Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Maydhy Zulfi Afied; Idah Zuhroh; Sri Budi Cantika Yuli
Jurnal Ilmu Ekonomi JIE Vol. 3 No. 4 (2019): Jurnal Ilmu Ekonomi
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jie.v3i4.10456

Abstract

This  research aims to : 1) profit of duck effort in Mojosari Regency, 2) efficiency and break even point of duck effort in Mojosari Regency and 3) factors were influenced of profit. This research uses descriptive  method with qualitatitve approach. The samples is 30 farmers determined by the sampling method by determining the criteria that have been determined from a population of 70 farmers. The data type used in this research are primary and secondary data. Methods of collecting data are observations and interviews. The results showed that the average income obtained by duck farmers in one production process (34 months) for 300-500 scale farmers was Rp 68,263,028, for 501-700 scale farmers was Rp 107,915,350, and 701-900 farmers was Rp 141,090,452. Livestock business has done efficiency because the R / C Ratio value is greater than 1 and the production results are able to exceed the results of the Break Event Point (BEP) calculation with details on a scale of 300-500 R / C ratio value 1.24, BEP (unit) 9,176 items, BEP (Rp) Rp. 14,666,784, while on the scale of livestock 501-700 R/C ratio 1.25, BEP (unit) 8,826 items, BEP (Rp) Rp. 14,185,732, and on the scale of livestock 701 -900 value of R / C ratio 1.26, BEP (units) 10,419 items, BEP (Rp) Rp 17,008,176. Simultaneously the cost of feed, the cost of vitamins and medicines, and total production have a very significant effect on income. Partially influential is the cost of feed and total production, while the cost of vitamins and medicine has no effect on income.
Profil Pemberdayaan Perempuan pada Industri Kecil Ledre Pisang Raja (Studi Kasus di Kec. Padangan Kab. Bojonegoro) Sri Budi Cantika Yuli
Jurnal Perempuan dan Anak Vol. 1 No. 1 (2015): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.55 KB) | DOI: 10.22219/jpa.v1i1.2743

Abstract

Profil Pemberdayaan Perempuan pada Industri Kecil Ledre Pisang Raja (Studi Kasus di Kec. Padangan Kab. Bojonegoro)Sri Budi Cantika Yuli 1Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, Jln. Raya Tlogomas no. 246, Malang 65144; *Email : cantika@umm.ac.idAbstract :Program pengolahan industri kecil Ledre Pisang Raja memang bisa meningkatkan pendapatan, tetapi sayangnya kegiatan tersebut dilakukan di rumah atau di lingkup domestik, dan orientasi usahanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga maka program pengolahan Ledre Pisang Raja tersebut sasarannya adalah para ibu rumah tangga. Ini berarti dalam program pengolahan Ledre Pisang Raja terdapat gejala bias gender. Karena di sini perempuan yang akhirnya harus mengolah, sehingga beban kerja perempuan menjadi ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai penambah penghasilan keluarga. Keywords :industri ledre pisang raja, pemberdayaan perempuan
IbM BAGI PEMILIK USAHA BAKERY di KOTA MALANG JAWA TIMUR Bambang Widagdo; Zainal Arifin; Sri Budi Cantika Yuli
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v4i2.10593

Abstract

Mitra dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah pemilik usaha bakery di Malang Raya, yaitu Mery Bakery. Usaha Roti “Mery Bakery” yang beralamatkan di JL.L.A Sucipto Kecamatan Blimbing Kota Malang ini adalah milik ibu Menik. Berdasarkan analisis SWOT dilakukan, terdapat dua permasalahan utama, yaitu pemilik usaha bakery tersebut belum mempunyai media promosi online atau berbasis teknologi informasi dengan menggunakan media sosial misalnya blog atau instagram, karena masih menggunakan promosi penjualan langsung dan dari mulut ke mulut pada masyarakat sekitar saja. Padahal peluang meningkatkan penjualan dapat dilakukan dengan menggunakan media promosi online yang mudah, murah dan memiliki daya jangkauan pemasaran yang lebih luas, sehingga bisa mengembangkan pasar tidak hanya di wilayah sekitar saja, tetapi dapat memasarkan produksi bakery-nya ke seluruh wilayah Malang Raya melalui pemesanan online atau COD (cash on delivery). Selain permasalahan pemasaran, permasalahan kedua adalah peningkatan proses produksi terutama pembuatan varian rasa baru untuk roti, misalnya rasa abon sapi, sosis, telo ungu, selai apel, bawang bombay dan lainnya.Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pemasaran, adalah pelatihan dan pendampingan pada ibu Menik tentang strategi pemasaran berbasis media sosial yang sesuai dengan karakteristik usaha bakery dan pelatihan yang dilakukan harus dapat digunakan secara berkelanjutan. Pelatihan meliputi peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang strategi pemasaran produk dan pemasaran berbasis teknologi informasi . 
Strategi Pemasaran Berbasis Media Sosial bagi Pengrajin Batik Djoko Sigit Sayogo; Sri Budi Cantika Yuli
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v1i2.16663

