Belimbing Darah (Baccaurea angulata) is a protected endemic plant at Kalimantan, and its fruit is used as a local medicine. The damage to the environment around the Sambas Botanical Garden endangers the environment that threatens plants. Therefore, this study aims to obtain data on the habitat condition and distribution pattern of the Belimbing Darah at the Sambas Botanical Garden. The method used a survey with a sampling technique plot path via systematic. The results show that climatic factors influence the Belimbing Darah habitat. These climatic factors are temperature 26-28°C, humidity 94-99%, light intensity 75-155 Lx, rainfall/month 191.380 mm. Geographical factors are slope 5-55°, altitude 22-63 meters above sea level, hilly topography. Edaphic factors are pH 5-7, humidity 33% (dry), ultisol soil type with clay (lowland, riparian), alluvial soil with clayey (swamp), and biotic factor is vegetation. The distribution pattern of Belimbing Darah is clustered (lowland) because it grows around its parent tree. The uniform distribution (riparian, swamp) is influenced by the environment through the surrounding animals that play a role in the distribution and like the edaphic, climatic, geography factors supporting growth. The biotic and environmental damage factors can affect the growth of Belimbing Darah in the Sambas Botanical Garden whereby the density of the Belimbing Darah plant is 671/hectares, most growing in the lowlands 391/hectares. The research result implication can be used to make protection for an in-situ collection of Belimbing Darah plants in the Sambas Botanical Garden.Keywords: Baccaurea angulata, botanical garden, distribution. AbstrakBelimbing darah (Baccaurea angulata) adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang dilindungi dan buahnya bermanfaat untuk obat herbal. Kerusakan lingkungan di sekitar Kebun Raya Sambas menyebabkan perubahan lingkungan yang dapat mengancam tumbuhan. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kondisi habitat dan pola sebaran belimbing darah di Kebun Raya Sambas. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik sampling jalur berpetak secara sistematis. Hasil penelitian tempat tumbuh belimbing darah memiliki pengaruh faktor klimatik suhu 26-28°C, kelembapan udara 94-99%, intensitas cahaya 75-155 Lx, curah hujan/bulan 191,380 mm. Faktor geografi kemiringan 5-55°, ketinggian 22-63 m dpl, topografi berbukit. Faktor edafik pH 5-7, kelembapan 33% (kering) dan jenis tanah ultisol tekstur lempung (dataran rendah, riparian), tanah alluvial tekstur lempung berliat (rawa) dan faktor biotik adalah vegetasi. Pola penyebaran belimbing darah mengelompok (dataran rendah). Karena tumbuhan belimbing darah tumbuh sekitar pohon induknya. Penyebaran seragam (riparian, rawa) dipengaruhi oleh lingkungan melalui hewan sekitar yang berperan dalam penyebaran dan faktor edafik, klimatik, geografi mendukung pertumbuhan. Faktor biotik dan kerusakan lingkungan mempengaruhi pertumbuhan belimbing darah. Di Kebun Raya Sambas kerapatan belimbing darah 671/ha, banyak tumbuh di dataran rendah 391/ha. Implikasi hasil penelitian dapat dilakukan perlindungan dengan membuat koleksi in-situ tumbuhan belimbing darah di Kebun Raya Sambas.Kata kunci: Baccaurea angulata, Kebun Raya, penyebaran.