Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisis Vegetasi Mangrove Di Desa Mekarsari, Kabupaten Tanah Laut (Studi Kasus PT. Arutmin Indonesia Tambang Mekarsari) Frans Tony, Frans Tony; Putra, Abdurrahim; Salim, Dafiuddin; Fitrianto, Irvan
Environmental Pollution Journal Vol. 2 No. 1: April 2022
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58954/epj.v2i1.84

Abstract

Desa Mekarsari adalah daerah yang memiliki ekosistem mangrove yang luasnya 1,4 ha, dimana ekosistem mangrove merupakan tempat berkumpulnya flora dan fauna. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui komposisi dan struktur tegakan; (2) Mengetahui pengelompokan jenis mangrove. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung (observasi) dengan menggunakan metode Transek Garis dan Plot (line transect plot) dan untuk mengetahui analisis vegetasi mangrove di Desa Mekarsari.. Hasil penelitian menemukan komposisi jenis mangrove sejati di kawasan Desa Mekarsari terdiri dari 4 jenis, yaitu Api-api (Avicania Alba), jenis rambai (Soneratia sp.), jenis bakau (Rhizophora Mucronata), dan jenis tanjang merah (Bruguiera gymnorrhiza).
STUDI PEMETAAN DISTRIBUSI SPASIAL BAKU DAN STATUS MUTU PERAIRAN SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN TELUK BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Safitri, Desy Adriani; Baharuddin, Baharuddin; Salim, Dafiuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v2i1.11693

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 – 28 Maret 2018 di Perairan Teluk Balikpapan yang terletak di Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur, merupakan salah satu teluk dengan aktivitas terpadat di Indonesia dengan tipe perairan semi tertutup dan kedalaman yang beragam. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memetakan dan mengetahui kondisi distribusi spasial baku dan status mutu perairan Teluk Balikpapan secara vertikal. Metode sampling yang digunakan ialah metode Purposive Sampling, selanjutnya analisis data mengacu pada baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KepMen LH) No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk biota laut dan pelabuhan, sedangkan untuk mengetahui tingkat pencemaran atau status mutu perairan mengacu pada KepMen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dengan metode Indeks Pencemaran (IP). Hasil penelitian menunjukkan skala suhu berkisar antara 27,5 – 32,5°C, salinitas 17,5 – 32,5 mg/l, oksigen terlarut (DO) 5 – 7 mg/l, pH 5 – 8, fosfat 0 – 2,5 mg/l, nitrat 1,4 – 1,9 mg/l, nitrit 0 – 0,020 mg/l, seng (Zn) 0,08 – 0,16 mg/l, timbal (Pb) 0 – 0,005 mg/l, dan tembaga (Cu) 0,013 – 0,018 mg/l. Hasil analisis dengan metode IP perairan Teluk Balikapapan mengalami Cemar Ringan dan Cemar Sedang dengan skala Pij >0 – ≤10 yang dominan berada pada bagian hulu teluk dan terdistribusi dari permukaan ke dasar perairan hingga membentuk stratifikasi, adanya stratifikasi parameter fisik-kimia dan status mutu perairan disebabkan oleh perbedaan densitas serta kedalaman perairan, selain itu diindikasikan oleh masukan massa air tawar dan perairan Selat Makassar yang terdorong oleh arus dan pasang surut di perairan teluk
IDENTIFIKASI, KOMPOSISI, BERAT DAN LAJU PERTAMBAHAN SAMPAH LAUT (Marine Debris) DI KAWASAN PESISIR DESA BAWAH LAYUNG Lestari, Putri Jayanti; Nursalam, Nursalam; Salim, Dafiuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i1.11809

