Claim Missing Document
Check
Articles

Upaya Pelestarian Ekosistem Karst Gunungsewu Melalui Kegiatan Membatik pada Masyarakat Desa Ginggang, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah Kuswaji Dwi Priyono; Herry Purnama; Alpha Fabela Priyatmono
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.578 KB) | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.98

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Ginggang, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri bertujuan untuk mendampingi Ibu-ibu PKK dalam proses membatik sekaligus sosialisasi upaya pelestarian ekosistem karst Gunungsewu. Metode yang digunakan adalah pelatihan praktek penciptaan batik Karst Gunungsewu, estetika batik Kawasan Karst Gunungsewu, dan pemasaran produk Desa Batik Karst Gunungsewu, terkait solusi pemasaran produk dengan luaran inovasi dan merek dagang batiknya. Penciptaan Batik Karst Gunungsewu: (1) membuat pola pada kain; (2) penglowongan, proses pemalaman atau pelekatan malam dengan teknik canthing/kuas; (3) pewarnaan batik dengan teknik esek dan teknik celup; (4) Njupiki atau proses pemalaman; (5) pewarnaan kedua untuk melebur dan meratakan; dan (6) pelorodan, perebusan yang dilakukan untuk melepaskan dan membersihkan malam yang melekatpada kain. Dalam kegiatan terkait Estetika Batik, meliputi: (1) pelatihan pemahaman filosofi geomorfologis terbentuknya bentangalam karst dan filosofi pewarnaan; (2) menerjemahkan gambaran morfologis karst; (3)pelatihan nilai tambahan pada motif yang diterapkan yangmemilikimaknapelestarian bentangalam kawasan karst. Selesainya kegiatan, masyarakat dapat membuat produk batik dengan motif bentangalam karst dan memahami pentingnya pelestarian ekosistem karst.
CHALLENGING POTENCY OF JAYENGAN : NEW OPPORTUNITY FOR DEVELOPMENT OF SUSTAINABLE JEWELRY CREATIVE INDUSTRIAL KAMPUNG-BASED TOURISM IN SURAKARTA Winny Astuti; Qomarun Qomarun; Alpha Febela; Rufia Andisetyana Putri; Dyah Widi Astuti
Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/geoplanning.4.2.245-256

Abstract

Local-based tourism becomes one of economic development strategies of the area based on local potency. Sustainable tourism can be defined as ‘tourism, which takes into account of its current and future economic, social and environmental impacts’, addressing the demands of visitors, the environment, the industry and local communities as the host of development. KampungJayengan Surakarta is the traditional settlement located in the downtown, which spontaneously developed by Banjar Community, that arrived in Surakarta in 1746 as jewelry traders. Right now, the existence and the identity of Kampung Jayengan as Kampung of Jewelry has been lost its attraction, constrained by development of modern public facilities and services in the city center. This study analyzed the challenge faced by Kampung Jayengan to develop its potencies as Jewelry Industrial Kampung-based Tourism becoming a part of tourist destination in Surakarta as a creative city. The research type was predictive research by using mixed methods. Several analysis have been conducted from identification of the potencies of kampung. It consisted of analysis comformity of the area to the spatial structure general plan policy; analysis of demographic; analysis of economy, analysis of availability of public infrastructure; analysis of building and environment and analysis of land use suitability.  Results of analysis shows that the area has a great challenge for Jewelry Industrial Kampung-based Tourism development, which will have multiplier effect on increasing economic development of the area as well as economic development and welfare of the local community.
Identifikasi Rumah Indekos Berbasis Syariah di Jalan Menco VII (Penekanan pada Pola Tata Ruang) Erlina Romdloni; Alpha Febela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1569.422 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10869

