Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERANAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKEP Suryadi, Ahmad; Ali, Muhammad Sidin; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.487 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1480

Abstract

. This research employed True-Experimental research. It aimed to: (1) know the level of students’ physics conceptual understanding who were taught by implementing cognitive conflict instructional strategy (2) know the level of students’ physics conceptual understanding who were taught by implementing conventional instructional strategy (3) know the significant difference of students who were taught by implementing cognitive conflict instructional strategy and conventional instructional strategy in relation to their physics conceptual understanding. The variables of this research were cognitive conflict instructional strategy in which conventional instructional strategy as the independent variable and physics conceptual understanding of the students as the dependent variable. The research design was Post Test Only Control Group Design. The population of this research was class XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Pangkep, from which class XI IPA 4 was chosen as experimental class and XI IPA 1 as control class. The number of the sample was 27 students of experimental class and 23 students of control class. At the end of the lesson, the students were provided a test in the form of physics conceptual understanding test to measure the students’ understanding of physics conceptual itself on the aspects of translation, interpretation, and extrapolation. The data analysis of this research employed descriptive statistic and inferential statistics analysis. Descriptive analysis results showed that the score of students’ physics conceptual understanding of experimental class taught using cognitive conflict instructional strategy in high category. The score of students from control class with conventional instructional strategy high category. The result of inferential analysis showed that there was a significant difference between the students’ physics conceptual understanding of who were taught with cognitive conflict instructional strategy and conventional instructional strategy.Penelitian ini adalah True Eksperiment yang bertujuan untuk: (1) mengetahui besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif (2)  mengetahui besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional (3) mengetahui perbedaan yang signifikan antara  pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif dan strategi pembelajaran konvensional. Variabel yang diteliti adalah strategi pembelajaran konflik kognitif dan strategi pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep pembelajaran fisika sebagai variabel tak bebas. Desain penelitian adalah post test only control group design. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Pangkep, dengan sampel XI IPA 4 berjumlah 27 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 1 berjumlah 23 sebagai kelas control. Pada akhir pembelajaran peserta didik diberi tes berupa tes pemahaman konsep fisika untuk mengukur pemahaman konsep fisika peserta didik dari aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor pemahaman konsep fisika peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran konflik kognitif berada pada kategori tinggi. Sedangkan, pada kelas kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional juga berada pada kategori tinggi. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif dengan strategi pembelajaran konvensional.Kata Kunci:konflik kognitif, pemahaman konsep, pembelajaran konvensional
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMAN 1 TINAMBUNG Adlina, Nurfadia; Abdullah, Helmi; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 14, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.448 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v14i1.6319

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian true eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar dalam pembelajaran fisika antara peserta didik yang diajar melalui strategi pembelajaran preview, question, read, reflect, recite, review  dan  yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar dalam pembelajaran fisika antara peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran preview, question, read, reflect, recite, review dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar tahun ajaran 2016/2017 dan sampel penelitian ini adalah peserta didik dari kelas XC dan kelas XD. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh bahwa kemampuan bepikir kreatif pada kelas eksperimen berada pada kategori sedang sedangkan pada kelas kontrol pada kategori rendah dan hasil belajar fisika pada kelas eksperimen berada pada kategori tinggi demikian halnya pada kelas kontrol berada pada kategori tinggi. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran preview, question, read, reflect, recite, review dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan strategi konvensional pada taraf nyata α = 0,05. Kata kunci : Strategi pembelajaran PQ4R, kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar fisika
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 13 MAKASSAR (Studi pada Materi Pokok Usaha dan Pesawat Sederhana) Said, Annisa Putri; Tawil, Muh; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal IPA Terpadu Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.459 KB) | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v3i2.13158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui seberapa tinggi peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar setelah dibelajarkan dengan menggunakan metode eksperimen, (2) Mengetahui seberapa tinggi peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar yang dibelajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi, (3) Mengetahui keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan dengan metode eksperimen lebih tinggi dibanding keterampilan proses sains peserta didik yang menggunakan metode demonstrasi di kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi-Eksperiment) dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar sekaligus sebagai sampel. Instrument penelitian keterampilan proses sains berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 20 item soal yang telah divalidasi ahli. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pemberian pretest dan posttest. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa: (1) Peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar yang dibelajarkan dengan menggunakan metode eksperimen tergolong kategori sedang dengan skor N-Gain sebesar 0,59. (2) Peningkatan keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar yang dibelajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi tergolong kategori sedang dengan skor N-Gain sebesar 0.40, dan (3) Keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar yang dibelajarkan dengan menggunakan metode eksperimen lebih tinggi dibanding dengan peserta didik yang dibelajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada materi usaha dan pesawat sederhana
DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK KELAS IX DI SMPN 3 MAKASSAR Harlina, Harlina; Ramlawati, Ramlawati; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal IPA Terpadu Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v3i2.12320