Abstract

Sampah laut di sepanjang garis pantai menimbulkan acaman terhadap ekosistem pesisir, limbah padat ini mengakibatkan kematian langsung spesies hewan karena terlilit atau menghambat penyerapan unsur hara di ekosistem mangrove. Desa Bawah Layung merupakan desa pesisir dimana terdapat ekosistem mangrove yang terletak di muara Sungai Bawah Layung. Aktivitas penggunaan lahan di daerah tersebut berupa pemukiman, persawahan, dan perikanan tangkap, yang memberikan kontribusi pencemaran sampah di pesisir, masuk melalui sungai dan dapat terdistribusi ke ekosistem mangrove. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan analisis mengenai komposisi jenis, berat, kepadatan dan laju pertambahan sampah laut yang terdapat di pantai dan ekosistem mangrove. Memetakan distribusi spasial sampah laut yang terdapat di pantai dan ekosistem mangrove. Menganalisis hubungan kepadatan sampah laut terhadap kerapatan mangrove di ekosistem mangrove. Hasil dari penelitian ini Jenis sampah laut yang ditemukan berupa plastik, busa plastik, kain, kaca dan keramik, logam, kertas dan kardus, karet, kayu, bahan lainnya. Komposisi sampah laut di lokasi mangrove yang mendominasi yaitu jenis sampah plastik sebesar 912,14 gram/m2 dan di lokasi pantai yaitu jenis kayu sebesar 170,80 gram/m2. Berat total sampah laut yang ditemukan di mangrove tertinggi (44 gram/m2) adapun berat total sampah laut yang ditemukan di pantai didapatkan nilai tertinggi (16,13 gram/m2). Total kepadatan sampah laut di lokasi mangrove sebesar 9,44 jenis/m2 dan di lokasi pantai sebesar 1,94 jenis/m2. Laju pertambahan jumlah potongan item tertinggi di minggu pertama 15 item/hari, dan pertambahan berat sampah tertinggi di minggu pertama 72,11 gram/hari. Distribusi sampah laut berdasarkan ukuran dan jenis yang diendapkan pada pesisir Desa Bawah Layung menunjukkan variasi spasial yang signifikan di mangrove dan pantai. Kepadatan sampah laut menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kerapatan mangrove tingkat pohon dengan nilai koefisien determinasi 0,67. Kategori pancang dan semai tidak menujukkan hasil yang signifikan terhadap kepadatan sampah laut.
STUDI KERAPATAN DAN PENUTUPAN JENIS LAMUN DI PULAU KARAJAAN DAN PULAU TEPIAN MATAJA KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Herianto, Herianto; Salim, Dafiuddin; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v5i1.11790

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis lamun, mengetahui kerapatan dan persentase dan mengetahui hubungan kerapatan parameter lingkungan. Adapun kegunaan penelitian ini sebagai bahan informasi dalam pengolahan lingkungan pesisir dan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap ekosistem padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Karajaan dan Pulau Tepian Mataja pada bulan April - Oktober 2021. Adapun jenis lamun yang didapat ada 5 jenis yaitu Cymodocea serrulata, Halophila minor, Halophila ovalis, Halodule uninervis dan Thalassia hemprichii. Nilai kerapatan lamun di Pulau Karajaan dan Pulau Tepian Mataja Kabupaten Kotabaru untuk Cymodocea serrulata adalah 48 ind/m², Halophila minor 397 ind/m², Halophila ovalis 42 ind/m², Halodule uninervis 115 ind/m² dan Thalassia hemprichii 4 ind/m². Persentase tutupan lamun di Pulau Karajaan dan Pulau Tepian Mataja Kabupaten Kotabaru adalah 41,38% termasuk dalam kategori “Sedang”.
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI DESA MUARA PAGATAN KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN Fitriana, Raden Roro Brigitta; Salim, Dafiuddin; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i1.11781

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1)  Mengetahui komposisi, kepadatan, distribusi dan struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove Desa Muara Pagatan; 2) Mengetahui hubungan kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda pada ekosistem mangrove Desa Muara Pagatan.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muara Pagatan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, dimulai dari bulan Maret 2019 hingga Oktober 2019. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel gastropoda dilakukan di dalam transek pengamatan vegetasi mangrove 10 m × 10 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gastropoda yang ditemukam terdiri dari 8 jenis yaitu Nerita lineata, Cassidula aurisfelis, Telescopium telescopium, Cerithidea quoyii, Ellobium aurisjudae, Littroraria scabra, Chicoreus capucinus, dan Calliostoma zizyphinum. Indeks kepadatan gastropoda dari ketiga stasiun menghasilkan nilai yang variatif. Indeks keanekaragaman ketiga stasiun tergolong dalam kategori keanekaragaman sedang (H’ 1 < H’ < 3,322). Indeks keseragaman Stasiun 2 dan 3 termasuk dalam kategori keseragaman tinggi (0,6 ≤ E ≤ 1,0) dan Stasiun 1 termasuk dalam kategori keseragaman sedang (0,4 ≤ E < 0,6). Nilai indeks dominansi ketiga stasiun menunjukkan bahwa ada jenis gastropoda yang mendominansi dalam masing-masing stasiun karena nilai D > 0,5. Distribusi komunitas pola sebaran gastropoda ekosistem mangrove Desa Muara Pagatan umumnya cenderung mengelompok dibandingkan teratur. Hasil analisis korelasi sederhana “Pearson Product Moment” antara kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda menghasilkan hubungan yang cukup lemah dengan kerapatan mangrove dimana persamaan tersebut menunjukkan nilai negatif (-)
DISTRIBUSI DAN KERAPATAN LAMUN BERDASARKAN KARAKTERISTIK PERAIRAN DESA SUNGAI DUA LAUT KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tohari, Hafid; Salim, Dafiuddin; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v3i2.11771

