Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Ekspresi COX-2 dan Jumlah Neutrofil Fase Inflamasi pada Proses Penyembuhan Luka Setelah Pemberian Sistemik Ekstrak Etanolik Rosela (Hibiscus sabdariffa) (studi in vivo pada Tikus Wistar) Kusumastuti, Endah; Handajani, Juni; Susilowati, Heni
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inflamasi merupakan respon alami tubuh terhadap adanya kerusakan jaringan. Salah satu medikamen untuk mengatasi inflamasi adalah antiinflamasi non steroid (AINS). Penggunaan AINS mempunyai beberapa efek samping dan dalam beberapa hal penggunaan tanaman obat dinilai lebih aman. Rosela merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai potensi sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian sistemik ekstrak etanolik rosela terhadap ekspresi COX-2 dan jumlah neutrofil fase inflamasi pada proses penyembuhan luka. Bunga rosela didapatkan dari perkebunan di Dusun Bulusari Desa Pojok Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pembuatan ekstrak rosela dilakukan di LPPT unit I UGM Yogjakarta dengan cara perkolasi. Tikus putih galur Wistar sebanyak 36 ekor diberi perlukaan dengan punch biopsi ɵ 3 mm pada mukosa bukal. Subjek dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok 12 ekor tikus. Pembagian kelompok terdiri dari kontrol negatif (saline), kontrol positif (ibuprofen 20 mg/kg BB) dan perlakuan (ekstrak rosela 500 mg/kg BB). Pemberian minum sesuai kelompoknya sehari sekali selama 4 hari. Pada hari ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4 tikus dikorbankan lalu jaringan mukosa yang mengalami perlukaan dibuat preparat histologis. Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) dilakukan untuk mengamati jumlah neutrofil. Ekspresi COX-2 diamati pada preparat dengan pewarnaan imunohistokimia menggunakan rabbit polyclonal antibody COX-2 (Lab Vision, USA). Jumlah neutrofil dan ekspresi COX-2 dihitung di bawah mikroskop cahaya lalu data dianalisi menggunakan ANAVA dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi COX-2 dan jumlah neutrofil lebih rendah pada kelompok perlakuan dibanding kontrol. Pengamatan klinis pada hari ke-4 juga tampak luka seluruh subjek telah menutup sempurna setelah pemberian minum rosela. Disimpulkan bahwa ekstrak etanolik rosela mempunyai kemampuan menghambat ekspresi COX-2 dan menurunkan jumlah neutrofil sehingga dapat digunakan sebagai bahan anti-inflamasi. ABSTRACT: Expression of COX-2 and The Number of Neutrophil in Inflammation stage of Wound Healing Process after Systemic Administration of Ethanolic Extract Rosela. Inflammation is an initial stage of body’s natural response to tissue damage.The use  empirically plants often used for traditional medicine because it is easily found in the community and fewer side effects. Flavanoid presence of roselle (Hibiscus sabdariffa) is thought to have anti inflammatory effects. This study aimed to know the effect of systemic administration of Roselle ethanolic extract toward COX-2 expression and neutrophils number in the inflammatory phase of wound healing processes. Roselle was obtained from plantations in Bulusari hamlet, Tarokan, Kediri, EastJava. Making roselle extract was performed in LPPT unit 1 UGM Yogyakarta by percolation ways. Wistar rats were given a total of 36 injuries with ɵ 3 mm punch biopsy of the buccal mucosa. Subjects were divided into three groups, each group of 12 rats. The division consists of the negative control group (saline), positive control (ibuprofen 20 mg/kg) and treatment (roselle extract 500 mg/kg). Giving drink suitable group once daily for four days. On day 1, the 2nd, 3rd and fourth rats were sacrificed, and mucosal tissue injury was made histological preparat. Hematoxylin eosin staining (HE) was performed to observe the number of neutrophils. COX-2 expression was found in preparations for immunohistochemical staining using rabbit polyclonal COX-2 antibody (Lab Vision, USA). The number of neutrophils and expression of COX-2 is calculated under a light microscope data were analyzed using Two-way ANOVA and LSD. The results showed that the expression of COX-2 and neutrophil number were least in the treatment group compared to the control. Clinical observation on day four also appears around the wound has completely closed the subject after administration of roselle drink. It was concluded that the ethanolic extract of roselle can inhibit COX-2 expression and decrease the number of neutrophils that can be used as an anti-inflammatory ingredient. 
GINGIVOSTOMATITIS HERPETIKA PRIMER PADA NY. N USIA 32 TAHUN Kusumastuti, Endah
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.598 KB)

