Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

DISLEKSIA DAN ANATOMI OTAK Kadek Yati Fitria Dewi
Daiwi Widya Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v7i1.234

Abstract

Disleksia merupakan masalah membaca yang dihadapi oleh anakanak di banyak negara. Disleksia adalah gangguan neurologis siswa sehingga tidak mampu membaca. Efek lanjutan dari disleksia ini adalah hasil belajar membaca siswa yang bersangkutan rendah. Secara neurosains, disleksia disebabkan oleh adanya gangguan fungsi pada occipito-temporal, temporal-parietal, dan inferior frontal cortex otak sebelah kiri. Occipito-temporal cortex mengendalikan ‘area bentuk kata secara visual.’ Temporal parietal dan inferior frontal cortex berperan dalam mengolah fonologi dan semantik dari kata-kata. Di samping itu, anak yang menyandang disleksia memiliki anomali pada anatomi otaknya, yakni planum temporale dengan asimetri tidak normal (yang sebelah kiri lebih kecil daripada yang sebelah kanan)
ERROR ANALYSIS DALAM TULISAN (WRITING) BEBAS BERBAHASA INGGRIS PARA PEMBELAJAR BAHASA ASING Kadek Yati Fitria Dewi; Ni Luh Yaniasti
Daiwi Widya Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v6i3.222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengidentifikasi berbagai jenis error atau kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa dalam keterampilan menulis bebas; (ii) untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kesalahan/error yang dibuat oleh mahasiswa;dan (iii) untuk mengetahui beberapa strategi mengajar menulis dalam bahasa Inggris bagi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan para mahasiswa semester 2 Ekonomi Unipas yang berjumlah 20 orang yang mengambil mata kuliah Bahasa Inggris Umum. Para subjek penelitian ini masuk dalam kategori Pembelajar bahasa asing. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilaksanakan melalui analisis teks dan wawancara. Dari data yang dikumpulkan ditemukan sekitar sekitar 133 kesalahan dimana terdapat 65 kesalahan (48,87%) untuk grammar, terdapat 35 kesalahan (26,32%) untuk vocabulary dan 33 kesalahan (24,81%) untuk mechanics. Selain ketiga aspek kesalahan tersebut, terdapat kesalahan dalam memaknai paragraf dan kesalahan dalam menyediakan kalimat pendukung dalam paragraf. Strategi yang dap pat diterapkan dalam mengajarkan writing kepada mahasiswa adalah menerapkan beberapa langkah dalam menulis yakni pre-writing, composing and drafting serta tahap editing and revising
PENELITIAN SEMIOTIKA TENTANG KOMUNIKASI TRANSENDENTAL MELALUI PENGGUNAAN SIMBOL-SIMBOL RITUAL MASEGEH DI BANJAR PENATARAN KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI Kadek Yati Fitria Dewi; Ni Luh Yaniasti
Daiwi Widya Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v5i3.186

Abstract

Komunikasi transendental sering digunakan oleh masyarakat beragama atau oleh mereka yang percaya bahwa dunia dan isinya merupakan ciptaan Tuhan. Masyarakat ini percaya bahwa komunikasi yang mereka lakukan dengan Sang Pencipta dapat dilakukan melalui aktivitas berdoa atau sembahyang atau melakukan ritual-ritual tertentu yang mereka yakini dapat menyampaikan maksud dan tujuan mereka kepada Sang Pencipta. Hal serupa terjadi dalam masyarakat Hindu yang tidak hanya percaya akan kekuatan Tuhan sebagai pencipta segalanya, tetapi juga percaya akan keberadaan leluhur dan para penguasa dan penjaga alam bawah. Oleh karena itu, persembahan atau sesajen atau biasanya dikenal dengan sebutan yadnya (dari bahasa sansekerta yang berarti persembahan tulus iklas) yang dilakukan oleh umat Hindu sangat beragam khususnya jika dilihat dari kepada siapa yadnya tersebut dipersembahkan. Salah satu bentuk yadnya tersebut adalah ritual masegeh. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan simbol-simbol yang digunakan dalam segehan serta 2) meninjau makna dari simbol-simbol yang digunakan dalam segehan. Penelitian ini terbatas pada penggunaan segehan di Banjar Penataran, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng karena pelaksanaan yadnya dalam Agama Hindu bersifat fleksibel tergantung waktu, tempat dan kondisi. Penelitian ini menganalisis enam jenis segehan yakni segehan atuunan, segehan putih kuning, segehan putih selem, segehan wong-wongan, segehan catur warna dan segehan panca warna. Keenam jenis segehan ini menggunakan berbagai macam bahan yang mana masing-masing bahan menyiratkan simbol dan makna. Bahan-bahan inti yang digunakan dalam membuat segehan-segehan tersebut adalah buah misalnya tebu dan pisang, porosan, nasi, biji-bijian, bunga, kapur sirih, daun sirih, bawang, jahe, garam, api dan air. Seluruh bahan yang digunakan merupakan perwujudan simbol-simbol Tuhan dan manifestasinya yang disebut sebagai dewa atau Bhatara/ Bhatari, simbol seluruh unsur yang ada di dunia misalnya Panca Maha Bhuta, serta simbol seluruh sifat yang ada di dunia misalnya rajas, tamas, dan rwa bhineda
PENGAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK LUAR BIASA (ALB) Kadek Yati Fitria Dewi
Daiwi Widya Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v6i1.200