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian survey bersifat deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan literasi sains pada aspek kompetensi sains peserta didik kelas IX di SMP Negeri 3 Makassar pada materi: (1) tekanan zat; (2) sistem pernapasan manusia; (3) getaran dan gelombang; (4) cahaya dan alat optik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX SMP Negeri 3 Makassar tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 349 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh sehingga jumlah sampel sebanyak 349 peserta didik. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen tes literasi sains berupa tes pilihan ganda pada materi tekanan zat, sistem pernapasan manusia, getaran dan gelombang serta cahaya dan alat optik. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kemampuan literasi sains pada aspek kompetensi sains peserta didik kelas IX di SMP Negeri 3 Makassar (1) pada materi tekanan zat untuk indikator mengidentifikasi masalah ilmiah tergolong “tinggi”, pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah tergolong “rendah” dan pada indikator menggunakan bukti ilmiah tergolong “sangat rendah”. (2) pada materi sistem pernapasan manusia untuk indikator mengidentifikasi masalah ilmiah tergolong “rendah”, pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah tergolong “tinggi” dan pada indikator menggunakan bukti ilmiah tergolong “sangat rendah”. (3) pada materi getaran dan gelombang untuk indikator mengidentifikasi masalah ilmiah dan menjelaskan fenomena ilmiah tergolong “sedang” sedangkan pada indikator menggunakan bukti ilmiah tergolong “rendah”. (4) pada materi cahaya dan alat optik untuk indikator mengidentifikasi masalah ilmiah tergolong “rendah”, pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah tergolong “sangat rendah”. Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat meneliti pada aspek lain seperti aspek konteks, aspek konten atau aspek sikap literasi sains.
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK PESERTA DIDIK SMP KELAS VIII Rahmat, A Nuur Taufik; Ramlawati, Ramlawati; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal IPA Terpadu Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v3i2.13423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul berbasis keterampilan proses sains yang valid dan efektif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 4 Bulukumba. Penelitian ini menggunakan model 4D Thiagarajan (Define, Design, Develop, Disseminate). Modul IPA yang dikembangkan menggunakan keterpaduan model Webbed. Modul yang dikembangkan berbasis keterampilan proses sains, yang meliputi mengamati, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, mengkomunikasikan dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan proses sains peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan instrumen lembar validasi ahli dan tes untuk menilai keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian pada tim ahli/pakar menunjukkan bahwa rata-rata skor perangkat tergolong valid. Hal ini berarti modul yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan. Selanjutnya persentase hasil penilaian keefektifan modul yang diukur dengan tes keterampilan proses sains menunjukkan skor tes rata-rata berada pada ketegori tinggi. Berdasarkkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa modul IPA terpadu berbasis keterampilan proses sains yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan dan efektif
ANALISIS KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENYELESAIKAN SOAL-SOAL LEVEL C4 (MENGANALISIS) PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 MAKASSAR Indawati, Nur; Ramlawati, Ramlawati; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal IPA Terpadu Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v3i2.12329

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal level C4 (menganalisis) pada mata pelajaran IPA kelas VIII di SMP Negeri 3 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Makassar yang telah mencapai hasil belajar kognitif level C3 (mengaplikasikan) yang berjumlah 108 peserta didik yang tersebar pada 12 kelas setelah diberikan tes (soal) yang sekaligus sebagai sampel penelitian, dimana jumlah keseluruhan peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Makassar sebanyak 375 peserta didik. Instrumen penelitian ini berupa tes hasil belajar kognitif level menganalisis, pada materi gerak makhluk hidup dan benda. Tes hasil belajar ini berbentuk essay yang berjumlah 8 item soal yang telah divalidasi ahli dan item. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pemberian tes. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil analisis deskriptif disimpulkan bahwa persentase jumlah skor kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal level menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 3 Makassar pada materi gerak makhluk hidup dan benda yaitu untuk kemampuan membedakan sebesar 54,8%, kemampuan mengorganisasi sebesar 53,9%, dan kemampuan mengatribusikan sebesar 41,7%. Kategori persentase jumlah skor kemampuan menyelesaikan soal-soal level C4 (menganalisis) untuk kemampuan membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan termasuk dalam kategori rendah. Rata-rata persentase jumlah skor kemampuan peserta dalam menyelesaikan soal-soal level menganalisis sebesar 50,1% yang berada pada kategori rendah.
STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 12 MAKASSAR Saleh, Salsabila Yusuf; Muhiddin, Nurhayani H.; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal IPA Terpadu Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v3i2.11294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan proses sains peserta didik kelas 8 SMP Negeri 12 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 12 Makassar sebanyak 379 peserta didik. Sampel pada penelitian ini berjumlah 80 peserta didik dari 11 kelas yang berbeda yang dipilih melalui teknik random sampling. Instrumen penelitian berupa tes keterampilan proses sains berupa soal pilihan ganda berjumlah 25 item soal yang mewakili setiap aspek keterampilan proses sains: mengobservasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, mengkomunikasikan, menarik kesimpulan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan memberikan tes keterampilan proses sains kepada sampel penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk menyelidiki skor rata-rata keterampilan proses sains peserta didik dan skor rata-rata peserta didik adalah sebesar 15, 24 dan berada dalam kategori sedang. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk mengetahui taksiran rata-rata keseluruhan populasi, diperoleh taksiran skor rata-rata untuk keseluruhan populasi berada dalam rentang 14, 41 sampai dengan 16, 04 yang berarti berada dalam kategori sedang dan tinggi.
PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PEMROSESAN TOP DOWN BERBASIS SCAFFOLDING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Rusli, Muhammad Aqil; Prabowo, Prabowo; Widodo, Wahono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p164-169

