Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PEMENUHAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PEMASYARAKATAN NOMOR 12 TAHUN 1995 Afra, Randi Pratama; Butar Butar, Herry Fernandes
Menara Ilmu Vol 15, No 2 (2021): VOL. XV NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i2.2901

Abstract

Jaminan kebebasan dasar para narapida di Lembaga Pemasyarakatan telah cukup dijamin atas hukum yang berlaku Indonesia, khususnya Hukum Hak Asasi Manusia, Hukum Acara Pidana dan beberapa undang-undang pendukung, pembinaan bagi narapidana untuk diselesaikan melalui pembinaan atau pemulihan sehingga mereka bisa kembali pada masyarakat social seperti sedia kala. Namun sebenarnya masih banyak persoalan pada Lembaga Pemasyarakatan sejauh membina para narapidana yang benar-benar menggunakan teknik lama, pemenuhan hak-hak istimewa para narapidana pada lembaga pemasyarakatan yang belum diperkuat, seperti kurangnya lapas dan pegawai pembinaan sehingga untuk narapidana melalukan pengulangan tindak pidana ( residivis). Hak yang menjadi jaminan adalah hak yang tidak dapat diingkari, khususnya yang dmana dalam suatu hak tersebut tidak dapat di ingkari atau ditentang oleh orang orang atau dalam situasi apapun sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Hak-hak esensial pada Pasal 4 ditentukan seperti berikut: Hak hidup, hak tidak disiksa, hak atas keluwesan individu, pikiran dan ketenangan, hak bersuara, hak beragama, hak tidak ditundukkan, hak memilih.hak perlakuan yang sama secara pribadi dan korespondensi di arena publik di bawah pengawasan hukum yang tetap, dan hak tidak diadili berdasarkan hukum (lama) berlaku surut. Selanjutnya ditegaskan berdasarkan Pasal 14 UU Nomor 12 Tahun 1995 mengenai Pemasyarakatan, antara lain: hak mendapat remisi, hak kebebasan beribadah , hak berpergian, hak mendapat bebas bersyarat. , dan hak lainnya dan pelaksanaannya.
PERAN BINADIK DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 STUDI KASUS DI LAPAS KELAS IIB BITUNG monica, agatha; butar butar, herry fernandes
SOEPRA Vol 7, No 2: Desember 2021 (dalam proses Review)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/shk.v7i2.4070

Abstract

Pandemi Covid-19 yang muncul sejak 2019 akhir di Kota Wuhan, Cina memberikan dampak yang besar bagi seluruh dunia hingga sampai saat ini. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 disegala instansi pemerintah salah satunya kebijakan di unit pelaksana teknik pemasyarakatan seperti di Lapas Kelas IIB Bitung . Dampak yang terjadi dengan adanya pandemi covid-19 salah satunya terkendalanya proses penyelenggaraan program pembinaan yang dilakukan karena resiko berkerumun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan kendala dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Lapas Kelas IIB Biutng. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Kualitiatif berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dari bagian Binadik berupa penyediaan sarana dan prasarana kebersihan seperti tempat cuci tangan dan handsanitizer serta penerapan protokol kesehatan. Hal menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan dapat mencegah penyebaran virus dilingkungan Lapas tetapi tetap memberikan inovasi yang baru agar tetap dalam kondisi aman.
TRANSFORMASI RELIGIUS NARAPIDANA MELALUI PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BENGKULU Wiranu, Rahmad Ery; Butarbutar, Herry Fernandes
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v10i1.42689

