Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Aplikasi Teknologi Pengolahan Limbah Ternak dan Pembuatan Tahu guna Meningkatkan Pendapatan di Kelompok Tani Harapan Bangsa Zasmeli Suhaemi; Nelzi Fati; Imtihan Imtihan; Mistia Sari
ABDIMAS DEWANTARA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v4i2.11220

Abstract

Biogas didapat dari proses perombakan limbah ternak menjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa oksigen, kotoran ternak yang dirombak menjadi biogas, juga dapat menghasilkan pupuk organik. Limbah pembuatan tahu, seringkali digunakan sebagai pakan ternak, namun untuk meningkatkan pendapatan petani, masyarakat diberi pengetahuan tentang pembuatan Tahu tanpa Limbah. Tujuan aplikasi teknologi ini agar masyarakat memahami manfaat limbah ternak sapi sebagai bahan baku pembuatan biogas dan pupuk organik, dan limbah pembuatan tahu sebagai bahan pangan, sehingga mengurangi polusi lingkungan. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat petani tentang pemanfaatan limbah feses ternak untuk dimanfaatkan biogasnya, serta pemanfaatan limbah pembuatan Tahu sebagai pangan berupa nugget, dilakukan pendekatan yaitu :1) Sosialisasi; 2) Pelatihan, dan 3) Pendampingan. Pelatihan pembuatan tahu, dipilih sebagai penambahan nilai ekonomis usaha kelompok yang ada, yaitu penghasil susu kedelai. Teknologi pembuatan tahu yang diaplikasikan adalah tahu magnesium tanpa limbah, yang dibuat dari bahan organik “nigarin”. Pembuatan tahu ini dilakukan secara higienis, sehingga rasa asam yang biasanya muncul pada tahu jika telah disimpan seharian tidak muncul. Aplikasi teknologi pembuatan biogas dan pembuatan Tahu tanpa limbah, terbukti meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan biogas dapat menghilangkan biaya pembelian minyak tanah untuk memasak, sedangkan pembuatan tahu tanpa limbah, meningkatkann peluang usaha baru bagi kelompok tani dan wanita tani Harapan Bangsa. Dengan program ini, masyarakat dapat menghemat biaya minyak tanah 2 liter perhari atau Rp. 24.000,- , sedangkan dari pembuatan tahu diprediksi telah meningkatkan pendapatan petani minimal sebesar Rp 200.000 untuk setiap 20 kg kedelai. Kata Kunci: biogas, tahu tanpa limbah, pupuk organik
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT AMPAS NILAM DENGAN MENGGUNAKAN KOTORAN KAMBING DAN RHYZOPUS ORYZAE SP Mistia Sari; Efri Melda
Journal of Scientech Research and Development Vol 3 No 2 (2021): JSRD, December 2021
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.179 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v3i2.27

Abstract

Keefektifan kerja dari aktivator kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp dalam pengomposan limbah ampas nilam dapat dilihat dari penelitian ini. Sistem pengomposan dibuat dalam tiga bentuk perlakuan yaitu nilam 100 %, nilam dengan campuran kotoran kambing dalam perbandingan 5:1, dan nilam dengan campuran kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp dengan perbandingan 5 : 1 : 1. Ketiga perlakuan diukur dalam rentang waktu dua puluh hari, tiga puluh hari, dan empat puluh hari. Parameter yang diukur berupa suhu, kadar air, pH, kadar Karbon, Nitrogen, Kalium, dan Phosphor. Dan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh SNI nomor 19-7-30-2004. Hasil yang diperoleh pada dua puluh hari pertama dengan penambahan kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp bahwa penggunaan aktivator kotoran kambing dan Rhizopus oryzae sp efektif dapat mempercepat laju pengomposan dibandingkan dengan kompos tanpa aktivator dan kompos dengan campuran kotoran kambing saja, dimana pada kompos dengan penambahan ragi pada hari ke dua puluh sudah terbentuk, ditandai dengan nilai rasio C/N 19.08 telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI. Kandungan hara dari Nilam pada umumnya telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI 19-7030-2004. Kadar unsur hara yang dikandung kompos nilam dengan menggunakan aktivator ragi Rhizopus oryzae sp pada dua puluh hari pertama adalah C- organic 30% (tidak memenuhi standar), N 2.11 (memenuhi standar SNI), Kalium 2.72 (memenuhi SNI), Phospor 0.1 (memenuhi standar SNI), rasio C/N 19.08 (memenuhi standar SNI).
KINETIKA TRANSPOR FENOL MELALUI MEMBRAN KLOROFORM DALAM TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH Mistia Sari; Hendra Anwar
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i2.72

