Claim Missing Document
Check
Articles

Found 61 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

STUDI TENTANG STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA BENTIK YANG HIDUP DI KAWASAN PANTAI PEMUTERAN KECAMATAN GEROKGAK ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, keanekaragaman dan kemelimpahan spesies moluska bentik yang hidup di kawasan pantai Pemuteran Kecamatan Gerokgak. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif dan ekploratif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian lapangan (field study) dan di lanjutkan dengan idemtifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies moluska bentik yang hidup di pantai Pemuteran. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah spesies moluska bentik yang terdapat di dalam 15 kuadrat. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup di kawasan pantai Pemuteran terdiri dari 25 speseis dengan 173 individu, (2) moluska bentik yang hidup di pantai pemuteran memiliki indeks keanekaragaman sebesar 2,20 dan dinyatan keadalam kategori sedang, nilai indeks kekayaan spesies sebesar 4,66 nilai tersebut masih tergolong kategori sedang, nilai indeks kemerataan spesies sebesar 0,68 dan nilai indeks dominansi sebesar 0,07. (3) kemelimpahan relatif spesies tertinggi yaitu pada spesies Cypraea annulus dengan nilai sebesar 23,69 %, sedangkan kemelimpahan relatif terendah terdapat pada spesies Conus quercinus, Proxichione chemnitzi, Neritina oualaniensis masing-masing spesies tersebut memiliki nilai kelemimpahan relatif sebesar 0,57 %. Kepadatan spesies tertinggi terdapat pada spesies Cypraea annulus sebesar 2,73 /m2, kepadatan spesies terendah terdapat pada speseis Halgerda aurantiomaculata, Turbo cepoides, Conus chaldaeus masing-masing memiliki nilai kepadatan spesies yang sama yaitu 0,2 /m2. Kata Kunci : Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska Bentik The study of the structure of mollusc bentic community which lives in pemuteran beach, gerokgak sub-district abstract the purpose of this stidy is to determine the composition, diversity, and variety of mollusc bentic species which lives in Pemuteran Beach, Gerokgak Sub-district. This study is a descriptive and explorative study. The design of this study is a field study design which continued by laboratory identification. The population of this study are the species of mollusc bentic in Pemuteran Beach. Meanwhile, the sample of this study is the species of mollusc bentic within 15 kuadrat. The method of this study is the kuadrat method with systematic sampling technique. The result of this study shows that (1)The composition of mollusc bentic in Pemuteran beach consists of 25 species and 173 individuals, (2)The mollusc bentic in Pemuteran Beach shows 2.20 diversity index which categorized as Medium. While the variety index is 4.46 which also categorized as medium. The distribution index is 0.68 meanwhile the dominant index is 0.07, (3) Cypraea annulus is the species of Mollusc Bentic with the highest variety index that is 23.69%. Meanwhile, Conus quescinus, Proxichione chemnitzi, Neritina oulaniensis are the species of mollusc bentic with the lowest variety index that is 0.57%. Cypraea annulus is the species with the highest distribution level that is 2.73/m2. On the other hand, Halgerda aurantiomaculata, Turbo cepoides, Conus chaidaneus are the species with the lowest distribution level that is 0.2/m2. keyword : Key words: Diversity, Variety, Mollusc Bentic
STUDI PREFERENSI LEBAH MADU (Apis cerana) TERHADAP BEBAGAI JENIS PAKAN TAMBAHAN DITINJAU DARI JUMLAH KUNJUNGAN ., Ketut Eka Nudastra; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui preferensi lebah madu (Apis cerana) terhadap berbagai jenis pakan tambahan yang berbeda (2) mengetahui jenis pakan tambahan yang paling banyak dikunjungi oleh lebah madu (Apis cerana) sebagai makanannya (3) mengetahui faktor yang mempengaruhi preferensi lebah madu (Apis cerana) terhadap berbagai pakan tambahan yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan model rancangan penelitian Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah lebah madu (Apis cerana) yang memiliki anggota yang lebih banyak dari koloni yang ada. Sampel penelitian ini adalah lebah madu (Apis cerana) yang berjumlah 100 ekor. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Data diperoleh melalui metode observasi langsung yang menghitung jumlah kunjungan lebah madu pada berbagai jenis pakan tambahan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan adanya perbedaan jumlah kunjungan lebah madu pada pakan tambahan dan cenderung berfluktuasi. Rerata jumlah kunjungan lebah madu yang paling banyak pada pakan tambahan air tape yaitu hari pertama sebanyak 18 ekor, hari kedua 14 ekor, dan hari ketiga 11 ekor. Rerata jumlah kunjungan lebah madu yang paling sedikit pada nira lontar yaitu hari pertama sebanyak 4 ekor, hari kedua 1 ekor, dan hari ketiga sebanyak 1 ekor. Pakan tambahan berupa air tape merupakan jenis makanan yang paling banyak dikunjungi lebah madu (Apis cerana) sebagai makanannya. Faktor yang mempengaruhi lebah madu (Apis cerana) dalam beraktivitas mencari makan pakan tambahan yang disukai adalah faktor aroma dan kadar gula yang terkandung pada pakan tambahan.Kata Kunci : preferensi, lebah madu (Apis cerana), pakan tambahan This research aimed (1) to find out honeybees (Apis cerana) preferences toward types of different additional feed. (2) To find out types of additional feed most visited by honeybees (Apis cerana) as their food. (3) To find out factors affect honeybees (Apis cerana) preferences toward types of different additional feed. This research used Quasi experimental with posttest only, Non-equivalent control group design. Population of this study was honeybees (Apis cerana) and sample of this study was 100 honeybees (Apis cerana). This study used simple random sampling technique. Data collected was analyzed by descriptive qualitative analysis method. Result showed that there was significance different on total of honeybees (Apis cerana) visit on types of different additional feed. Average number of the most honeybees visit was seen on tapai water, which at first day was 18, second day was 14, and third day was 11. Average number of the fewest honeybees visit was on nira lontar, which at first day was 4, second day was 1, and third day was 1. Tapai water was the most food visited by honeybees (Apis cerana). Factors affected honeybees (Apis cerana) in looking for additional food liked were aroma and quality of sugar which contain in additional food.keyword : preferences, honeybees (Apis cerna), aditional foods
UJI EKSTRAK BATANG PISANG KULTIVAR SUSU (Musa paradisiaca L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti ., Kadek Sera Harlistya Udayani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan di Negara Indonesia. Tubuh Aedes aegypti betina terkandung virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue. Batang pisang kultivar susu mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ekstrak batang pisang kultivar susu (Musa paradisiaca L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. (2) Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak batang pisang kultivar susu (Musa paradisiaca L.) yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% (LC50%) dan 90% larva Aedes aegypti pada penelitian ini. Variasi perlakuan dalam penelitian ini ada 4 yaitu ekstrak dengan konsentrasi 0%,25%,50%,75%. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh larva hasil perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah larva yang memiliki umur yang sama yaitu pada larva instar III. Total sampel pada penelitian ini adalah 240 larva nyamuk Aedes aegypti instar III hasil kolonisasi. Dalam tahapan metode pengumpulan data akan didapatkan data persentase mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti terhadap pemberian ekstrak batang pisang kultivar susu pada konsentrasi yang berbeda selama 48 jam. Hasil uji hipotesis menggunakan Kruskal Wallis dapat dinyatakan bahwa (1) terdapat perbedaan mortalitas larva nyamuk Aedes ageypti terhadap pemberian konsentrasi ekstrak batang pisang susu yang berbeda. Berdasarkan hasil uji hayati, ekstrak batang pisang kultivar susu terhadap larva nyamuk Aedes aegypti menunjukan bahwa (2) LC 50 berada pada konsentrasi 40,085% dan LC 90 berada pada konsentrasi 69,302%.Kata Kunci : Ekstrak batang pisang kultivar susu, mortalitas, larva Aedes aegypti Aedes aegypti was a vector of disease that still be a problem in Indonesia. Sometimes The female of Aedes aegypti contained dengue virus that causes dengue fever. Banana stem milk cultivated varieties contains secondary metabolites such as tannins, saponins and flavonoids. The purposes of this research were (1) to analyze the differences in mortality larvae of Aedes aegypti with the extract of banana stem milk cultivated varities with different concentration. (2) To determine the concentration of banana stem milk cultivated varities (Musa paradisiaca L.) that is used to kill 50% (LC50%) and 90% of Aedes aegypti larvae. There were four variation of treatmen in this research it was 0%, 25%, 50%, 75%. This research was an experimental research which used Complete Random Design. The population in this research were all the result of colonization larvae of Aedes aegypti. While the samples were the larvae that have same age, that was at the third instar larvae. Total samples in this study were 240 instar III