Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI PERAH DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI PERAH Harfiandri, Sunesni; Dea, Dea; Putri, Ananda
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.427 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.3191

Abstract

Background: Breastfeeding on Working Mothers is hampered at breastfeeding as the intensity of the mother and baby encounters decreases. The alternative that can be taken is the provision of ASIP. Objective: To know the Education Relationship and Knowledge of ASIP with ASIP Assessment on Working Mother in Desa Tanjung Aur Kelurahan Balai Gadang Work Area of Cold Water Health Center Year 2017. Method: Cross sectional design cross sectional study was conducted in Tanjung Aur Village Balai Gadang District Working Area of Puskesmas Cold Water 2017. Data collection dated 3-7 July 2017. Population of all working mothers with infants aged ≥ 2-11 months sampled as many as 36 people total sampling technique. Result: Data collection with questionnaire and chi-square statistic test. Univariate was found from 36 respondents, 25 people (69,4%) did not give ASIP to their babies, 21 people (58,3%) low education level, 29 people (80,6%) low knowledge level. In bivariate analysis obtained p value <α, there is correlation of education with giving ASIP (P value = 0,002) and there is correlation of knowledge with giving ASIP (P value = 0,001). Conclusion: Mothers Working in breastfeeding in the village of Tanjung Aur Kelurahan Balai Gadang Working Area Cold Water Health Center partially did not provide ASIP to the baby. Suggested to Health Center to increase health promotion about ASIP. Latar belakang : Pemberian ASI pada Ibu Bekerja terhambat pada waktu menyusui karena intensitas pertemuan Ibu dan Bayi berkurang. Alternatif yang bisa ditempuh adalah pemberian ASIP. Tujuan : untuk mengetahui Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan tentang ASIP dengan Pemberian ASIP pada Ibu Bekerja di Desa Tanjung Aur Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Tahun 2017. Metode : Penelitian bersifat analitik desain cross sectional dilaksanakan di Desa Tanjung Aur Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin 2017. Pengumpulan data tanggal 3-7 Juli 2017. Populasi seluruh Ibu bekerja yang memiliki bayi usia ≥ 2-11 bulan sampel sebanyak 36 orang teknik total sampling. Hasil : Pengumpulan data dengan kuesionerdan uji statistic chi-square. Univariat ditemukan dari 36 orang responden, 25 orang (69,4%) tidak memberikan ASIP pada Bayinya, 21 orang (58,3%) tingkat pendidikan rendah, 29 orang (80,6%) tingkat pengetahuan rendah. Pada analisa bivariat didapatkan  p value < α, ada hubungan pendidikan dengan pemberian ASIP ( P value = 0,002) dan ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASIP ( P value = 0,001). Simpulan : Ibu-Ibu Bekerja menyusui di Desa Tanjung Aur Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin sebagian tidak melakukan pemberian ASIP pada Bayinya. Disarankan kepada Puskesmas meningkatkan Promosi kesehatan tentang ASIP.
GAMBARAN PELAKSANAAN SIRKUMSISI PADA ANAK PEREMPUAN DI DESA DUSUN BARU KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI SUNESNI, SUNESNI
Menara Ilmu Vol 13, No 6 (2019): Vol. XIII No. 6 April 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i6.1418

