saptono, Saptono; Sutirtha, I Wayan; Wicaksana, I Dewa Ketut
Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/jpah.v9i1.3499

Abstract

Memory transfer (memory trance) conceptually involves actively remembering, realizing, and inheriting values of greatness, survival, and stability in performing arts. Imagination, used to affirm memory transfer, creates mental images that emphasize large, impressive objects, ideas, or concepts, significantly influencing the inheritance of the monumental value of Balinese traditional wayang kulit performances. This research aims to first identify memory trance based on imagination in inheriting Balinese wayang kulit's monumental value; second, analyze the significance of memory trances in this inheritance. A phenomenological approach (psychology-imagination) and instrumental aesthetic theory support the qualitative research. Findings include: first, imagination memory trance reveals action phases based on imagination behavior, such as 'imagination' (transmutation of objects by the subject), ‘creativity and mental imagery’ (transformation through metacognition), ‘cultural context’ (value clarification and internalization), and 'monumental value' (understanding the majestic value). Second, the significance of imaginary memory transience impacts active behavior in inheriting Balinese wayang kulit's monumental value. It examines the audience's aesthetic experience from imaginary images presented by the puppeteer and transforms artistic sources into aesthetic elements involving socio-cultural trends, creating 'dialectics' and 'catharsis' for audience appreciation. Additionally, it involves internalizing socio-religious values, building involvement, and vertical-horizontal existence, and forming the image of wayang as monumental art.
GENDING PENGIRING ABDI DALEM CITRALATA DAN PRALATA DALAM UPACARA GAREBEK DI KERATON YOGYAKARTA Saptono, Saptono
HUMANITIS: Jurnal Homaniora, Sosial dan Bisnis Vol. 3 No. 6 (2025): Juni
Publisher : ADISAM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to describe the role of gendhing as an accompaniment to Abdi Dalem (court servants) Lurah Citralata and Pralata during ceremonial events at The Sultanate of Yogyakarta in the modern era, specifically during the reign of Sri Sultan Hamengku Bawono ka-10. To date, there has been limited research that specifically estimates this Citralata and Pralata court servants in the context of revitalization, particularly during the Garebek ceremony. The emergence of the Citralata and Pralata court servants has become a notable spectacled for the public especially when witnessed first hand. this occurrence has left a fresh impression as in a few decades the Citralata and Pralata court servants have not been featured in ceremonial events. For this reason, this paper aimed to provide insight into their presence and significance. In addition, the study examines the musical instruments used, the presentation and its meaning, as well as the structure of the accompanying gamelan composition for the Citralata and Pralata court servants. the research adopts a qualitative, descriptive-analytical approach, including literature review and interviews with royal servants directly involved in the Garebek ceremony. The research indicate that the gamelan, composition pattern, and gendhing presentation have undergone reconstruction and change. Nevertheless, it can be concluded that this element remains a supporting aspect of the Garebek ceremony, primarily intended to accompany the traditions of the Citralata and Pralata court servants as part of the ceremonial completeness, particularly during Garebek.
SISTEM PEWARISAN DAN PERSEBARAN TARI REJANG DEWA KARYA SUASTI WIJAYA MENUJU TARI MONUMENTAL Kandiraras, Tudhy Putri Apyutea; Widyastuti, Ida Ayu Gede Sasrani; Saptono, Saptono
Joged Vol 24, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/joged.v24i1.15205

Abstract

RINGKASANTari di Bali bukan hanya sekedar pertunjukan pariwisata namun menjadi budaya, karena dilakukan hampir pada setiap rangkaian kehidupan masyarakat Bali. Melalui budaya terbentuk cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Berbagai seni timbul karena kemampuan manusia untuk menggali pandangan yang tajam dari pengalaman hidupnya. Proses kreatif tersebut merupakan suatu tangkapan inderawi, perasaan apa yang dirasakan, eksplorasi pengamatan dan perasaan, hubungan imajinatif dari pengalaman yang tersimpan, yang akhirnya kemudian membentuk suatu kebudayaan yang melekat pada keseharian masyarakatnya. Tari Rejang Dewa merupakan tari wali yang hingga sekarang terus diwariskan pada generasi muda. Keberadaaan tari ini tidak pernah lekang oleh waktu, dan terus dipelajari oleh semua kalangan, sehingga tari Rejang Dewa dapat dikatakan sebagai tari monumental.ABSTRACT Dance in Bali is not just a tourism show but becomes a local culture, because it is performed in almost every series of Balinese people's lives. Through culture, a way of life is formed that develops and is owned by a person or group of people and is passed down from generation to generation. Various arts arise because of the ability of humans to explore the sharp insights of their life experiences. The creative process is a sensory capture, a feeling of what is felt, an exploration of observations and feelings, an imaginative relationship of stored experiences, which ultimately thenforms a culture that is attached to the daily life of its people. Rejang Dewa dance is a guardian dance which until now continues to be passed down to the younger generation. The existence of this dance has never been timeless, and continues to be studied by all groups. So that Rejang Dewa dance can be said to be a Monumentalism dance.
Siwa Nata Raja: A Monumental Work From Aesthetic and Heritage Perspectives Kandiraras, Tudhy Putri Apyutea; Saptono, Saptono; Santosa, Hendra; Sasrani Widyastuti, Ida Ayu Gede
Jurnal Seni Tari Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/nk8ksj20