larvae of Aedes aegypti, as a results of colonization. Data collection methods will be obtained data was the percentage of mortality Aedes aegypti’s larvae toward the giving of banana stem milk cultivated varities extract at different concentrations for 48 hours. The result of hypothesis test using the Kruskal Wallis can be stated that (1) There are differences in the mortality of Aedes aegypti larvae, toward the giving of banana stem milk cultivated varities with different concentrations. Based on the results of biological testing, Banana stem milk cultivated varities against Aedes aegypti larvae show that (2) LC 50 is at a concentration of 40,085% and LC 90 is at a concentration of 69,302%keyword : : Extract of banana stem milk cultivated varities, mortality, Aedes aegypti larvae
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP JUMLAH KOLONI BAKTERI PLAK GIGI ., Ni Putu Ayu Meita Kurniawati; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni bakteri pada plak gigi setelah pemberian ekstrak daun sirsak. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan adalah random posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah polikultur bakteri plak gigi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 yaitu polikultur yang telah dibiakkan pada Nutrient Agar. Data dianalisis menggunakan uji statistik ANAVA satu arah. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun sirsak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%, 20%, 30%, dan 0% (kontrol). Hasil penelitian ini menunjukkan dengan uji statistik menggunakan ANAVA satu arah diperoleh angka signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) sehingga dengan kata lain bahwa ada perbedaan jumlah koloni bakteri plak gigi setelah diberikan ekstrak kasar daun sirsak (Anonna muricata L.) Kata Kunci : Ekstrak Daun Sirsak (Anonna muricata L.). The purpose of this research were to know differences of bacterial colonies growth in dental plaque after giving treatment with crude extract of soursop leaf with different concentrations. This type of research was true experimental, with random posttest-only control group design. Population in this research was polyculture of dental plaque bacteria, and number of samples were used in this research were 24 which is grown in Nutrient Agar media. Data were analyzed using one way ANOVA statistic test. The results of this research showed that statistically using one-way ANOVA obtained a significance number less than 0.05 (p
PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM PASIR DAN HUMUS TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH Adenium obesum ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui perbedaan komposisi media tanam pasir dan humus terhadap pertumbuhan benih tanaman Adenium obesum yang dapat dilihat dari berat kering tanaman. 2) Mengetahui Pada komposisi media tanam pasir dan humus yang mana paling efektif dalam pertumbuhan benih Adenium obesum. Jenis penelitian ini termasuk penelitian sungguhan (true experimental). Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yaitu rancangan percobaan yang menggunakan pengawasan setempat dengan pembatasan pengacakan. Percobaan ini menggunakan 7 kelompok perlakuan yang mana setiap kelompok mempunyai perbandingan campuran pasir dan humus yang berbeda yaitu pasir saja, perbandingan pasir dan humus 1:3, 1:2, 1:1, 2:1, 3:1 dan media tanam humus , namun sebelum memberikan perlakuan benih Adenium diberikan preetest berupa penyetaraan benih Anlisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan tanaman pada perbandingan pasir dan humus 1 : 2 memiliki biomassa tertinggi dari semua perlakuan, dan terdapat beda nyata terkecil dengan media tanam pasir saja dengan beda rerata 0,339 gram. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada media tanam pasir dan humus dengan perbandingan yang berbeda. Komposisi media tanam yang paling baik untuk proses pertumbuhan benih tanaman Adenium obesum yaitu pada komposisi media tanam pasir dan humus 1 : 2.Kata Kunci : Adenium obesum, Pasir, Humus, dan Komposisi This study aims to 1) determine the differences in the composition of sand and humus growing media on the growth of Adenium obesum plant seeds which can be seen from the dry weight of plants. 