Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Uji Bioaktivitas Ekstrak Padina australis Dari Pesisir Pantai Molas Sulawesi Utara Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Zen, Nur Alfan Muhammad; de Queljoe, Edwin; Singkoh, Marina
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.2.2015.10451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas ekstrak P. australis terhadap bakteri S. epidermidis. Metode yang digunakan dalam uji bioaktivitas adalah uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Pengujian bioaktivitas dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu seri konsentrasi ekstrak 30%, 60%, 90%, kontrol negatif (CMC 1%) dan kontrol positif (cotrimoksazole). Penentuan nilai MIC dengan analisis kekeruhan menggunakan spektrofotometer (ƛ630 nm) sedangkan nilai MBC dengan metode pour plate. Data hasil uji MBC dianalisis menggunakan ANOVA one way kemudian dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai MIC (Kadar Hambat Minimal) adalah konsentrasi 90%. Hasil analisa statistika ANOVA one way data uji MBC menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian ekstrak dengan total koloni yang tumbuh pada media NA. Uji Tukey menunjukkan bahwa ekstrak P. australis yang menunjukkan bioaktivitas terbaik terhadap S. epidermidis adalah konsentrasi 90% dengan selisih 631 koloni dengan konsentrasi 60% dan 658 koloni dengan konsentrasi 30%.  Total koloni yang tumbuh pada media NA dengan perlakuan konsentrasi ekstrak 90% adalah 31 koloni. Ekstrak etanol Padina australis memiliki bioaktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Nilai MIC ekstrak P. australis terhadap bakteri S. epidermidis adalah konsentrasi 90%. Nilai MBC tidak diketahui dikarenakan pada pengujian lanjut (MBC) konsentrasi yang menunjukkan nilai MIC merupakan konsentrasi tertinggi yaitu 90% masih ditemukan koloni bakteri yang tumbuh pada media NA
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA ALGA LAUT Gracilaria edulis (S.G. GMELIN) P.C SILVA DARI PERAIRAN PULAU NAIN KABUPATEN MINAHASA UTARA Singkoh, Marina
CHEMISTRY PROGRESS Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.3.2.2010.18988

Abstract

ABSTRACTLengkong, H dan M. F. O. Singkoh. 2010. Antibacteria effect on sea algae Gracilaria edulis (S.G. Gmelin) P.C Silva from Nain island sea, North Minahasa regency.Marine algae possess the biggest part of marine plants in which they could morphologically be classified into thallus plants (Thallophyta) due to having no difference in sceletal structures, such as root, stem and leaf. Despite different shapes, the algae body structure consists only of stem called thallus. Algae are non-vascular plants which photosyntesize using chlorophyll a and have simple reproductive structures. They are unicellular and multicellular. This study was aimed at determining antibacterial activities of Gracilaria edulis. The study was carried out in approximately 6 months, January to June. Species Gracilaria edulis were collected from the coastal waters of Nain Island, North Minahasa Regency, North Sulawesi. These were studied in laboratory. The antibacterial test showed that the test solution of G. edulis an antibacterial activity on 5 test bacteria..Keywords: antibacteria, algae, Gracilaria edulis
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ALGA LAUT Caulerpa racemosa DARI PERAIRAN PULAU NAIN Singkoh, Marina FO
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 7, No 3 (2011)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.768 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.7.3.2011.189