Abstract

Sirkumsisi perempuan saat ini masih dilakukan dibeberapa daerah. Sebagian kalangan menilai bahwa sirkumsisi perempuan merupakan suatu yang dianjurkan oleh agama dan budaya setempat. WHO telah menyatakan menentang segala bentuk medikasi sirkumsisi perempuan karena menyebabkan Banyak anak perempuan meninggal akibat dampak jangka pendek FGM, seperti pendarahan, syok dan infeksi; Lebih banyak lagi yang menderita disabilitas seumur hidup dan dapat meninggal akibat dampak jangka panjang, seperti infeksi uriner atau vagina berulang. Nyeri selama berhubungan intim dan infertilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Sirkumsisi Pada Anak Perempuan Di Desa Dusun Baru Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tahun 2017. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dilaksanakan pada tanggal 14-21 Juli 2017. Populasi dan sampel diambil dengan cara total sampling yaitu semua ibu yang mempunyai anak perempuan yang telah disirkumsisi di Desa Dusun Baru Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan dengan cara mendatangi kepala desa dan bidan, melakukan identifikasi responden, kunjungan rumah melakukan wawancara dan mengisi kuesioner. Hasil penelitian dari 35 responden didapatkan 24 orang ibu (68%) yang melakukan sirkumsisi karena alasan sosial budaya setempat, 6 orang ibu (17%) memilih alasan agama di lakukan sirkumsisi pada anak perempuannya, 2 orang ibu (6%) memilih alasan hygine dan estetika di lakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya, 2 orang ibu (6%) memilih alasan mitos di lakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya dan 1 orang ibu (3%) memilih alasan psikoseksual dilakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya. Disimpulkan bahwa gambaran pelaksanaan sirkumsisi pada anak perempuan masih melakukan sirkumsisi walaupun majelis ulama (MUI) dan Depkes RI sudah mengelurkan surat larangan melakukan sirkumsisi, diharapkan kepada pihak puskesmas dan bidan dapat memberikan penyuluhan tentang adanya larangan sirkumsisi perempuan serta bekerja sama dengan tokoh agama/masyarakat.Kata kunci: sirkumsisi pada perempuan, pelaksanaan sirkumsisi
Pengaruh Mobilisasi Ibu Post Partum terhadap Pengeluaran Kolostrum Fitriyanti Fitriyanti; Joserizal Serudji; Sunesni Sunesni
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.182

Abstract

AbstrakSasaran Making Pregnancy Safer (MPS) menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) hingga 28 per 1000 kelahiran hidup dengan salah satu upaya yang dapat dilakukan melalui pemberian kolostrum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi ibu post partum terhadap pengeluaran kolostrum. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan post test only group design. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact Test. Hasil analisis data menunjukkan persentase pengeluaran kolostrum early pada kelompok intervensi 72,2% dan kelompok kontrol 50,0%. Persentase pengeluaran kolostrum late pada kelompok intervensi 27,8% dan kelompok kontrol 50,0%. Tidak terdapat pengaruh bermakna mobilisasi ibu post partum terhadap pengeluaran kolostrum dengan nilai p value 0,305 (>0,05). Tidak terdapat pengaruh bermakna tingkat stres dan IMT ibu terhadap pengeluaran kolostrum dengan nilai p value 1,000 (>0,05). Terdapat pengaruh bermakna daya hisap bayi terhadap pengeluaran kolostrum dengan nilai p value 0,047 (<0,05).Dari hasil penelitian disimpulkan persentase pengeluaran kolostrum early kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol, namun secara statistik tidak terdapat pengaruh bermakna mobilisasi ibu post partum terhadap pengeluaran kolostrum pada kedua kelompok tersebut. Tidak terdapat pengaruh bermakna tingkat stres dan IMT ibu terhadap pengeluaran kolostrum, terdapat pengaruh bermakna daya hisap bayi terhadap pengeluaran kolostrum.Kata kunci: post partum, mobilisasi, kolostrum,AbstractTarget of Making Pregnancy Safer (MPS) to improve Infant Mortality Rate (IMR) to 28 per 1000 live births. One of effort to do is giving colostrum. The objective of this study was to determine the effect of maternal postpartum mobilization against eject of colostrum. This study was a quasi experiment with post-test only group design. Data were analyzed using Chi-square and Fisher’s Exact test. Result of this study showed that early colostrums in the intervention group was 72.2% while in control group only 50%. Late colostrums in intervention group was 27.8% compared 50% in the control group. There was no significant effect between maternal postpartum mobilization against eject of colostrum with p value 0.305 (> 0.05). No significant effect on stress level and Body Mass Index (BMI) and eject of colostrum with p value was 1.000 (> 0.05) but significant effect occurred between infant suction power against colostrums spending with p value was 0.047 (< 0.05). It can be concluded that percentage of early eject of colostrum was greater in intervention group than in control group, but statistically there was no significant effect among maternal postpartum mobilization, stress level and BMI against colostrums spending in both group. Significant effect only showed between infant suction power against colostrums spending.Keywords: postpartum, mobilization, colostrums
Development of auditory and palpatory educational media on pregnancy danger signs for visually impaired mothers Dian Furwasyih; Sunesni Sunesni; Ilham Akerda Edyyul
Majalah Obstetri dan Ginekologi Vol. 29 No. 3 (2021): December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mog.V29I32021.96-101