Abstract

This research was developmental research conducted to understanding the effectiveness of instructional physics through top-down approach based on scaffolding to practice critical thinking skills. The data of initial developmental testing consisted of learning processes, student activities, and student responses obtained from observation sheet while critical thinking skills gained from the test of critical thinking skills. The initial developmental testing resulted that student's dominant activities was discussion and concept exploration. Students' response to learning was very well where 60% of students said that it was very easy to understand how teachers teach. For critical thinking skills, students were still in the category of limited proficiency to some proficiency categoryPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas perangkat pembelajaran fisika  melalui pendekatan pemrosesan  top  down berbasis scaffolding untuk melatihkan  keterampilan  berpikir kritis. Perangakt pembelajaran diujicobakan di SMAN 18 Surabaya sampai tahap uji pengembangan awal. Data hasil uji pengembangan awal meliputi data keterlaksanaan pembelajaran, aktifitas siswa, respon siswa, dan keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh dari lembar observasi. untuk tes keterampilan berpikir kritis diperoleh dari tes. Dari hasil uji pengembangan awal diketahui bahwa proses pembelajaran terlaksana dengan baik, dengan aktifitas siswa yang didominasi oleh diskusi kelompok dalam melakukan eksplorasi konsep. Selain itu respon siswa terhadap pembelajaran sangat baik dimana 60% siswa merasa sangat mudah memahami cara guru mengajar dan 90% siswa sangat berminat jika materi diawali dengan identifikasi fakta dari permasalahan. Namun untuk keterampilan berpikir kritis, siswa masih berada pada kategori tidak terampil sampai agak terampil.
Analisis Kemampuan Menulis Modul Pembelajaran IPA Terpadu Mahasiswa Calon Guru IPA Rusli, Muhammad Aqil; Muhiddin, Nurhayani H.
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 22, No 2 (2019): Indonesian Journal of Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.396 KB) | DOI: 10.26858/ijes.v22i2.11777

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis modul pembelajaran IPA terpadu mahasiswa calon guru IPA Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNM. Kemampuan tersebut dilihat dari hasil validasi dua orang ahli untuk menilai aspek format, isi, dan bahasa dalam penyusunan modul. Selain itu, akan dijelaskan aspek keterpaduan yang termuat dalam analisis tema penyusunan modul serta kesesuaian antara keterpaduan dengan model fragmented, connected dan nested. Subjek dalam penelitian ini adalah modul IPA terpadu berbasis keterampilan proses sains pada materi pokok cahaya dan alat optik yang telah dikembangkan oleh mahasiswa calon guru IPA Program Studi Pendidikan IPA. Berdasarkan penilaian dari dua orang pakar maka dapat disimpulkan bahwa modul tersebut layak digunakan sebagai modul pembelajaran IPA terpadu. Ditinjau dari kerangka analisis materi keterpaduan, terlihat bahwa seluruh materi telah didesain secara terpadu, meskipun tidak semua materi tersebut memiliki keterkaitan secara langsung dengan topik yang ditampilkan. Untuk keterkaitan dengan keterampilan proses sains, maka secara eksplisit telah memperlihatkan keterkaitan antara aspek pengetahuan dengan keterampilan proses sains, namun keterampilan sosial dan keterampilan mengorganisasikan data belum dituliskan secara eksplisit. Padahal model keterpaduan nested secara eksplisit mendeskripsikan setiap aspek keterampilan yang akan dipadukan. 
STUDI KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS IX SMPN DI KOTA MAKASSAR Jufri, Muthmainna Dayanti; Maming, Ratnawaty; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal IPA Terpadu Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v4i1.11323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas IX SMPN di Kota Makassar, (2) mengetahui keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas IX SMPN di Kota Makassar, (3) mengetahui keterampilan pemecahan masalah peserta didik kelas IX SMPN di Kota Makassar, dan (4) mengetahui keterampilan pengambilan keputusan peserta didik kelas IX SMPN di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan desain penelitian survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX SMPN yang terakreditasi di Kota Makassar sebanyak 9844. Pengambilan sampel secara Random Sampling Class menggunakan rumus slovin. Instrumen penelitian ini berupa tes kemampuan HOTS berbentuk soal pilihan ganda 33 item dan essay 9 item yang telah divalidasi ahli. Hasil penelitian ditemukan: (1) Keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas IX memiliki rata-rata skor keseluruhan 1,94 dimana skor ini berkategori sangat rendah, (2) Keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas IX memiliki rata-rata skor keseluruhan 1,10 dimana skor ini berkategori sangat rendah, (3) Keterampilan pemecahan masalah peserta didik kelas IX memiliki rata-rata skor keseluruhan 6,15 dimana skor ini berkategori sangat rendah, (4) Keterampilan pengambilan keputusan peserta didik kelas IX memiliki rata-rata skor keseluruhan 5,11 dimana skor ini berkategori sangat rendah.