Abstract

Penelitian tentang kineka transpor fenol melalui membran kloroform dalam teknik membran cair fase ruah telah dilakukan. Proses kinnetika ditentukan dengan mengukur kosentrasi fenol yang tersisa di fasa sumber dan yang sampai ke fasa penerima perwaktu, dan dimonitor dengan Spektrofotometer UV/VIS pada panjang gelombang 510 nm. Kondisi percobaan diatur berdasarkan kondisi optimum yang telah diperoleh oleh penelitian sebelumnya, di mana fasa sumber mengandung 6 mL fenol 2,13 x 10-4M pH 2, fasa membrane merupakan 30 mL kloroform dan fasa penerima 12 mL NaOH 0,1 M. dari hasil percobaan menunjukkan, pada temperatur 304 0K system transpor fenol memenuhi reaksi konsekutif irrevesibel orde pertama. Konstanta kecepatan transpor fenol masuk membran (k1) adalah 0,046 menit- dan konstanta kecepatan transport fenol keluar membran (k2) adalah 0,054 menit dan energi aktivasi sistem transpor adalah 21,941 KJ/mol.
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DAUN KAKAO DENGAN PROBIOTIK Pediococcus pentosaceus DAN KOTORAN KAMBING (ANALISIS KADAR AIR, pH, DAN SUHU) Mistia Sari; Hendra Anwar
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.172

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan kompos dari daun kakao sebanyak 1500 gram dengan activator kotoran kambing dengan berat 300 gram dan bakteri Pediococcus pentosaceus Sebanyak 1 x 109 CFU/mL difermentasikan selama enam minggu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan kerja dari activator kotoran kambing dan bakteri Pediococcus pentosaceus dalam pengomposan limbah daun kakao, Nilai Ph, temperature dan kadar air di analisis secara berkala. Persentase kompos yang terbentuk selama inkubasi enam minggu yaitu 56,94 % dengan kadar air 60.34%, suhu 28oC dan Ph 8.93
Eksistensi Zooplankton di Perairan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih dan Faktor Fisika dan Kimia Perairan Merina, Gusna; Junialdi, Rezi; Sari, Mistia
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v6i1.8916

Abstract

Dalam operasionalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih mengasilkan air bahang yang diduga akan memberikan berpengaruh pada perubahan faktor lingkungan seperti fisik, kimia dan biologi laut, salah satu yang terkena dampaknya adalah zooplankton. Tujuan penelitian untuk mengamati struktur komunitas zooplankton di perairan yang terkena dampak air panas PLTU Teluk Sirih. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2023 dengan empat stasiun sampel yaitu Outfall, Inlet, Jetty dan tengah laut sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas zooplankton yaitu ditemukan 18 jenis zooplankton dan indeks keragaman (H’) yang tergolong baik berkisar antara 2,094-2,453. Indeks Rata (E) 0,793-0,906 dan Indeks Dominasi (C) 0,100-0,192. Nilai E dan C menunjukkan fitoplankton tersebar merata dan tidak ada genera yang mendominasi di perairan PLTU Teluk Sirih. Faktor fisika dan kimia air semuanya sesuai dengan baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KEPMENLH) No. 51 Tahun 2004 dengan suhu berkisar antara 29-320C, pH 7-8, kecerahan >3m, Salinitas 31,4-32,2 ‰. DO 5 mg/L,. Dapat disimpulkan kondisi perairan baik dan eksistensi zooplankton di perairan PLTU Teluk Sirih juga dalam kondisi baik
The Integration of Environmentally Friendly Fish Capture Technology for Fishermen in Padang City Uzra, Murhenna; Febrianto, Iwan; Saputra, Roni; Edinov, Sanny; Sari, Siska Fitrima; Aryzegovina, Reffi; Yuliana, Liza; Sari, Mistia
The Future of Education Journal Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i1.446

