Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pengetahuan Ibu Nifas dengan Tanda Bahaya Masa Nifas di Bidan Praktik Mandiri Massiana Kabupaten Sintang Arum, Rizki Yolanda; Masan, Lea; Haryanti, Yunida; Lestari, Arum Seftiani; Pratiwi, Dian Ika; Montessori, Yolanda; Kurniati, Paskatalia Tri; Rahayu, Ngaisah Tri; Saniati, Khairulisni; Juliansyah, Elvi; Akhmad, Akhmad
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 14 No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v0i03.856

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator for improving health status and the success of implementing health development. Maternal Mortality Rate (IMR) is the number of women who die during pregnancy, childbirth and the postpartum period (42 days after giving birth) due to pregnancy abnormalities and their management. Based on 2018 SRS (Sampling Registration System) data, it is known that around 36% of maternal deaths occurred when the mother was in the labor phase, 40% of maternal deaths occurred during the postpartum period, and 34% of maternal deaths occurred during pregnancy. (Indonesian Ministry of Health, 2019). The aim of the research is to find out the relationship between postpartum mothers' knowledge and danger signs during the postpartum period. The research object is the knowledge of postpartum mothers about the danger signs of postpartum, quantitative descriptive research method, cross sectional approach, population of 35 postpartum mothers at PMB Massiana, sample of 35 postpartum mothers at PMB Massiana, total sampling technique, data analysis used by Chi Sguare. There is a relationship between the knowledge of postpartum mothers and the danger signs during the postpartum period with a P value of 0.007 and an Odd Ratio value of 2.084. The conclusion is that postpartum mothers who have sufficient knowledge are 2.084 times more likely to experience one of the danger signs during the postpartum period compared to postpartum mothers who have good knowledge.
Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (Imd) dan Frekuensi Menyusui dengan Kelancaran Asi pada Ibu Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Seluma Suryani, Tri Endah; Nababan, Lolli; Nilawati, Iin; Meiniarti, Meiniarti; Pratiwi, Dian Ika
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46303

Abstract

Kelancaran produksi ASI dipengaruhi oleh faktor frekuensi pemberian ASI, berat bayi saat lahir, usia kehamilan saat bayi lahir, usia ibu, paritas, stres dan penyakit akut, IMD, perawatan payudara, penggunaan alat kontrasepsi, status gizi dan kelelahan akibat bekerja. Penelitian ini dilakukan agar diketahuinya hubungan inisiasi menyusu dini (IMD) dan frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Seluma. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional, dengan sampel sebanyak 50 ibu post partum diambil secara total sampling. Menggunakan data primer, diolah secara univariat dan bivariat dengan analisis uji chi square. Hasil penelitian diketahui ibu post partum sebagian besar 62,0% dengan kelancaran ASI yang lancar, sebagian besar 58,0% melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), sebagian besar 62,0% dengan frekuensi menyusui dengan optimal. Ada hubungan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p = 0,008), ada hubungan frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p = 0,000). Hendaknya kepala Puskesmas membuat kebijakan terkait pengklaiman BPJS oleh bidan dan pegawai Puskesmas bagi pasien persalinan normal agar melampirkan bukti pelaksanaan IMD dan observasi frekuensi menyusui. Selain itu juga mewajibkan bagi ibu yang akan melahirkan di Puskesmas Pajar Bulan untuk mengikuti kegiatan ANC minimal 6 kali selama kehamilan dan mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, serta posyandu balita sehingga dapat dilakukan pemantauan frekuensi menyusui bagi ibu.
Harapan Ibu Postpartum Riwayat Rupture Perineum terhadap Pelayanan Kebidanan: Studi Kualitatif Montessori, Yolanda; Pratiwi, Dian Ika; Ose Payon, Hearty Efifania; Yati, Asri Fitri; Rahayu, Ngaisah Tri; Hannisa, Silvia Finida
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8921

Abstract

Rupture perineum dapat meningkatkan permasalahan tidak hanya berupa permasalahan fisik, tetapi juga permasalahan psikologis, sosial, dan juga seksual. Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi interaksi antara ibu dan bayi, proses menyusui, interaksi ibu dengan lingkungan sosial, aktifitas seksual, dan psikologis ibu postpartum. Dukungan dan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu postpartum lebih rendah dibandingkan dengan dukungan dan pelayanan pada masa kehamilan dan persalinan. Tujuan penelitian untuk mengetahui harapan ibu postpartum dengan riwayat rupture perineum terhadap pelayanan kebidanan. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sebanyak 9 ibu postpartum 1 – 3 bulan dengan riwayat rupture perineum diwawancarai secara semi terstruktur menggunakan teknik purposive sampling. Triangulasi sumber dan triangulasi pengumpulan data digunakan untuk menilai keabsahan data. Dua tema besar muncul dalam penelitian ini, yaitu “harapan dalam pemberdayaan diri” dan “harapan pada tenaga kesehatan”. Penelitian dapat disimpulkan ibu postpartum berharap adanya pemberdayaan diri pada masa postpartum dari tenaga kesehatan agar dapat menjalani masa postpartum dengan sehat dan nyaman dari berbagai aspek, baik aspek fisik maupun psikologis. Selain itu diharapkan ada kolaborasi antar profesi untuk penanganan masalah yang berkaitan dengan rupture perineum.