Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Produksi Bioplastik dari Sorgum dan Selulosa Secara Termoplastik Darni, Yuli; Sitorus, Tosty Maylangi; Hanif, Muhammad
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v10i2.2420

Abstract

Produksi bioplastik dari sorgum dan selulosa hasil ekstraksi rumput laut eucheuma spinosum dengan gliserol sebagai pemplastis secara termoplastik telah diteliti. Variabel yang diteliti adalah perbandingan massa pati sorgum dengan selulosa sebesar 10:0; 9,5:0,5; 8,5:1,5; 7,5:2,5; 6,5:3,5; 5,5:4,5 (w/w). Partikel pati sorgum dan selulosa berukuran lolos ayakan 63 ?m. Proses sintesis diawali dengan sonifikasi selama 60 menit pada suhu 80oC, dilanjutkan dengan gelatinisasi yang dijalankan di dalam reaktor batch berpengaduk pada kecepatan 916 rpm dan suhu 95oC selama 35 menit. Hasilnya dikeringkan di dalam oven bersuhu 60oC selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik bioplastik terbaik diperoleh ketika perbandingan massa pati-selulosa sebesar 6,5:3,5 (w/w). Bioplastik ini memiliki kuat tarik 11,53 kPa, perpanjangan 32,75%, Modulus Young 46,946 kPa, dan densitas 150 kg/m3. Film bioplastik ini dapat diaplikasikan untuk pengemas makanan dan industri obat-obatan.
Pengendalian Kualitas Produk Mie Kuning melalui Pendekatan Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA): Studi Kasus di Industri Mie Kuning di Kota Padang Purba, Ari Pranata Primisa; Sitorus, Tosty Maylangi; Wirakusuma, Kadex Widhy
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 18, No 1 (2024): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/pasti.2024.v18i1.010

Abstract

Diidentifikasi kecacatan pada produk salah satu industri mie kuning di Kota Padang, seperti mie hancur/patah, tekstur kurang keras, dan warna pucat. Perusahaan menetapkan toleransi 4% untuk produk cacat, namun praktiknya melebihi toleransi dengan rata-rata 4,10%. Diidentifikasi akar penyebab permasalahan kecacatan yang terjadi pada produk serta diberikan solusi untuk mengurangi kecacatan produk dengan menggunakan metode Statictical Quality Control (SQC) diintegrasikan dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan metode 5W+1H (What, Where, Why, Who, When, How). Perhitungan metode SQC menunjukkan kecacatan prioritas yaitu, mie hancur/patah (44,3%) dan tekstur mie kurang keras (37,9%) dengan persentase kumulatif (82,2%) memenuhi aturan 80/20 pareto. Prioritas perbaikan penyebab kecacatan berdasarkan nilai RPN pada FMEA pada cacat mie hancur/patah adalah campuran adonan terlalu pera/kering (240), operator tidak teliti dalam pengirisan lembaran adonan menjadi untaian mie menggunakan slitter yang terletak pada roller press (168) dan roll slitter yang kurang tajam (140). Pada cacat tekstur mie kurang keras prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah kesalahan mengatur temperatur mixer saat membuat adonan mie (192), umur tepung terigu yang digunakan terlalu muda (144) dan suhu mesin oven yang tidak stabil (126). Metode 5W+1H menghasilkan usulan langkah perbaikan, mencakup apa usulan dan alasan perbaikan, pelaksana, waktu, tempat dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan.
Analisis Kualitas Pelayanan Berbasis Preferensi Konsumen: Studi Kasus Pada Bengkel Kendaraan Roda Empat Purba, Humiras Hardi; Debora, Fransisca; Sitorus, Tosty Maylangi; Aisyah , Siti; Jaqin , Choesnul
INVENTORY: Industrial Vocational E-Journal On Agroindustry Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/inventory.v3i2.95

Abstract

Product and service quality factors are important aspects of business continuity. Consumers will abandon low-quality products and services. Consumers will feel satisfied if all aspects of the products and services are appropriately accommodated. Product and service quality have different tendencies because service quality dimensions are more complex than product quality. This study aims to analyze the quality of customer service at auto repair shops based on consumer preferences. Assessment of the level of satisfaction and consumer expectations of each attribute is done by filling out a questionnaire to identify the gap between the level of importance and level of performance. The consumer's assessment of each indicator of the auto repair shop is carried out through a questionnaire filled out to the consumer to find out the gap between the level of importance and the level of performance. The analytical method used is Importance Performance Analysis–IPA showing that the attributes of auto repair shops that need to be improved are [P1] improving the repair period as promised, [P2] Procedures and managerial capabilities in providing adequate service, [P3] Results following consumer recommendations, and [P4] Knowledgeable workshop managers and staff, [P5] Service speed from responsiveness quality dimensions, [P11] Credibility and honesty of workshop managers and staff, [P12] Clarity of communication and information to consumers. The priority of quality attributes of auto repair shops that will be improved can provide alternative development priorities between human resources and limited equipment servicing.