2) Knowing the composition of sand and humus growing media which is most effective in the growth of Adenium obesum seeds. This type of research includes real research (true experimental). The design of the study used in this study was a completely randomized design which was a trial design that used local supervision with restrictions on randomization. This experiment uses 7 treatment groups where each group has a different mixture of sand and humus, namely sand, sand and humus ratio 1: 3, 1: 2, 1: 1, 2: 1, 3: 1 and humus growing media, but before giving the treatment of Adenium seeds the preetest was given in the form of equalization of seed Anlisis data in this study using one-way ANOVA with a significance level of 5% and continued with the Smallest Significant Difference test (LSD). The results showed that the plants in the sand and humus 1: 2 ratio had the highest biomass of all treatments, and there was the smallest significant difference with the sand planting media with an average difference of 0.339 grams. It can be concluded that there are significant differences in sand and humus growing media with different comparisons. The best composition of planting media for the growth process of Adenium obesum seeds is the composition of sand planting media and humus 1: 2keyword : Adenium sp., Sand, Humus, and Comparison
PEMBERIAN VARIASI KONSENTRASI CAMPURAN GEDEBONG PISANG, SABUT, DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GEMITIR (Tagetes erecta L.) DENGAN MICROBACTER ALFAAFA-11 SEBAGAI BIOAKTIVATOR ., I Gede Surya Natha; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petani menggunakan pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, baik pupuk anorganik maupun pupuk organik. Penggunaan pupuk anorganik yang terus meningkat kususnya pupuk urea dan penggunaan secara terus menerus dapat berdampak pada menurunkan bahan organik dalam tanah, struktur tanah, dan pencemaran lingkungan. Pupuk anorganik hanya dapat diproduksi dari pabrik. Berbeda dengan pupuk organik yang dapat dibuat dari limbah seperti sisa-sisa tanaman, limbah hewan, dan limbah dapur. Seperti campuran gedebong pisang, sabut kelapa, dan air kelapa dapat dikombinasikan sebagai bahan dasar pupuk organik cair serta Microbacter Alfafa-11 sebagai bioaktivator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi konsentrasi campuran gedebong pisang, sabut, dan air kelapa sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman gemitir (Tagetes erecta L.) dengan Microbacter Alfafa-11 sebagai bioaktivator. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan dengan 8 kali ulangan setiap perlakuan. Dalam hal ini empat (4) kelompok perlakuan variasi konsentrasi campuran tersebut antara lain: 0%, 15%, 20%, dan 25% dalam 100 ml. Perlakuan pada tanaman diberikan setiap minggu selama enam (6) minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata berat kering tanaman gemitir (Tagetes erecta L.) secara berurutan sebagai berikut: 3,05 gr, 6,08 gr, 5,16 gr, dan 6,93 gr. Dilihat dari rerata berat kering, perlakuan variasi konsentrasi campuran gedebong pisang, sabut kelapa, dan air kelapa dengan Microbacter Alfaafa-11 sebagai bioaktivator menyebabkan perbedaan pertumbuhan terhadap tanaman gemiitir (Tagetes erecta L.) dan pertumbuhan yang tertinggi terdapat pada perlakuan campuran dengan konsentrasi 25%.Kata Kunci : Gedebong Pisang, Sabut Kelapa, Air Kelapa, Microbacter Alfafa-11, Tagetes erecta L. Farmers use fertilizers to increase plant growth, both inorganic fertilizers and organic fertilizers. The use of inorganic fertilizers which continues to increase specifically urea fertilizer and continuous use can have an impact on reducing organic matter in soil, soil structure, and environmental pollution. Inorganic fertilizers can only be produced from the factory. Unlike organic fertilizers that can be made from waste such as plant debris, animal waste, and kitchen waste. Such as a mixture of banana stem, coconut coir, and coconut water can be combined as a base for liquid organic fertilizer and Microbacter Alfafa-11 as a bioactivator. This study aims to determine the effect of variations in the concentration of mixed banana stem, coconut coir, and coconut water as liquid organic fertilizer on the growth of gemitir (Tagetes erecta L.) with Microbacter Alfafa-11 as bioactivator. This research method uses a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatment groups with 8 replications of each treatment. In this case, four (4) treatment groups varying the concentration of the mixture, among others: 0%, 15%, 20%, and 25% in 100 ml. Treatment of plants is given every week for six (6) weeks. The results of this study showed the average dry weight of gemitir plants (Tagetes erecta L.) sequentially as follows: 3.05 gr, 6.08 gr, 5.16 gr, and 6.93 gr. Judging from the average dry weight, the treatment of variations in the concentration of mixed banana stem, coconut coir, and coconut water with Microbacter Alfaafa-11 as bioactivator caused differences in the growth of gemiitir (Tagetes erecta L.) and the highest growth was found in the mixture treatment with a concentration of 25% .keyword : Banana Stem, Coconut Coir, Coconut Water, Microbacter Alfafa-11, Tagetes erecta L.
