Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Identifikasi Penyebab ADR (Adverse Drug Reactions) pada Pasien CHF (Congestive Heart Failure) Depi Yuliana; Putri Ramdaniah; Faizul Bayani; Dedent Eka Bimmaharyanto S.; Dita Marina Lupitaningrum
Lensa: Jurnal Kependidikan Fisika Vol 9, No 1: June 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.339 KB) | DOI: 10.33394/j-lkf.v9i1.4264

Abstract

Congestive Heart Failure (CHF) adalah salah satu masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas maupun morbiditas yang tinggi dan berpotensi terjadi ADRs (adverse drug reactions). Resiko ADRs pada pasien CHF berkaitan dengan regimen obat yang kompleks dan banyaknya komorbiditas pada pasien tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kausalitas dan menganalisis obat dan jenis ADRs yang paling sering terjadi. Penelitian ini termasuk retrospective study dengan data penelitian yang digunakan adalah data pasien CHF yang menjalani rawat inap RSUD Provinsi NTB dari tahun 2017 sampai 2019. Penilaian kausalitas ADRs menggunnakan skala WHO-UMC. Data pasien CHF yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 325 pasien. Sebanyak 223 pasien (68,6%) tercatat mengalami ADRs dengan hasil penilaian kausalitas menggunakan WHO-UMC antara lain 8 (1,8%) certain, 178 (39,9%) probable/likely, dan 260 (58,3%) possible. Obat yang paling banyak menimbulkan ADRs dengan status kausalitas certain adalah ramipril yang menimbulkan batuk. Kesimpulan: sebagian besar ADRs yang terjadi pada pasien CHF adalah possible dan jenis obat yang paling tinggi menimbulkan ADRs adalah ramipril sehingga penggunaan ramipril perlu lebih diperhatikan karena termasuk highly probable dalam menimbulkan ADRs.Identification of The Causality of ADR (Adverse Drug Reactions) in CHF (Congestive Heart Failure) PatientsAbstractCongestive Heart Failure (CHF) is a progressive health problem with high mortality and morbidity rates and the potential for ADRs (adverse drug reactions). The risk of ADRs in CHF patients is related to the complex drug regimen and the many comorbidities in these patients. This study was conducted to measure causality and analyze the most common drugs and types of ADRs. This study includes a retrospective study with the research data used is data on CHF patients who underwent hospitalization at the NTB Provincial Hospital from 2017 to 2019. The causality assessment of ADRs used the WHO-UMC scale. Data on CHF patients used in this study were 325 patients. A total of 223 patients (68.6%) were recorded to have ADRs with the results of a causality assessment using WHO-UMC including 8 (1.8%) certain, 178 (39.9%) probable/likely, and 260 (58.3%) possible. The drug that causes the most ADRs with certain causality status is ramipril which causes coughing. Conclusion: most of the ADRs that occur in CHF patients are possible and the type of drug that causes the highest ADRs is ramipril so that the use of ramipril needs to be paid more attention because it is highly probable in causing ADRs.
Studi Adverse Drug Reactions Penggunaan Obat Antiepilepsi Monoterapi Pada Anak di Rumah Sakit - Studi Farmakovigilans Putri Ramdaniah; Dwi Monika Ningrum; Depi Yuliana; Dedent Eka Bimmahariyanto S.; Recta Olivia Umboro
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i2.8384

