Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JIPM Connectedness

Penerapan Gratitude Journal terhadap Peningkatan Self Acceptance pada Wanita Single Parent Batsyeba, Auriell; Purnama, Arlen Leonarda; Nastiti, Alvinda Sukma; Amara, Victoria; Dani, Robik Anwar; Aryono, Marcella Mariska
Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jipmconnectedness.v3i2.5023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jurnal syukur terhadap peningkatan penerimaan diri pada wanita single parent. Penelitian ini melibatkan partisipan sebanyak satu orang melalui teknik purposive sampling. Model penelitian yang digunakan adalah single case subject design , dengan skala penerimaan diri sebagai instrumen pengumpulan data (11 item , α = 0.797). Intervensi yang dilakukan yaitu dengan psikoedukasi kepada subjek tentang betapa bersyukurnya terhadap apa yang telah terjadi dalam kehidupan ini, serta pemberian jurnal syukur yang diisi selama tujuh hari berturut-turut menjelang tidur. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan antara skor pre-test dan post-test yaitu 14:40, dengan demikian terdapat selisih skor 26 poin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jurnal syukur dapat meningkatkan penerimaan diri pada wanita single parent.
Efektivitas Terapi Tari Kreasi Tradisional Jawa dalam Menurunkan Perilaku Hiperaktif Anak Usia Dini Dani, Robik Anwar; Aryono, Marcella Mariska
Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jipmconnectedness.v4i2.6742

Abstract

Hiperaktivitas biasanya ditandai dengan adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas motorik secara berlebihan dan tidak memiliki tujuan sehingga menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas terstruktur dan beradaptasi dengan tuntutan situasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penerapan terapi tari kreasi tradisional jawa dalam menurunkan perilaku hiperaktif anak usia dini. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan adalah terapi gerakan tari. Sebagian besar anak hiperaktif memiliki keinginan kuat untuk bergerak, sehingga banyak di antara mereka yang memiliki masalah motorik. Dikarenakan permasalahan tersebut, membuat tubuh mereka menjadi tegang dan emosi yang tidak terkendali. Dengan memberikan latihan gerak yang ritmis dan sesuai dengan musik, maka mereka dapat menyalurkan kelebihan energinya dan dapat mengurangi ketegangan pada tubuh mereka sehingga gerakan mereka menjadi lebih terkontrol. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah single case design dengan A-B-A. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik menggunakan uji wilcoxon serta analisis trend grafik hasil pengisian behavior checklist untuk mengetahui efektivitas dari intervensi terapi tari kreasi tradisional jawa dalam menurunkan perilaku hiperaktif pada anak usia dini. Hasil penelitian ini adalah terapi gerakan tari dapat menurunkan tingkat perilaku hiperaktif pada anak usia dini. Hal ini terbukti dari perolehan data pada masing-masing subjek yang menunjukkan adanya perbedaan skor perilaku hiperaktif pada saat baseline satu, intervensi, dan baseline dua. Ketika mengikuti sesi intervensi terapi gerakan tari, subjek penelitian menjadi lebih tenang ketika mengikuti pelajaran di kelas. Demikian pula dengan aktivitas atau gerakan fisik yang dilakukan menjadi lebih terkontrol dan bertujuan.
Dinamika Forgiveness Pada Komunitas Pencak Silat Herlambang, Novenda Satria; Dani, Robik Anwar
Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jipmconnectedness.v4i2.6745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dinamika Forgiveness pada Komunitas Perguruan Pencak Silat di Madiun. Teori pemaafan yang dipakai terdiri dari empat fase yaitu fase pembukaan (uncovering phase), fase pengambilan keputusan (decision phase), fase tindakan (work phase) dan fase pendalaman (deepening phase). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang mengumpulkan data melalui wawancara. Subjek penelitian ini adalah tiga orang dari komunitas perguruan pencak silat yang berada di wilayah Madiun. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan maksud mengambil sampel berdasarkan karakteristik tertentu. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data dengan menggunakan tekni Theory-led analysis yang mengkategorikan informasi yang sudah didapat lalu diadaptasikan dengan aspek yang telah didapat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dinamika proses forgiveness tidak selalu sama dan tidak selalu berjalan linear seperti informan A melalui tahapan uncovering phase, decision phase, work phase deepening phase dan terakhir uncovering phase yang hanyak sekedar mengingat kejadian. Informan H melalui tahapan work phase, deepening phase, decision phase dan uncovering phase. Informan P melalui uncovering phase, work phase, decision phase, work phase dan deepening phase. Faktor untuk melakukan memaafkan dari informan A,H, dan P adalah kualitas hubungan, perasaan malu, kemarahan, empati, karakteristik kepribadian, religiulitas, dan kualitas hubungan. Bentuk konflik dalam komunitas perguruan silat seperti rasa sombong, masalah sepele yang nantinya di viralkan melalui media sosial, acara perguruan silat atau suran agung yang nanti timbulnya penghadangan dari komunitas perguruan silat, selain itu adanya saudara atau teman yang dicelakai. Proses memaafkan yang diungkapkan oleh informan A memaafkan dengan adanya dorongan orang lain atau dari sebuah ajaran, berhubungan yang baik dengan komunitas perguruan lain. Informan H memaafkan dengan mempunyai rasa capek terkait dendam menjalin kerja sama, melakukan kegiatan positif bersama dan menyelesaikan masalah dengan jalur damai atau dibawa ke ranah hukum. Sedangkan informan P memaafkan dengan menyelesaikan masalah dengan menempuh jalur musyawarah, adanya kesadaran dalam diri bahwa mereka berguna bagi masyarakat, bergaul dengan komunitas lain, hilangngya rasa marah ketika masalah sudah selesai.