Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JENIS BINTANG LAUT DI PANTAI BAHOWO KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO SULAWESI UTARA Binambuni, Putri; Langoy, Marnix; Katili, Deidy Y
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29238

Abstract

ABSTRACT Indonesia's territory has high water resources such as fauna diversity. One animal example from the Phylum Echinodermata Class Asteroidea. This is supported by the presence of sand, seagrass and coral reef habitats. Asteroidea is a inhabitant of shallow waters and is commonly found in seagrass beds and coral reefs. This study aims to analyze the diversity of sea star species in Bahowo Beach, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi. The sampling method used in this study is the line transect and squared method. Analysis of the data used is Relative Abundance (KR), Diversity Index (H '), Evenness Index (e), and Wealth Index (R). The results of the study found 5 species with a total of 73 individuals. Diversity index value is H '= 1.23 and shows the results of moderate diversity. Keywords: Diversity of Types of Sea Stars in Bahowo Beach, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi.  ABSTRAK Wilayah Indonesia memiliki sumber daya perairan yang tinggi seperti keanekaragaman fauna. Salah satu contoh hewan dari Filum Echinodermata Kelas Asteroidea. Hal ini didukung oleh keberadaan habitat pasir, padang lamun, dan terumbu karang. Asteroidea adalah penghuni perairan dangkal dan umumnya terdapat di padang lamun dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman jenis bintang laut yang ada di Pantai Bahowo, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Metode pengambilan sampel yang diigunakan dalam penelitian ini adalah metode garis transek dan kuadrat. Analisis data yang digunakan yaitu Kelimpahan Relatif (KR), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (e), dan Indeks Kekayaan (R). Hasil penelitian didapatkan 5 spesies dengan jumlah 73 individu. Nilai indeks keanekaragaman yaitu H’= 1,23 dan menunjukkan hasil keanekaragaman sedang. Kata Kunci: Keanekaragaman Jenis Bintang Laut di Pantai Bahowo, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pendidikan Konservasi Satwa Endemik Sulawesi bagi Siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara Sumarto, Saroyo; Siahaan, Parluhutan; Langoy, Marnix; Koneri, Roni
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 1, No 1 (2019): VIVABIO Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.1.2019.24745

Abstract

Pulau Sulawesi memiliki kekayaan hayati dan endemisitas satwa yang sangat unik yang merupakan percampuran antara flora dan fauna khas Asia dan Australia. Beberapa kawasan yang menyimpan kekayaan hayati endemik Sulawesi telah berstatus sebagai kawasan konservasi, antara lain Cagar Alam Dua Sudara, Taman Wisata Alam Batuputih, dan Taman Wisata Alam Batuangus di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Hanya sayangnya, banyak kekayaan hayati di Sulawesi Utara yang sedang menghadapi kepunahan akibat faktor perburuan untuk konsumsi dan perusakan habitat. Oleh karena itu kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak sekolah dasar menjadi upaya yang sangat penting dan harus dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra-mitra potensial. Kegiatan pendidikan konservasi untuk murid sekolah dasar di sekitar kawasan konservasi telah dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2018 di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung. Peserta sebanyak 26 siswa sekolah dasar kelas 4 sampai dengan kelas 6. Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam hayati untukmurid-murid sekolah dasar sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan sikap dalam menghentikan praktik perburuan dan perusakan habitat sumber daya alam hayati. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini ialah workshop tentang keragaman satwa endemik Sulawesi di Kota Bitung, dan pengenalan terhadap jenis-jenis satwa kunci Sulawesi. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pretes dan postes untuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap aspek konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi. Untuk mengukur sikap digunakan kuesioner dengan skala Likert. Komponen evaluasi mencakup aspek kognitif (pengetahuan/penguasaan materi) dan afektif (penguasaan sikap). Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dari 6,0 menjadi 7,8 sedangkan sikap dari 5,6 menjadi8,0. Dari hasil kegiatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan konservasi bagi anakanak usia sekolah dasar telah meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi bagi peserta.Kata kunci: pendidikan, usia sekolah dasar, konservasi, Kota Bitung, Sulawesi Utara
Pendidikan Konservasi Satwa Endemik Sulawesi bagi Siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara Saroyo, Saroyo; Siahaan, Parluhutan; Langoy, Marnix; Koneri, Roni
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin No 3 (2019): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.3.2019.26743