PENGARUH PEMBERIAN AIR RENDAMAN KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) ., Ni Putu Indah Kumala Sari; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rendaman kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan Tanaman Selada (Lactusa sativa L.) dan mengetahui kosentrasii penyiraman menggunakan air rendaman kulit bawang merah yang paling optimum terhadap pertumbuhan tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Penelitian ini menggunakan kulit bawang merah (Allium cepa L.) sebagai pupuk untuk pertumbuhan tanaman Selada (Lactuca sativa L.) dengan variasi berat 0 gram, 30 gram, 40 gram dan 50 gram dalam setiap 100 ml air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 6 kali. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat basah, berat kering dan jumlah helai daun. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, diambil rerata dan dibuat grafik serta dianalisis dengan Analisis Varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman Selada (Lactuca sativa L.) akibat pemberian air rendaman kulit bawang merah (Allium cepa L.). Air rendaman kulit bawang merah (Allium cepa L.) 30 gram dapat menghasilkan berat kering tanaman selada yang paling tinggi (Lactuca sativa L.) yaitu 0,0361gram. Kata Kunci : Kata Kunci : Air Rendaman, Kulit Bawang Merah, Peningkatan, Pertumbuhan, Selada. The study used Allium cepa L. skin as the fertilizer of Lactuca sativa L. There were various water concentration such as 0 gram, 30 gram, 40 gram, and 50 gram in every 100 ml water. The design of the study was completely randomized design (RAL) with 6 times treatment. The parameter of the study focused on the height, the wet weight, the light weight, and the quantity of the Lactuca sativa L. leaves. The collected data were calculized and presented in form of graph through one way ANAVA analysis. The analysis were continued with BNT test. The result showed that there were different growth of Lactuca sativa L. as the effect of Allium Cepa L. water immersion treatment. The optimum concentration of Allium cepa L. water immersion was 30 gram with the highest Lactuca sativa L. light weight that was 0.0361 gram. keyword : Key words: Allium cepa L., Lactuca sativa L., the enhancement, the growth, water immersion.
JUMLAH KOLONI BAKTERI PADA KOLAM PENANGKARAN TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI TEMPAT KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA BALI ., Ngakan Putu Ari Krisna Pratama; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada air kolam penangkaran tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) hari ke-1,ke-3,dan ke-5 di Tempat Konservasi Penyu Pantai Penimbangan, Singaraja, Bali. Sampel pada penelitian ini adalah air kolam penangkaran tukik penyu lekang yang dipilih berdasarkan kriteria yaang ditentukan yaitu pada hari ke-1, ke-3, dan ke-5. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei lapangan dengan teknik observasi ke lokasi penelitian. Data hasil penelitian diidentifikasi di laboratorium melalui pengamatan makroskopis pada koloni bakteri. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah koloni dari sampel hari ke-1, ke-3, dan ke-5 bervariasi pada tiap tiap sampel. Rerata pada hari ke-1 di titik A yaitu 1,0 x 103, rerata di titik B yaitu 1,3 x 103, dan rerata di titik C yaitu 1,5 x 103. Rerata pada hari ke-3 di titik A yaitu 3,3 x 103, rerata di titik B yaitu 2,0 x 103, dan rerata di titik C yaitu 2,1 x 103. Sedangkan rerata pada hari ke-5 di titik A yaitu 2,5 x 103, rerata di titik B yaitu 1,6 x 103, dan rerata di titik C yaitu 2,6 x 103.Kata Kunci : bakteri, penyu lekang, Pantai Penimbangan. The purpose of this research was to know: (1) the number of bacterial colonies in the breeding pond water of ridly turtles (Lepidochelys olivacea) on 1st, 3rd, and 5th days at Sea Turtle Conservation Center at Penimbangan Beach, Singaraja, Bali. The sample in this research was the breeding pond water of ridly turtles that was selected based on the criteria that was determined on the day of the 1st, 3rd, and 5th. The method used in this research was the field survey method with the observation technique to the research location. Research data were identified in the laboratory through macroscopic observations of bacterial colonies. The results showed that the number of colonies from the samples of days 1st, 3rd, and 5th were various in each sample. The mean on the 1st day at point A is 1.0 x 103, the mean at point B is 1.3 x 103, and the mean at point C is 1.5 x 103. The mean on the 3rd day at point A is 3.3 x 103, the average at point B is 2.0 x 103, and the mean at point C is 2.1 x 103. While the mean on the 5th day at point A is 2.5 x 103, the average at point B is 1.6 x 103, and the mean at point C is 2.6 x 103.keyword : bacteria, turtles (Lepidochelys olivacea), Penimbangan Beach.