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan strategi pemasaran berbasis media sosial bagi pengrajin Batik di Dolokgede, Bojonegoro. Penelitian mengkombinasikan wawancara, observasi dan analisa dokumen sebagai metodologi untuk mengidentifikasikan permasalahan pengrajin, menentukan kebutuhan konsumen/potensi konsumen dan merancang tindakan strategis yang dapat dilakukan pengrajin Dolokgede untuk menggunakan media sosial sebagai penunjang pemasaran produk mereka. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kami mengusulkan penggunaan Facebook sebagai alat untuk penunjang pemasaran dengan tiga tujuan: a) meningkatkan jumlah basis “anggota (teman)” dalam laman Dolokgede, b) meningkatkan reputasi merek produk melalui komunitas “anggota (teman)”, dan c) melakukan update kegiatan pengrajin ke komunitas "anggota (teman)". Untuk itu, kami mengusulkan 4 rencana tindakan strategis pemasaran, yaitu: a) memposting konten tentang aktivitas kerja mereka sehari-hari dalam bentuk cerita (story), b) meng-audit dan update laman facebook secara berkelanjutan, c) meningkatkan “like”dan komentar melalui posting konten interaktif dan d) meningkatkan keterlibatan komunitas “anggota (teman)”.
Nilai-Nilai Islami pada Budaya Organisasi di Universitas Muhammadiyah Malang Sri Budi Cantika Yuli
Jurnal Inovasi Ekonomi Vol. 3 No. 02 (2018)
Publisher : Center for Economics, Business and Entrepreneurship Development Faculty of Economics and Business, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jiko.v3i02.6959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik budaya organisasi Islami di Universitas Muhammadiyah Malang sebagai upaya meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, dengan meneliti pengalaman yang disadari oleh informan (conscious experience). Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga dapat menggali lebih dalam tentang karakteristik budaya organisasi Islami yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang. Informan penelitian ini adalah (1) Pimpinan Universitas; (2) Pimpinan Fakultas; (3) Dosen; (4) Karyawan. Teknik analisis data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) analisis yaitu: Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa persepsi terhadap budaya organisasi Islami dilihat dari persepsi pimpinan, dosen dan karyawan terhadap kepemimpinan, norma dan praktek manajemen, cerita dan tokoh, tradisi dan ritual, serta persepsi terhadap simbol. Karakteristik budaya organisasi islami yaitu meliputi (1) Shiddiq untuk mencapai personal excellence yaitu sikap jujur, transparan dan akuntabel, (2) Amanah untuk mencapai inter-personal capital yaitu sikap adil dan komitmen,(3) Tabligh untuk mencapai visionary and communicative leadership yaitu sikap komunikatif dan terbuka, (4) Fathonah untuk mencapai professionalism and technical leadership yaitu cerdas, kompeten dan inovatif.
Karakteristik Budaya Organisasi Islam sebagai Upaya Peningkatan Kinerja di Universitas Muhammadiyah Malang Sri Budi Cantika Yuli
Jihbiz : Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.575 KB) | DOI: 10.33379/jihbiz.v5i1.868

Abstract

This study aims to reveal the characteristics of Islamic organizational culture at University of Muhammadiyah Malang as an effort to improve employee performance. This study uses qualitative method by applying phenomenology approach. It is conducted by examining the experience realized by the informant (conscious experience) and the instruments of data collection are interviews, observation, and documentation so that researchers can obtain more complete data about the characteristics of Islamic organization culture at University of Muhammadiyah Malang. The research subjects are: (1) university board; (2) deans; (3) employees. Moreover, the qualitative data analysis techniques in this study uses 3 (three) analyzes, namely: data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that perceptions of Islamic organizational culture can be seen from the perception of university board, lecturers and employees on the value of leadership, norms and management practices, stories and figures, traditions and rituals, as well as perceptions on symbols. It can be concluded that the characteristics of Islamic organizational culture include: (1) Shiddiq (truthfulness) to achieve personal excellence that is honest, transparent, and accountable, (2) Amanah (trustworthiness) to achieve inter-personal capital that is unprejudiced and commitment, (3) Tabligh (advocacy) to achieve visionary and communicative leadership that is communicative and open, (4) Fathonah (wisdom) to achieve professionalism and technical leadership that is smart, competent, and innovative.
Implementasi Nilai-nilai Islami pada Proses Rekrutmen Karyawan Sri Budi Cantika Yuli; Novi Primita Sari
Jihbiz : Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.581 KB) | DOI: 10.33379/jihbiz.v5i2.872