Abstract

HIGHLIGHTS1. Pregnancy dangers should be known by any pregnant mothers, including those with visual impairment. 2. Educational media for visually impaired pregnant mothers can be in the form of auditory and palpatory media. 3. Auditory and palpatory media has been researched and developed in this study.4. The auditory and palpatory media increase the knowledge in health education of visually impaired pregnant mothers as they overcoming difficulties the often found. ABSTRACTObjectives: This study was a preliminary study (pilot project) on auditory and palpatory educational media of pregnancy danger signs for blind mothers. With the development of auditory and palpatory educational media, it was hoped that it helps blind mothers to understand pregnancy danger signs.Materials and Methods: The design of the study was a research and development study adapted into two stages, namely the needs analysis and the product design stages.Results: The results of the development of auditory and palpatory educational media included braille-lettered health education media and audio mp4 media which contained material on the danger signs of pregnancy in blind mothers.Conclusion: Auditory and palpatory media can increase the knowledge in health education because of their function to help overcoming many problems of difficulties in understanding and facilitating the reception of information by blind mothers.
Menjaga Kesehatan Mental Keluarga saat Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Pandemi Covid-19 Dian Furwasyih; Sunesni Sunesni; Yulia Arifin; Rahmayeni Supri; Widya Zalmawita; Miftah Dwi Riska
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.823 KB) | DOI: 10.37402/abdimaship.vol2.iss1.130

Abstract

The outbreak of the COVID-19 coronavirus infection that has spread throughout the world has had a major impact on the health of the global community, including mental health. Stress that arises during the COVID-19 pandemic could be in the form of fear and anxiety about personal health and the health of other loved ones, changes in sleep and diet patterns, aggravating physical conditions, especially in someone with chronic illness. This activity is one solution that is expected to broaden the audience's insight about maintaining the mental health of families during the COVID-19 pandemic. This activity is carried out through CISCO WEBEX Meeting media. The outputof this activity was the increase of level of knowledge of the audiences 37.5%, the publication of activities on youtube media and publication articles in a journal.
Factors Associated to Choice of Birth Attendance in Work Area Of Silago Health Center, Dharmasraya Regency In 2017 Lailathul Husna; Abdiana Abdiana; Sunesni Sunesni
Journal of Midwifery Vol 2, No 2 (2017): Published on December 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.403 KB) | DOI: 10.25077/jom.2.2.100-111.2017

Abstract

Maternal mortality in Indonesia can occur during pregnancy, labor and delivery. The biggest cause is bleeding. Bleeding can occur during labor or postpartum. Birth attendant can be an indirect determinant of the incidence in postpartum hemorrhage. The aim of this study is to determine factors associated to choice of birth attendance.An analitycal research based cross sectional study was conducted from November 2016-November 2017. The study included 66 subjects who gave birth in 2016 were selected by purposive sampling technique. Data were collected by questionnaire. The collected data were analyze with chi square test using p value <0,05The result of statistic test showed that there was a significant correlation between knowledge (p = 0,000) and attitude (p=001) with the choice of birth attendant. There was no significant correlation between age (p = 0,253), education (p=0,071), employment (p=0,227) and accesibility (p=p=1,000) with the choice of birth attendant. Meanwhile, for support of the husband  level chi square test was not performed.From the results of the study it can be concluded that knowledge and attitude were factors related to choice of birth attendance. Meanwhile, age, education, employment  and accesibility were not factors associated to choice of birth attendance in work area of Silago Health Center.
GAMBARAN PELAKSANAAN SIRKUMSISI PADA ANAK PEREMPUAN DI DESA DUSUN BARU KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI SUNESNI SUNESNI
Menara Ilmu Vol 13, No 6 (2019): Vol. XIII No. 6 April 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i6.1418

