Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PELATIHAN DARING FINANCIAL LIFE SKILLS: ALTERNATIF LITERASI KEUANGAN DI MASA PANDEMI Nina Septina; Hamfri Djajadikerta; Amelia Setiawan; Lilian Danil; Agustinus Susilo; Katlea Fitriani
PENGABDIAN SOSIAL Vol 1, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.357 KB) | DOI: 10.32493/.v1i1.9825

Abstract

ABSTRACT Responding to policies issued by the government through the Ministry of Education and Culture on the learning process during the pandemic, universities adjusted every form of tridharma activities held, including community service activities. One of the cooperation activities between Parahyangan Catholic University and Astra through the Kampung Berseri Astra program in its implementation also needs to be adjusted. One out of some capacity building activities by  the community service team at BUMDes Maju, Bumdes Jiwa Ilir and BUMDes Bermuda in Indramayu Regency is through the implementation of online training on financial literacy. Participants consisted of BUMDes managers, SMEs and residents from Ujunggebang Village, Ilir Village and Kedokanagung Village. Because the activities were carried out online, some participants also came from students and MSMEs in West Java. The enthusiasm of the participants was reflected in the activeness during the training session, the number of comment responses and questions submitted through chat boxes during the activity, as well as the many requests to deepen the discussion at the next training. Based on this experience, in the future it is possible to carry out blended community service activities by combining face-to-face and cyber-face methods, tailored to the availability of resources and objectives of activities. Training on financial technology can be proposed as material in the next period mentoring program.   Keywords: Financial Literacy, Online Training, Capacity Building, and Financial Life Skills  ABSTRAK Menyikapi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang proses pembelajaran selama masa pandemi, perguruan tinggi menyesuaikan setiap bentuk kegiatan tridharma yang diselenggarakan, termasuk kegiatan pengabdian pada masyarakat. Salah satu kegiatan kerjasama antara Universitas Katolik Parahyangan dan Astra melalui program Kampung Berseri Astra dalam pelaksanaannya juga perlu disesuaikan. Salah satu bentuk kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan tim pengabdi pada BUMDes Maju, Bumdes Jiwa Ilir dan BUMDes Bermuda di Kabupaten Indramayu adalah melalui penyelenggaraan pelatihan daring tentang literasi keuangan. Peserta terdiri dari pengelola BUMDES, UKM dan warga dari Desa Ujunggebang, Desa Ilir dan Desa Kedokanagung. Karena kegiatan dilaksanakan secara daring, sebagian peserta juga berasal dari mahasiswa dan UMKM di Jawa Barat.  Antusiasme para peserta tercermin keaktifan selama sesi pelatihan, banyaknya respon komentar dan pertanyaan yang disampaikan melalui chat box selama kegiatan berlangsung, serta banyaknya permintaan untuk memperdalam pembahasan pada pelatihan berikutnya. Berdasarkan pengalaman ini, maka di masa mendatang sangat dimungkinkan untuk dapat melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan cara menggabungkan metode tatap muka dan tatap maya, disesuaikan dengan ketersediaan sumberdaya dan tujuan kegiatan. Pelatihan tentang financial technology dapat diusulkan sebagai materi pada program pendampingan periode selanjutnya.  Kata Kunci: Literasi Keuangan, Pelatihan Daring, Peningkatan Kapasitas, dan Financial Life          Skill
Sumber Inovasi Industri Kuliner di Bandung : Dari mana datangnya inovasi? Katlea Fitriani; Ria Satyarini
INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia Vol. 6 No. 3 (2023): INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia
Publisher : Forum Inovasi Bisnis dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.392 KB) | DOI: 10.31842/jurnalinobis.v6i3.281