Abstract

This study aimed at determining the implementation of Islamic values in the recruitment process (Case Study at University of Muhammadiyah Malang-UMM). This research applied qualitative method through a phenomenological approach. The informants of this study were (1) University Leaders; (2) Employees. Further, the data collected were analyzed using qualitative data analysis techniques, namely: Data Reduction, Data Presentation, and Conclusion Drawing. The results of this study indicated that the recruitment process at UMM: 1) in accordance with Islamic values sourced from the Qur'an and Hadith; 2) UMM leaders have accomplished the mandate that was showed in selecting employees and establishing the law fairly according to Q.S. An Nisa [4]: 58 and Q.S. Al Maidah [5]: 8. UMM Leaders appoint the most worthy and appropriate employees as in Q.S. An Nisaa [4]: 59; 4) UMM leaders choose employees of the highest quality selectively in accordance with the words of the Prophet Muhammad in HR. Baihaqi; 5) UMM Leaders choose capable and trustworthy employees according to Q.S. Al Anfaal [8]: 27.
Pendampingan Kegiatan Wirausaha Makanan Kecil Berbasis Coklat Kreasi Sebagai Penunjang Ekonomi Keluarga Sri Budi Cantika Yuli; Novi Primita Sari
Surya Abdimas Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v7i1.2262

Abstract

Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan dalam pembangunan ekonomi, pemerintah telah melakukan beberapa kegiatan afirmasi, misalnya melalui pengintegrasian kepentingan perempuan ke dalam beberapa program pembangunan. Salah satu programnya adalah dibentuknya unit kerja yang khusus menangani kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan, pemetaan potensi usaha perempuan pengusaha, dan pemberian pendampingan dan fasilitasi manajemen keuangan dengan pihak perbankan. Islam menempatkan aktivitas berwirausaha/berbisnis dalam posisi yang amat strategis di tengah kegiatan manusia mencari rezeki dan penghidupan. Aktivitas berwirausaha merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kondisi ibu rumah tangga di wilayah desa Gondang Tegalgondo masih sangat layak untuk dilakukan pengembangan dan juga pemberdayaan mengingat Sebagian besar perempuan disana hanya ada dirumah saja mengurus keperluan rumah tangga dengan rata-rata pekerjaan suami sebagai buruh kasar dan kuli bangunan. Dengan kenyataan tersebut maka sangat penting sekali untuk melakukan program pendampingan dan kreatifitas agar ibu-ibu tersebut selain mengurus rumah juga dapat menghasilkan uang dengan melakukan kegiatan produksi sendiri. Metode yang digunakan berupa pendampingan partisipatif kepada mitra. Hasil dari pendampingan berupa kraetifitas memanfaatkan coklat blok yang dibentuk karakter bunga, boneka bisa dipasarkan ke masyarakat yang lebih luas.
Atribut Halal Dan Atribut Produk Yang Mempengaruhi Niat Beli Produk Halal Di Kota Malang Muhammad Firmansyah; Immanuel Mu'ammal; Sri Budi Cantika Yuli
At-Tadbir : jurnal ilmiah manajemen Vol 7, No 1 (2023): At-Tadbir: jurnal ilmiah manajemen
Publisher : Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/atd.v7i1.9456

Abstract

Products offered by manufacturers, especially imported ones, may contain unknown substances. This gives the impression to consumers that they have to be careful when choosing a product. This principle is carried out as a result of the creation of halal awareness in the community and the development of information on halal certification. The purpose of this study is to explain the elements that influence consumer purchase intentions for halal goods. Halal awareness, halal certification, product quality and advertising are examples of these aspects. This study uses a quantitative research methodology, using PLS-SEM data analysis. This study shows that halal awareness and halal certification have a beneficial and significant effect on customer buying interest in halal goods. This shows that the idea of halal is very important in product development because people are starting to recognize the value of halal products. Halal is more than a symbol; it is a broad concept that products are safe to eat, healthy, clean, and sanitary, to encourage consumer buying interest. Meanwhile, product quality and promotion do not show a significant relationship with purchase intention.
Does big data ring a bell? Analyzing the understanding of big data at local government in indonesia Djoko Sigit Sayogo; Sri Budi Cantika Yuli
Journal of Innovation in Business and Economics Vol. 6 No. 01 (2022): Journal of Innovation in Business and Economics
Publisher : Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jibe.v6i01.25292

Abstract

This paper attempts to portray public managers' perceptions concerning the big data concept using the case of a local government level in Indonesia. This study conducted in-depth semi-structured interviews with sixteen (16) top-level executives at the agencies and offices of the Regency of Bojonegoro, Indonesia, to gather the data. Our findings demonstrate that most of the executives from the agencies and offices in the Regency of Bojonegoro cannot fully explain what constitutes the big data indicators. However, the majority recognized big data from the volume perspective. Although, several executives mixed up big data with the infrastructure needed to manage the data in terms of storage and preservation. As such, this confusion could presumably also manifest in their comprehension of using data for decision-making. The lack of trust in data, lack of understanding of big data, and overconfidence in personal insights have driven the decision-makers to forego data and rely on intuition and experiences in making decisions.