Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL Budhi Santoso; Romadhoni Romadhoni; M Ikhsan M Ikhsan
INOVTEK POLBENG Vol 7, No 2 (2017): INOVTEK Volume 7, No 2, November 2017
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.911 KB) | DOI: 10.35314/ip.v7i2.212

Abstract

Berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan hasil yang mendekati niai yang sempurna. Kapal nelayan saat ini menjadi pusat perhartian bagi ilmuan untuk dicari celah dalam upaya peningkatan dan kemajuan. salah satu upaya peningkatan teknologi pada kapal nelayan 3 GT dengan penambahan fin pada kedua lambung kapal. Akibat penambahan konstruksi fin dicari dampak terhadap performa kapal secara keseluruhan. Menggunakan metode numerik dibantu dengan perangkat lunak menghasilkan perbandingan tahanan gelombang pada kecepatan maksimum 6%. Tahanan viscos pada kecepatan maksimum sebesar 0,03%. Sehingga  nilai perbandingan nilai tahanan total kapal dengan menggunakan fin dan kapal tidak menggunakan fin di saat kecepatan maksimum kapal 10 knot bernilai 5,50 % kN. Power mesin kapal menjadi naik sebesar 46,98 HP yang sebelumnya 44,53 HP. Kata kunci - Power engine, Tahanan, Wave, Viscos, Fin
ANALISA PERBANDINGAN BENTUK LAMBUNG BULBOUS BOW KEPALA HIU MARTIL TERHADAP HAMBATAN TOTAL KAPAL Romadhoni Romadhoni
INOVTEK POLBENG Vol 7, No 1 (2017): INOVTEK VOL.7 NO 1 - 2017
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.414 KB) | DOI: 10.35314/ip.v7i1.155

Abstract

Abstrak Pengunaan bulbous bow pada bagian haluan kapal merupakan alternatif yang paling trend saat ini.Bulbous bow diinstal pada kapal-kapal dengan kecepatan tinggi untuk mengurangi hambatan, dimana sifatnya bergantung pada fungsi koefisien blok dan Froude number kapal, untuk kapal dengan Cb dan Fn tertentu dapat memakai bulbous bow karena pertimbangan keuntungan pengurangan resistance yang cukup besar, atau sebaliknya.Penelitian ini merupakan perbandingan pengujian model kapal dengan bulbous bow ram bow dengan jenis bulbous bow jenis hiu martil. Pengujian dilakukan pada pada software maxsurf dengan perhitungan tahanan dan  daya efektif kapal yang akan dibandingkan dengan hasil perhitungan maxsurf yang menggunakan metode holtrop. Hasil tahanan dan daya efektif kapal yang diperoleh dari hasil Besarnya tahanan dan daya efektif kapal yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan 15 knot pada kapal dengan bulbous bow jenis ram bow yang diperoleh dari maxsurf 487,48 kN dan 6305,47 Hp. Untuk kapal dengan bulbous bow jenis hiu martil, tahanan dan daya efektif yang diperoleh hasil adalah 525,75 kN dan 6045,07 Hp. Daya Kapal mengunakan bulbous bow hiu martil lebih kecil dibandingkan mengunakan boulbous bow jenis ram bow.Kata kunci : Bulbusbow, hambatan kapal, hiu martil, ram bow, desain bow
UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA KEGIATAN BONGKAR MUAT DI KSOP KHUSUS BATAM TAHUN 2020 - 2021 Zulyani Zulyani; Romadhoni Romadhoni
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 1 (2022): INOVTEK VOL.12 NO.1 2022
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i1.2597

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemungutan PNBP, faktor-faktor yang muenyebabkanpenerimaan PNBP belum optimal dan upaya yang dilakukan untuk mengoptimalisasi penerimaan PNBP padakegiatan bongkar muat di KSOP Khusus Batam.Metodepengumpulan data inidengan cara wawancara, observasidan dokumentasi.Hasil penelitian inimenunjukkanfaktor yang menyebabkan PNBP pada kegiatan bongkar muatbelum optimaldi KSOP Khusus Batam adalah pandemic Covid 19 yang belum berakhir sepenuhnya.Upaya yangtelahdilakukan KSOP ialah meningkatkan kualitas pelayanannya, membuataksi proaktif, menyempurnakan tatakelola PNBP,sertameningkatkan fasilitaspendukung secara berkala.
Analisa Kelayakan Investasi Kapal Katamaran Tipe Axe Bow Untuk Wisata Pulau Beting Aceh (Rupat) Romadhoni Romadhoni; Budhi Santoso; Bobi Satria; Aprizawati Aprizawati; Supriyadi Supriyadi
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 6 No 1 (2022): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v6i1.4211