Abstract

Latar belakang: Gingivostomatitis Herpetika Primer adalah infeksi yang disebabkan Herpes simplex virus (HSV) tipe I  yang mengenai area orolabialis. Penularan virus dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi, seperti droplet saliva dari individu yang terinfeksi. Herpes simplex virus virus dapat aktif kembali kapan saja sesuai kondisi dan bisa menjadi laten  di daerah masa jaringan saraf dan ganglia (misalnya, trigeminal ganglion. Umumnya herpes labialis muncul dalam 4 tahap yang berlangsung selama 2-3 minggu. Tujuan: Memberikan informasi  kasus tentang suspek Gingivostomatitis Herpetika primer yang terjadi pada pasien karyawati swasta. Penatalaksanaan: Pasien wanita usia 32 tahun merasakan tubuhnya demam, malaise, pusing. dan nyeri otot. Dua hari kemudian muncul gelembung kecil-kecil banyak dalam rongga mulutnya, diperkirakan sariawan, pasien memberikan albotyl pada bibirnya. Keesokan harinya pada bibir atas dan bawah terlihat luka yang semakin parah.pemberian obat antivirus terbukti efektif melawan infeksi HSV 1. Obat tersebut bekerja dengan menghambat sintesis DNA sehingga dapat menghambat replikasi virus. Salah satu obat anti virus yang sering digunakan adalah acyclovir tablet dan acyclovit salep. Pada hari ke-14 setelah minum obat secara teratur dan mengikuti edukasi yang diberikan pasien sembuh. Simpulan: Pemakaian tablet acyclovir dan salep acyclovir sebagai obat anti virus sangat efektif dalam penanganan kasus ini.
Pengaruh Ekstrak Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-SinensisL.) terhadap Jumlah Sel fibroblast dan Angiogenesis pada Penyembuhan Luka Pencabutan Gigi Tikus Putih (RattusNorvegicus) Endah Kusumastuti; Restuti Deno; Kusumawardani Baiq Y
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.857 KB)

Abstract

Latar belakangProses proliferasi ditandai dengan terbentuknya fibroblast dan angiogenesis. Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka adalah  Kembang Sepatu. Tujuan penelitian ini untuk melihat jumlah fibroblast dan  angiogenesis pasca pencabutan gigi yang diberi ekstrak Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Metode penelitian dilakukan pada 52 tikus putih jantan yang dibagi menjadi empat kelompok, yakni kelompok  kontrol (CMC) dan kelompok perlakuan (ekstrak mahkota Kembang Sepatu 25%, 50%,100%). Sebanyak 28 tikus dikorbankan pada hari ketiga, dan 24 tikus pada hari kelima, selanjutnya jaringan soket diambil dan diproses secara histologis dengan pewarnaan HE untuk mengamati jumlah fibroblast dan angiogenesis. Hasil analisis data dengan uji Annova  didapatkan pada hari ke-3 p<0.05  dan hari ke-5 p<0,05 artinya ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan   Kesimpulan:  jumlah fibroblast dan angiogenesis pada kelompok perlakuan lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol.
PERUBAHAN pH SALIVA SETELAH MENGUNYAH APEL ROME BEAUTY DAN MANALAGI Endah Kusumastuti
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.245 KB)

Abstract

Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi. Salah satu cara  untuk mencegah terjadinya karies gigi yaitu dengan menjaga derajat keasaman (pH) saliva. Mengkonsumi buah terutama buah yang mengandung banyak serat, seperti apel dapat menjaga  kesehatan rongga mulut karena dapat menjaga derajat keasaman (pH) saliva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh setelah mengunyah apel Rome Beauty dan apel Manalagi terhadap pH saliva. Jenis penelitian ini adalah eksperimental klinis.Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang yang seluruhnya diinstruksikan untuk mengunyah apel Rome Beauty dan apel Manalagi kemudian diintruksikan untuk meludah pH saliva diukur sebelum dan sesudah perlakuan pada  menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60. Analisa data menggunakan uji Anova dan Manova.Hasil uji Anova, pH Saliva pada kelompok apel Rome Beauty pada menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60 memiliki nilai signifikan dan  pH saliva pada kelompok sampel apel Manalagi pada menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60 memiliki nilai  tidak signifikan. Hasil uji Manova perbandingan  pH saliva kelompok apel Rome Beauty dan apel Manalagi pada menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60 memiliki nilai signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan pengaruh mengunyah apel Rome Beauty dan apel Manalagi terhadap pH saliva.
Ekspresi COX-2 dan Jumlah Neutrofil Fase Inflamasi pada Proses Penyembuhan Luka Setelah Pemberian Sistemik Ekstrak Etanolik Rosela (Hibiscus sabdariffa) (studi in vivo pada Tikus Wistar) Endah Kusumastuti; Juni Handajani; Heni Susilowati
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 21, No 1 (2014): August
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.588 KB) | DOI: 10.22146/majkedgiind.8778