Abstract

Dance arts related to the great dance are the most popular. This beautiful dance is performed in all regions now. Even in the educational environment, which is the epicenter or center of trends, there is a proliferation of essential dances. One of the dances that marked the beginning of the creation of great dance was the Shiva Nata Raja dance at Institut Seni Indonesia, Denpasar. The Shiva Nata Raja dance still exists today and is a form of transmission or inheritance that is still running well. The question that generally arises in dance development is how to teach it. Ideally, the transition process does not reduce the foremost essence of the dance. A person's understanding of the intricacies of dance can be obscured by the assumption that dance is simple. Therefore, another way is needed so that the main parts of the dance are not lost. Every part of the movement is crucial to learn. The method used to conduct this research is a qualitative descriptive analysis method, which reveals the aesthetics and inheritance of the Shiva Nata Raja dance style. This inheritance process has been going on for approximately 34 years, so the Shiva Nata Raja dance still survives today and can be classified as a monumental dance.                                                                        
Analisis Yuridis Perkembangan Tindak Pidana Pencucian Uang Saat Ini Sebagai Upaya Pencegahannya Di Indonesia Saptono, Saptono; Hadiyanto, Alwan; Ciptono, Ciptono
JURNAL USM LAW REVIEW Vol. 7 No. 2 (2024): AUGUST
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/julr.v7i2.8899

Abstract

The aim of this study is to study efforts to prevent the criminal practice of money laundering in Indonesia. Research on the prevention of money laundering crime in Indonesia is critical and urgent, given the huge impact it has on the economy and national security. Money laundering not only undermines the integrity of the financial system, but is also often associated with other crimes such as corruption, drug trafficking, and terrorist financing, which can threaten social and political stability. The research has made an important contribution to strengthening the TPPU prevention system and raising awareness of the urgency of combating money laundering crimes in order to maintain economic stability and national security. This research uses normative research methods and uses secondary data. The prevention of TPPU in Indonesia is a very important and urgent matter. The impact of the TPPU not only undermines the integrity of the financial system, but is also potentially linked to other crimes such as corruption, drug trafficking, and the financing of terrorism, which can threaten the country's social and political stability. Effective prevention strategy but also synergy between the Government, the DPR, and PPATK. Prevention steps with the principles of Costumers Due Diligence Principle and the Know Your Customer system as one of the ways of TPPU prevention.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji upaya pencegahan praktik tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Indonesia. Penelitian tentang pencegahan tindak pidana pencucian uang di Indonesia sangat penting dan mendesak, mengingat dampak besar yang ditimbulkannya terhadap ekonomi dan keamanan nasional. Pencucian uang tidak hanya mengganggu integritas sistem keuangan, tetapi juga sering terkait dengan kejahatan lain seperti korupsi, perdagangan narkotika, dan pembiayaan terorisme, yang dapat mengancam stabilitas sosial dan politik. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperkuat sistem pencegahan TPPU dan meningkatkan kesadaran akan urgensi memerangi kejahatan pencucian uang guna menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dan menggunakan data sekunder. Upaya pencegahan TPPU di Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. Dampak dari TPPU tidak hanya mengganggu integritas sistem keuangan, tetapi juga berpotensi terkait dengan kejahatan lain seperti korupsi, perdagangan narkotika, dan pembiayaan terorisme, yang dapat mengancam stabilitas sosial dan politik negara. strategi pencegahan yang efektif tetapi juga adanya sinergi antara  Pemerintah, DPR, dan PPATK.  Langkah pencegahan dengan prinsip Prinsip Costumers Due Diligence Principle dan sistem Know Your Customer sebagai salah satu cara pencegahan TPPU.