Abstract

ABSTRACTAlgae or seaweed is the dominant part of marine plants. Morphological-ly, it is categorized as non-vascular plants (Thallophyta) because it has no specific structural configuration such as roots, stems and leaves. This marine algae is found abundantly in the waters of Pulau Nain. Algae from these waters was tested in the laboratory to obtain pharmaceutical preparations to be used as antibacterial active ingredients. This study was carried out to determine the antibacterial activity of the Caulerpa racemosa algae. Antibacterial activity test showed that the test solution of C. racemosa algae has antibacterial activity on all five test bacteria. The size of inhibition zones formed was relatively smaller, when compared to the size of inhibition zone formed by the comparative antibiotic compounds.Keywords: Caulerpa racemosa, seaweed, antibiotic.ABSTRAKAlga atau ganggang laut (seaweed) adalah bagian terbesar dari tumbuhan laut, dimana secara morfologi dapat dikelompokkan kedalam golongan tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) karena tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun. Berdasarkan pengamatan di lapangan, alga laut banyak ditemukan di daerah perairan Pulau Nain. Dari perairan ini selanjutnya dilakukan pengujian secara laboratories untuk memperoleh sediaan farmasi yang digunakan sebagai bahan aktif antibakteri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dari alga Caulerpa racemosa. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa larutan uji dari alga C. racemosa memiliki aktivitas antibakteri pada ke 5 bakteri uji yang diujikan. Ukuran zona hambat yang terbentuk relatif lebih kecil, jika dibandingkan dengan ukuran zona hambat yang dibentuk oleh senyawa antibiotika pembanding.Kata kunci: Caulerpa racemosa, ganggang laut, antibiotik.
QUANTITATIVE DATA ABOUT CORAL RECRUITMENT FROM BUNAKEN ISLAND, MANADO INDONESIA Singkoh, Marina FO
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.663 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.6.1.2010.120

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kepadatan pf rekrutmen karang di berbagai lokasi di Pulau Bunaken dan analis interaksi pada rekrutmen karang didasarkan pada kuantitas, kedalaman dan situs.  Penelitian dilakukan di kedalaman 3 dan 10 meter dan tiga direplikasi di setiap kedalaman.  Kami menggunakan metode sabuk tansect.  Jalur ini 50m dan lebar 1m kanan dan 1m.  Jadi daerah penelitian adalah 2x50 = 100m2.  Ketika dilakukan penelitian kita berenang zigzag dan menghitung setiap perekrutan karang yang temukan.  Kami ukur setiap merekrut karang yang temukan di analisa dan dicatat setiap pengukuran pada papan tulis bawah air.  Ukuran karang adalah <5cm.  Dari penelitian yang dilakukan, jumlah rekrutmen karang yang ditemukan adalah 96 koloni.  Koloni ini ditemukan di tiga lokasi yaitu Liang sebagai situs I (27 koloni), Tawara sebagai situs II (30 koloni) dan Zona Inti sebagai Situs III (39 koloni).  Kepadatan tertinggi di zona inti pada kedalaman 3 meter.  Sebagai kesimpulan, rekrutmen karang dapat berkembang dengan baik di kedalaman 3m atau kurang dari 3m, juga di wilayah yang kurang atau tidak ada aktivitas manusia. bagaimanapun, faktor-faktor lain seperti fisik, kimia dan faktor biologis juga memainkan peranan penting dalam perkembangan karang.
Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Periophthalmus sp.) di Kawasan Mangrove Pantai Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara (The Food Habit of Mudskipper Fish, Periophthalmus sp. in Mangrove Areas of Meras Beach, Bunaken District, Manado City, No Gosal, Lidyana Maya; Katili, Deidy Yulius; Singkoh, Marina FO; Tamanampo, Jan EWS
JURNAL BIOS LOGOS Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.3.2.2013.4429

