Miftachul Sobirin, Miftachul
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Unair

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Beberapa Salinitas Terhadap Osmoregulasi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) Sobirin, Miftachul
Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.452 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa salinitas terhadap osmoregulasi ikan nila (Oreochormis niloticus) yang ditentukan dari kapasitas osmoregulasi dan profil proteinnya. Hewan uji yang digunakan adalah ikan nila dengan panjang rata-rata 11,05 ± 0,14 cm yang telah diaklimasi selama tujuh hari. Setelah tahap aklimasi, ikan nila diberi perlakukan pada salinitas yang berbeda yaitu 0 ppt, 5 ppt, 10, ppt dan 15 ppt selama tujuh hari. Uji kapasitas osmoregulasi ditentukan dari selisih antara tekanan osmotik plasma darah ikan nila dan tekanan osmotik media, sedangkan untuk profil protein digunakan sampel insang ikan nila dan diuji menggunakan metode elektroforesis dengan SDS-PAGE. Hasil uji ANAVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05) kapasitas osmoregulasi akibat perlakuan salinitas yang berbeda dan uji profil protein menghasilkan pita-pita protein yang berbeda antar setiap perlakuan. Sesuai dengan hasil, dapat disimpulkan bahwa perbedaan salinitas berpengaruh terhadap kapasitas osmoregulasi dan profil protein pada ikan nila.Kata kunci: Oreochormis niloticus, salinitas, kapasitas osmoregulasi, profil protein
PENGARUH KOMBINASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN AROMATERAPI CHAMOMILE TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISIS RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Sari, Marwindah; Fatmawati, Zuliya Indah; Qorahman MM, Wahyudi; Sobirin, Miftachul
Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i2.611

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan kondisi dimana fungsi ginjal tiba-tiba berhenti yang disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk menyaring produk sisa metabolisme tubuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, diperlukan bantuan alat untuk memulihkan fungsi ginjal untuk normal kembali yaitu dengan menjalani hemodialisis. Efek samping dari hemodialisis itu sendiri akan mengakibatkan kram otot, anemia, perubahan elektrolit, hiperkalemia, kelelahan dan kualitas tidur terganggu. Tujuan penelitian : untuk mengetahui apakah ada pengaruh kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi chamomile terhadap kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik. Desain penelitian : quasi exsperimental two group pretest and posttest design, teknik simple random sampling, sampel 50 responden. Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI untuk kualitas tidur. Analisa data pada kelompok berpasangan Uji Wilcoxon. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan setelah dilakukan Uji Wilcoxon didapatkan menunjukan hasil Uji Wilcoxon nilai P value = 0,000 maka P value ≤ α (0,05), sehingga diputuskan H1 diterima dan H0 ditolak artinya terdapat peningkatan kualitas tidur yang signifikan antara sebelum pemberian kombinasi terapi relaksasi otot progresif dan aromaterapi chamomile dan sesudah pemberian kombinasi terapi relaksasi otot progresif dan aromaterapi chamomile pada kelompok eksperimen. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian relaksasi otot progresif dan aromaterapi chamomile terhadap kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik.
UJI KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulate L.) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Staphylococcus aureus Ragil, Prasna; Hidayati, Larantika; Romaidha, Iqlila; Astuti, Rima Agnes Widya; Sobirin, Miftachul
Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i2.599

Abstract

Ciplukan adalah tanaman yang umum digunakan masyarakat sebagai obat dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Ciplukan memiliki potensi sebagai antibakteri. Daun ciplukan mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, polifenol, dan alkaloid. Salah satu masalah di bidang kesehatan adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sering menyebabkan infeksi. Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada kulit manusia serta selaput lendir manusia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi kemampuan ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata L.) dalam menghambat perkembangan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25%. Kontrol positif yang digunakan yaitu ampicillin dan kontrol negatif adalah akuades. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan menggunakan desain true experimental. Metode yang digunakan difusi kertas cakram dan hasil dievaluasi dengan uji beda Kruskal-Walis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat zona hambat dari ekstrak daun ciplukan dengan diameter 15%, 20%, dan 25%. Zona hambat dalam kategori sedang juga didapatkan dengan p <0,005 dalam uji statistika. Pada uji lanjutan Mann Whitney dihasilkan p <0,005 pada konsentrasi kontrol positif 15%, kontrol negatif 25%, dan kontrol positif dan negatif, masing-masing menunjukkan perubahan signifikan dalam konsentrasi. Kata Kunci: Daun Ciplukan, Staphylococcus aureus, Antibakteri, Daya Hambat
Identifikasi Spesies Candida Sp. Pada Urine Penderita Diabetes Mellitus: Literatur Riview Ngazizah, Febri Nur; Sobirin, Miftachul
Journal of Biotropical Research and Nature Technology Vol. 2 No. 1 (2023): Borneo
Publisher : Prodi Biologi FMIPA Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/borneo.v2i1.9000