Abstract

One part of the influence of technological developments is fishermen's fishing gear. The aim of using modern fishing gear is to make it easier for fishermen to reach a wider range of fishing activities and optimize their catch. However, not all fishing gear used by fishermen can have a positive effect on preserving the aquatic environment. Such as the use of trawl nets, chemicals and explosives can damage the potential of marine resources. It is necessary to understand and raise awareness among fishermen regarding the use of fishing gear that is not environmentally friendly. The Method for Conveying Understanding of the Integration of Environmentally Friendly Fishing Equipment Technology for Fishermen in the city of Padang is a form of Tridharma tertiary service for lecturers at Nahdlatul Ulama University, West Sumatra in creating resources that understand the sustainability of water potential so that they can be utilized sustainably for future generations. The results of this service activity motivate fishermen to work together to protect the aquatic environment by not using fishing gear that can damage the waters and have the potential to protect aquatic resources in the future.
EKSISTENSI MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN KAWASAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TELUK SIRIH : Makrozoobentos Merina, Gusna; Junialdi, Rezi; Sari, Mistia; Mursyid, Ahmad; Alponsin; Aryzegovina, Reffi
JURNAL BIOSENSE Vol 8 No 2 (2025): Edisi April 2025
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/biosense.v8i2.5092

Abstract

Operasional dari PLTU ini akan memberikan dampak terhadap kualitas air disekitarnya. Salah satunya gangguan biota air. Dengan adanya pembongkaran batu bara di laut sebagai bahan bakar dan juga adanya pembuangan air bahang ke laut, kegiatan ini tentunya berdampak terhadap makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kualitas air berdasarkan eksistensi komunitas makrozoobentos dan menganalisa factor fisika kimia air. Penelitian ini menggunakan metode survey dan pengkoleksian langsung. Lokasi pengambilan sampel terdiri dari 2 titik sampel yaitu di inlet dan outlet PLTU Teluk Sirih dengan 3 kali ulangan pada masing-masing stasiun. Hasil penelitian ditemukan makrozoobentos sebanyak 16 jenis terdiri dari jenis Bivalvia, 7 jenis Gastropoda, 2 jenis Malacostraca, dan 6 jenis masuk dari kelas Polychaeta. Kepadatan populasi bentos pada outlet adalah 429 ind/m2 sedangkan kepadatan pada inlet adalah 528 ind/m2. Indeks keanekaragaman pada titik outlet yaitu 2,815 dan inlet adalah 2,727. Berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos, maka kondisi perairan Teluk Sirih dalam kondisi baik dan stabil. Berdasrkan indeks kemerataan menunjukan makrozoobentos tersebar merata dengan nilai mendekati 1, dan indeks dominansi mendekati nol, artinya tidak ada makrozoobentos yang mendominasi. Kualitas air seperti kecerahan dan Total suspense Solid (TSS) menunjukan kualitas air bersih dan jernih, suhu didapatkan 24,6 dan 24,7oC, pH berkisar dari 7,76-8,18, Salinitas 19,2 ‰ dan Total Organik Karbon (TOK) 62,5-62,6 mg/L.
Recycling of rice straw (Oryza sativa) and cow dung as compost with fungal activator (Rhizopus oryzae) and analysis of nutrient content by atomic absorption spectrophotometry (AAS) Gunawan, Inriya; Sari, Mistia; Anwar, Hendra; Junialdi, Rezi
The Future of Education Journal Vol 4 No 5 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i5.561

Abstract

The management of rice straw (Oryza sativa) waste in Indonesia, particularly in Pasaman Regency, faces significant challenges due to the widespread practice of open burning, which harms the environment and poses health risks to local communities. Despite this, rice straw holds great potential as an organic compost material that is environmentally friendly and nutrient-rich. This study explores the use of Rhizopus oryzae, a fermentation fungus capable of accelerating the decomposition of rice straw, as an efficient, economical, and sustainable waste management solution. Through fermentation, rice straw can be converted into high-quality compost that enhances soil fertility and agricultural productivity while reducing dependence on chemical fertilizers. This technology is highly relevant in promoting sustainable agriculture and climate change mitigation by lowering greenhouse gas emissions. However, field adoption still faces challenges, particularly in fermentation control and farmer outreach. Therefore, policy support, technical training, and cross-sector collaboration are essential to ensure broad and effective implementation. This approach presents a strategic solution for environmentally friendly agricultural waste management and improving farmer livelihoods in the future.
Assistance with a Zero Waste-Based Integrated Farming System to Address Waste Problems and Support Food Security in the Dharmasraya Fish Farming Group Purnomo, Wulan Andang; Ferdinal, Alex; Sari, Mistia; Efendi, Raimon
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 2 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i2.65858

