Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

DESAIN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE PEMBERI PAKAN OTOMATIS UNTUK BUDIDAYA UDANG SKALA MINI EMPANG PLASTIK (BUSMETIK) BERBASISKAN ARDUINO Hakim, Muhammad Romdonul; Pratama, Gunawan; Baswantara, Arif; Djari, Anthon Anthony; Hidayat, Rizqi Rizaldi
Chanos Chanos Vol 23, No 1 (2025): CHANOS CHANOS
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/chanos.v23i1.15492

Abstract

Mini Scale Shrimp Culture with Plastic Pond (Busmetik) is now widely used by medium-small shrimp farmers. Busmetik is characterized by a small pond area (< 1000 m2). In order to increase the productivity of shrimp farming for medium-small scale shrimp cultivators, the use of an automatic feeder is adapted to the dimensions of the mini pond plots and the price is affordable. Using Arduino to make automatic feeders that are cheap and easy to maintain can be a solution. Data collection was carried out by making three circles with a radius of 1 m, 2 m and 3 m. Meanwhile, the amount of mass of feed stocked can be estimated by adjusting the time of the ejection motor's life. The longer the duration, the more feed will be spread. The test results on the automatic feeder ejection distance showed that the majority of the feed was spread over a 3 m radius of 65.75%. The resulting automatic feeder is capable of ejecting an average of ± 1 kg of feed for 3 minutes with a mass of 2 grams of feed in the meter. These results indicate that with relatively low manufacturing costs an effective automatic feeder can be produced for mini-scale pond plots with an area of up to 100 m2. This device significantly reduces the time and effort required for daily feeding routines. Teknologi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) kini telah ramai digunakan oleh pembudidaya udang skala mini. Busmetik dicirikan dengan luasan petakan tambak yang tidak terlalu luas (< 1000 m2). Dalam rangka meningkatkan produktivitas budidaya udang bagi pembudidaya udang skala mini adalah dengan penggunaan pemberi pakan otomatis (automatic feeder) yang disesuaikan dengan dimensi petakan tambaknya yang mini dan harganya yang terjangkau. Pemanfaatan arduino untuk membuat automatic feeder yang berbiaya murah dan mudah dari segi perawatan dapat menjadi sebuah solusi. Pengambilan data dilakukan dengan membuat tiga buah lingkaran dengan radius 1 m, 2 m dan 3 m. Sedangkan, jumlah massa pakan yang ditebar dapat diestimasi dengan mengatur waktu dari hidupnya motor lontar. Semakin lama durasinya maka jumlah pakan yang ditebar akan semakin banyak. Hasil pengujian terhadap jarak lontaran automatic feeder menunjukkan mayoritas jumlah pakan tersebar di radius 3 m sebesar 65,75 %. Automatic feeder yang dihasilkan mampu melontarkan pakan rata-rata sekitar ± 1 kg selama 3 menit dengan massa pakan pada penakar adalah sebesar 2 gram. Hasil ini menunjukkan, dengan biaya pembuatan yang relatif murah dapat dihasilkan suatu automatic feeder yang efektif untuk luasan petakan tambak skala mini dengan luasan hingga 100 m2. Alat ini mampu mengurangi waktu dan tenaga yang dikeluarkan dalam rutinitas pemberian pakan.
Pemetaan kondisi mangrove berbasis web di kawasan Bulaksetra Pangandaran Sembiring, Kennedi; Baswantara, Arif; Nurkalam, Nizar; Edi Prayitno, Muhamad Riyono
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v7i1.8493

Abstract

PERCEPATAN PENGUAPAN AIR PADA TUNNEL GARAM MENGGUNAKAN PENUTUP TUNNEL BERWARNA HITAM DAN PENGARAH ANGIN Prayitno, Muhamad Riyono Edi; Hidayat, Zahira Salsabila; Baswantara, Arif; Sembiring, Kennedi; Kusdinar, Afriana
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.95-100