Abstract

Pulau Sulawesi memiliki kekayaan hayati dan endemisitas satwa yang sangat unik yang merupakan percampuran antara flora dan fauna khas Asia dan Australia. Beberapa kawasan yang menyimpan kekayaan hayati endemik Sulawesi telah berstatus sebagai kawasan konservasi, antara lain Cagar Alam Dua Sudara, Taman Wisata Alam Batuputih, dan Taman Wisata Alam Batuangus di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Hanya sayangnya, banyak kekayaan hayati di Sulawesi Utara yang sedang menghadapi kepunahan akibat faktor perburuan untuk konsumsi dan perusakan habitat. Oleh karena itu kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak sekolah dasar menjadi upaya yang sangat penting dan harus dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra-mitra potensial. Kegiatan pendidikan konservasi untuk murid sekolah dasar di sekitar kawasan konservasi telah dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2018 di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung. Peserta sebanyak 26 siswa sekolah dasar kelas 4 sampai dengan kelas 6. Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam hayati untuk murid-murid sekolah dasar sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan sikap dalam menghentikan praktik perburuan dan perusakan habitat sumber daya alam hayati. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini ialah workshop tentang keragaman satwa endemik Sulawesi di Kota Bitung, dan pengenalan terhadap jenis-jenis satwa kunci Sulawesi. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pretes dan postes untuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap aspek konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi. Untuk mengukur sikap digunakan kuesioner dengan skala Likert. Komponen evaluasi mencakup aspek kognitif (pengetahuan/penguasaan materi) dan afektif (penguasaan sikap). Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dari 6,0 menjadi 7,8 sedangkan sikap dari 5,6 menjadi 8,0. Dari hasil kegiatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan konservasi bagi anak-anak usia sekolah dasar telah meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap konservasi sumber daya alam hayati Sulawesi bagi peserta.
Aplikasi Teknologi Tepat Guna Dalam Pencegahan Banjir Dengan Pembuatan Lubang Resapan Biopori Bagi Para Ibu Di Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken Langoy, Marnix; Katili, Deidy Yulius; Umboh, Stella Deiby
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol 2, No 2 (2021): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.2.2.2021.32339

Abstract

Salah satu akibat dari permasalahan jumlah penduduk di Kelurahan Pandu adalah buruknya sistem drainase yang dapat menyebabkan bencana banjir jika terjadi hujan. Di samping curah hujan yang tinggi, pengelolaan sampah perkotaan menjadi faktor pendorong terjadinya banjir akibat tersumbatnya sistem drainase. Salah satu upaya untuk mencegah banjir dan mengelola sampah organik adalah pembuatan lubang resapan biopori. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Masyarakat (Ibu-Ibu) Kelurahan Pandu dalam penggunaan lubang resapan biopori sebagai teknologi tepat guna untuk mencegah terjadinya banjir. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan lubang resapan biopori, digunakan metode penyuluhan dan pelatihan penggunaan lubang resapan biopori. Kegiatan PKM ini dilaksanakan selama 8 bulan. Sebelum dan sesudah kegiatan dilaksanakan pretest dan postest, dan untuk melihat pemahaman peserta akan materi dilakukan evaluasi topik belajar. Dari 10 soal yang diberikan pada pretest ternyata pemahaman peserta akan materi masih kurang, ini ditandai dengan tidak adanya peserta yang memiliki nilai di atas 50. Prosentasi nilai tertinggi hanyalah pada pada interval 0-10 dengan 16 peserta (42,10%) dan yang terendah pada interval nilai 31-40 dengan 2 orang (5,26%). Pada hasil postest, pemahaman peserta akan materi meningkat pesat, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mendapatkan nilai di atas 50 bahkanpun sampai ada yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi di antara interval nilai 91-100 sebanyak 3 orang peserta (7,89%). Peserta terbanyak dengan nilai prosentase 28,98% sebanyak 11 orang terdapat pada interval nilai 71-80.
Kelimpahan Serangga Air di Sungai Toraut Sulawesi Utara Candra, Yudi; Langoy, Marnix; Koneri, Roni; Singkoh, Marina F. O.
Jurnal MIPA Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.3.2.2014.5317