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk melihat bagaimana sumber inovasi didapat untuk Industri kuliner di Bandung. Inovasi diperlukan agar perusahaan tetap dapat memenuhi keinginan pasar yang dinamis dan juga bersaing dengan pesaingnya. Inovasi merupakan cara agarpara elaku usaha mampu memenuhi permintaan pasar. Inovasi melibatkan sebagian besar waktu itu melibatkan proses membawa ide ke depan, merevisi dan menyempurnakannya, dan menjalin pengetahuan yang berbeda bersama-sama menuju produk, proses, atau layanan yang bermanfaat. Untuk memicu proses itu terjadi dengan berbagai cara, kita perlu mengenali keragaman ini dan menargetkan pencarian peluang kita seluas mungkin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk mendapatkan gambaran kondisi saat ini. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk memperoleh data. Populasi dalam penelitian ini adalah industri kuliner di Bandung dan sampelnya adalah usaha skala kecil dan menengah. Hasil penelitian ini mennjukkan bahwa segian besar industri kuliner di Bandung mengandalkan pengetahuan pengolahan makan dari pemlik dan karyawan sebagai sumber melakukan inovasi. Walaupun begitu, beberapa pelaku usaha berani melakukan inovasi dengan modifikasi dari hal yang sudah ada sebelumnya juga.
ANALISIS PEMASOK SEPEDA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA TOKO SEPEDA “HJ” TEGAL Katlea Fitriani; Joshua Handoko; Katlea Fitriani
Management and Entrepreneurship Journal Vol 6 No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/manners.v6i1.653

Abstract

AbstrakPemilihan pemasok merupakan salah satu keputusan penting bagi sebuah bisnis. Untuk mendapatkanpemasok yang tepat, perusahaan perlu menganalisis alternatif pemasok secara cermat dan tepat.Memiliki pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan akan meningkatkan kinerjaperusahaan. Toko Sepeda “HJ” yang berlokasi di Tegal, Indonesia menjadi obyek penelitian ini. Olehkarena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria terpenting dari Quality, Cost,Delivery, Flexibility, Responsiveness (QCDFR), pemasok sepeda terbaik dari masing-masing kriteriaQCDFR, dan pemasok sepeda terbaik menurut semua kriteria QCDFR untuk supplier Toko SepedaHJ berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa biaya merupakan kriteria yang paling penting dibandingkan dengan kriteria kualitas,pengiriman, fleksibilitas, dan daya tanggap. Urutan pemasok terbaik berdasarkan kriteria QCDFRadalah pemasok Cilacap dengan hasil 0,422, diikuti pemasok Cirebon dengan hasil 0,249,pemasok Semarang dengan hasil 0,198, dan pemasok Pemalang dengan skor hasil 0,131.Kata Kunci: Manajemen Rantai Pasokan, Pemilihan Pemasok, Kriteria QCDFR, Proses HirarkiAnalitik (AHP)
ANALISIS PEMASOK SEPEDA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA TOKO SEPEDA “HJ” TEGAL Katlea Fitriani; Joshua Handoko; Katlea Fitriani
Management and Entrepreneurship Journal Vol 6 No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/manners.v6i1.653

Abstract

AbstrakPemilihan pemasok merupakan salah satu keputusan penting bagi sebuah bisnis. Untuk mendapatkanpemasok yang tepat, perusahaan perlu menganalisis alternatif pemasok secara cermat dan tepat.Memiliki pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan akan meningkatkan kinerjaperusahaan. Toko Sepeda “HJ” yang berlokasi di Tegal, Indonesia menjadi obyek penelitian ini. Olehkarena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria terpenting dari Quality, Cost,Delivery, Flexibility, Responsiveness (QCDFR), pemasok sepeda terbaik dari masing-masing kriteriaQCDFR, dan pemasok sepeda terbaik menurut semua kriteria QCDFR untuk supplier Toko SepedaHJ berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa biaya merupakan kriteria yang paling penting dibandingkan dengan kriteria kualitas,pengiriman, fleksibilitas, dan daya tanggap. Urutan pemasok terbaik berdasarkan kriteria QCDFRadalah pemasok Cilacap dengan hasil 0,422, diikuti pemasok Cirebon dengan hasil 0,249,pemasok Semarang dengan hasil 0,198, dan pemasok Pemalang dengan skor hasil 0,131.Kata Kunci: Manajemen Rantai Pasokan, Pemilihan Pemasok, Kriteria QCDFR, Proses HirarkiAnalitik (AHP)
PELATIHAN DARING FINANCIAL LIFE SKILLS: ALTERNATIF LITERASI KEUANGAN DI MASA PANDEMI Septina, Nina; Djajadikerta, Hamfri; Setiawan, Amelia; Danil, Lilian; Susilo, Agustinus; Fitriani, Katlea
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 1 No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/.v1i1.9825