Abstract

Warga Binaan Pemasyarakatan salah satunya narapidana yang beragama Islam ini mendapatkan pembinaan kerohanian Islam dengan tujuan agar kelak ketika ia keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu menjadi manusia yang lebih baik, lebih meningkatkan sikap dan perilaku, dan lebih meningkatkan perilaku keagamaan dengan menambah keimanan, ketakwaan serta tanggungjawabnya kepada Allah SWT, tidak melakukan pelanggaran hukum dan menjadi manusia yang seutuhnya sehingga dapat diterima di lingkungan masyarakat kembali. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan dampak dari pembinaan kerohanian Islam terhadap kesadaran beragama narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu. Subjek penelitian ini meliputi petugas pemasyarakatan yang ada pada seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan narapidana yang beragama Islam, yang mengikuti pembinaan kerohanian Islam dan terlibat sebagai kurve masjid dan pengurus takmir masjid. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan analisis interaktif. Hasil penelitian tentang pelaksanaan dan dampak pembinaan kerohanian Islam terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu yaitu : pelaksanaan kegiatan keagamaan terdiri dari shalat berjamaah, pengajian atau ceramah keagamaan rohani Islam, yasinan, kesenian hadroh, khotmil Al-Quran dan mujahadah. Dampak pembinaan kerohanian Islam terhadap kesadaran beragama narapidana yaitu dapat mendorong kesadaran beragama narapidana dalam meneguhkan imannya, ketaatan dalam menjalankan ajaran agama dan merubah perilaku untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama serta meninggalkan hal-hal buruk yang pernah dilakukannya.
Peranan Layanan Kunjungan Online terhadap Kondisi Psikologis Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Purwokerto Rizky Milenia; Herry Fernandes Butar Butar
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 4, No 1 (2022): JANUARI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v4i1.6392

Abstract

Pelayanan kunjungan online membawa pengaruh terhadap kondisi psikologis narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan layanan online dan pengaruhnya terhadap kondisi psikologis narapidana di Lapas Kelas IIA Purwokerto. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan kepada Narapidana di Lapas Kelas IIA Purwokerto. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara kepada narapidana dan studi kepustakaan. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan model interaktif Milles & Huberman. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa terdapat perbedaan tingkah laku dan kondisi psikologis narapidana yang sering, jarang dan tidak pernah mendapatkan kunjungan. Narapidana yang sering melakukan relatif lebih tenang, sedangkan narapidana yang jarang dan tidak pernah  berperilaku menyendiri dan pemurung. 
Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Dan Potensi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Ananda Septiana Lestari; Muhamad Juani; Herry Fernandes Butar
JPEK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Vol 5, No 2 (2021): JPEK (Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jpek.v5i2.4697

Abstract

The increase in criminal activities that occur in the community will cause an increase in Institutional Institutions (LAPAS) that will increase. The government as a policymaker in this case plans the development of prison inmates so that prisoners do not commit crimes again and have work motivation. This study aims to analyze the effect of entrepreneurship training and work motivation on entrepreneurial interest in prison inmates. The method used in this research is the Expos facto method with quantitative estimation. The population in this study were all prisoners who had attended entrepreneurship training. The data collection technique in this research is the study of literature. Data collection tools used in this study were sourced from books, journals and literature studies. The results of this study reflect what is meant by significant entrepreneurship training and motivation towards the interest of convict entrepreneurs. This means that the better entrepreneurship training and work motivation held by prison staff, the entrepreneurial interest will increase, and vice versa
ETIKA BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI SEBAGAI SARANA PEMBINAAN Taufik Rowandy; Herry Fernandes Butar Butar
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 8, No 6 (2021): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.34 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v8i6.1737-1745