Abstract

Dharmasraya Regency has great potential in the freshwater fisheries sector but still faces challenges in waste management and business efficiency. This community service program aims to enhance the productivity and sustainability of fish farming through the application of a Zero Waste-based Integrated Farming System. Activities were carried out through a participatory approach involving socialization, training, and mentoring for the Rangkiang Farm Fish Farmers Group. The proposed solutions include processing organic waste into maggot feed, utilizing compost produced from maggot cultivation, and adopting Internet of Things (IoT) technology and digital marketing. The results show increased production efficiency, with up to 50% of fish feed sourced from organic waste, and improvements in managerial skills and digital marketing capabilities. Waste banks and recycling programs were also established, reflecting growing environmental awareness within the community. The findings conclude that the circular economy approach can be effectively implemented at the community level. Follow-up actions include model replication, institutional strengthening, and collaboration with local government and the private sector to ensure program sustainability.
ANALISIS KANDUNGAN N, P, K, DALAM KOMPOS ORGANIK LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) DAN KOTORAN SAPI MENGGUNAKAN AKTIVATOR EM4 Suryani, Deya; Anwar, Hendra; Sari, Mistia; Muhelni, Laila
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 3 (2025): August 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i3.4169

Abstract

Abstract: Large-scale production of white oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) in Indonesia produces solid waste in the form of baglog waste, which still contains high-value organic materials, particularly in Lubuk Minturun, Padang City. However, mushroom baglog waste has great potential as an environmentally friendly and nutrient-rich organic compost material. This study utilized baglog waste from white oyster mushrooms using cow dung as an activator. This research was conducted using an experimental method by designing a mixture of organic materials and adding EM4 to accelerate the decomposition process. The fermentation process lasted for 30 days, with temperature, humidity, odor, and texture monitored to ensure optimal composting. The results showed that the use of EM4 significantly increased the nutrient content of the compost. The combination of mushroom baglog and cow dung produced compost with N, P, and K contents that met the organic compost quality standards based on SNI 19-7030-2004. Thus, the utilization of oyster mushroom baglog waste and cow dung into organic compost is environmentally friendly and produces high-quality organic fertilizer to support agricultural productivity. Keywords: organic compost, fermentation, pleurotus ostreatus, cow dung. Abstrak: Produksi jamur tiram putih ( pleurotus ostreatus ) di indonesia, dalam skala besar menghasilkan limbah padat berupa limbah baglog yang masih mengandung bahan organik bernilai guna tinggi, khususnya di Lubuk Minturun Kota Padang. Meskipun Demikian, Limbah Baglog Jamur memiliki potensi besar sebagai bahan kompos organik yang ramah lingkungan dan kaya nutrisi. Penelitian ini memanfaatkan limbah baglog dari jamur tiram putih yang menggunakan aktivator dari kotoran sapi. Penelitian ini dilakukan melalui metode eksperimental dengan merancang komposisi campuran bahan organik dan penambahan EM4 untuk mempercepat proses dekomposisi. Proses fermentasi berlangsung selama 30 hari dengan pemantauan  suhu, kelembapan, bau dan tekstur guna memastikan berlangsungnya proses pengomposan secara optimal.Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan EM4 secara signifikan meningkatkan kandungan unsur hara dalam kompos. Kombinasi antara baglog jamur dan kotoran sapi mampu menghasilkan kompos dengan kandungan N,P,K yang memenuhi standar mutu kompos organik berdasarkan SNI 19-7030-2004. Dengan demikian, pemanfaatan limbah baglog jamur tiram dan kotoran sapi menjadi kompos organik yang ramah lingkungan sekaligus menghasilkan pupuk organik berkualitas untuk mendukung produktivitas pertanian Kata kunci : kompos organik, fermentasi, pleurotus ostreatus, kotoran sapi.