Kelancaran produksi ASI dipengaruhi oleh faktor frekuensi pemberian ASI, berat bayi saat lahir, usia kehamilan saat bayi lahir, usia ibu, paritas, stres dan penyakit akut, IMD, perawatan payudara, penggunaan alat kontrasepsi, status gizi dan kelelahan akibat bekerja. Penelitian ini dilakukan agar diketahuinya hubungan inisiasi menyusu dini (IMD) dan frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Seluma. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional, dengan sampel sebanyak 50 ibu post partum diambil secara total sampling. Menggunakan data primer, diolah secara univariat dan bivariat dengan analisis uji chi square. Hasil penelitian diketahui ibu post partum sebagian besar 62,0% dengan kelancaran ASI yang lancar, sebagian besar 58,0% melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), sebagian besar 62,0% dengan frekuensi menyusui dengan optimal. Ada hubungan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p = 0,008), ada hubungan frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p = 0,000). Hendaknya kepala Puskesmas membuat kebijakan terkait pengklaiman BPJS oleh bidan dan pegawai Puskesmas bagi pasien persalinan normal agar melampirkan bukti pelaksanaan IMD dan observasi frekuensi menyusui. Selain itu juga mewajibkan bagi ibu yang akan melahirkan di Puskesmas Pajar Bulan untuk mengikuti kegiatan ANC minimal 6 kali selama kehamilan dan mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, serta posyandu balita sehingga dapat dilakukan pemantauan frekuensi menyusui bagi ibu.