KONSENTRASI DAN DURASI PERENDAMAN PADA EKSTRAK UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) MENGAKIBATKAN PERBEDAAN KECEPATAN PERTUMBUHAN AKAR STEK BATANG Bougainvillea buttiana ., Dwi Agus Satyawati; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih meningkatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana dilihat dari panjang akarnya, 2. untuk mengetahui variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana dilihat dari berat basah akar tanaman dan 3. Untuk mengetahui interaksi antara variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih (Allium sativum L.) mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttian.. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimental sungguhan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Perlakuan yang diberikan terdiri atas dua variabel bebas yaitu, variabel pertama adalah variasi waktu perendaman yaitu H0= 15 menit, H1= 30 menit, H2= 45 menit dan H3= 60 menit sedangkan variabel kedua adalah beda konsentrasi ekstrak umbi bawang putih yaitu: K0= 0%, K1= 5%, K2= 10%, K3= 15%. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 4x4. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu perendaman dengan variasi konsentrasi ekstrak umbi bawang putih mengakibatkan perbedaan yang bermakna pada pertumbuhan akar. Dengan demikian dapat disimpulkan variasi konsentrasi ekstrak bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana. Perlakuan dengan konsentrasi 15% dan durasi perendaman 60 menit dapat meningkatkan pertumbuhan akar stek sebesar 0,046%. Variasi konsentrasi ekstrak bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana. Perlakuan dengan konsentrasi 15% dan durasi perendaman 60 menit menghasilkan pertumbuhan akar paling tinggi yaitu sebesar 4,845 gram.Kata Kunci : bawang putih, perendaman, pertumbuhan akar. The purpose of this study was 1. To determine variations in concentration and differences soaking time with extracts of garlic bulbs increase the speed difference root growth of cuttings Bougainvillea buttiana viewed from the long roots 2. To determine variations in concentration and differences soaking time with extracts of garlic bulbs resulted in differences in the speed of growth of root cuttings Bougainvillea buttiana seen from the wet weight of plant roots and 3. To determine the interactions between variations in the concentration and duration of immersion to extract difference bulb of garlic ( Allium sativum L. ) resulted in differences in growth rate Bougainvillea buttian root cuttings This type of research carried out is a real experimental research. Sampling was done randomly. Treatments consisted of two independent variables, namely, the first variable is the variation of immersion time is H0 = 15 minutes, H1 = 30 minutes, H2 = 45 minutes and H3 = 60 minutes while the second variable is different concentration of extract of garlic bulbs namely: K0 = 0%, K1 = 5% = 10% K2, K3 = 15%. This study used a 4x4 factorial design. The results showed that the soaking time difference with varying concentrations of garlic bulbs extracts resulted in significant differences in root growth. Premises can thus be concluded varying concentrations of garlic extract resulted in differences in the speed of root growth of cuttings Bougainvillea buttiana. Treatment with a 15% concentration and soaking time of 60 minutes can promote the growth of root cuttings of 0.046%. Variations in the concentration of garlic extract resulted in differences in the speed of root growth of cuttings Bougainvillea buttiana. Treatment with a 15% concentration and soaking time of 60 minutes to produce the highest root growth in the amount of 4.845 grams.keyword : garlic, soaking, root growth