Abstract

Inflamasi merupakan respon alami tubuh terhadap adanya kerusakan jaringan. Salah satu medikamen untuk mengatasi inflamasi adalah antiinflamasi non steroid (AINS). Penggunaan AINS mempunyai beberapa efek samping dan dalam beberapa hal penggunaan tanaman obat dinilai lebih aman. Rosela merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai potensi sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian sistemik ekstrak etanolik rosela terhadap ekspresi COX-2 dan jumlah neutrofil fase inflamasi pada proses penyembuhan luka. Bunga rosela didapatkan dari perkebunan di Dusun Bulusari Desa Pojok Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pembuatan ekstrak rosela dilakukan di LPPT unit I UGM Yogjakarta dengan cara perkolasi. Tikus putih galur Wistar sebanyak 36 ekor diberi perlukaan dengan punch biopsi ɵ 3 mm pada mukosa bukal. Subjek dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok 12 ekor tikus. Pembagian kelompok terdiri dari kontrol negatif (saline), kontrol positif (ibuprofen 20 mg/kg BB) dan perlakuan (ekstrak rosela 500 mg/kg BB). Pemberian minum sesuai kelompoknya sehari sekali selama 4 hari. Pada hari ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4 tikus dikorbankan lalu jaringan mukosa yang mengalami perlukaan dibuat preparat histologis. Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) dilakukan untuk mengamati jumlah neutrofil. Ekspresi COX-2 diamati pada preparat dengan pewarnaan imunohistokimia menggunakan rabbit polyclonal antibody COX-2 (Lab Vision, USA). Jumlah neutrofil dan ekspresi COX-2 dihitung di bawah mikroskop cahaya lalu data dianalisi menggunakan ANAVA dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi COX-2 dan jumlah neutrofil lebih rendah pada kelompok perlakuan dibanding kontrol. Pengamatan klinis pada hari ke-4 juga tampak luka seluruh subjek telah menutup sempurna setelah pemberian minum rosela. Disimpulkan bahwa ekstrak etanolik rosela mempunyai kemampuan menghambat ekspresi COX-2 dan menurunkan jumlah neutrofil sehingga dapat digunakan sebagai bahan anti-inflamasi. Expression of COX-2 and The Number of Neutrophil in Inflammation stage of Wound Healing Process after Systemic Administration of Ethanolic Extract Rosela. Inflammation is an initial stage of body’s natural response to tissue damage.The use  empirically plants often used for traditional medicine because it is easily found in the community and fewer side effects. Flavanoid presence of roselle (Hibiscus sabdariffa) is thought to have anti inflammatory effects. This study aimed to know the effect of systemic administration of Roselle ethanolic extract toward COX-2 expression and neutrophils number in the inflammatory phase of wound healing processes. Roselle was obtained from plantations in Bulusari hamlet, Tarokan, Kediri, EastJava. Making roselle extract was performed in LPPT unit 1 UGM Yogyakarta by percolation ways. Wistar rats were given a total of 36 injuries with ɵ 3 mm punch biopsy of the buccal mucosa. Subjects were divided into three groups, each group of 12 rats. The division consists of the negative control group (saline), positive control (ibuprofen 20 mg/kg) and treatment (roselle extract 500 mg/kg). Giving drink suitable group once daily for four days. On day 1, the 2nd, 3rd and fourth rats were sacrificed, and mucosal tissue injury was made histological preparat. Hematoxylin eosin staining (HE) was performed to observe the number of neutrophils. COX-2 expression was found in preparations for immunohistochemical staining using rabbit polyclonal COX-2 antibody (Lab Vision, USA). The number of neutrophils and expression of COX-2 is calculated under a light microscope data were analyzed using Two-way ANOVA and LSD. The results showed that the expression of COX-2 and neutrophil number were least in the treatment group compared to the control. Clinical observation on day four also appears around the wound has completely closed the subject after administration of roselle drink. It was concluded that the ethanolic extract of roselle can inhibit COX-2 expression and decrease the number of neutrophils that can be used as an anti-inflammatory ingredient. 
Edukasi Pemanfaatan Buah-Buahan Dan Pemeriksaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Gratis Pada Anak Sawitri Dwi Indah Pertami; Kartika Asmarani; Basma Rosandi Prakosa; Afrida Nurmalasari; Dyah Noviana; Mara Gustina; Rudi Irawan; Endah Kusumastuti
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut berperan penting terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menjaga kesehatan mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sikat gigi minimal 2 kali sehari, memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, serta makan makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti buah. Kediri merupakan daerah penghasil buah lokal seperti mangga podang, nanas, jeruk, pisang, durian. Pengabdian masyarakat ini dengan melakukan pemeriksaan gigi mulut dan penyuluhan pemanfaatan buah-buahan untuk kesehatan gigi dan mulut, yang. dilaksanakan di Klinik Bandar Lor Kediri. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah anak-anak panti asuhan Baitul Maal Hidayatullah Kediri. Kegiatan dilakukan dalam 2 sesi, sesi pagi dengan melakukan pemeriksaan gigi mulut pada anak-anak dan sesi sore dengan melakukan penyuluhan pemanfaatan buah-buahan local Kediri untuk kesehatan gigi mulut, pemberian kuisioner, dan diakhiri dengan pemberian doorprize. Anak-anak antusias untuk mengikuti pemeriksaan gigi mulut dan penyuluhan . Setelah penyuluhan anak-anak diberi kuis, dan doorrprize bagi yang benar dalam menjawab. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan peningkatan pemahaman anak-anak tentang cara menjaga kesehatan gigi mulut dan manfaat buah-buahan untuk kesehatan gigi dan mulut.
Pengaruh Stres Terhadap Kejadian Stomatitis Aftosa Rekuren pada Mahasiswa Profesi Dokter Gigi IIK Bhakta Endah, Endah Kusumastuti; Dwi Indah Pertami, Sawitri; Nikmatus.Saadah; Ricky Ramadhan
Journal of Oral Health Care Vol. 10 No. 2 (2022): 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/ohc.v10i2.1745