Abstract

Produksi garam menggunakan tambak geomembran model tunnel marak dikembangkan di Indonesia. Selain hasil garam yang lebih bersih dibandingkan dengan tambak kolam tanah, produksi garam dengan metode ini bisa dilaksanakan sepanjang tahun karena tidak terkendala oleh hujan. Namun demikian, proses penguapan pada kolam tunnel lebih lambat dibandingkan kolam terbuka sehingga waktu tunggu panennya menjadi lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan penguapan pada tambak garam model tunnel dengan penggunaan plastik penutup tunnel berwarna hitam untuk meningkatkan suhu dan pengarah angin untuk meningkatkan aliran angin dalam kolom tunnel. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan berupa tunnel berpenutup plastik bening tanpa pengarah angin sebagai kontrol, tunnel berpenutup plastik hitam tanpa pengarah angin, tunnel berpenutup plastik bening dengan pengarah angin dan tunnel berpenutup plastik hitam dengan pengarah angin. Kolam tunnel berukuran 200 x 100 x 35 cm dan diisi dengan air laut setinggi 30 cm. Parameter yang diukur yaitu berupa suhu, kelembapan dan kecepatan angin pada kolom tunnel serta penurunan tinggi muka air harian selama 30 hari. Data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam dan Uji Beda Nyata Terkecil. Penggunaan plastik penutup berwarna hitam dan pengarah angin berpengaruh nyata terhadap peningkatan kecepatan penguapan dengan kecepatan tertinggi diperoleh pada tunnel berpenutup plastik hitam dan pengarah angin dengan kecepatan penguapan 0,98 cm/hari atau setara dengan 19,6 liter/hari.Salt production using geomembrane ponds tunnel model is widely developed in Indonesia. In addition to producing salt that is cleaner than land ponds, salt production with this method can be carried out throughout the year because it is not constrained by rain. However, the evaporation process in tunnel ponds is slower than open ponds, so the production time until the harvest is longer. This study aims to increase the speed of evaporation in the salt pond model tunnel by using black plastic tunnel cover to increase temperature and wind direction turner to increase wind flow in the tunnel column. The study was conducted in a completely randomized design with 4 treatments in the form of a clear plastic covered tunnel without wind direction as a control, a black plastic covered tunnel without wind direction turner, a clear plastic covered tunnel with wind direction turner and a black plastic covered tunnel with wind direction turner. The tunnel pool measures 200 x 100 x 35 cm and is filled with seawater as high as 30 cm. Parameters measured were temperature, humidity and wind speed in the tunnel column as well as the daily decrease in water level for 30 days. Data were analyzed using the Test of Variance and the Test of Least Significant Difference. The use of black plastic covers and wind direction turner has a significant effect on increasing the evaporation rate with the highest rate obtained in the tunnel covered with black plastic and wind direction turner with an evaporation rate of 0.98 cm/day or equivalent to 19.6 liters/day.
SOLUSI ANALITIK RESPON GERAKAN SURGE OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION BERBENTUK TENSIONED LEG PLATFORM (OTEC-TLP Wibowo, Yuni Ari; Riyanto, Raditya Danu; Alfaris, Lulut; Baswantara, Arif
MARLIN Vol 3, No 2 (2022): (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I2.2022.103-112