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang diderita secar global. Penyakit ini ditandai dengan insulin tidak diproduksi atau insulin rendah sehingga menyebabkan glukosa yang meninggi ketingkat dimana jumlah glukosa yang difiltrasi melebihi kapasitas sel-sel tubulus melakukan reabsorpsi sehingga mengakibatkan glukosa muncul pada urine. Adanya glukosa pada urine ini menjadi habitat yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Jamur yang umum ditemukan pada urine adalah Candida albicans. Selain C. albican juga ditemukan spesies candida yang lainnya dari genus candida. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data yang diperoleh dari studi literatur. Hasil studi litertur ini diketahui bahwa ada banyak kasus dibeberapa tempat terkait candida yang ditemukan pada sampel urine penderita DM yaitu sekitar 13-70% sampel positif mengandung candida. Spesies candida yang ditemukan pada sampel urine pasien yang menderita DM antara lain: C . albicans, C. glabrata, C. tropical, C. parapsilosis, C. kefir, C. lusitanae, C. guilhermondi, C. dubliniensis. C. kruseo dan C. auris. Cara identifikasi spesies candida yaitu: Pengamatan secara mikroskopis, kultur pada media CHROM agar, uji produksi chlamydospora, uji germ tube, uji gula-gula, test fermentasi karbohidrat, amplifikasi internal transcribed spacer regional (ITS), DNA squencing of internal transcriber space regional, PCR-RFLP, pemeriksaan  Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Deteksi Bakteri Yang Berpotensi Menyebabkan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Daerah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Dewi, Ni Putu Sinta Puspa; Astuti, Rima Agnes Widya; Sobirin, Miftachul; Maharani, Taradiva Ayu
Jurnal Borneo Cendekia Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i2.617

Abstract

Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan yang memiliki sistem pelayanan masyarakat termasuk pengendalian penyakit. Perawatan pasien di rumah sakit menjadi salah satu upaya pengendalian infeksi secara intensif, namun hal ini menjadi timbulnya risiko tinggi penyakit tidak dapat dikendalikan yang didapatkan dari rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis bakteri dominan yang ditemukan di ruangan perawatan pasien di rumah sakit. Metode dilakukan dengan mengisolasi bakteri dari lingkungan tempat tidur pasien rawat inap pasca operasi, sampel ditanam ke media Mc Conkey dan Nutrient Broth. Bakteri yang telah tumbuh diwarnai dengan pewarnaan Gram dan diidentifikasi menggunakan uji biokimia dan gula – gula. Hasil penelitian ini berdasarkan jumlah total 24 sampel di lingkungan tempat tidur pasien pasca operasi di RSUD Pangkalan Bun diketahui 100% sampel tercemar atau terkontaminasi yang terdiri dari bakteri yang tidak teridentifikasi (98,2%), bakteri Staphylococcus aureus (0,8%) dan bakteri Escherichia coli (1%). Penentuan lokasi pengambilan sampel menentukan jenis bakteri yang tumbuh yang berhubungan dengan infeksi nosokomial yang dominan menginfeksi pada pasien. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan S. aureus dan E. coli pada uji gula – gula dan biokimia. Menurut Abrila dkk. (2024), infeksi nosokomial disebabkan oleh mikroorganisme tertentu berdasarkan lokasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan populasi pasien. Kondisi lingkungan yang mendukung, memudahkan mikroorganisme dalam bereproduksi antara lain suhu, kelembaban dan cahaya. Mikroba penyebab infeksi berasal dari pasien, perawat dan pengunjung serta kegiatan pembersihan. Kesimpulan penelitian ini sebanyak 24 sampel dari lingkungan tempat tidur pasien ditemukan bakteri S. aureus dan E. coli.
Aktivitas Antihiperglikemik, Penghambatan Stres Oksidatif, dan Regenerasi Sel ? Pankreas dari Ekstrak Etanol Fraksi-Fraksi Daun Kelakai (Stenochlaena palutris) pada Tikus yang Diinduksi STZ-NA Efendi, Harun; Billi, Joseph; Citra Jaluri, Poppy Dwi; Sobirin, Miftachul; Muzaroh, Silvia Lutvia; Debora, Shandy
Jurnal Borneo Cendekia Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v9i1.634

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by chronic hyperglycemia and oxidative stress, leading to pancreatic ?-cell damage. Kelakai leaves (Stenochlaena palutris) contain bioactive compounds with potential antidiabetic effects. This study aimed to evaluate the antihyperglycemic activity, antioxidant effects, and ?-cell regeneration of ethanol extract and fractions of kelakai leaves in STZ-NA-induced rats. Methods: Ethanol extract of kelakai leaves was fractionated into n-hexane, ethyl acetate, and water fractions. Male Wistar rats were divided into 7 groups (n=6): healthy control, negative control (STZ-NA), positive control (glibenclamide), and treatment groups with extract or fractions. Blood glucose levels were measured on days 0, 7, and 14. Antioxidant parameters (MDA and SOD) were analyzed using commercial kits. ?-cell regeneration was assessed via pancreatic histopathology.Results: Administration of ethanol extract and fractions significantly reduced blood glucose (p<0.05), enhanced antioxidant activity (decreased MDA, increased SOD, CAT, GSH), and improved pancreatic ?-cell histology. The ethyl acetate fraction exhibited the best effects across all parameters. Conclusion: Ethanol extract and fractions of kelakai leaves possess antihyperglycemic and antioxidant properties and support pancreatic ?-cell regeneration in type 2 diabetic rats.