Abstract

ABSTRAKPengobatan epilepsi membutuhkan waktu yang lama, penghentian terapi dilakukan secara bertahap apabila dicapai bebas kejang selama dua tahun. Pengobatan yang bersifat jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan efek samping dan membutuhkan monitoring pengobatan. Pasien anak sering mengalami efek samping obat yang sama dengan pasien dewasa, namun reaksi obat yang tidak dikehendaki pada pasien anak lebih sulit karena perbedaan karakteristik antara pasien anak dan pasien dewasa juga mempengaruhi efikasi dan efek samping obat. Tujuan penelitian ini untuk menghitung angka kejadian ADRs dan Klasifikasi Jenis ADRs pada penggunaan obat antiepilepsi Monoterapi. Metode yang digunakan yaitu penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara prospektif, penilaian kausalitas ADRs menggunakan algoritma naranjo, selama periode penelitian didapatkan 56 pasien yang mendapatkan terapi monoterapi dari total 86 pasien. jenis-jenis ADRs yang terjadi pada pasien yaitu gangguan gastrointestinal 32,35%, reaksi kulit gatal dan kemerahan terjadi 7,35%, gangguan metabolik sebanyak 10,29%, dan gangguan CNS (Central nervous system) sebanyak 10,29%. Kata kunci : Adverse drug reactions; Antiepilepsi; Anak-anak.ABSTRACTEpilepsy treatment takes a long time, discontinuation of therapy is carried out gradually if achieved without seizures for two years. Treatment is long-term treatment with increased side effects and requires medication monitoring. Pediatric patients often experience the same side effects of drugs as adults, but adverse drug reactions in pediatric patients are more difficult because differences in characteristics between patients and adult patients also affect the efficacy and side effects of drugs. The purpose of this study was to calculate the incidence of ADR and Classification of Types of ADR in the use of monotherapy antiepileptic drugs. The method used is a cross sectional study with prospective data collection, ADR Causality Assessment using the Naranjo Algorithm, during the study period 56 patients received monotherapy therapy from a total of 86 patients. The types of ADR that occur in patients are gastrointestinal disorders 32.35%, itching and skin reactions that occur 7.35%, metabolic disorders as much as 10.29%, and CNS (Central Nervous System) disorders as much as 10.29%.Keywords : Adverse drug reactions; Antiepileptic; Pediatric.
PENINGKATAN KESADARAN MENJAGA KESEHATAN DIRI DAN LINGKUNGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH Recta Olivia Umboro; Atri Sri Ulandari; Putri Ramdaniah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11488

Abstract

ABSTRAKProfil kesehatan Provinsi NTB pada tahun 2021 menunjukkan bahwa nilai Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Lombok Tengah masih di bawah nilai Provinsi NTB sebesar 0.31. Lombok Tengah merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dimana jumlah penduduk terbanyak berada pada kategori usia sekolah (6-12 tahun). Anak usia sekolah rentan sekali mengalami gangguan kesehatan. Rendahnya AHH menjadi indikator bahwa derajat kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah perlu ditingkatkan melalui kegiatan berupa edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan dari pelaksanaan kegiatan edukasi PHBS adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terkait PHBS kepada anak usia sekolah. Sasaran dalam kegiatan ini yaitu peserta didik di SD Negeri 2 Batukliang, Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi berupa penyuluhan melalui media gambar dan video, praktek, dialog interaktif seputar PHBS dan permainan. Hasil evaluasi kegiatan ( pretest dan posttest ) menunjukkan kenaikan nilai rerata posttest sebesar 59.08%, Kegiatan edukasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta terkait PHBS. Kata kunci: edukasi; Kesehatan; PHBS; anak usia sekolah ABSTRACT\The health profile of the Province of NTB in 2021 shows that the value of life expectancy (VOLE) in Central Lombok district is below than Province of NTB, which is 0.31. Central Lombok is a district in the Province of West Nusa Tenggara (NTB), with the largest population in the school age range (6-12 years old). The category of school-age children is very vulnerable to getting health problems. The low of VOLE is an indicator that the health status in Central Lombok district needs to be improved through hygienic and healthy behavior education (PHBS). The aim of this activity is to increase knowledge,  awareness about the importance of PHBS for school-age children. The targets in PHBS education are students at State Elementary School 02 Batukliang, Central Lombok. The methods used in this activity are counseling using image and video media, PHBS practice, interactive dialogue and games. The results of the activity evaluation (pretest and posttest) showed an increase in the average posttest score of 59.08%. This educational activity succeeded in increasing the participants knowledge and understanding of PHBS. Keywords: education; health; PHBS; school-age children
Studi Potensi Interaksi Obat Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram: Study on The Potential Drug Interactions in COVID-19 Patient at the Mataram City General Hospital Dwi Monika Ningrum; Putri Ramdaniah; Denih Agus Setia Permana; Deny Hariyadi
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 01 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.136 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i01.2202