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian untuk mengamati kebiasaan makanan ikan gelodok di kawasan mangrove Pantai Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Kebiasaan makanan ikan gelodok menyangkut jenis-jenis makanan, persentase nilai dari suatu jenis makanan dan nilai bagian terbesar dari komposisi makanannya. Metode yang digunakan di lapangan adalah metode random sampling dengan 30 individu ikan sebagai sampel. Identifikasi jenis-jenis makanan ikan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100x. Hasil analisis dengan menggunakan Indeks Bagian Terbesar didapatkan bahwa makanan utama adalah Crustacea, makanan pelengkap adalah zooplankton, fitoplankton, Polychaeta dan makanan tambahan adalah Hexapoda.Kata kunci : Ikan gelodok, kebiasaan makananAbstractA study to observe the food habit of mudskipper fish in mangrove areas of Meras Beach, Bunaken District, Manado City, and North Sulawesi was conducted. This feeding manner included food types, the percentage value of a particular food and the largest value of food composition. The random sampling method using 30 fish was applied in the site location. The food type of this fish was identified using a microscope with 100x magnification. Results of this research showed that the main food was crustacean, the complementary food was zooplankton, phytoplankton, Polychaeta, and the supplementary food was Hexapoda.Keywords : mudskipper fish, food habits
Skrining Fitokimia dan Uji Bioaktivitas Antibakteri dari Gorgonia Mopsella sp. *cf, Siphonogorgia sp. dan Villogorgia sp. terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus (Phytochemical screening test the antibacterial bioactivity of gorgonia Mopsella sp. *cf, Siphonogorgia sp. and Villogorgia sp. Againts Pseudomonas aeruginosa and Bacillus cereus) Putri, Ni Made Marlin Suarjo; Kandou, Febby Ester Fany; Singkoh, Marina
JURNAL BIOS LOGOS Vol 9, No 2 (2019): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.9.2.2019.24749

Abstract

Skrining Fitokimia dan Uji Bioaktivitas Antibakteri dari Gorgonia Mopsella sp. *cf, Siphonogorgia sp. dan Villogorgia sp. terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus(Phytochemical screening test the antibacterial bioactivity of gorgonia Mopsella sp. *cf, Siphonogorgia sp. and Villogorgia sp. Againts Pseudomonas aeruginosa and Bacillus cereus) Ni Made Marlin Suarjo Putri1*), Febby Ester Fany Kandou1), Marina Singkoh1)1)Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sam Ratulangi Manado*E-mail: Nimadems.putri@yahoo.com Diterima 7 Juli 2019, diterima untuk dipublikasi 10 Agustus 2019 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji bioaktivitas antibakteri dari ekstrak etanol Mopsella sp. *cf, Siphonogorgia sp. dan Villogorgia sp. terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus dan mengetahui golongan senyawa yang terkandung di dalamnya. Tahapan penelitian meliputi pengambilan dan penyiapan sampel, identifikasi Gorgonia, ekstraksi, skrining fitokimia, pembuatan larutan Mc. Farland, pembuatan media dan pengujian antibakteri. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol. Pengujian bioaktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby- Bauer. Hasil uji bioaktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak etanol Mopsella sp. memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori kuat (13,5 mm ± 2,60), Siphonogorgia sp. termasuk dalam kategori sedang (9 mm ± 1,80), Villogorgia sp. tidak memiliki daya hambat (6,5 mm ± 0,87) pada bakteri Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan pada bakteri uji Bacillus cereus, pada sampel Mopsella sp tidak memiliki daya hambat, sampel Siphonogorgia sp. termasuk dalam kategori sedang (8,3 mm ± 0,58), Villogorgia sp. tidak memiliki daya hambat (6,5 mm ± 0,50).  Golongan senyawa yang terkandung dalam Mopsella sp. yaitu flavonoid, saponin, tanin. Golongan senyawa pada Siphonogorgia sp. yaitu alkaloid (Wagner) menunjukkan positif sedangkan golongan senyawa pada Villogorgia sp. yaitu alkaloid dan flavonoid.  Kata kunci:      skrining fitokimia, antibakteri, Mopsella sp., Siphonogorgia sp., Villogorgia sp. ABSTRACT This study aims to examine the antibacterial bioactivity of ethanol extract of Mopsella sp. * cf, Siphonogorgia sp. and Villogorgia sp. against Pseudomonas aeruginosa and Bacillus cereus and find out the class of compounds contained therein. The stages of the research included sampling and preparation, Gorgonia identification, extraction, phytochemical screening, making Mc solution. Farland, making media and antibacterial testing. Extraction was carried out by maceration using ethanol solvent. Antibacterial bioactivity testing using the Kirby-Bauer method. Antibacterial bioactivity test results showed that ethanol extract of Mopsella sp. had antibacterial activity with a strong category (13.5 mm ± 2.60), Siphonogorgia sp. included in the medium category (9 mm ± 1.80), Villogorgia sp. had no inhibitory power (6.5 mm ± 0,87) in the Pseudomonas aeruginosa bacteria. Whereas in Bacillus cereus test bacteria, in Mopsella sp. sample did not have inhibitory power, Siphonogorgia sp. sample was included in the medium category (8.3 mm ± 0.58), Villogorgia sp. did not have inhibitory power (6.5 mm ± 0,50). The groups of compounds contained in Mopsella sp. are flavonoids, saponins, tannins. The group of compounds in Siphonogorgia sp., namely alkaloids (Wagner) showed positivity while the compound groups in Villogorgia sp. were alkaloids and flavonoids.Key words: Phytochemical screening, Antibacterial, Mopsella sp., Siphonogorgia sp., Villogorgia sp.
Identifikasi Senyawa Bioaktif Alga Merah Halymenia durvillei (Identification Bioactive Compounds of Algae Halymenia durvillei) Singkoh, Marina; Mantiri, Desy; Lumenta, Cyska; Manoppo, Hengky
JURNAL BIOS LOGOS Vol 9, No 1 (2019): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.9.1.2019.23419

