Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Advanced Guidance and Counseling

Psychological stressors and life satisfaction among university students during the Second Wave of covid-19: Moderating role of resilience Tania Qamar; Saralah Devi Mariamdaran Chethiyar; Muhammad Ali Equatora
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2021.2.2.9321

Abstract

Purpose -  The purpose of the research was to examine the relationship between psychological distress and life satisfaction among university students during the second wave of COVID-19, also to assess the moderating role of resilience.  Method - The population of this study is university students. The selection of samples in the current research using purposive sampling strategy and selected 200 students. The data were analyzed using correlation analysis,  hierarchical regression analysis, and path analysis.Result - The results show the psychological distress has a significant negative relationship with life satisfaction and resilience has a significant positive relationship with life satisfaction. Regression findings reveal that psychological distress and resilience were significant predictors of life satisfaction. Moderation findings show the resilience plays a significant moderating role between psychological distress and life satisfaction.Implications – The current research suggests improving the skills performance in the life of students. The present study helps to understand the importance of life satisfaction, especially among university students.Originality – This is the first study that used intervening variables psychological distress, resilience, and life satisfaction. It is not only particular for professionals or students to be aware of psychological distress toward life satisfaction in the Pakistani society but also to be educated about the culture itself and clinical area.***Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara tekanan psikologis dengan kepuasan hidup mahasiswa selama gelombang kedua COVID-19, serta menilai peran moderasi resiliensi.Metode - Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan strategi purposive sampling dan dipilih 200 siswa. Analisis data menggunakan analisis korelasi, analisis regresi berjenjang, dan analisis jalur.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan tekanan psikologis memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kepuasan hidup dan resiliensi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kepuasan hidup. Temuan regresi mengungkapkan bahwa tekanan psikologis dan ketahanan merupakan prediktor signifikan dari kepuasan hidup. Temuan moderasi menunjukkan ketahanan memainkan peran moderasi yang signifikan antara tekanan psikologis dan kepuasan hidup.Implikasi - Penelitian saat ini menyarankan peningkatan kinerja keterampilan dalam kehidupan siswa. Studi ini membantu untuk memahami pentingnya kepuasan hidup, terutama di kalangan mahasiswa.Originalitas - Ini merupakan penelitian pertama yang menggunakan variabel intervening tekanan psikologis, resiliensi, dan kepuasan hidup. Tidak hanya bagi para profesional atau pelajar untuk menyadari tekanan psikologis terhadap kepuasan hidup dalam masyarakat Pakistan tetapi juga untuk dididik tentang budaya itu sendiri dan area klinis.
Perceived stress, emotional intelligence and psychological wellbeing of mental health professionals puring covid-19 in Pakistan Tania Qamar; Saralah Devi Mariamdaran Chethiyar; Muhammad Ali Equatora
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2022.3.1.9320

Abstract

AbstractPurpose - The aim of the research was to assess the relationship between perceived stress, emotional intelligence and psychological wellbeing of mental health professionals during Covid-19 in Pakistan.Method - The population of this study is (n=150) mental health professionals (psychologists, psychiatrists, psychiatry nurses). Data was collected through purposive sampling strategy.Result - The results showed that perceived stress has significant negative association with psychological wellbeing, however, emotional intelligence has significant positive association with psychological wellbeing. Regression findings revealed that perceived stress and emotional intelligence were significant predictors of psychological wellbeing among mental health professionals. ANOVA findings showed psychological wellbeing score was high in psychiatrists then other mental health professionals.Implication – This research guided to enhance the emotional intelligence skill. The present study will help to understand the importance of psychological wellbeing especially among mental health professionals.Originality - The present study has great importance for mental health professionals. The results of the current study have suggestions for theories in the field of socialization to understand the perceived stress, emotional intelligence and psychological wellbeing mostly experienced, which increase our knowledge.***Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara stres yang dirasakan, kecerdasan emosional, dan kesejahteraan profesional kesehatan mental selama Covid-19 di Pakistan.Metode - Populasi penelitian ini adalah (n=150) tenaga kesehatan jiwa (psikolog, psikiater, perawat psikiatri). Data dikumpulkan melalui strategi purposive sampling.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi stres memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kesejahteraan, namun kecerdasan emosional memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kesejahteraan. Temuan regresi mengungkapkan bahwa stres yang dirasakan dan kecerdasan emosional merupakan prediktor signifikan kesejahteraan di kalangan profesional kesehatan mental. Temuan ANOVA menunjukkan skor kesejahteraan lebih tinggi pada psikiater daripada profesional kesehatan mental lainnya.Implikasi - Penelitian ini dipandu untuk meningkatkan keterampilan kecerdasan emosional. Studi ini akan membantu untuk memahami pentingnya kesejahteraan, terutama di kalangan profesional kesehatan mental.Originalitas - Penelitian ini sangat penting bagi para profesional kesehatan mental. Hasil penelitian saat ini memiliki saran untuk teori di bidang sosialisasi untuk memahami stres yang dirasakan, kecerdasan emosional, dan kesejahteraan sebagian besar dialami, yang meningkatkan pengetahuan kita.