Abstract

The AX BOW type catamaran is a ship that is used specifically for recreational purposes between Beting Aceh Island, which has two hulls or catamarans. This design aims to obtain data on ax bow type catamaran tourism boats that are suitable for the Aceh shoal island. This design is intended to see a good performance of resistance, stability, weight, and cost calculations. In this study, the authors analyzed the investment feasibility of the AX Bow catamaran, the main size of the ship, L = 12.20 m, B = 4.089 m, H = 1.48 m, T = 0.62 m, then the process of designing a landing craft boat using Maxurft Modeler Advance. The results of the investment feasibility analysis are declared feasible because the Net Present Value is 0.11% and Profitability Index > 0.11 with a break even point in 3 years of operation and an interest rate of 12% per year on capital loans. Keysword: AXE Bow, investment, tourism, Beting Aceh
Analisa Desain dan Kalkulasi Biaya Pembangunan Kapal Perikanan 5 GT Berbahan Fiberglass untuk Perairan Riau Romadhoni Romadhoni; Budhi Santoso; Sidik Purwoko; Polaris Nasution
Journal of Management and Bussines (JOMB) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Management and Bussines (JOMB)
Publisher : IPM2KPE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jomb.v5i2.5874

Abstract

This study aims to design a fiberglass vessel with a capacity of 5 GT, the standard for the Indonesian BKI classification bureau, which is a reference in the capture fisheries development program in Riau province. This research method uses field survey methods and interviews with ship owners in determining the main size, software simulation in determining resistance and power values, and economic calculations and material requirements are carried out when building ships in the shipyard. The results of this study resulted in a 5 GT fishing boat design according to the Indonesian Classification Agency (BKI) FRP Fishing Boat Less than 12 M. The main dimensions of a 5 GT fishing boat are 12.5 m long, 2.6 m wide, 1.2 m high, 0 draft. .6 m, then the results of the simulation on the maxsuft resistance software obtained the results of a resistance of 4.3 kN at a speed of 12 knots so that an engine power of 48 HP was obtained. Furthermore, the estimated cost of making and fabricating fiberglass vessels in the field is IDR 445,864,800 including VAT. In conclusion, the results of the calculation of the cost component and the fabrication of a fishing vessel with a capacity of 5 GT is Rp. 445,864,800 (Four hundred Forty Five Million Eight Hundred Sixty Four Thousand Eight Hundred Rupiah) including 11% value added tax. Keywords: Fiberglass Cost, Design, Fabrication, Fishing Ship
Rancang Bangun Sepada Air untuk Mendukung Wahana Wisata Air Terpadu di Waduk Desa Wonosari Romadhoni Romadhoni; Nurhasanah Nurhasanah; Septi Ayu Angrayni; Fazrian Fazrian
DEDIKASI PKM Vol. 4 No. 3 (2023): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dedikasipkm.v4i3.32947

Abstract

Sepeda air dapat dijadikan sebagai salah satu wahana di kawasan wisata air seperti Waduk Wonosari. Sepeda air digunakan untuk alat transportasi berkeliling menyusuri permukaan air di waduk. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke Kawasan wisata terpadu BUM Desa Unggul Sari di akhir pekan maupun hari libur. Sarana dan prasaran wisata tentunya meberikan antusiasme masyarakat yang tinggi mampu meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, sehingga meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat di sekitar waduk dapat terus berjalan. Sepeda air dirancang berbahan fibergalss, menggunakan penggerak sitem padel whell. Kemudi dirancang menggunakan plat diletakan pada bagian belakang untuk mengedalikan arah berbelok (kiri – kanan). Perekonomian masyarakat yang baik diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pelaksanan kegiatan ini adalah dilakukan dengan dua tahapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi pembuatan desain sepeda air dan pembuatan rangka sepeda air. Keberadaan sepeda air dapat dijadikan salah satu alternatif wisata air. Melalui kegiatan pengabdian pembuatan sepada air di harapkan menjadi wahana permainan air. Hasil Pengabdian yang dilakukan perencanaan dan pembuatan sepeda air dengan ukuran Panjang 2,7 meter, lebar, 1,5 meter dan tinggi 0,6 meter
Mesin Pencacah Rumput Untuk Meningkatkan Produktifitas Kelompok Tani Mitra Tani I Desa Bantan Tengah Bengkalis Romadhoni Romadhoni; Suzdayan Suzdayan; Arief Teguh Pribadi; Fazrian Fazrian; Bobi Satria; Muahammad Yudi Ismail Marzuki
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v6i1.1119