Abstract

Pemerintah menjamin terselenggaranya pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa batasan golongan, sosial maupun ekonomi. Bahkan, pendidikan yang layak juga berhak dinikmati oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak-anak yang dalam beberapa hal berbeda dengan anakanak lain pada umunya. Diantara ABK terdapat Anak Luar Biasa (ALB) yang terdiri atas anak-anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras dan tunaganda. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran untuk ALB yakni guru, pelatihan, kurikulum, sarana prasarana, evaluasi dan strategi pembelajaran. Untuk metode pengajaran dapat berupa prompt, ceramah, diskusi dan tanya jawab. Sedangkan untuk pengajaran Bahasa Inggris dapat menggunakan direct method, total physical response (TPR), dan lexical approach. Selain metode pembelajaran, proses pembelajaran untuk ALB dapat berjalan baik dengan dukungan media pembelajaran diantaranya penggunaan realia, slides, film strips, cards dan video interaktif. Proses evaluasi pembelajaran bahasa Inggris untuk ALB hendaknya juga tidak hanya berorientasi pada produk tetapi juga pada proses. Beberapa cara penilaian yang bisa dilakukan adalah berupa catatan anekdotal, ceklis, wawancara dan retelling story (menceritakan kembali). Penilaian yang tidak hanya berorientasi pada kompetensi bahasa tetapi juga kemampuan berbahasa akan mampu memndorong ALB untuk dapat menggunakan bahasa Inggris secara fungsional dan kontekstual. Pengajaran Bahasa Inggris pada ALB tidak jauh berbeda dengan pembelajaran bahasa pada umumnya bagi anak-anak normal pada umumnya. Namun demikian, pengajaran ALB memang memiliki tantangannya tersendiri. Pengajar dituntut untuk memiliki kompetensi lebih dalam mengajar ALB dibandingkan mengajar anak-anak pada umumnya, misalnya seorang pengajar dituntut untuk mampu memahami kebutuhan ALB sehingga mampu merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses pendidikan ALB dengan baik.
UPAYA DAN PROBLEMATIKA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU Kadek Yati Fitria Dewi
Daiwi Widya Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v5i2.173

Abstract

Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa peserta didik di sekolah dengan tersangkanya adalah guru merupakan gambaran yang jelas betapa mirisnya dunia pendidikan di Indonesia. Guru yang seharusnya menjadi figur yang mengayomi dan membimbing telah bertransformasi menjadi sosok ‘iblis’ yang mengincar keselamatan para siswanya dan tak sedikit telah merenggut dan menghancurkan masa depan anak didik mereka. Banyak faktor yang menyebabkan para guru tersebut bertindak di luar kode etik profesinya, salah satunya adalah kurang pahamnya mereka tentang hakikat menjadi guru. Guru merupakan profesi yang memerlukan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogi, profesional, personal dan sosial. Apabila keempat kompetensi dasar guru tersebut dipahami dan diterapkan dengan baik oleh seorang guru, niscaya kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual tidak akan pernah terjadi dalam dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upayaupaya serta problematika yang dihadapi guru dalam mengembangkan kompetensi guru. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dengan 50 orang guru TK hingga sekolah menengah di Kabupaten Buleleng. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pandangan dan pengetahuan seputar peningkatan kompetensi profesional, pedagogi, personal dan sosial guru
STANDARISASI KUESIONER PENERAPAN KONSEP TRI HITA KARANA DALAM PENCEGAHAN TIMBULNYA LUBANG OZON Kadek Agung Indrawan; I Gusti Ngurah Puger; Kadek Yati Fitria Dewi
Daiwi Widya Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v6i2.210