Abstract

Identifikasi Senyawa Bioaktif  Alga Merah Halymenia durvillei(Identification Bioactive Compounds of Algae Halymenia durvillei) Marina Flora Oktavine Singkohˡ)*, Desy Maria Helena  Mantiri ²) Cyska Lumenta²), Henky Manoppo²)1) Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 951152) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado *Email korespondensi: marinasingkoh16@gmail.com  Diterima 17 Februari  2019, diterima untuk dipublikasikan 28 Februari  2019  Abstrak Alga merah memiliki kemampuan untuk memproduksi metabolit sekunder yang bersifat sebagai senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif pada alga merah Halymenia durvillaei. yang diambil dari pesisir Pantai Desa Rendingan, Kecamatan Tabukan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dengan metode skrining Fitokimia. Hasil penelitian  menunjukan bahwa alga merah  Halymenia durvillaei mengandung senyawa-senyawa  bioaktif. Berdasarkan hasil penelitian skrining fitokimia dapat disimpulkan bahwa  ekstrak etanol Halymenia durvillaei  mengandung senyawa bioaktif alkaloid, fenol, saponin, tanin, dan steroid.Kata Kunci: Halymenia durvillaei,  senyawa bioaktif,  fitokimia  Abstract Red algae have the ability to produce secondary metabolites that are bioactive compounds. This study aims to identify bioactive compounds in Halymenia durvillaei red algae taken from the coast of Rendingan Village Beach, Tabukan District, Sangihe Islands, North Sulawesi with the phytochemical screening method. The results showed that Halymenia durvillaei red algae contained bioactive alkaloid compounds. Based on the results of the phytochemical screening study it can be concluded that the Halymenia durvillaei ethanol extract contains bioactive alkaloid compounds, phenols, saponins, tannins, and steroids.Keywords: Halymenia durvillaei, bioactive compounds,  phytochemicals
Tingkat Kesukaan Parasit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio.L) yang Dipelihara dalam Wadah Jaring Apung di Desa Eris, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (The parasites preference on carp (Cyprinus carpio.L) cultivated in fish farming cage in the Eris Singkoh, Marina F.O.
JURNAL BIOS LOGOS Vol 2, No 2 (2012): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.2.2.2012.1042