Abstract

Latar Belakang: Salah satu kelainan rongga mulut yang sering terjadi adalah Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). SAR adalah kelainan yang ditandai dengan ulser berulang pada mukosa rongga mulut tanpa tanda-tanda penyakit lain. Gambaran klinis dari SAR yaitu bulat atau oval berbatas jelas kemerahan dengan dasar berwarna kekuningan sampai abu-abu.  Etilogi SAR adalah multifaktorial dikaitkan dengan trauma, stres, ketidakseimbangan hormon, genetik, kelainan imun, beberapa penyakit sistemik serta defisiensi mineral, namun etiologi sebenarnya masih belum pasti. Stres adalah respon terhadap stimulus dan stressor. Dental education dapat menyebabkan stres yang cukup besar pada mahasiswa kedokteran gigi. Tingginya tingkat stres yang dirasakan mahasiswa profesi dokter gigi sering dikaitkan dengan kelelahan emosi dan tekanan psikologis sehingga dapat menyebabkan SAR. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres terhadap kejadian stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa profesi dokter gigi IIK Bhakta. Metode: Analitik observasional  dengan pendekatan cross sectional, untuk menguji hipotesis dilakukan uji chi square. Hasil: Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai p=0,000 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka hal tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Stres berpengaruh terhadap kejadian stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa profesi dokter gigi IIK Bhakta.
The Effect of Reciting the Qur’an with Makhraj on Saliva Volume and pH During Fasting Pertami, Sawitri Dwi Indah; Ningsih, Hesti Wira; Dianawati, Nur; Kusumastuti, Endah; Yuliana, Dwi Leni
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol. 13 No. 2 (2024): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v13i2.22183

Abstract

An oral fluid called saliva contributes to the preservation of oral homeostasis. Both the major and minor salivary glands create saliva. Meanwhile, the practice of not eating or drinking is known as fasting. While fasting, saliva production is quite low, resulting from low stimulation to salivary glands. Salivary production, in fact, can be stimulated by mechanical stimuli, one of which is by reciting the Qur'an. Reciting the Qur'an with makhorijul huroof means reciting Qur'anic verses according to where the sound of the hijaiyah letters comes out. The resulting movement can stimulate the salivary glands and increase saliva production. The study, therefore, aims to determine the effect of reciting the Qur'an with makhraj on the volume and pH of saliva during fasting in Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri students. This study employed a true experimental method with a pre-test-post-test control group design. The results data were analyzed and interpreted to test the hypothesis using the independent t-test with the variable data scale being ratio. The results revealed the significance value of the independent t-test on the difference between the pre-test and post-test data on volume and pH of the experimental group of 0.000 Asymp. Sig. (2-tailed). The p-value <0.05 indicates that there was a significant effect. This study concludes that reciting the Qur'an with makhraj can increase the volume and pH of saliva during fasting.
Systematic Literature Review: Evaluation of Financial Performance Before and After Mergers and Acquisitions in the Banking Sector Endah Kusumastuti; Nicko Albart; Nurul Huda
Journal of Mandalika Literature Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jml.v6i2.4192