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – November 2020 di Perairan Desa Sungai Dua Laut Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, bertujuan untuk mengetahui distribusi, kerapatan, dan tutupan lamun, serta menganalisis hubungan parameter lingkungan perairan Desa Sungai Dua Laut dengan kerapatan lamun. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan menggunakan transek kuadran 1x1 m yang dibentangkan menggunakan line transek sepanjang 50 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran lamun di wilayah perairan Desa Sungai Dua Laut pada Stasiun 1, 2, dan Stasiun 3 Mengelompok (Cluster). Kerapatan tertinggi ditemukan pada jenis lamun Halodule uninervis dengan jumlah individu 124 individu/m2, dan kerapatan terendah terdapat pada jenis lamun Halodule pinifolia dengan jumlah rata-rata individu 54 individu/m2. Tutupan jenis tertinggi ditemukan pada Stasiun 2 dengan persentase 65% terdapat pada jenis Halodule uninervis sedangkan tutupan terendah terdapat pada jenis lamun Halodule pinifolia dengan persentase tutupan 34,04%. Parameter lingkungan yang mempengaruhi tingkat kerapatan menunjukan nilai yang tidak jauh berbeda dan masih dalam kondisi optimum untuk pertumbuhan lamun. Namun tingginya kandungan nitrat fosfat perairan yang melebihi batas baku mutu air laut mengindikasikan perairan mengalami pencemaran, sehingga memberikan dampak bagi perbedaan kerapatan maupun kelimpahan ekosistem lamun. 
KEPADATAN DAN PENUTUPAN KARANG LUNAK (SOFT CORAL) PADA GUGUSAN KANDANG HAUR DI PERAIRAN DESA SUNGAI DUA LAUT KABUPATEN TANAH BUMBU Wati, Puspita; Salim, Dafiuddin; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v5i1.11795

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor pembatas bagi pertumbuhan karang lunak, mengetahui genus, kepadatan dan persentase penutupan karang lunak, serta mengetahui hubungannya terhadap faktor pembatas pada Gugusan Kandang Haur di Perairan Desa Sungai Dua Laut Kabupaten Tanah Bumbu. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek garis yang dikombinasikan dengan transek kuadran. Nilai faktor pembatas masih sesuai dengan standar baku mutu menurut KEPMENLH No. 51 tahun 2004. Genus karang lunak yang ditemukan berjumlah 3 genus, yaitu Sinularia (12 ind), Lobophytum (1 ind) dan Sarcophyton (14 ind). Kepadatan individu karang lunak tertinggi diperoleh pada Karang Katoang sebesar 0,5 ind/m2 (Sarcophyton) dan terendah pada Karang Penyulingan sebesar 0,05 individu/m2 (Sinularia) dan 0,05 ind/m2 (Sarcophyton). Persentase penutupan pada Karang Katoang sebesar 5,4%, Karang Penyulingan sebesar 0,6% dan Karang Mabela sebesar 0,85%.
PRODUKTIFITAS DAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN MANGROVE DI DESA MUARA PAGATAN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN Selviani, Selviani; Salim, Dafiuddin; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v2i1.11694

