Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI ANTITOKSOPLASMA EKSTRAK KASAR ALKALOID DAUN PULAI (Alstonia scholaris, (L.) R. BR) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) BALB/C YANG TERINFEKSI Toxoplasma Gondii STRAIN RH Abraham, Ali; Fasya, Ahmad Ghanaim; Fauziyah, Begum; Adi, Tri Kustono
ALCHEMY ALCHEMY (Vol.3, No.1
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.896 KB) | DOI: 10.18860/al.v0i0.2896

Abstract

Tumbuhan pulai (Alstonia scholaris, L.R.Br) merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Hampir seluruh bagian dari tumbuhan pulai mengandung senyawa alkaloid. Ekstraksi daun pulai bertujuan unutk mengambil senyawa alkaloid yang telah diketahui sebagai antitoksoplasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan dosis terbaik dari ekstrak alkaloid terhadap daya hidup mencit yang terinfeksi parasit serta mereduksi Toxoplasma gondii yang nantinya berpotensi sebagai obat antitoksoplasma.Ekstraksi dilakukan secara maserasi dan ekstraksi asam basa untuk pengambilan senyawa alkaloid dalam ekstrak etanol. Hasil ekstrak dilakukan Uji antitoksoplasma menggunakan mencit Balb/C jantan dengan variasi dosis yaitu 25 mg/Kg BB, 50 mg/Kg BB dan 75 mg/Kg BB mencit dengan melihat parameter daya hidup mencit yang didukung dengan jumlah takizoit intraperitoneal selama masa terapi 8 hari. Ekstrak kasar alkaloid selanjutnya di uji fitokimia serta diidentifikasi dengan KLT.Hasil penelitian menunjukan kadar alkaloid dari ekstrak etanol sebesar 0,37 % dan hasil uji fitokimia menunjukan ekstrak positif mengandung alkaloid. Ekstrak kasar alkaloid baik pada dosis 25 mg/Kg BB, 50 mg/Kg BB dan 75 mg/Kg BB dapat memperpanjang daya hidup mencit hingga hari terapi ke-8. Dosis 25 mg/Kg BB memberikan daya hidup dengan sisa mencit 3 ekor dengan didukung jumlah takizoit intraperitoneal sebesar 737,5 x 103. Ekstrak kasar alkaloid diidentifikasi dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan eluen etil asetat : metanol : air (6 : 4 : 2) yang menghasilkan 6 noda.
The Effect of Grinzest Bioadditives on BBM Fuel Consumption in Mining Vehicles at PT Arutmin Indonesia Kintap Fitri, Noor; Sulistia, Dona; Abraham, Ali; Aditya Dharma, Irfan; Habibullah, Marhaban; Maulana, Ibnu; Effendi, Fuad; Khofifah; Mauludiyah, Riskiyatul; Sukri, Qomarudin; Syahputra, Rahmat; Ila Nurhuddah, Ika
INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH Vol. 9 No. 2 (2024): Volume 9, ISSUE 2,2024
Publisher : Chemistry Department, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijcr.vol9.iss2.art13

Abstract

Mining industry activities have a very high dependence on fuel consumption. This dependence on the use of fuel is because diesel fuel is the main energy source to drive vehicle activities in the mining industry. Fuel consumption of PT. Arutmin Indonesia Tambang Kintap is around 40% of production costs. Given this substantial fuel demand, improving fuel efficiency is crucial, making fuel-saving measures essential. One approach to reducing fuel consumption involves adding bio-additives to enhance the fuel combustion process. The purpose of this study was to determine the effect of adding Grinzest bio additives to the fuel used by heavy machinery at PT. Arutmin Indonesia Tambang Kintap. The research steps include: (1) characterization of the fuel and bio additives; (2) blending fuel with Grinzest bio additives; (3) characterization of BBM-Grinzest blending; (4) testing the performance of Grinzest bioadditives on heavy machinery. The results of the study showed that Grinzest bio additives were able to reduce fuel consumption, reduce gas emission levels, and prevent rust (deposits) on the engine. The results of tests conducted by the team in the field showed that the addition of bioadditives to fuel with a ratio of 1:1000 showed a decrease in fuel consumption of around 7.4%.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) Dan MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Maulana, Nabilah Rosdiana; Wijayanti, Cicik; Amanda, Lyrra Mirna; Sari, Yuke Pramudita; Abraham, Ali; Ngibad, Khoirul
Jurnal Farmasi Higea Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v17i1.689

Abstract

Staphylococcus aureus, bakteri yang terdapat secara alami di tubuh manusia, dapat berubah menjadi berbahaya dalam kondisi tertentu. Perubahan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pada gigi dan mulut, seperti pembentukan karang gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan formulasi obat kumur terbaik yang terbuat dari ekstrak kulit pisang kepok dan minyak cengkeh, yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Terdapat tiga formulasi yang diuji dalam penelitian ini: Formulasi I terdiri dari 1 gram ekstrak kulit pisang kepok dan 5 ml minyak cengkeh, Formulasi II mengandung 2 gram ekstrak dan 7,5 ml minyak cengkeh, serta Formulasi III berisi 3 gram ekstrak dan 10 ml minyak cengkeh. Evaluasi terhadap sediaan obat kumur meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, stabilitas, serta viskositas. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol positif menggunakan Listerine dan kontrol negatif menggunakan akuades. Hasil organoleptis menunjukkan bahwa semua formulasi berwarna coklat dan berbentuk cair, dengan rasa manis pada Formulasi I serta rasa sedikit pahit pada Formulasi II dan III. Semua formula memiliki pH stabil 6,5 dan homogenitas yang baik. Zona hambat terbesar terhadap Staphylococcus aureus diperoleh pada Formulasi III dengan ukuran 12,67mm, menjadikannya formulasi terbaik untuk sediaan obat kumur herbal.