Abstract

Abstrak Masyarakat yang berada di sekitar Danau Tondano telah memanfaatkan danau untuk usaha budidaya ikan yang dipelihara dalam wadah jaring apung. Namun usaha ini seringkali dihadapkan oleh adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh parasit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk  menentukan tingkat kesukaan parasit pada ikan mas. Sampel ikan mas diambil dari usaha budidaya jaring apung di Desa Eris sebanyak 50 ekor. Ikan sampel diambil pada 3 titik pengambilan pada 10 jaring apung milik 10 petani ikan yang berbeda. Tingkat kesukaan diukur/ditentukan berdasarkan tingkat keberadaan jenis parasit pada organ tertentu. Untuk mengetahui tingkat kesukaan tiap spesies parasit pada bagian-bagian tubuh ikan yang diamati dianalisis dengan menggunakan Chi-kuadrat. Parasit yang ditemukan ialah Trichodina sp, Dactylogyrus sp. Gyrodactylus sp, Myxobulus toyamai, Lernea spp, dan spesies R dan parasit dari kelas Cestoidea. Jenis-jenis parasit yang ditemukan lebih menyukai bagian eksternal tubuh ikan dibandingkan bagian internal. Kata kunci : Cyprinus carpio, Danau Tondano, jaring apung, parasit     Abstract People residing around Lake Tondano has used the lake for fish farming cages kept in a container. However, these efforts are often confronted by the presence of invasive disease caused by a parasite. The research was conducted to determine the level of preference parasitic on carp. Samples were taken from the carp farming cages in the village of Eris as many as 50 individuals. Fish samples were taken at 3 points decision in 10 cages owned by 10 farmers of different fish. Level of preference measured / determined by the level of presence of certain types of parasites in the organ. To determine the level of preference of each species of parasite in the body parts of fish observed were analyzed using Chi-square. Parasites are found is Trichodina sp, Dactylogyrus sp. Gyrodactylus sp, Myxobulus toyamai, Lernea spp, and species of parasitic R and Cestoidea class. The types of parasites were found to prefer the external parts of the fish compared to the internal parts. Keywords: Cyprinus carpio, floating net, Lake Tondano, parasites
Analisis Bakteri secara Kuantitatif pada Jajanan Kue Ku di Pasar Tradisional Bersehati Kota Manado (Quantitative Bacterial Analysis of “Kue Ku” in Bersehati Traditional Market Manado City) Laiya, Nurpratiwi; Pelealu, Johanis J; Singkoh, Marina FO
JURNAL BIOS LOGOS Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.7.2.2017.18577

Abstract

Abstrak             Pangan jajanan masih beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis, yang memungkinkan jajanan Kue Ku terkontaminasi mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bakteri secara kuantitatif pada jajanan Kue Ku di Pasar Tradisional Bersehati Kota Manado. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisolasi bakteri pada medium diferensial PCA (Plate Count Agar) selama 48 jam pada suhu 37°C kemudian dimurnikan lagi dengan medium selektif MCA (Mac Conkey Agar) dan medium diferensial NA (Nutrient Agar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kuantitas bakteri pada jajanan Kue Ku di Pasar Tradisional Bersehati Kota Manado telah memenuhi syarat mutu batas maksimum cemaran mikroba yaitu pada tempat 1 berkisar 4 x 101 CFU/mL  pada tempat 2 berkisar 3 x 101 CFU/mL dan pada tempat 3 berkisar 0,003 x 103 CFU/mL. Kata kunci: bakteri, koloni, kue jajanan Abstract “Kue Ku” as a kind of traditional cake is able to be contaminated by microbes because of unhygienic handling. This study aimed to analyze the bacteria quntitatively on “Kue Ku” cakes in Bersehati Traditional Market, Manado City. This study was conducted by isolating bacteria on PCA (Plate Count Agar) differential medium for 48 hours at 37 ° C then purified again with MCA (Mac Conkey Agar) selective medium and NA (Nutrient Agar) differential medium. The results showed that the number of bacteria on “Kue Ku” cake at Bersehati Traditional Market, Manado City fulfilled the quality requirement of maximum limit of microbial contamination, i.e. 4 x 101 CFU/mL (location 1), 3 x 101 CFU/mL (location 2), and 0.003 x 103 CFU/mL (location 3) . Keywords: bacteria, colony, traditional cake
Uji Bioaktivitas Ekstrak Etanol Alga Merah Galaxaura oblongata (Ellis dan Solonder) Lamouroux. Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen. (Bioactivity Test of Red Algae Galaxaura oblongata (Ellis and Solonder) Lamouroux Ethanol Extract Against Several Types of Pathogenic Bacteria Panden, Teresia; Pelealu, Johanis Julian; Singkoh, Marina
JURNAL BIOS LOGOS Vol 9, No 2 (2019): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.9.2.2019.24371