Abstract

Peningkatan kebutuhan energi dunia relatif mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Kebutuhan akan Energi Baru Terbarukan (EBT) juga meningkat seiring dengan menurunnya cadangan energi fosil. Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) menajdi salah satu alternatif sumber EBT yang pengembangan teknologinya berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Umumnya OTEC menggunakan barge sebagai struktur apung penyangganya, namun dengan bertambahnya kedalaman perairan barge menjadi tidak lagi ekonomis. Tipe struktur apung Tensioned Leg Platform (TLP) menjadi solusi pada daerah perairan dalam (>1000m). Struktur OTEC-TLP terdiri dari ponton dan kolom yang ditambatkan secara taut dengan memanfaatkan daya apung. Daya apung dari struktur ini dipengaruhi oleh perbedaan sarat air saat kondisi free floating dengan sarat air tertambat (DT). Perubahan DT akan mempengaruhi parameter hidrodinamika yang terdiri dari massa tambah, kekakuan, periode alami, gaya dan respon struktur. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh DT terhadap sensitivitas parameter hidrodinamika dengan pendekatan analitik. Persamaan Morison digunakan dalam studi analitik ini untuk menyelesaikan respon gerakan surge. Berdasakan studi yang dilakukan, semakin besar DT, menyebabkan kenaikan pada massa tambah, kekakuan, gaya dan respon struktur pada gerakan surge. Periode alami OTEC-TLP pada saat DT rendah memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan DT yang lebih besar, namun keduanya memiliki periode alami yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan periode gelombang dominan (2 – 30s). Kondisi ini menjadikan OTEC-TLP memiliki kondisi stationkeeping yang baik karena tidak berada pada area periode gelombang dominan.Increasing demand of energy worlwide is increasing significantly year on year. The need for New and Renewable Energy (NRE) also increases along with the decline in fossil energy reserves. Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) is a viable alternative sources of NRE which has been in the development process in the last few decades. In general, OTEC uses barge as its floater, however in accordance with increasing water depth, the barge becomes no longer economical. Tensioned Leg Platform (TLP) is a solution in deep water areas (>1000m). OTEC-TLP structure consists of pontoons and columns which are tethered by means of buoyancy. The buoyancy of floater is formed by the difference of drafts (DT) between tethered and free floating condition. Changes in DT will induce the hydrodynamic parameters consisting of added mass, stiffness, natural period, force and structural response. This study was conducted to identify the effect of DT on the sensitivity of hydrodynamic parameters with an analytical approach. Morison's equation is used in this study to solve the surge motion response. Based on this study, the greater DT induce the higher added mass, stiffness, force and response of the structure in surge motion. The natural period of OTEC-TLP at low DT has a larger natural period than the higher DT. However both of them have relatively larger natural periods when compared to the wave period (2 – 30s), this condition creates OTEC-TLP having a good stationkeeping responses.
KEADAAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN BAGAN TANCAP DI PANTAI TIMUR PERAIRAN PANGANDARAN, JAWA BARAT Astiyani, Wahyu Puji; Baswantara, Arif; Alamsah, Safingi
MARLIN Vol 3, No 1 (2022): (Februari 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I1.2022.27-33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan social ekonomi keluarga nelayan bagan di Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September- November 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana populasi sebanyak 21 reponden dari 38 0rang. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan nelayan bagan di pantai timur kabupaten pangandaran masih tergolong rendah, yaitu sebanyak 61,9% dengan  pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD). Lebih dari 76% nelayan bagan di pantai timur kabupaten pangandaran memiliki tanggungan keluarga dimana dalam satu keluarga jumlah tanggungan lebih dari 5 orang. Nelayan bagan di pantai timur kabupaten pangandaran rata-rata telah memiliki pengalaman selama 9,74 tahun sebagai nelayan dengan 57,14% merupakan nelayan penuh, atau tidak memiliki pekerjaan sampingan lain dengan pendapatan yang masih tergolong rendah.This study aims to determine the socio-economic conditions of the fishing families of Bagan on the East Coast of Pangandaran Regency, West Java. This research was conducted in September-November 2019. This study used a descriptive method where the population was 21 respondents from 38 people. Collecting data using interview techniques, observation, questionnaires and documentation. The results showed that the education level of the Bagan fishermen on the east coast of Pangandaran Regency was still relatively low, namely as much as 61.9% with elementary school level education (SD). More than 76% of Bagan fishermen on the east coast of Pangandaran Regency have family dependents where in one family the number of dependents is more than 5 people. Bagan fishermen on the east coast of Pangandaran Regency have an average of 9.74 years of experience as fishermen with 57.14% being full-time fishermen, or do not have other side jobs with low incomes.
PENGAPLIKASIAN KINCIR MINI PADA KOLAM BIOFLOK Hakim, Gusti Farhan; Hakim, Muhammad Romdonul; Baswantara, Arif; Sudonno, Dinno; Maarif, Ahmad Safii
MARLIN Vol 4, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I2.2023.111-115