Abstract

Dewasa ini rumah indekos telah berubah fungsi utamanya sebagai tempat tinggal menjadi sebuah industri indekos yang lebih berorientasi pada materi saja sehingga transformasi akan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat cenderung terabaikan. Hal ini berakibat tidak menutup kemungkinan munculnya suatu perilaku menyimpang atau pelanggaran yang dilakukan oleh penghuni indekos, misalnya terjadi pergaulan bebas di lingkungan indekos. Universitas Muhammadiyah Surakarta yang merupakan kampus berbasis Islami memiliki tanggung jawab atas permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya, termasuk perilaku penyimpangan yang terjadi di kalangan civitas akademi. Tanggungjawab ini guna menghormati adab bermasyarakat dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang baik. Permasalahan ini perlu diangkat untuk dicari penyebabnya, terutama sebab dari segi arsitektural, meliputi pola tata ruang yang berpengaruh pada kegiatan penghuni indekos dan Zonasi ruang indekos. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui indekos dengan konsep pola tata ruang syariah yang mengedepankan nilai-nilai Islam sehingga permasalahan yang terjadi bisa diminimalisir. Obyek penelitian dilakukan di Jalan Menco Raya dimana terdapat berbagai jenis rumah indekos untuk mahasiswa. Sampel diambil secara acak di Jalan Menco VII yang terdapat lima indekos khusus puteri. Metode penelitian menggunakan diskriptif kualitatif melalui teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa keberadaan zona public berupa ruang tamu, dapat meminimalisir terjadinya pergaulan bebas, karena tamu tidak dapat masuk ke kamar indekos (putri). Disamping penyelesaian arsitektural, keberadaan penjaga indekos sebagai elemen non-arsitektural penting juga untuk menjamin keamaan penghuni indekos.
EVALUASI PURNA HUNI MASJID ULIL ALBAB KAMPUS 2 UMS Abdul Rochim H; Alpha Febela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.819 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v1i1.1138

Abstract

Masjid merupakan tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Kenyamananberibadah di dalam masjid memerlukan pengaplikasian aspek teknik, fungsi, danperilaku yang tepat agar tercipta sebuah perencanaan desain yang nyaman bagipenggunanya. Tujuan penelitian ini adalah membahas bagaimana aspek teknik, fungsi,maupun perilaku yang ditemukan pada Masjid Ulil Albab Kampus 2 UniversitasMuhammadiyah Surakarta dengan melakukan pendekatan observasi, analisa dan penarikan kesimpulan. Metode evaluasi purna huni digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sebuah desain bangunan baik dalam aspek kenyamanan maupunketerkaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Dalam proses evaluasi ini terdapatbeberapa metode-metode yang bisa di pakai untuk memecahkan masalah-masalahyang timbul (problem seeking) serta menemukan pemecahan masalahnya (problem solving). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penyimpangan aspek teknik, fungsi, maupun perilaku yang perlu ditinjau ulang agar tercipta sebuah desain masjid yang memenuhi aspek kenyamanan maupun keterkaitan dengan lingkungan.
Identifikasi Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pariwisata di Kebun Teh Jamus Kabupaten Ngawi Lynda Istiqomah; Alpha Fabela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2289.277 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10600

Abstract

Wisata Kebun Teh Jamus merupakan wisata pegunungan yang terletak di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Kebun Teh Jamus merupakan wisata yang ramai pengunjung terutama di musim liburan. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam sebuah wisata sangat diperlukan untuk menunjang kenyamanan pengunjung, namun sarana dan prasarana di kawasan wisata tersebut kurang memadai sehingga perlu ditinjau ulang mengenai kelengkapannya. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan teknik studi literatur yang bertujuan untuk memperoleh referensi dan gambaran umum mengenai sarana prasana dalam wisata. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelengkapan sarana dan prasarana wisata Kebun Teh Jamus Kabupaten Ngawi teridentifikasi lengkap dan layak. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk pengembangan wisata di daerah tersebut.
DARI WISATA KREATIF MENUJU SOLO KOTA KREATIF Alpha Febela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2: Juli 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.022 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v13i2.749