Abstract

Serangga air merupakan kelompok Arthropoda yang dapat dijumpai hampir pada jenis perairan misalnya pada habitat lentik atau lotik. Seranggan air dalam suatu ekosistem berperan penting dalam rantai makanan selain itu juga serangga air dapat dijadikan sebagai bioindikator terhadap penentuan kualitas suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan serangga air yang terdapat di Sungai Toraut. Lokai penelitian terletak pada Sub DAS dari DAS Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Sungai ini memiliki luas sekitar 249 km2 dan hulunya terletak di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Penelitian ini menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan menggunakan alat surber sampler. Total individu yang didapatkan dari 3 stasiun sebanyak 1497 individu dengan jumlah famili sebanyak 24 yang terdiri dari 27 spesies. Spesies serangga air yang paling banyak ditemukan pada stasiun satu, sedangkan yang sedikit pada stasiun 3. Kelimpahan spesies yang paling banyak ditemukan adalah Hydropsyche sp.Arthropods is a group of aquatic insects that can be found in almost all types of aquatic habitats for example lentic or lotic habitat. In the field of ecology, aquatic insects plays a role in the food chain, moreover the aquatic insects can be used as bioindicator to determine the quality of water. This study aims to analyze the abundance of aquatic insects found in the Toraut River. This study lies in the sub-watershed from the watershed of Dumoga Bolaang Mongondow, North Sulawesi. This river has an area of ​​approximately 249 km2 and its located in the headwaters of Bogani Nani Wartabone  National Park. The method used in this study is purposive random sampling method by using a sampler surber. Total individuals were obtained from 3 stations are 1497 individuals with total 24 families consisting of 27 species. The most commonly species of aquatic insects found at station 1, whereas slightly at station 3. The most commonly species of aquatic insects found is Hydropsyche sp.
Analisis Keanekaragaman Lamun Di Pesisir Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Maabuat, Pience Veralyn; Langoy, Marnix
Jurnal MIPA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.10.1.2021.31297

Abstract

Kabupaten Kepulauan Talaud Merupakan salah satu daerah administratif Propinsi Sulawesi Utara yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan  hampir di semua bidang, terutama pariwisata. Daerah yang merupakan gugusan pulau-pulau besar yaitu pulau Karakelang, Salibabu, Nanusa dan Mangaran ini menyimpan potensi tinggi menyangkut keanekaragaman hayati, terutama biota laut. Salah satu contoh yaitu keberadaan jenis lamun yang mendukung secara biologis dan ekologis di pesisir pantai hampir diseluruh pulau, namun informasi menyangkut jenis dari lamun yang ada di Talaud belum sepenuhnya terdata dan masih sedikit. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis lamun,  yang tersebar di pesisir Pulau Karakelang. Penelitian ini juga penting untuk dilakukan selain untuk memberikan informasi sebagai data base, juga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan sebagai salah satu upaya untuk konservasi sumberdaya dan perairan laut. Metode yang digunakan yaitu metode transek kuadrat dan setiap lamun dalam plot kuadrat 1m x 1m akan diidentifikasi menggunakan buku identifikasi lamun. Analisis data keanekaragaman menggunakan rumus Shannon-wienner. Hasil penelitian diperoleh 7 (tujuh) jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Syringodium isoetifolium, Halodule pinifolia, Halophila ovalis. Analisis keanekaragaman H’ = 1.29 menunjukkan  keanekaragaman di lokasi penelitian sedangTalaud Islands Regency is one of the administrative areas of North Sulawesi Province which is actively carrying out development in almost all fields, especially tourism. The area, which is a cluster of large islands, namely the islands of Karakelang, Salibabu, Nanusa and Mangaran, has high potential regarding biodiversity, especially marine biota. One example is the existence of biologically and ecologically supported types of seagrass on the coasts of almost all islands, however information regarding the types of seagrass in Talaud has not been fully recorded and is still scanty. For this reason, this study was conducted to determine the types of seagrass that are scattered on the coast of Karakelang Island. This research is also important to do in addition to providing information as a data base, it can also be used as a basis for decision making as an effort to conserve marine resources and waters. The method used is the quadratic transect method and each seagrass in the 1m x 1m square plot will be identified using a seagrass identification book.  Diversity data analysis used the Shannon-wienner formula. The results obtained 7 (seven) types of seagrass, namely
Biodiversitas Burung di Areal persawahan Desa Lelema Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan Sumual, Mercy M.; -, Saroyo; Langoy, Marnix
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.17760