Abstract

Penggunaan kolam bioflok untuk budidaya ikan semakin marak saat ini karena dapat diterapkan di lahan yang sempit. Ketersediaan oksigen terlarut menjadi faktor pembatas yang sangat penting pada budidaya ikan di kolam bioflok dikarenakan kepadatan biomassanya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan kincir mini di kolam bioflok untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dan membantu dalam pembersihan sisa pakan dan feses. Pengukuran oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) menggunakan metode elektro kimia menggunakan alat ukur DO meter sedangkan pengukuran kecepatan arus sirkulasi air menggunakan metode Langrangian. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa peningkatan kadar oksigen terlarut dari kincir mini masih lebih kecil dari pompa aerator dengan selisih rata-rata sebesar 0,11 ppm (1,44%). Kincir mini dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dengan rata-rata 7,64 ppm (20,11%), sedangkan pompa aerator dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dengan rata-rata 7,75 ppm (21,79%). Namun, hasil pengujian kincir mini mampu menghasilkan arus sirkulasi air yang dapat membantu membersihkan dasar kolam dari sisa pakan dan feses ikan yang tidak dapat dilakukan oleh pompa aerator. Dengan demikian, pengaplikasian kincir mini pada kolam bioflok dapat menjadi alternatif yang lebih efektif sebagai pengganti pompa aerator bukan hanya dalam menjamin ketersediaan oksigen terlarut, tetapi juga dalam pembersihan kolam bioflok sehingga produktivitas budidaya ikan di kolam bioflok dapat meningkat.The use of biofloc ponds for fish farming is currently increasing because it can be applied on narrow land. The availability of dissolved oxygen is a very important limiting factor in fish farming in biofloc ponds due to the high density of biomass. This study aims to apply a mini wheel in biofloc ponds to increase Dissolved Oxygen (DO) levels and assist in cleaning up leftover feed and feces. Dissolved oxygen measurements used the electro-chemical method using a DO meter while measuring the speed of circulating water using the Langrangian method. The measurement results show that the increase in dissolved oxygen levels from the mini wheel is still smaller than the aerator pump with an average difference of 0.11 ppm (1.44%). Mini mills can increase dissolved oxygen levels by an average of 7.64 ppm (20.11%), while aerator pumps can increase dissolved oxygen levels by an average of 7.75 ppm (21.79%). However, the results of the mini-wheel test were able to produce a circulating water current which could help clean the bottom of the pond from leftover feed and fish feces which an aerator pump could not do. Thus, the application of a mini wheel to biofloc ponds can be a more effective alternative to aerator pumps not only in ensuring the availability of dissolved oxygen, but also in cleaning biofloc ponds so that the productivity of fish farming in biofloc ponds can increase.
KOLABORASI BERSAMA MASYARAKAT DALAM UPAYA REVITALISASI KAWASAN MANGROVE BULAKSETRA, PANGANDARAN, JAWA BARAT Baswantara, Arif; Wibowo, Yuni Ari; Alfaris, Lulut; Kusdinar, Afriana; Firdaus, Anas Noor; Sembiring, Kennedi; Hakim, Muhammad Romdonul; Prayitno, Muhammad Riyono Edi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23568

Abstract

Kawasan mangrove bulaksetra yang berada di wilayah Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran telah banyak mengalami alih fungsi lahan sejak tahun 2017. Alih fungsi ini mengakibatkan beberapa kerusakan, sehingga pengembalian ke kondisi semula (revitalisasi) perlu dilakukan khususnya pada pengembalian vegetasi mangrove dan vegetasi pesisir lainnya di kawasan ini. Selain melaksanakan aktivitas penanaman, kolaborasi bersama kelompok penggerak masyarakat juga dirasa penting agar proses revitalisasi ini dapat berlangsung secara berkelanjutan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Babakan dilaksanakan secara terprogram selama enam bulan dengan enam tahapan kegiatan. Program ini dilaksanakan untuk membantu Kelompok Penggerak dan Pengelola Kawasan Pesisir Bulaksetra (KPPKP-Bulaksetra) yang telah ada di masyarakat, dalam proses revitalisasi kawasan mangrove. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan disetiap tahapan kegiatan dan di akhir program, diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat merasakan manfaat dari program pengabdian tersebut, dan program ini akan terus dilanjutkan hingga proses revitalisasi menunjukkan perkembangan.
Rancang Bangun Mini Rov dengan Penggunaan PWM Speed Controller Module sebagai Sistem Kendali: Design and Build Mini Rov Using PWM Speed Controller Module as A Control System Alfaris, Lulut; Firdaus, Anas Noor; Bramawanto, Rikha; Hareva, Batih Shendy Capri; Putri, Miranda; Baswantara, Arif
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i2.43466

Abstract

Remotely Operated Vehicle (ROV) is an underwater vehicle or robot designed to able to move in the water. The increasing need for ROV in the future will require an ROV that is easy to build and operate. This study aims to design and build an ROV that is easy to manufacturing and easy to operate, which can be used for observation purposes in the future. The ROV designed with dimensions of length was 311,89 mm, width was 240 mm and height was 180 mm. ROV had three thruster motors with Pulse Width Modulation (PWM) Speed Controller Module as a control system. The ROV test were conducted motion tests and maneuvering tests, with the results shown that the ROV had an average forward speed of 0,26 m/s with the turning time was 6,3 s for 180° to portside, 6,7 s for 180° to starboard and time for circular motion was 8,2 s. The ROV’s motion test and maneuvering test showed good results, so that further development plans for this ROV can be carried out.