Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Alat Terapi Gerak Jari Tangan untuk Pasien dengan Cedera Plexus Brachialis Agustine, Lanny; Setiawan, Oscar; Joewono, Andrew
Media Teknika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.315 KB) | DOI: 10.24071/mt.v11i2.517

Abstract

People with damaged or injured plexus brachialisneed immediate therapy after the surgery, as an effort to restore the nerves function, even thou it is hard to achieve. But, continuous treatment may prevent the muscle to become stiff and shrink. So, patient needs assistive device to be used at home for regular self therapy.Physical therapy method was chose to be developed in this research because of lower risk than electrical therapy. This assistive device is designed in two modes, manual and automatic, and it is limited to fingers movement of adult’s right hand. Manual mode is focusing to 1 finger movement, while automatic mode will move the five fingers consecutively. The movement procedure is imitated those given in the clinic, by controlling the speed and angle rotation of a dc servo motor and certain design of lever for each finger.This assistive device works effectively for a certain fingers size. It takes 5.29 sec to finish one cycle in automatic mode, and about 2 sec in manual mode. The degree of finger movement yield by the device is about 20 degree less than finger maximum ROM for MCP and PIP joint of index finger, pinky, and thumb.
ALAT FILTER AIR OTOMATIS BERDASARKAN KEKERUHAN I, Try Asmara; Agustine, Lanny; Angka, Peter R.; Lestariningsih, Diana; Yuliati, Yuliati; Joewono, Andrew
Jurnal Ilmiah Realtech Vol 14 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat ini memanfaatkan sensor cahaya yang digunakan dalam mendeteksi kekeruhan air yang tersusun atas komponen LED sebagai pemancar cahaya dan LDR sebagai penerima cahaya. Hasil dari pembacaan sensor tersebut berupa tegangan yang akan diolah oleh ADC microcontroller ATmega 328 pada modul Arduino UNO. Hasil dari pembacaan ADC diolah microcontroller dan digunakan untuk mendrive solenoid valve, yang mengatur alur pemfilteran air. Pengukuran menggunakan turbidimeter untuk mengkonversi hasil pengukuran dengan menentukan batas tegangan yang akan masuk ke sensor sehingga dapat mendeteksi kekeruhan air. Dari hasil tersebut dapat digunakan untuk mendrive valve agar membuka dan menutup lubang sesuai dengan kontrol driver dan hasil pembacaan NKADC microcontroller. Bila filter mengalami kejenuhan, maka buzzer akan menyala sebagai indikasi filter jenuh dan filter harus diganti. Kekeruhan yang dideteksi oleh alat dengan nilai sebesar 3,91, 4,39 NTU dan 21,3 NTU, untuk kondisi air jernih dan 86,4 NTU sampai dengan 93 NTU untuk air keruh. Sensor 1 dan 2berjalan sesuai dengan apa yang telah diharapkan dalam pembacaan sensornya. Untuk pendeteksi kekeruhan air masih dibawah standart pemerintah, yaitu dibawah 25 NTU sebagaiindikasi air masih layak pakai.
Energy Assessment of Solar Power Plant on-Grid Bi-direction 3 KW 1 Phase Joewono, Andrew; Angka, Peter R; Sitepu*, Rasional; Yuliati, Yuliati; Antonia, Diana Lestariningsih
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 12, No 3 (2023): December 2023
Publisher : Graduate School of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/aijst.12.3.30259

Abstract

The potential for generating electricity from solar energy as one of the renewable energies is suitable for rural areas, small populations, or communal systems. However, this type of power plant requires a high investment budget. Photovoltaic power systems must be designed to meet the demand for electrical energy but require a large supply. To build a more efficient system, it is necessary to build a communal system. For a small population, a 3000-watt power generation system is made. It will be distributed directly to users; a 5000-watt system is made for a larger area. It will be distributed directly to users and interconnected between generators with the principle of load control. In this study, a solar power plant (PLTS) was designed with an on-grid bidirectional system. Solar panels' conversion of electrical energy is channeled to users and stored in a battery backup system. This PLTS system produces a maximum power of 3000 watts by using 8 units of 450wp solar panels, an inverter with a 48-volt on or off-grid mode system, and 4 12V 200 Ah backup batteries. From the measurement results, the PLTS system will start converting DC current into AC with a radiation value of 356 to 1258 W/m2. Produce on-grid AC current energy, a maximum of 2297 watts, and charge backup batteries with DC current, a maximum of 14.3 A. This on-grid (bidirectional) backup PLTS system can convert DC current into AC, supply it directly to the network electricity (grid), and perform energy backups when solar energy is not energized.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PUPUK KANDANG DAN PENCATATAN KEUANGAN PADA KWT MAWAR Rachmawati, Dyna; Joewono, Andrew; Murdiyanto, Danang; Anggorowati, Adriana Anteng
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/peka.v6i2.4960