Abstract

Sirkumsisi perempuan saat ini masih dilakukan dibeberapa daerah. Sebagian kalangan menilai bahwa sirkumsisi perempuan merupakan suatu yang dianjurkan oleh agama dan budaya setempat. WHO telah menyatakan menentang segala bentuk medikasi sirkumsisi perempuan karena menyebabkan Banyak anak perempuan meninggal akibat dampak jangka pendek FGM, seperti pendarahan, syok dan infeksi; Lebih banyak lagi yang menderita disabilitas seumur hidup dan dapat meninggal akibat dampak jangka panjang, seperti infeksi uriner atau vagina berulang. Nyeri selama berhubungan intim dan infertilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Sirkumsisi Pada Anak Perempuan Di Desa Dusun Baru Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tahun 2017. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dilaksanakan pada tanggal 14-21 Juli 2017. Populasi dan sampel diambil dengan cara total sampling yaitu semua ibu yang mempunyai anak perempuan yang telah disirkumsisi di Desa Dusun Baru Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan dengan cara mendatangi kepala desa dan bidan, melakukan identifikasi responden, kunjungan rumah melakukan wawancara dan mengisi kuesioner. Hasil penelitian dari 35 responden didapatkan 24 orang ibu (68%) yang melakukan sirkumsisi karena alasan sosial budaya setempat, 6 orang ibu (17%) memilih alasan agama di lakukan sirkumsisi pada anak perempuannya, 2 orang ibu (6%) memilih alasan hygine dan estetika di lakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya, 2 orang ibu (6%) memilih alasan mitos di lakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya dan 1 orang ibu (3%) memilih alasan psikoseksual dilakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya. Disimpulkan bahwa gambaran pelaksanaan sirkumsisi pada anak perempuan masih melakukan sirkumsisi walaupun majelis ulama (MUI) dan Depkes RI sudah mengelurkan surat larangan melakukan sirkumsisi, diharapkan kepada pihak puskesmas dan bidan dapat memberikan penyuluhan tentang adanya larangan sirkumsisi perempuan serta bekerja sama dengan tokoh agama/masyarakat.Kata kunci: sirkumsisi pada perempuan, pelaksanaan sirkumsisi
Edukasi Alat dan Metode Kontrasepsi Efektif Jangka Panjang pada Pasangan Usia Subur di Kawasan Tempat Pembuangan Sampah Akhir Air Dingin Dian Furwasyih; Sunesni Sunesni; Dewi Susilawati; Putri Mayanda Sutami; Winda Karnia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1351

Abstract

ABSTRAK Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) adalah salah satu kawasan kumuh yang ada di perkotaan. Status kesehatan ibu dan anak di kawasan TPA tidak memuaskan, dimana kunjungan antenatal rendah, prevalensi anemia selama kehamilan tinggi dan sebagian besar anak tidak diimunisasi. Tujuh dari 10 anak meninggal karena diare, infeksi saluran nafas akut, malnutrisi, dan campak. Di sekitar TPA Aia Dingin Kota Padang ada sekitar 40 ibu dan 75 orang balita yang bermukim. Permasalahan mitra diantaranya dari 18 ibu balita semuanya tidak menggunakan alat kontrasepsi yang dapat mengakibatkan angka kelahiran yang cukup tinggi, belum mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang metode kontrasepsi yang sesuai dan efektif jangka panjang. Solusi yang diberikan adalah edukasi alat dan metode kontrasepsi efektif pada PUS. Hasil kegiatan ada peningkatan skor pengetahuan mitra dari 2,44 menjadi 4,07. Ada 2 orang ibu yang memutuskan untuk menggunakan IUD setelah pemberian edukasi. Rata – rata skor kepuasan peserta adalah 40,88. Luaran kegiatan adalah video youtube dengan url https://youtu.be/tTb6MNozp7s dan publikasi artikel di jurnal pengabdian masyarakat. Diharapkan kegiatan edukasi ini dapat dilakukan lebih optimal sehingga para ibu dapat memutuskan dengan bijak untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektif dan jangka panjang. Kata Kunci: tempat pembuangan sampah akhir, edukasi kontrasepsi, program KB   ABSTRACT Final disposal site (TPA) is one of the slum district in urban areas. The health status of mothers and children in the TPA area is not satisfactory, where antenatal visits are low, anemia during pregnancy and most children are not immunized. Seven out of 10 children die from diarrhea, acute respiratory infections, malnutrition and measles. There are around 40 mothers and 75 children under five who live around the TPA Aia Dingin, Padang City,. Problems include 18 mothers of under five children do not use contraception which can result in a high birth rate, do not have sufficient knowledge about appropriate and effective long-term contraceptive methods. The solution given was education on effective contraceptive tools and methods in EFA. The results were increasing the partner knowledge scores from 2.44 to 4.07, there were 2 mothers who decided to use the IUD after providing education. The average participant satisfaction score was 40.88. The output of this activity were a youtube video with the url https://youtu.be/tTb6MNozp7s and publication in a community services journal. It is hoped that this educational activity can be carried out more optimally so that mothers can decide wisely to use effective and long-term contraceptives. Keywords: final disposal site, contraceptive education, FP program 
PENDAMPINGAN KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENYIAPKAN CEMILAN BALITA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO Sunesni Sunesni; Yani Maidelwita; Eka Putri Primasari; Novria Hesti; Sri Suciana
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2415