Abstract

Solo merupakan kota tradisional Jawa telah lama membentuk tata ruang kotanya secara unik dan spesifik. Solo dengan Kraton sebagai salah satu titik awal tumbuhnya kebudayaan dan ruang kota, berkembang melalui suatu disain kawasan yang tidak muncul secara intuitif tetapi melalui suatu konsep yang direncanakan secara matang. Kraton dengan konsep makro kosmos dan mikro kosmos serta seting kawasan hunian masya-rakatnya dalam hal ini khususnya kampung, mewarnai  perkembangan wajah kota Solo dari kota tradisional menjadi kota kreatif. Dalam perkembangannya kraton dan aset heritage lainnya menjadi potensi wisata kreatif kota Solo. Kreatifitas suatu kota sangat ditentukan oleh aktifitas penduduknya, wadah kegiatan kreatif penduduk suatu kotadimungkinkan terjadi di semua elemen pembentuk kawasan kota. Kreatifitas kota dapat diaktualisasikan di area umum antara lain : jalan raya, pedestrian, gang, jembatan, jalur pejalan kaki, jalan kereta api, sungai, taman kota, plaza, kampung halaman, serta area privat antara lain pagar dan bangunan. Dalam perkembangannya, wisata berbasis kreatif mempunyai andil yang cukup besar dalam mengembangkan suatu elemen pembentuk kota menjadi kawasan kreatif. Sejauh mana wisata kreatif yang terjadi di elemen pembentuk kota khususnya kampung dapat mendorong terwujudnya kota kreatif. Berdasarkan studi literatur dan observasi lapangan, aktifitas wisata kreatif yang terkoor- dinir dengan mengangkat potensi kawasan khususnya di bidang ekonomi, fisik lingkungan , tradisi sosial budaya yang berbasis pada potensi lokal, akan menjadi salah satu generator terwujudnya kota kreatif.
Studi Kecenderungan Perubahan Ruang Terbuka Hijau di Kampung Mangkunegaran Surakarta Reka Amalia Khasanah; Alpha Febela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.7 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i1.8994

Abstract

Permukiman ialah kawasan perkotaan dan perdesaan yang fungsinya untuk tempat tinggal, baik kawasan lindung maupun di luar kawasan lindung. Hal yang mendasari kenyamanan suatu permukiman salah satunya adalah kondisi lingkungan hunian. Kriteria hunian yang sehat dan ekologis diantaranya adalah menjamin bahwa keberadaan bangunan tidak menimbulkan masalah lingkungan. Hunian dapat menciptakan kawasan penghijauan atau ruang terbuka hijau dengan pertimbangan lingkungan yang akan menuntut bagian-bagian tertentu seperti jalan setapak, tempat untuk sekedar duduk-duduk santai serta tempat bermain dan bersosialisasi. Arsitektur mempunyai andil yang besar dalam mengelola lingkungan, karena terdapat kemungkinan bahwa desain yang diajukan dapat merusak atau menjaga lingkungan. Sehubungan dengan hal itu harus ditanggapi dengan bijak melalui pendekatan desain teknik yang sadar lingkungan di bidang arsitektur. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian dilakukan untuk menganalisis figure ground, yakni suatu alat yang digunakan untuk memetakan pola eksisting permukiman padat penduduk di Mangkunegaran. Hal itu ditinjau dari aspek perbandingan ruang terbuka hijau dan ruang tertutup dalam periode tahun 1980-2017, kemudian dikaji dari standar jumlah persentase building coverage (BC) sebagai salah satu indikator lingkungan yang ekologis. Hasil menunjukkan adanya penyusutan ruang terbuka hijau, yang harus dicermati agar tidak menjadikan Kampung Mangkunegaran tidak nyaman untuk ditinggali.
Menggali Potensi Aset Wisata Kreatif di Kawasan Petilasan Keraton Kartasura Shofna Koesninda; Alpha Febela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2708.932 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10871