Abstract

Kegiatan abdimas ini bertujuan untuk membantu memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh kelompok wanita tani (KWT) Mawar yaitu (1) peningkatan kapasitas produksi, dan (2) pencatatan keuangan. KWT Mawar mempunyai kegiatan utama menanam sawi. Saat ini, KWT Mawar berupaya untuk memenuhi pupuk tanaman sawi dengan memproduksi sendiri. Kotoran kambing yang menjadi bahan utama pupuk kandang diperoleh secara gratis dari peternak kambing. Kotoran kambing tersebut dihancurkan dengan tenaga manusia, sehingga hasil produksinya hanya mencapai 75 kg per bulan. Padahal kebutuhan pupuk sebesar 250 kg per bulan. Metode pelaksanaan abdimas ini adalah pembuatan mesin komposter elektrik, pelatihan penggunaan mesin komposter elektrik, dan pendampingan untuk pencatatan keuangan. Pembuatan komposter elektrik didasarkan dari hasil penelitian salah satu anggota Tim Abdimas. Mesin komposter elektrik ini dapat mempercepat dan meningkatkan kapasitas produksi pupuk menjadi sebesar 900 kg. Kelebihan produksi tersebut dijual ke anggota KWT Mawar dan non anggota. Penjualan ini memberikan konsekuensi logis bagi pengurus KWT Mawar untuk mengadministrasikan pencatatan keuangan secara akuntabel. Solusi atas permasalahan ke-2 adalah pendampingan penetapan harga pokok produksi dan pencatatan keuangan sederhana berbasiskan MS Excel. Penetapan harga pokok produksi menggunakan konsep target costing. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa biaya produksi untuk kemasan pupuk 5 kg sebesar Rp 11.560. Harga jual ditetapkan sebesar harga pasar Rp 13.000 untuk kemasan 5 kg. Ini memberikan tambahan penghasilan sebesar Rp 187.200. Pencatatan keuangan sederhana berbasiskan MS Excel mengakomodir kebutuhan pengurus KWT dalam mencatat dana titipan anggota dari hasil penjualan sawi. Dana titipan ini akan dibagikan ke para anggota pada saat bulan Ramadhan.     
STRATEGI PENGEMBANGAN DESA TERTINGGAL DENGAN KEGIATAN ABDIMAS BERKELANJUTAN DI DESA CURAH COTTOK, KECAMATAN KAPONGAN, KABUPATEN SITUBONDO, JAWA TIMUR Joewono, Andrew; Anggorowati, Adriana Anteng; Sitepu, Rasional; Angka, Peter R; Rahmawati, Dyna
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/peka.v6i1.4929

Abstract

Peranan perguruan tinggi dalam membantu penyelesaian permasalahan masyarakat, salah satunya adalah dengan membuat kegiatan pengabdian pada masyarakat (Abdimas), yang mempunyai arah dan berkelanjutan, sesuai dengan visi dari daerah tersebut, yang dituangkan dalam roadmap kegiatan, yang bersifat multidisiplin, karena permasalahan masyarakat tidak dapat diselesaikan dengan satu disiplin ilmu saja.Kegiatan yang dilakukan pada daerah tertinggal menurut data desa prioritas pemerintahan, untuk dapat dikembangkan menjadi daerah yang maju, dari kebiasaan masyarakat daerah tertinggal, pola pikirnya harus dirubah menjadi masyarakat yang mempunyai motivasi untuk maju dan dicari potensi daerah yang dapat mendatangkan nilai ekonomi, dan mempersiapkan sumber daya manusianya yang mempunyai pola pikir untuk memperbaiki kualitas hidupnyaUntuk mewujudkan visi desa tersebut, dibuat kegiatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dari banyak sudut bidang. Pengelolaan tanah desa yang tidak termanfaatkan, menjadi lahan produktif (lahan pertanian) dan mempunyai fungsi lain sebagai tempat wisata yang mendatangkan nilai perekonomian yang besar, serta menimbulkan mata pencaharian baru di masyarakatnya.Oleh karena itu, penting sekali kegiatan-kegiatan abdimas dilakukan dengan multidisiplin dan berkelanjutan, sehingga akan menimbulkan dampak terhadap masyarakat secara langsung.
Pendampingan Penyusunan Biaya Produksi UMKM Kerupuk Susmi Desa Curah Cottok Rachmawati, Dyna; Joewono, Andrew; Anggorowati, Adriana Anteng
SULUH: Jurnal Abdimas Vol 4 No 1 (2022): SULUH: Jurnal Abdimas Agustus
Publisher : FEB-UP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/suluh.v4i1.2984