Abstract

Pakan ternak berupa Rumput merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi hewan ternak kerbau, sapi, maupun kambing dalam bertahan hidup, berproduksi serta berkembang biak. Untuk mendapatkan produksi ternak yang tinggi sangat tergantung pada pakan hijauan yang tersedia secara dan kontinyu. Sumber utama pakan hijauan adalah berasal dari rumput, maupun tanaman perkebunan hijau lainnya yang mempunyai kosenterat tinggi yang di butuhkan hewan ternak. Salah satu rumput yang sangat potensial dan sering diberikan pada ternak adalah rumput gajah (pennisetum purpureum). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk dapat merancang bangun alat mesin pencacah rumput. Adapun demensi ukuran Panjang 70 cm, lebar 55,3 cm dan tinggi 90 cm. Adapan hasil pengujial mesin pencacah untuk mencacah rumput gajah 1 kg mebutuhkan waktu yaitu 50 detik, 51 detik dan 52 detik. Selanjutnya pada pengujian terakhir menggunakan rumput alang-alang dengan berat 1 kg membutuhkan waktu yaitu 58 detik, 57 detik dan 54 detik.
Assessment of Safe Loading Conditions for the SPCB Deck Crane Using Hydrostatic and GZ Curve Analysis Santoso, Budhi; Romadhoni, Romadhoni -; Nasution, Polaris; Hardiyanto, Hardiyanto; Ariany, Zulfaidah
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v10i2.22862

Abstract

This study comprehensively assesses safe loading conditions for the Self-Propelled Crane Barge (SPCB) Deck Crane by integrating detailed hydrostatic calculations with righting-arm (GZ) curve analysis. At the designated summer draft of 2.75 m, baseline parameters—displacement (1 716 t), centre of buoyancy (KB = 0.765 m), transverse metacentre (KM = 2.780 m), and metacentric height (GM = 1.23 m)—were established from the vessel’s stability booklet. Four loading scenarios (lightship, full ballast, crane at maximum outreach, and cargo distribution) were defined, with updated displacement and vertical centre of gravity (KG) values used to recompute hydrostatic parameters (BM, KM, free-surface corrections) and generate full GZ curves. Intact-stability criteria (GM ≥ 0.15 m, area under GZ curve ≥ 0.08 m·rad, angle of vanishing stability ≥ 25°, and GZmax ≥ 0.25 m) were evaluated for each case. Results indicate that the ballast condition yields the highest stiffness (GM ≈ 1.50 m) and energy absorption (AUC ≈ 1.15 m·rad). The crane-outreach scenario represents the narrowest margin (GM ≈ 0.90 m, AUC ≈ 0.60 m·rad). A safe-loading envelope was developed, showing permissible crane loads of up to 100 t at 10 m outreach and limiting lifts beyond 20 m to 50 t or less. Mitigation measures—ballast management, outreach/load restrictions, optimized cargo stowage, and real-time monitoring—are recommended to ensure regulatory compliance and operational safety.
Numerical Evaluation of Post-Deck-Flooding IMO Criteria for a Low-Freeboard Harbor Tugboat Romadhoni, Romadhoni; Santoso, Budhi; Nasution, Polaris
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v10i2.22909

Abstract

Abstract¾ Low-freeboard harbour tugboats often work in quartering seas where a single boarding wave can leave water sloshing on deck and erode their transverse stability. This paper evaluates how much of that erosion a 28 m tug can tolerate before it breaks the intact-stability limits of IMO MSC 267(85). Using only the vessel’s trim-and-stability booklet, the study superimposes thin sheets of retained water—0 to 0.35 m deep, with drainage coefficients κ = 0.50–0.90—on three loading states: fully laden, half-load and lightship. For every depth and κ pair the corrected righting-arm curve, metacentric height and righting-area reserves are recomputed; a limiting-KG curve and a κ–depth PASS/FAIL heat-map are then produced, and wave data from BMKG (2020–2024) are used to estimate the yearly probability of exceeding the IMO limits. Calculations show that in the full-departure condition the first IMO criterion fails when only 0.12 m of water is trapped at κ = 0.70, whereas the threshold rises to 0.24 m at half-load and 0.31 m in lightship. Lowering κ to 0.55—achievable by higher bulwarks or larger freeing ports—moves the failure boundary rightward by nearly 50 % and cuts the annual exceedance probability below 10⁻³.