Abstract

Covid-19 or Coronavirus disease 2019 is an acute respiratory disease caused by the Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus (SARS CoV-2), which entered Indonesia in early 2020. Data on Covid-19 in West Nusa Tenggara Province (NTB) in November reported 4,550 cases. Covid-19 can cause disorders in the respiratory system, acute pneumonia to death, so researchers conducted this study which aims to see how potential drug interactions exist in patients who get Covid-19 therapy while being treated at the Mataram City Hospital for the January-December 2021 period. This research is a descriptive study conducted to get an idea of whether there are potential drug interactions that occur by conducting research objectively. Data obtained from primary data, namely medical records of patients diagnosed with Covid-19 and treated in isolation rooms. Obtained as many as 95 medical record data of Covid-19 patients in the period January - December 2021. This research is a descriptive study conducted to get an idea of whether there are potential drug interactions that occur by conducting research objectively. Data obtained from primary data, namely medical records of patients diagnosed with Covid-19 and treated in isolation rooms. As many as 95 medical record data for Covid-19 patients were obtained in the period January – December 2021. Of the 95 patients obtained, it was found that the category of drug interactions with drugs based on severity was 5.26%, moderate interactions were 42.10%, and major interactions were 3.15%.  The conclusion of this study is that the most common potential drug interactions were found with moderate severity with a percentage of 42.10% of 95 patients. ABSTRAK Covid-19 atau Coronavirus disease 2019 merupakan suatu penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus (SARS CoV-2), yang masuk ke Indonesia di awal tahun 2020. Data Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan November dilaporkan sebanyak 4.550 kasus. Covid-19 dapat menyebakan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut hingga kematian, sehingga peneliti melakukan penelitian ini yang  bertujuan untuk melihat bagaimana potensi adanya interaksi obat pada pasien yang mendapatkan terapi Covid-19 selama di rawat di RSUD Kota Mataram periode Januari-Desember 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran apakah ada potensi interaksi obat yang terjadi dengan melakukan penelitian secara objektif. Data diperoleh dari data primer yaitu rekam medis pasien yang terdiagnosa Covid-19 dan dirawat di ruang isolasi. Diperoleh sebanyak 95 data rekam medis pasien Covid-19 pada periode Januari – Desember 2021. Dari 95 pasien yang diperoleh, ditemukan diperoleh kategori interaksi obat dengan obat berdasarkan keparahan yaitu interaksi minor sebanyak 5,26% , interaksi moderate 42,10% , dan interaksi mayor sebanyak 3,15%.  Kesimpulan penelitian ini adalah potensi interaksi obat yang paling banyak ditemukan yaitu dengan tingkat keparahan moderate dengan persentase sebesar yaitu 42,10% dari 95 pasien.
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Untuk Kesehatan Masyarakat Lelie Amalia Tusshaleha; Dedent Eka Bimma H; Syamsul Rahmat; Recta Olivia Umboro; Putri Ramdaniah; Depi Yuliana; Laili Apriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 1 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v1i2.413

Abstract

Tanaman obat keluarga merupakan tanaman yang secara sengaja ditanam manusia maupun tumbuh secara liar yang dapat dijadikan sebagai obat dalam rangka pemenuhan obat di kalangan masyarakat. Salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan adalah TOGA. Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya- upaya kesehatan masyarakat meliputi upaya preventif (pencegahan), upaya promotif (meningkatkan atau menjaga kesehatan) dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang tanaman obat yang ada di sekitar. Metode yang digunakan yaitu dengan penyampaian informasi ke individu secara langsung dengan door to door disertai pemeriksaan tekanan darah. Dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan diperoleh bahwa masyarakat sudah memanfaatkan tanaman obat yang ada disekitar untuk mengobati penyakit mereka seperti mengonsumsi mentimun, jahe, seledri, jeruk nipis, jambu biji dan beberapa tanaman lainnya namun masyarakat masih belum mengetahui dengan baik tentang cara pengolahan tanaman obat tersebut dengan benar.
Sosialisasi Apoteker dan Pembagian Vitamin Gratis bagi Lansia dan Masyarakat Kurang Mampu di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Lale Budi Hutami Rahayu; Lelie Amalia Tusshaleha; Putri Ramdaniah; Laili Apriani; Supiani Rahayu; Meilynda Pomeistia; Giatma Dwijuna Ahadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i1.575

Abstract

Vitamin merupakan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam dosis yang rendah. Walaupun sedikit, kekurangan vitamin dapat mengganggu metabolisme di dalam tubuh. Salah satu manfaat vitamin adalah dapat menjaga daya tahan tubuh. Umumnya masyarakat mengonsumsi vitamin secara tidak rasional di mana hal ini akan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang ahli dalam obat-obatan. Salah satu tugas apoteker adalah memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mengonsumsi dan mendapatkan vitamin dengan tepat agar mendapatkan manfaat yang maksimal dan mengurangi efek samping yang mungkin dapat timbul dari penggunaan vitamin yang kurang tepat. Tujuan dari pengabidan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan konseling serta memberikan vitamin gratis kepada masyarakat Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat Desa Segala Anyar lebih memahami cara mengonsumsi vitamin dengan tepat.