Abstract

ABSTRAKTingginya angka kejadian anak balita yang mengalami permasalahan gizi menjadi beban Negara, karena itu perlu upaya memperbaiki konsumsi gizi balita dengan memanfaatkan ketersediaan sumber pangan lokal. Salah satu sumber pangan tinggi protein yang selalu tersedia di daerah pesisir pantai adalah ikan. Hasil pemantauan gizi yang dilaporkan dari data Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah ditemukan 21,3 % diantaranya dengan status gizi kurang dan gizi buruk terutama ditemukan pada anak batita. Tujuan yang diharapkan setelah penyuluhan dan demonstrasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu balita khususnya yang mempunyai balita dengan status gizi kurang tentang gizi dan cara pengolahan makanan untuk balita yang padat gizi dengan bahan baku yang tersedia di daerah tersebut. Potensi yang ada (ikan) dapat diolah menjadi makanan  balita yang memenuhi kriteria gizi dan disenangi balita. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leafleat dan demonstrasi pengolahan ikan dengan membuat menu pergedel ikan tuna dan sate ikan tuna. Dengan demikian pemberian penyuluhan dan demonstasi tentang pengolahan sumber protein ikan sangat efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu yang mempunyai balita tentang ciri-ciri anak ssehat dan pengolahan bahan makanan dengan bahan baku ikan.  Kata kunci : cemilan balita, Gizi balita, Penyuluhan, Demonstasi ABSTRACTThe high incidence of children under five experiencing nutritional problems is a burden on the State, therefore it is necessary to improve nutrition consumption by utilizing local food sources. One source of high-protein food that is always available in coastal areas is fish. The results of nutrition monitoring reported from data from the Lubuk Buaya Health Center, Koto Tangah Subdistrict found 21.3% of them with underweight and malnutrition status especially found in toddlers. The expected goal after counseling and demonstration, is to improve the knowledge and skills of mothers of children under five, especially those who have toddlers with poor nutritional status about nutrition and how to process food for toddlers who are nutrient-dense with the raw materials available in the area. Existing potential (fish) can be processed into toddler food that meets nutritional criteria and is loved by toddlers. The activities carried out in the form of counseling using leafleats and demonstrations of fish processing by making tuna pergedel menu and tuna satay. Thus the provision of counseling and demonstration about processing fish protein sources is very effective in increasing the knowledge and skills of mothers who have toddlers about the characteristics of healthy children and processing food with fish raw materials.  Keywords: toddler nutrition, counseling, demonstration
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PARITAS DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PERILAKU PEMBERIAN KOLOSTRUM DI KELURAHAN GUNUNG SARIK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING, TAHUN 2018 Sunesni Sunesni; Novia Uci Wahyuni
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.572 KB) | DOI: 10.36984/jkm.v1i1.16

Abstract

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014, AKB di Indonesia sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, dan penyebabnya sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi. Badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa salah satu cara menurunkan AKB adalah Pemberian ASI terutama Kolostrum. Sedangkan cakupan IMD (termasuk pemberian kolostrum) terendah salahsatunya adalah Puskesmas Belimbing (78,35%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, paritas dan pendidikan ibu dengan perilaku pemberian kolostrum di Kelurahan Gunung Sarik Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing tahun 2018. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Sarik pada bulan Mei sampai Juni 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Kelurahan Gunung Sarik pada bulan Mei sampai bulan Juni berjumlah 58 orang. Pengambilan sampel secara systematic random sampling kepada 37 orang sampel menggunakan data primer dengan kuesioner. Jenis pengumpulan data menggunakan data primer. Teknik pengolahan data diawali dengan editing, coding, entry, tabulating dan cleaning. Data diolah dengan komputerisasi menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pemberian kolostrum (p = 0,006), ada hubungan paritas dengan perilaku pemberian kolostrum (p = 0,005), dan ada hubungan pendidikan dengan perilaku pemberian kolostrum (p = 0,015) di Kelurahan Gunung Sarik Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing tahun 2018. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, paritas dan pendidikan ibu dengan perilaku pemberian kolostrum di Kelurahan Gunung Sarik Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing tahun 2018. Diharapkan kepada ibu nifas untuk selalu memberikan kolostrum karena kolostrum sangat bermanfaat bagi bayinya.