Abstract

Kartasura memiliki sejarah yang tidak banyak diketahui orang, karena seiring berjalannya waktu sejarah Kartasura semakin pudar. Sejarah tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan keberadaan Keraton Kartasura, yang sangat minim diketahui publik. Keraton Kartasura merupakan asal mula sejarah berdirinya Keraton Surakarta. Namun, saat ini bangunan keratontersebut sudah tidak ada, hanya tersisa petilasannya saja dan sekarang menjadi makam tokoh bersejarah dan makam kerabat keraton. Meskipun hanya tersisa bekasnya saja, keraton ini merupakan bangunan bersejarah dan sampai pada akhirnya dijadikan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah, dan telah disahkan berdasarkan undang-undang. Rasa kepedulian masyarakat sekitar terhadap bangunan tersebut mulai hilang, sehingga perlu adanya upaya untuk menggali potensi-potensi yang ada di kompleks keraton dan kawasan sekitar sebagai proses pengembangan wisata  agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi apa saja yang terdapat di kompleks keraton dan kawasan sekitar. Metode yang digunakan yaitu gabungan kuantitatif kualitatif deskriptif dengan penekanan pada observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian ini yaitu tergalinya potensi-potensi di kompleks keraton dan kawasan sekitar yang dapat dikembangkan serta terungkapnya alasan dibalik tidak dapat berkembang menjadi tempat wisata sampai saat ini. Berdasarkan indikator yang digunakan, masih terdapat potensi yang belum berkembang dan yang menjadi kendala utama yaitu faktor ekonomi atau biaya.
IDENTIFIKASI FASAD ARSITEKTUR TROPIS PADA GEDUNG-GEDUNG PERKANTORAN JAKARTA (STUDI KASUS PADA KORIDOR DUKUH ATAS-SEMANGGI) Anwari Dananjaya; Alpha Febela Priyatmono; Samsudin Raidi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2: Juli 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.014 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v13i2.756

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi kondisi Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta yang merupakan jalan protokol dan menjadi salah satu landmark ibukota Republik Indonesia. Jalan Jenderal Sudirman adalah jalan protokol yang terkenal banyak menjadi tempat berdirinya gedung-gedung tinggi, sehingga dapat dikatakan menjadi brandimage jika ingin mengetahui perkembangan konsep dan desain gedung tinggi di Indonesia.Tampilan bentuk gedung tinggi di kawasan ini yang sangat variatif menjadisalah satu alasan kenapa topik ini diangkat menjadi topik penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur tropis pada fasad gedunggedung perkantoran jalan Jenderal Sudirman yang rata-rata memiliki tipikal fasad minimalis , studi kasus pada Koridor Dukuh Atas-Semanggi. Metoda Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan metoda kualitatif diskriptif yang dalam pelaksanaannya diawali dengan kegiatan survei lapangan atau pengamatan/ observasi dan didukung dengan studi literatur. Sedangkan obyek penelitian adalah fasad pada gedung-gedung kantor sepanjang jalan Jendral Sudirman terbatas pada koridor Dukuh Atas-Semanggi dengan menjabarkan fasad secara umum, dan fasad secara khusus dengan mengambil satu unit gedung dengan kriteria tertentu sebagaisample penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tampilan fasad gedunggedung cenderung memakai fasad minimalis tanpa ada variasi kecuali sedikit untuk menyesuaikan dengan konsep fasad minimalis yang berada di wilayah iklim tropis.
Identifikasi Potensi Jetayu Pekalongan sebagai Kawasan Wisata Kreatif berbasis Edukasi Budaya Elannisa Religia; Alpha Febela Priyatmono
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap kawasan yang mempunyai tata letak wilayah maupun geografis berbeda maka potensi yang dihasilkan tergantung dengan kreativitas penghuninya. Potensi kawasan dapat berupa unsur pusaka budaya, pusaka alam, dan pusaka saujana. Potensi unsur pusaka budaya adalah suatu obyek atau tempat peninggalan zaman kolonial yang masih dilestarikan sampai sekarang. Kepariwisataan kreatif dalam edukasi budaya dapat dijadikan sebagai katalisator kawasan budaya Jetayu sebagai kawasan wisata kreatif dan mampu menggalakkan pembangunan ekonomi bagi masyarakat lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi berupa kawasan wisata kreatif berbasis edukasi budaya yang ada pada Kawasan Jetayu Pekalongan yang diimplementasikan pada kegiatan acara dan bangunan-bangunan bersejarah di Kawasan Jetayu Pekalongan. Metode Deskriptif Kualitatif digunakan sebagai metode penelitian yaitu dengan melakukan observasi,wawancara,dan dokumentasi untuk dapat mengidentifikasi potensi yang ada pada Kawasan Jetayu Pekalongan. Output yang akan dicapai yaitu sebuah usaha dalam mengembangkan dan melestarikan keutuhan nilai sejarah serta budaya peninggalan sejarah.