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini dapat diujicobakan lebih lanjut, jika dikaji dari validitas isinya; (2) kelayakan kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini dapat diujicobakan lebih lanjut, jika dikaji dari reliabilitas respon antar-penilainya; (3) kelayakan kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini dapat diujicobakan lebih lanjut, jika dikaji dari validitas butirnya; dan (4) kelayakan kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan lebih lanjut, jika dikaji dari reliabilitas kuesioner. Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluasi. Populasinya berupa respon terhadap kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang dikembangkan oleh peneliti, sedangkan sampelnya berupa respon yang diberikan oleh dua orang rater dan 40 siswa SMPN 1 Seririt yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon terdiri atas 42 butir pernyataan, lima skala respon, dan dua kelompok sifat pernyataan (positif dan negatif). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan formula Gregory, formula Anava Hoyt, korelasi Product Moment dari Pearson, dan Alpha-Crobach (A-C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bila dikaji dari validitas isinya, kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini layak diujicobakan lebih lanjut; (2) bila dikaji dari reliabilitas respon antarrater-nya, kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini layak diujicobakan lebih lanjut; (3) bila dikaji dari validitas butirnya, sebanyak 39 butir yang menyusun kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan sebagai instrumen penelitian; dan (4) bila dikaji dari reliabilitasnya, kuesioner penerapan konsep tri hita karana dalam pencegahan timbulnya lubang ozon setelah dilakukan pembuangan butir yang drop layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
VALIDITAS BUTIR KUESIONER PERILAKU SISWA BERBASISKAN AJARAN KARMAPATHA SECARA UNIDIMENSI DAN MULTIDIMENSI SEBELUM DIKOREKSI OLEH EFEK SPURIOUS OVERLAP I Gusti Ngurah Puger; Kadek Yati Fitria Dewi
Daiwi Widya Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v10i1.1387

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai instrumen penelitian, jika dikaji dari validitas butirnya secara unidimensi dan multidimensi sebelum dilakukan koreksi oleh efek spurious overlap. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kalibrasi instrumen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Seririt, sedangkan sampelnya berupa respon 100 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Seririt setelah diberikan kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha yang dipilih secara purposive sampling. Kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha yang disebarkan pada siswa sudah memiliki kelayakan untuk digunakan lebih lanjut, dikaji dari koefisien content validity (VI), dan koefisien reliabilitas (rxx’) respon antar-rater-nya. Untuk menguji validitas butir kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha secara unidimensi dan multidimensi sebelum dilakukan koreksi oleh efek spurious overlap digunakan formula korelasi product moment. Dari hasil analisis data diperoleh temuan sebagai berikut. (1) Pada pengujian validitas butir kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha secara unidimensi sebelum dilakukan koreksi oleh efek spurious overlap dengan formula korelasi product moment, terdapat 48 butir yang layak digunakan sebagai penyusun kuesioner (yakni butir nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50), dan butir kuesioner yang termasuk kategori drop, yaitu butir tes nomor: 27, dan 42; dan (2) pada pengujian validitas butir kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha secara multidimesi sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap, terdapat 49 butir yang layak digunakan sebagai penyusun kuesioner (yakni butir nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50), dan terdapat 1 butir kuesioner yang berkategori drop, yakni butir nomor: 42. Berdasarkan atas temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) pada pengujian validitas butir kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha secara unidimensi sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap dengan formula korelasi product moment, terdapat 48 butir yang layak digunakan sebagai penyusun kuesioner; dan (2) pada pengujian validitas butir kuesioner perilaku siswa berbasiskan ajaran karmapatha secara multidimesi sebelum dikoreksi oleh efek spurious overlap dengan formula korelasi product moment, terdapat 49 butir yang layak digunakan sebagai penyusun kuesioner.
Behavioral Counseling with Self-Management Techniques to Increase Self-Awareness of Educational Staff at Universitas Panji Sakti, Indonesia Kadek Yati Fitria Dewi; Putu Abda Ursula; Ketut Fethry Utarini
Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 1 (2025): Ghaidan Jurnal Bimbingan Konseling Islam & Kemasyarakatan
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/k0v8sh57

Abstract

This study aims to determine whether behavioral counseling combined with self-management techniques can increase the self-awareness of academic staff at Universitas Panji Sakti. The hypothesis proposed is that if behavioral counseling with self-management techniques is applied effectively, the self-awareness of academic staff will increase. This study uses a Counseling Guidance Action Research (CGAR) approach in two cycles, which consists of the stages of identification, diagnosis, prognosis, counseling, evaluation, and reflection. A purposive sampling technique was used to select 14 academic staff who showed self-awareness and needed improvement based on the initial assessment. The research instruments included questionnaires, interviews, and observations. The validity test was carried out through content validity with an item correlation above 0.70, while the reliability test used Alpha Cronbach with a value of 0.85. The results showed an increase in self-awareness from Cycle I to Cycle II. In Cycle I, 12 out of 14 academic staff increased from 79.8% to 88.6%, with an average increase of 8.8%. The five staff members who did not meet the completion criteria continued to Cycle II, increasing from 80.5% to 88.3% and an average increase of 7.9%. Although two staff members have not reached the "very good" category, the overall success indicator has exceeded 85%. These findings indicate that the self-management technique of behavioral counseling is effective in increasing the self-awareness of academic staff. With the systematic approach of PTBK, interventions can be carried out in stages and evaluated to ensure their effectiveness.