Abstract

ABSTRACT Responding to policies issued by the government through the Ministry of Education and Culture on the learning process during the pandemic, universities adjusted every form of tridharma activities held, including community service activities. One of the cooperation activities between Parahyangan Catholic University and Astra through the Kampung Berseri Astra program in its implementation also needs to be adjusted. One out of some capacity building activities by  the community service team at BUMDes Maju, Bumdes Jiwa Ilir and BUMDes Bermuda in Indramayu Regency is through the implementation of online training on financial literacy. Participants consisted of BUMDes managers, SMEs and residents from Ujunggebang Village, Ilir Village and Kedokanagung Village. Because the activities were carried out online, some participants also came from students and MSMEs in West Java. The enthusiasm of the participants was reflected in the activeness during the training session, the number of comment responses and questions submitted through chat boxes during the activity, as well as the many requests to deepen the discussion at the next training. Based on this experience, in the future it is possible to carry out blended community service activities by combining face-to-face and cyber-face methods, tailored to the availability of resources and objectives of activities. Training on financial technology can be proposed as material in the next period mentoring program.   Keywords: Financial Literacy, Online Training, Capacity Building, and Financial Life Skills  ABSTRAK Menyikapi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang proses pembelajaran selama masa pandemi, perguruan tinggi menyesuaikan setiap bentuk kegiatan tridharma yang diselenggarakan, termasuk kegiatan pengabdian pada masyarakat. Salah satu kegiatan kerjasama antara Universitas Katolik Parahyangan dan Astra melalui program Kampung Berseri Astra dalam pelaksanaannya juga perlu disesuaikan. Salah satu bentuk kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan tim pengabdi pada BUMDes Maju, Bumdes Jiwa Ilir dan BUMDes Bermuda di Kabupaten Indramayu adalah melalui penyelenggaraan pelatihan daring tentang literasi keuangan. Peserta terdiri dari pengelola BUMDES, UKM dan warga dari Desa Ujunggebang, Desa Ilir dan Desa Kedokanagung. Karena kegiatan dilaksanakan secara daring, sebagian peserta juga berasal dari mahasiswa dan UMKM di Jawa Barat.  Antusiasme para peserta tercermin keaktifan selama sesi pelatihan, banyaknya respon komentar dan pertanyaan yang disampaikan melalui chat box selama kegiatan berlangsung, serta banyaknya permintaan untuk memperdalam pembahasan pada pelatihan berikutnya. Berdasarkan pengalaman ini, maka di masa mendatang sangat dimungkinkan untuk dapat melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan cara menggabungkan metode tatap muka dan tatap maya, disesuaikan dengan ketersediaan sumberdaya dan tujuan kegiatan. Pelatihan tentang financial technology dapat diusulkan sebagai materi pada program pendampingan periode selanjutnya.  Kata Kunci: Literasi Keuangan, Pelatihan Daring, Peningkatan Kapasitas, dan Financial Life          Skill
Supplier Selection Using Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) Method At PT. Gizitatapangan Sejahtera   Clarissa Angelina; Katlea Fitriani; Yeremias Budi Irawan
INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia
Publisher : Forum Inovasi Bisnis dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31842/jurnalinobis.v7i3.329