Abstract

Uji Bioaktivitas Ekstrak Etanol Alga Merah Galaxaura oblongata (Ellis dan Solonder) Lamouroux. Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen.(Bioactivity Test of Red Algae Galaxaura oblongata (Ellis and Solonder) Lamouroux Ethanol Extract Against Several Types of Pathogenic Bacteria) Teresia Panden1*), Johanis Julian Pelealu1), Marina Flora Oktovine Singkoh1)1)Program Studi Biologi FMIPA Unsrat Manado*Email: tres22sia@gmail.com Diterima  5 Juli 2019, diterima untuk dipublikasi 10 Agustus 2019 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menghitung nilai konsentrasi Minimum Inhibitory Concentration dan Minimum Bactericidal Concentration ekstrak etanol Galaxaura oblongata terhadap bakteri Staphylococcus aureus, MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus), dan Salmonella typhi dalam memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus), dan  Salmonella typhi. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol. Pengujian bioaktivitas antibakteri menggunakan metode dilusi cair. Hasil uji bioaktivitas antibakteri dianalisa menggunakan metode Oneway Anova, dilanjutkan dengan Uji Tukey. Uji bioaktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak memiliki aktivitas antibakteri. Pada bakteri Staphylococcus aureus konsentrasi ekstrak 90% ditetapkan sebagai nilai MIC, MRSA pada konsentrasi ekstrak 30% ditetapkan sebagai nilai MIC, dan pada Salmonella typhi pada konsentrasi ekstrak 30% ditetapkan sebagai nilai MIC. Data Anova menunjukkan bahwa pertumbuhan koloni tiap konsentrasi ekstrak signifikan artinya tiap konsentrasi berbeda nyata dalam menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi nilai MBC belum dapat ditentukan karena masih mengalami pertumbuhan koloni pada hasil pengujian MBC.Kata kunci : Galaxaura oblongata, bioaktivitas, senyawa kimia, antibakteri. ABSTRACT This study aimed to determine the Minimum Inhibitory Concentration and Minimum Bactericidal Concentration of Galaxaura oblongata ethanol extract against Staphylococcus aureus, MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus), and Salmonella typhi in influencing the growth of Staphylococcus aureus MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus), and Salmonella typhi. Extraction was carried out by maceration using ethanol solvent. The liquid dilution method was used as an antibacterial bioactivity testing. The antibacterial bioactivity test results showed that the extract had antibacterial activity. In Staphylococcus aureus bacteria, concentrations extract of 90% were determined as MIC values, MRSA of concentrations extract of 30 were determined as MIC values, and in Salmonella typhi at concentrations extract of 30% set as MIC values. The antibacterial bioactivity test results were analyzed using One Way Anova method, followed by the Tukey Test. Anova's data showed that the growth of colonies in each concentration of extract was significant, meaning that each concentration was significantly different in inhibiting bacterial growth. However, the MBC value could not be determined because it still experienced colony growth in the results of MBC testing.Keywords: Galaxaura oblongata, bioactivity, chemical compound, antibacterial.