Abstract

Susmi Cracker SME is located in the village of Curah Cottok, Kapongan District, Situbondo Regency, East Java. The SME has been carrying out its operational activities since 2017. The main product of the SME is onion cracker. Operational activities of making onion crackers are still traditional. Onion crackers are sold in bulk form by being consignment with traders in the market and sold directly from homes which are also the places of business. The selling price per kilogram set by the Susmi Crackers SME is IDR 12,000. The determination of the selling price is based on the purchase of ingredients for making onion crackers. The cost calculation still ignores the cost of transportation in, production equipment, and direct labor. Currently, Susmi Cracker SME is taking the slicing equipment and oven rent offer from BUMDes Dharma Pitaloka. This mentoring activity helps Susmi Cracker SME in preparing their production costs appropriately. This assistance uses a visual method to make it easier for Mrs. Susmi as an SME owner to understand the concept of production costs. The production cost per kilogram is Rp 6.750. Selling price is Rp 12.000 per kg, so that the gross profit margin is Rp 5.250 per kg.
Pembibitan Sawi Pakcoy dan Dampak Ekonominya di Kampung Sawi Malang Anggorowati, Adriana Anteng; Joewono, Andrew; Rachmawati, Dyna
SULUH: Jurnal Abdimas Vol 4 No 2 (2023): SULUH: Jurnal Abdimas Februari
Publisher : FEB-UP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/suluh.v4i2.4244

Abstract

Kegiatan abdimas ini diawali dari kebutuhan mitra, Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kampung Sawi Dusun Mondoroko Malang, yaitu penyiraman air untuk pembibitan tanaman sawi. KWT Mondoroko merupakan inisiator Kampung Sawi di dusun Mondoroko. Selama ini, bibit-bibit sawi pakcoy dibeli dari pemasok di sekitar dusun Mondoroko. Pembibitan sawi pakcoy dalam polybag mempunyai konsumen tersendiri. Hal ini yang mendorong KWT untuk mulai berpikir dalam mengembangkan pembibitan sawi pakcoy sendiri. Permasalahan yang dihadapi KWT adalah menarik air dari sumur bor pada lahan pembibitan. Tim pelaksana abdimas bersedia mendampingi mitra untuk menjawab permasalahannya tersebut, yaitu teknologi tepat guna berupa pompa air tenaga surya. Pompa air tenaga surya ini bertujuan untuk menarik air dari atas ke bawah. Kemudian, tim pelaksana abdimas juga membuatkan saluran air untuk penyiraman dengan model sprinkle. Pembibitan tanaman sawi ini memberikan dampak secara ekonomi bagi KWT. Kegiatan bidang ekonomi yaitu pencatatan keuangan dengan menggunakan program aplikasi SIAPIK. Hasil kegiatan abdimas ini adalah (1) peningkatan kemampuan teknik pengelola KWT dalam mengoperasionalisasikan pompa air bertenaga surya dan penyiraman model sprinkle, (2) kemampuan teknik pengelola KWT dalam memperbaiki pompa air dan penyiraman sprinkle apabila terjadi kendala, (3) kemampuan mengadministrasikan keuangan dengan program aplikasi SIAPIK, dan (4) kemampuan mengintrepretasikan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.
Pelatihan dan Implementasi Teknologi Tenaga Surya untuk Lampu Hias di RT 03 RW 03, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya Lestariningsih, Diana; Gunadhi, Albert; Pranjoto, Hartono; Angka, Peter Rhatodirdjo; Joewono, Andrew
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 8, No 1 (2024): Mei
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2024.v8i1.2748