Abstract

Mangrove adalah salah satu tumbuhan tropis yang hidup di sekitar daerah pesisir dan estuarin, menghasilkan produktifitas searasah yang mengandung banyak bahan organik yang dimanfaatkan oleh dekomposer pada saat dekomposisi dan mengandung unsur hara yang karbon tertinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kerapatan mangrove di Desa Muara Pagatan, mengetahui produktifitas dan laju dekomposisi serasah daun mangrove di Desa Muara Pagatan dan mengetahui kandungan unsur hara karbon (C), nitrogen (N) dan pospor (P) yang terdapat di serasah daun mangrove Desa Muara Pagatan. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purpossive sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2019. Analisis data menggunakan perasamaan (Siska,2016) Berdasarkan hasil penelitian Desa Muara Pagatan mempunyai kerapatan mangrove tertinggi 2700 ind/ha terdapat pada stasiun 1 yang didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata dengan jumlah rata-rata produktifitas serasah  7,57 g/m2/hari. bobot kering serasah yang tersisa sedikit pada hari ke 45 yakni pada stasiun 3  sebesar 1,150 g dan laju dekomposisi terjadi paling besar pada minggu pertama atau hari ke 15. Kandungan unsur hara tertinggi pada serasah daun mangrove adalah karbon.
STATUS DAN DISTRIBUSI SPASIAL PADANG LAMUN DI PERAIRAN TANJUNG SUNGKAI KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Nor, Muhammad; Salim, Dafiuddin; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i1.11777

Abstract

Perairan Desa Tanjung Sungkai Sungkai secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar terdapat ekosistem padang lamun.  Keberadaan padang lamun dipengaruhi oleh faktor lingkungan fiska-kimia seperti suhu, pH, nitrat, posfat, salinitas, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, tipe substrat dasar.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan sebaran spasial padang lamu di perairan Tanjung Sungkai Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.  Hasil pengamatan yang dilakukan pada tiga stasiun, ditemukan sebanyak 7 jenis lamun yang terdiri dari Cymodocea serrulata, C. rotundata, Syringodium isoetifolium, Enhalus ecoroides, Halophila ovalis, H. minor dan Thalassia hemprichii.  Hasil persentase penutupan jenis lamun terdapat pada Stasiun 1 yakni sebesar 67,79%, Stasiun 2, sebesar 46,9% dan Stasiun 3, sebesar 24,9%.  Hasil analisis klasifikasi citra Landsat 8 tahun 2019 menunjukkan luasan sebesar 31,74 Ha. Klasifikasi citra komposit warna pada kanal 4, 3 dan 2 serta konfirmasi GCP lapangan menunjukkan terdapat sebaran kelompok vegetasi jenis lamun.  Kelompok pertama vegetasi lamun terdiri dari Cs-Cr-Ea-Ho­-Th dan kelompok kedua terdiri dari Ea-Cs-Cr. Sedangkan kelompok ketiga terdiri dari Th-Cs-Cr, dan kelompok empat Th-Cs-Cr-Ea. Hasil analisis parameter fisika-kimia perairan menunjukkan masih dalam kisaran normal atau mendukung untuk pertumbuhan padang lamun.  
LAJU DEKOMPOSISI SERASAH Avicennia marina DI DESA PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Prasasti, Kemala Paramita; Salim, Dafiuddin; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i1.11810

Abstract

Serasah yang dihasilkan oleh mangrove memiliki peran dalam menyumbangkan bahan organik sebagai mata rantai utama dalam jaring-jaring makanan pada ekosistem mangrove. Serasah tersebut akan terdekomposisi oleh dekomposer agar dapat dimanfaatkan oleh organisme yang berada dibawah tegakan pohon mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan laju dekomposisi serta unsur hara yang terkandung pada serasah Avicennia marina, mengetahui persentase tutupan kanopi mangrove dan menganalisis hubungan laju dekomposisi dengan tutupan kanopi mangrove di Desa Pagatan Besar. Litter trap merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyaring guguran serasah daun Avicennia marina, sedangkan untuk mengetahui persentase tutupan kanopi mangrove menggunakan metode Hemispherical Photography. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas serasah daun Avicennia marina tertinggi berada di stasiun 1, sedangkan pada 15 hari pertama merupakan laju dekomposisi tertinggi pada masing-masing stasiun. Adapun kandungan unsur hara C lebih tinggi dibandingkan dengan N dan P. Status ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar dilihat dari tutupan kanopi termasuk baik dengan kategori sedang. Hubungan tutupan kanopi mangrove dengan laju dekomposisi menunjukkan hasil korelasi yang cukup lemah.