Abstract

Biodiversitas spesies burung dipengaruhi oleh keanekaragaman tipe habitat, struktur vegetasi dan ketersediaan pakan pada habitat merupakan faktor utama yang mempengaruhi keanekaragaman spesies.Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan spesies-spesies burung yang ditemukan di areal persawahan dan menentukan tingkat biodiversitas burung di areal persawahan Desa Lelema. Penelitian ini dilaksanakan di areal persawahan Desa Lelema, waktu penelitian ialah bulan Desember 2016 sampai Maret 2017. Teknik pengambilan data menggunakan metode Purposive sampling, metode yang dipakai untuk mendapatkan data biodiversitas menggunakan indeks Shannon-Wiener. Biodiversitas burung yang ditemukan mencakup sembilan spesies hidup pada areal persawahan tersebut.Perhitungan menggunakan indeks Shannon-wiener didapati bahwa padahasil keseluruhan habitat didapat H’ 1≤  H’ ≤ 3 dengan nilai 2,062 termasuk dalam kategori sedang melimpahThe biodiversity of bird species is influenced by the diversity of habytat types, vegetation structures and especially the availability of feeds in the habytat. Which is a major factor affecting species diversity. This study aims to describe the species of birds found in rice fields in the Lelema Village Area, the research time is December 2016 until March 2017. Retrieval techniques using Purposive sampling methods, the method used to obtain biodiversity results the Shannon-Wiener index. The biodiversity of birds found in the area includes nine species. Calculation using the Shannon-wiener index resulted to H’ 1≤  H’ ≤ 3 with the value of 2,062 , including the overflowing categories.
Identifikasi Zooplankton di Perairan Pulau Bunaken Manado Ruga, Lisa; Langoy, Marnix; Papu, Adelfia; Kolondam, Beivy
Jurnal MIPA Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.3.2.2014.5856

Abstract

Perairan Pulau Bunaken merupakan objek wisata yang terdapat di Manado Sulawesi Utara dan merupakan daerah perlindungan laut. Perairannya dijaga agar tetap menunjang diversitas organisme di sekitar pantai dan menghasilkan nilai tambah dari segi estetika dan ketersediaan ikan-ikan yang menjadi sumber pencarian bagi masyarakat nelayan di pesisir. Salah satu indikator keberadaan ikan dan kesuburan perairan adalah adanya zooplankton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi zooplankton yang ada di perairan Pulau Bunaken, Manado. Pengambilan sampel zooplankton dalam penelitian ini dilakukan di empat stasiun. Stasiun penelitian ini dipilih berdasarkan tempat pemanfaatannya, yaitu di daerah tubir, daerah liang, daerah dermaga perkampungan dan daerah observasi. Pengambilan sampel plankton di lakukan menggunakan plankton net dan sampel kemudian di identifikasi di Laboratorium Biokonservasi Biologi FMIPA UNSRAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zooplankton yang ditemukan di Pulau Bunaken Manado secara umum termasuk dalam 14 kelas dan 28 genus dengan jumlah 7.676 individu. Stasiun yang mempunyai jumlah kelas terbanyak adalah stasiun III dan IV yaitu sebanyak 11 kelas.The waters of Bunaken Island is a tourism area located in Manado, North Sulawesi, and is a protected marine area. It is conserved to support the diversity of organisms around the coast and result in added value in terms of aesthetics and availability of fish that became the source of income for fishermen in coastal communities. One of the indicators for the presence of fish and water fertility is zooplankton. The purpose of this study was to identify zooplankton in the waters of Bunaken Island, Manado. Zooplankton sampling was performed at four stations. The stations were selected based on the utilization, those are in the edge region, the canal, the village dock, and observation area. Plankton sampling was done by using a plankton net and samples collected were identified in the laboratory of Bioconservation, Departement of Biology Faculty of Sciences UNSRAT. The results showed that zooplankton found in Bunaken Island, Manado was generally included in 14 classes and 28 genus with the number of sample of 7,676 individuals. Stations that have the highest number of 11 classes were III and IV.
Persepsi Kelompok Pemandu Wisata Terhadap Konservasi Penyu di Pesisir Pulau Bunaken, Taman Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara Rumbay, Julia Angel; Koneri, Roni; Langoy, Marnix; Handoyo, Eko; Wijaya, Pandu
Jurnal MIPA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v11i1.38902

Abstract

Public perception of turtle conservation in an area will determine the success of turtle conservation activities. This study aims to analyze the perception of tour guide groups towards turtle conservation on the coast of Bunaken Island, Bunaken National Park, Manado, North Sulawesi. The research method was carried out by means of observation and surveys. Collecting data in the form of interviews with a questionnaire guide. The selection of respondents was carried out by purposive sampling with the target group of tour guides, especially dive guides. Data analysis was carried out using a qualitative descriptive method. The results showed that most of the respondents (78%) already understand about turtle conservation and no longer consume turtles (100%). The turtle habitat which includes coral reefs and seagrasses still supports the presence of turtles and turtles are almost visible at all observation locations. The understanding of turtle conservation by dive guides is quite good, but to maintain the sustainability of conservation so that it is maximized, it is necessary to provide guidance and supervision to the diving guides and also to the surrounding community.