PEMBERIAN VARIASI BERAT KOMPOS DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) ., I Luh Neni Ardani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis) akibat pemberian variasi berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) dan menentukan berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) yang dapat menghasilkan berat kering tanaman sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) paling tinggi. Penelitian ini menggunakan daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai kompos untuk pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) dengan variasi berat 0 gram, 200 gram, 400 gram, 600 gram, dan 800 gram dalam setiap 3 kg tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 6 kali. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat basah, berat kering, dan jumlah total daun. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, diambil rerata dan dibuat grafik serta dianalisis dengan Analisis Varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) akibat pemberian variasi berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) 400 gram dapat menghasilkan berat kering tanaman sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) paling tinggi yaitu 0,001 kg.Kata Kunci : Eceng Gondok, Kompos, Peningkatan, Pertumbuhan, Sawi Hijau The purpose of this research is to know the differences of growth of green mustard (Brassica rapa var. parachinensis) as a result the weight variation of leaves water hyacinth compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) and determine the weight of the water hyacinth leaves compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) which can result in the highest dry mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.). This research were used the leaves of water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) as compost for growth green mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) with weight variation 0 gram, 200 grams, 400 grams, 600 grams and 800 grams in 3 kg of soil. This research used Completely Randomized Design (CRD) and six times replication. The parameter was observed in this research are high crop, wet weight, dry weight, and total number of leaves. Data obtained from observation analyzed by One Way Analysis of Variance (ANOVA) and followed by a Significant Difference Test (SDT). The results of data analysis show that there are differences of growth of green mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) showed the increase of leaves water hyacinth compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Weight of leaves compost water hyacinth ( Eichhornia crassipes (Mart.) Solms ) 400 grams in highest dry mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) is 0,001 kg.keyword : Water Hyacinth, Compost, Improvement, Growth, Green Mustard
Co-Authors ., ANA MAULANA ., Desi Asrini Jumia Miarti ., Dewa Putu Surya d ., Dwi Agus Satyawati ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gede Surya Natha ., I Luh Neni Ardani ., I Made Dicky Satya Narayana ., I Putu Esha Darmawan ., I Wayan Eva Widi Pratama ., IB PUTU EKA WEDANTA ., Kadek Agus Priady Wahyu Winantha ., Kadek Sera Harlistya Udayani ., Ketut Eka Nudastra ., Made Dwi Oktaviani ., Ngakan Putu Ari Krisna Pratama ., Ni Made Widnyani ., Ni Putu Asrini ., Ni Putu Ayu Meita Kurniawati ., Ni Putu Hendrayani ., Ni Putu Indah Kumala Sari ., Ni Putu Lilik Widiari ., NURUL HIDAYAH ., Nyoman Ayu Tri Martriani ., Stanislaus Putu Mikael Mba Balu ANA MAULANA . Ayu Seoulina . Ayu Seoulina ., Ayu Seoulina Desak Made Citrawathi Desi Asrini Jumia Miarti . Dewa Putu Surya d . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Dwi Agus Satyawati . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Heny, Ajeng Purnama I Gede Surya Natha . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Kadek Hartawan . I Kadek Hartawan ., I Kadek Hartawan I Luh Neni Ardani . I Made Dicky Satya Narayana . I Made Sutajaya I Nyoman Wijana I Putu Esha Darmawan . I Wayan Eva Widi Pratama . I Wayan Sukra Warpala IB PUTU EKA WEDANTA . Ida Bagus Jelantik Swasta Kadek Agus Priady Wahyu Winantha . Kadek Sera Harlistya Udayani . Ketut Eka Nudastra . Ketut Srie Marhaeni Julyasih Made Dwi Oktaviani . Meitini Proborini Wahyuni Ngakan Putu Ari Krisna Pratama . Ni Kadek Ria Paramita Lestari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Made Widnyani . Ni Putu Asrini . Ni Putu Ayu Meita Kurniawati . Ni Putu Hendrayani . Ni Putu Indah Kumala Sari . Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Nila Ristiari Ni Putu Ristiati Nurul Hidayah . Nyoman Ayu Tri Martriani . Pradipta Utama, Putu Anggan Putu Anggan Pradipta Utama Putu Budi Adnyana Rachmadhani, Rachmadhani Ristiari, Ni Putu Nila Stanislaus Putu Mikael Mba Balu . Sujana, P. Krisna Widyantara Tirta Pratiwi Ni Komang . Tirta Pratiwi Ni Komang ., Tirta Pratiwi Ni Komang Yan Ramona Yuliana, Ina