Abstract

The increasing demand for reliable supplier evaluation amidst economic recovery drives the need for an efficient decision-making process at PT. Gizitatapangan Sejahtera, particularly after operational disruptions during the pandemic. This study aims to identify critical criteria and prioritize suppliers for strategic collaboration using the Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) method. Unlike traditional AHP, FAHP incorporates uncertainty in decision-making, providing a more robust evaluation framework. The research employed a mixed-method approach, combining interviews with company stakeholders and secondary data analysis. Six criteria—Quality, Cost, Delivery, Service, Long-term Relationship, and Flexibility—were evaluated through pairwise comparisons and transformed into fuzzy numbers. Results indicate Quality (0.358) and Cost (0.305) as the top priorities, with Supplier D emerging as the best choice, followed by Suppliers C, B, and A. Supplier D demonstrated superior performance in cost-effectiveness while maintaining quality standards, though its long-distance logistics posed challenges. This study underscores the importance of systematic supplier selection and provides actionable insights to enhance procurement strategies.
SUPPLIER SELECTION USING AHP-TOPSIS: CASE STUDY IN TAIGERSPRUNG RESTAURANT Tjindana, Bevin Ottismalleo; fitriani, katlea; Irawan, Yeremias Budi
Bina Ekonomi Vol. 28 No. 2 (2024): Bina Ekonomi: Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/be.v28i2.8183.165-177

Abstract

The Taigersprung restaurant in Yogyakarta, operating in the food and beverage industry, plans to expand after two years of establishment. To meet the needs of the new branch, the restaurant needs to increase production but faces obstacles such as fluctuating raw material prices and issues with shrimp suppliers that do not meet quality standards. The restaurant aims to add shrimp suppliers by evaluating several potential ones. The lack of a structured supplier evaluation method makes choosing the best supplier challenging for the restaurant. This research aims to identify criteria for selecting shrimp suppliers and finding the best one. Through interviews with the restaurant owner and literature studies, the research utilizes the Analytical Hierarchy Process (AHP) and the Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods. The research results indicate that quality criteria are the top priority in selecting shrimp suppliers, followed by price, delivery, service, and flexibility. Based on TOPSIS calculations, supplier B becomes the restaurant's top priority for collaboration.
Pelatihan dan Pendampingan UMK Kuliner Kota Bandung untuk Meningkatkan Daya Saing di Masa Pandemi Covid-19 Christi, Natalia; Marianti, Maria Merry; Permatasari, Paulina; Fitriani, Katlea
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v9i1.754