Abstract

Mergers and Acquisitions (M&A) are an effective strategy that can be carried out by companies including banks to increase capital, expand business and create financial stability. This research evaluates the financial performance of banks that did mergers and acquisitions. This research uses a Systematic Literature Review to obtain results by collecting various research journals related to M&A using a published search system that focuses on Google Scholar, Crossref, Semantic and Science Direct as sources of journals. The results of this research show that the impact of M&A on financial performance in the banking sector is variative. The result of this study is M&A has significant impact to financial performance commercial banks but not significant for public banks. M&A can have a significant impact if done voluntarily. On the other hand, M&A can also have an insignificant impact if the M&A is carried out with aim only for saving the company target and not focused on increasing the company's value.
Anti-inflammatory effect of rain tree leaf extract gel (Samanea saman) on fibronectin expression: study experimental Sa'adah, Nikmatus; Veronica, Silvia; Prehananto, Herlambang; Kusumastuti, Endah; Gustina, Mara; Lukis, Prima Agusti; Adriansyah, Agus Aan; Abd Ghafar, Siti Aisyah
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 9, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v9i1.59642

Abstract

ABSTRACT  Introduction: A traumatic ulcer is an open wound on the skin or mucous membranes that often results from trauma, such as scratches, bites, shocks, or pressure. Rain tree leaves (Samanea saman) have the potential to reduce pain and anti-inflammatory effects thanks to the flavonoid content. This extract works by inhibiting the cyclooxygenase and lipoxygenase pathways, which help limit inflammation and accelerate wound healing. This study aims to evaluate the effects of a 12% concentration rain tree leaf (Samanea saman) extract gel on fibronectin expression in the process of healing traumatic ulcers. Methods: This experimental laboratory study employed a post test only control group design. The sample consisted of male white rat wistar Rattus norvegicus and a gel of rain tree leaf extract extracted with a 98% ethanol solvent using a maceration method with a 12% concentration. Data analysis was performed using the Mann- Whitney U test. Results: The highest average was observed in the treatment group receiving the 12% rain tree leaf extract gel (Samanea saman), with an average value of 54.078, while the lowest average was found in the placebo gel control group, with a value of 22.462. Statistical analysis using the Mann-Whitney U test revealed a significant difference between groups (p = 0.004, p < 0.05). Conclusion: A 12% concentration of rain tree leaves (Samanea saman) extract gel significantly enhances fibronectin expression, contributing to the healing process of traumatic ulcers. KEY WORDS: Traumatic ulcers, fibronectin, rain tree leaf extract gel (Samanea saman), wound healing process. Antiinflamasi gel ekstrak daun trembesi (Samanea saman) terhadap ekspresi fibronektin: studi eksperimental ABSTRAK Pendahuluan: Ulkus traumatikus adalah luka terbuka pada kulit atau mukosa yang sering disebabkan oleh trauma seperti goresan, gigitan, benturan, atau tekanan. Daun trembesi (Samanea saman) memiliki potensi mengurangi nyeri dan efek anti-inflamasi berkat kandungan flavonoid. Ekstrak ini bekerja dengan menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase, yang membantu membatasi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan gel ekstrak daun trembesi (Samanea saman) dengan konsentrasi 12 % terhadap ekspresi fibronektin pada proses penyembuhan ulkus traumatikus. Metode: Eksperimental laboratoris dengan desain penelitian post test only control group. Sampel menggunakan hewan coba tikus putih jantan wistar Rattus norvegicus dan gel ekstrak daun trembesi yang diekstraksi dengan pelarut etanol 98% menggunakan metode maserasi dengan konsentrasi 12 %. Analisis data menggunakan uji Mann- Whitney U. Hasil: Rata-rata tertinggi ditemukan pada kelompok perlakuan yang menerima gel ekstrak daun pohon trembesi 12% (Samanea saman), dengan nilai rerata sebesar 54,078, sedangkan rata-rata terendah ditemukan pada kelompok kontrol gel plasebo, dengan nilai sebesar 22,462. Uji Mann-Whitney U menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikan n 0,00 < 0,05. Simpulan: Pemberian gel ekstrak daun trembesi (Samanea saman) 12% berpengaruh terhadap ekspresi fibronektin pada proses penyembuhan ulkus traumatikus. KATA KUNCI: Ulkus Traumatikus, fibronektin, gel ekstrak daun trembesi (Samanea saman), proses penyembuhan luka.