Abstract

Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2021 di RT 03 dan RW 03, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya. RT 03 RW 03 terletak di Jl. Tambak Segaran IV merupakan daerah yang padat penduduk dan terletak pada gang yang sempit. Sejak tahun 2017, RT 03 RW 03, Kelurahan Tambakrejo bersiap diri dengan mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan yaitu memilah sampah plastik dan budidaya tanaman hidroponik. Kegiatan selanjutnya yang direncanakan adalah memperindah tampilan RT 03 dengan menggunakan lampu hias. Dari kebutuhan RT 03 tersebut, tim pengabdian masyarakat bertujuan memberikan pengenalan dan pelatihan pembuatan lampu hias dengan rangka dari rangkaian gantungan baju berbahan kawat. Rangka lampu hias tersebut kemudian dililit menggunakan lampu LED Strip RGB DC 12 V. Untuk menyalakan lampu hias tersebut, tim pengabdian masyarakat memberikan pengenalan, pelatihan, hingga implementasi pemanfaatan teknologi tenaga surya. Teknologi tenaga surya dipilih karena dapat menghasilkan listrik secara mandiri sehingga listrik yang digunakan lampu hias tidak tergantung dari listrik pemerintah kota. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat berupa 6 lampu hias dengan sistem teknologi surya untuk mengaktifkan lampu hias tersebut. Lampu hias digantung berpasangan sehingga terdapat 3 pasang lampu hias. Tiap pasang digantung dengan menggunakan kawat dan diikat pada 2 tiang besi yang saling berseberangan. Tiang besi memiliki tingggi ±3 m. Tiang besi ditempatkan pada dua sisi tepi Jl. Tambak Segaran IV yang mempunyai lebar ±1,5m. Sistem teknologi tenaga surya yang digunakan untuk menyalakan lampu hias terdiri dari panel surya 150 Wp, BCR 15 A, dan accu 100 AH. Peserta terdiri dari muda-mudi, bapak, juga ibu rumah tangga. Lampu hias dapat berfungsi dengan baik, dinyalakan dari jam 18.30 sampai dengan 23.00 WIB.
Pelatihan Penanggulangaan Kegawatdaruratan Bagi Masyarakat di Desa Curah Cottok, Kapongan, Situbondo, Jawa Timur Pae, Kristina; Maryuti, Ira Ayu; Astarini, Made Indra Ayu; Joewono, Andrew
BERDAYA: Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2023)
Publisher : LPMP Imperium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36407/berdaya.v5i3.1115

Abstract

Emergency conditions can occur anywhere and anytime. Medical personnel have an obligation to help deal with this situation, even though it is not uncommon for emergencies to occur in areas that are difficult for medical personnel to reach. Community participation in overcoming this situation before it is handled by the medical team is very important. One of the keys to the success of emergency relief is the provision of assistance from the community, which is the first element in finding the victim. The only health facility in Curah Cottok Village is the Primary Health Center (Puskesmas), which is five kilometers away and medical personnel are rarely available. The aim of health education in this community service activity is to increase the knowledge of the people of Curah Cottok Village and their role in handling emergencies. This activity was attended by 30 cadres and village officials. The methods used are lectures, demonstrations, and discussions. Pre-test and post-test is done by filled the questionnaire. Results: There were differences in the results of the correct answers pre and post the emergency management training. The increase is between 3 and 5 points. Conclusion: After training in emergency management, the community's knowledge has increased.
PENGENDALIAN OPT METODE ULTRASONIK SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PESTISIDA KIMIAWI PADA KOMODITAS PADI UNTUK KELOMPOK TANI SUKATANI DESA SUMBERKOLAK, KECAMATAN PANARUKAN SITUBONDO Silviyanti, Nurul Amalia; Suhesti, Endang; Rahman, Riza; Pranjoto, Hartono; Joewono, Andrew; Anggorini, Adriana Anteng
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i1.5532

Abstract

Desa Sumberkolak memiliki kurang lebih 2500 Ha sawah yang sebagian besar ditanami padi. Sebagian besar sawah yang berada di Sumberkolak ditanami komoditas padi sering mendapat gangguan OPT terutama hama burung dan tikus yang menyerang saat mendekati masa panen. Mengingat dampak yang begitu merugikan dari serangan OPT, penanganan yang tidak benar dan lebih bersifat merusak lingkungan, maka perlu suatu sistem teknologi yang mampu memproteksi tanaman padi dari serangan OPT, tetapi tetap ramah lingkungan. Untuk itu tim akan membuat sistem proteksi tanaman padi dari serangan OPT menggunakan gelombang ultrasonik. Metode yang dilakukan dengan sosialisai dan pelatiahn pentingnya penanganan OPT padi tanpa menggunakan pestisida kimiawi. Solusi selanjutnya adalah dengan menerapkan teknologi berupa alat ultrasonik sebagai pengusir OPT padi. Pada pelaksanaannya,pengabdian ini mengambil sasaran salah satu kelompok tani di Desa Sumberkolak Poktan Sukatani. Tahapan program dapat berjalan lancar dikarenakan antusias dan kerjasama anggota kelompok tani Sukatani. Dengan adanya alat ultrasonik diharapkan hama padi menjauh dari sawah petani. Pendampingan dan evaluasi juga terus dilakukan untuk mengukur pemahaman petani dalam penggunaan alat ultrasonik hingga mereka dapat menerapkannya dengan baik.