Abstract

The training program is designed to enhance the knowledge and management skills of micro and small culinary entrepreneurs. By providing more intensive assistance, it is expected that these business owners can promptly apply the knowledge gained. Enhanced management skills are anticipated to positively impact various aspects of their businesses, including operations and production management, marketing, finance, accounting, and the development of better business strategies. Ultimately, the goal of this training is to equip micro and small entrepreneurs with the ability to increase their sales, expand their businesses, and achieve consistent and sustainable profit growth. The training methods implemented include material presentations on a variety of topics, such as Product and Process Innovation, Advanced Financial Reporting, Product and Service Quality Improvement, Enhanced Product Packaging, Logistics Management, Workplace Layout Optimization and Waste Reduction, Supply Chain Management, and Digital Marketing. Additionally, participants received hands-on support through offline coaching sessions, conducted twice during the program, to facilitate the practical application of their newly acquired knowledge. At the conclusion of the program, participants were asked to complete a questionnaire and submit reports or testimonials. These documents detailed the benefits they gained, the improvements they implemented in their businesses, and the measurable impact on their sales volume. The structured nature of the training aims to foster a culture of continuous improvement, enabling participants to respond effectively to market dynamics and drive long-term business sustainability. Keywords : Business plan, COVID-19, culinary business, management, micro and small enterprises. Abstark Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen para pengusaha mikro dan kecil di bidang kuliner. Dengan memberikan pendampingan yang lebih intensif, diharapkan para pemilik usaha ini dapat segera menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Keterampilan manajemen yang lebih baik diharapkan dapat memberikan dampak positif pada berbagai aspek usaha mereka, termasuk manajemen operasional dan produksi, pemasaran, keuangan, akuntansi, serta pengembangan strategi bisnis yang lebih baik. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali para pengusaha mikro dan kecil agar mampu meningkatkan penjualan, memperluas usaha, dan mencapai pertumbuhan keuntungan yang konsisten serta berkelanjutan. Metode pelatihan yang diterapkan mencakup presentasi materi tentang berbagai topik, seperti Inovasi Produk dan Proses, Pelaporan Keuangan Lanjutan, Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan, Perbaikan Kemasan Produk, Manajemen Logistik, Pengoptimalan Tata Letak Tempat Kerja dan Pengelolaan Limbah, Manajemen Rantai Pasok, serta Pemasaran Digital. Selain itu, peserta juga mendapatkan dukungan langsung melalui sesi pelatihan offline yang dilakukan dua kali selama program untuk membantu penerapan pengetahuan secara praktis. Di akhir program, peserta diminta untuk mengisi kuesioner dan mengumpulkan laporan atau testimoni. Dokumen ini mencakup manfaat yang diperoleh, perbaikan yang telah diterapkan dalam usaha mereka, serta dampak yang terukur terhadap volume penjualan. Struktur pelatihan yang sistematis ini bertujuan untuk menanamkan budaya perbaikan berkelanjutan, sehingga peserta dapat merespons dinamika pasar dengan efektif dan mendorong keberlanjutan usaha jangka panjang. Kata kunci: Rencana bisnis, COVID-19, bisnis kuliner, manajemen, usaha mikro dan kecil.
PELATIHAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) BIDANG KULINER DI KOTA BANDUNG Sari, Puteri Andika; Chisti, Natalia; Marianti, Maria Merry; Fitriani, Katlea; Prasetya, Ivan
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 5 No 2 (2024): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v5i2.14297

Abstract

local economy. However, they face numerous challenges, especially following the COVID-19 pandemic. These challenges include increasing competition with the influx of new businesses, ineffective marketing strategies relying on traditional methods, and limited access to consistent raw materials. To address these issues, the Faculty of Economics at Parahyangan Catholic University, in collaboration with the First Baptist Church Bandung, organized a training and mentoring program for culinary MSEs. The program aimed to help MSEs adapt to market changes and enhance their competitiveness through various training sessions. Topics included product innovation to meet consumer trends, efficient supply chain management, digital marketing using social media and marketplaces, and workplace optimization to minimize waste. In addition to online training, participants received face-to-face coaching, providing personalized guidance to help them implement the knowledge gained. The results of the training showed significant improvements in participants' knowledge and skills, particularly in product diversification, digital technology adoption, and supply chain system enhancements. This program is expected to assist culinary MSEs in growing and competing sustainably in an increasingly competitive market.
EVALUATING SERVICE QUALITY OF SECURITIES TRADING APPLICATIONS: A CASE STUDY OF APPLICATION X USING E-SERVQUAL AND IPA Chintiander, Villeta Eugenea; Fitriani, Katlea
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 19 No. 1 (2023)
Publisher : Business Administration Department - Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jab.v19i1.9122.42-53

Abstract

Application X is an application for conducting securities transactions launched by Securities Y. Application X frequently experiences disruptions that hinder transactions, resulting in unsatisfied customers. This study aims to analyze the gap between users' perceptions and expectations of the service quality of the application and provide suggestions for improvement priorities for Application X. The E-Servqual method is used to evaluate user satisfaction with the service quality of the application, while the IPA method is used to determine the improvement priorities. The results show that there are negative gap values between users' expectations and users' perceptions of the service quality of Application X, -1.17. It means that users' perceptions do not meet expectations. The improvement priorities based on the IPA method include the RDN fund top-up process being quick, the application is accessible at any time, resolving user issues quickly, having a clear system failure handling process, displaying an accurate portfolio, making it easier for users to find the desired stock information, displaying accurate transaction fees in the Trade Confirmation, and ensuring the smooth operation of PIN and password authentication.