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan merupakan suatu lembaga tempat untuk melakukan pembinaan terhadap wargabinaan untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan. Selama Proses Pembinaan didalam Lapas, hal yang sangat penting ialah Komunikasi. Baik itu komunikasi sesama warga binaan, antar petugas dan warga binaan, warga binaan dan masyarakat serta warga binaan dan aparat penegak hukum lainnya. Pada penulisan artikel ini akan membahas terkait etika dalam berkomunikasi akan mempengaruhi upaya pemulihan hubungan wargabinaan dengan orang lain. Kesalahan penggunaan bahasa sehari-hari pada masyarakat penjara, pada umumnya menggunakan suatu bahasa yang menyimpang. Sedikit sekali orang yang menggunakan bahasa dengan baik dan atau benar. Kesalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Tidak dapat kita pungkiri bahwa hambatan dalam berbahasa yang baik dan benar tersebut akan selalu ada karena latar belakang pendidikan yang berbeda-beda di dalam masyarakat penjara. Penelitian kualitatfi yang dilakukan sebagai dasar peulisan artikel ini, yang dikumpulkan melalui data sekunder dengan studi literatur. Dari penulisan ini dapat ditemukan beberapa hal mengenai sejauh mana komunikasi berpengaruh sebagai sarana pembinaan, hambatan dalam etika berbahasa dan lainnya. Komunikasi yang baik merupakan komunikasi yang dibangun dan didasari dengan etika berbahasa yang baik pula. Dari cara berkomunikasi suatu individu petugas didalam dalam melakukan penilaian dan ini berkaitan dengan pembinaan.
PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KELAS IIB LUBUK BASUNG MELALUI PEMENUHAN HAK PELAYANAN KESEHATAN Muthia Adilah; Herry Fernandes Butar Butar
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 3 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.518 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i3.1541-1550

Abstract

Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 pada pasal 14 menegenai Pemasyarakatan menegaskan serta ditetapkan hak dari seorang narapidana. Hak itu meliputi perawatan, pelayanan kesehatan dan hak untuk medapatkan makanan yang layak. Namun pada kenyataannya, hak kesehatan narapidana belum terpenuhi seara maksimal. Masalah yang pada umumnya sering dihadapi antara lain yaitu tidak tersedianya ruang hunian yang  sesuai standar kesehatan dengan luas  5x7  m dan  dihuni  15 narapidana, tersedia 2 kamar mandi dan WC di dalam kamar hunian serta adanya ventilasi udara yang kecil. Begitu juga apabila ada narapidana yang memerlukan pengobatan, tidak ada petugas kesehatan yang siaga di tempat. Penelitian  ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pemenuhan hak hak narapidana dalam bidang kesehatan  dan  pangan  bagi  narapidana  di  Lembaga  Pemasyarakatan  Kelas II B Lubuk Basung.penelitian ini berjeniskan denga penelitian yuridis empiris yang merupakan penelitian dengan mendekatkan langsung dengan dtudi kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Basung. Data ini di muat mulai dari Undang Undang tentang kesehatan, Undang Undang tentang Pemasyarakatan, Peraturan Pemerintah tentang pemenuhan hak dan narasumber. Hasil dari penelitian ini, pemenuhan hak untuk narapidana belum sesuai dengan standar minimum dari pelayan kesahatan lembaga Pemasyarakatan untuk narapidana. Kesimpulan untuk pemenuhan hak kesehatan untuk narapidana belum memenuhi standar minimal yang sesuai dari peraturan perundang unangan.
ANALISIS SWOT DALAM IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK-HAK TAHANAN DI DALAM RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB PURBALINGGA Naufal Daffa Haikal; Herry Fernandes Butar Butar
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 4 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.678 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i4.1906-1917

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta merumuskan strategi pemenuhan hak-hak tahanan yang tepat melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppotunities, dan Threats) di Rutan Kelas IIB Purbalingga . Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan serta internet. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adalah dengan menggunakan alat analisis SWOT, maka dapat menggunakan alternatif strategi-strategi berikut : Strategi SO : penguatan SDM , penegakkan peraturan , penghormatan Hak Asasi Manusia. Strategi WO : pemenuhan sarana dan prasarana serta fasilitas, menambah jumlah petugas pemasyarakatan . Strategi ST : menjamin keamanan tahanan , berintegrasi dengan instansi penegak hukum lainnya. Strategi WT : memperkuat keamanan Rutan , melengkapi segala faktor penunjang,serta penguatan lembaga.Yang mana analisis SWOT ini digunakan guna membantu implementasi pemenuhan hak hak tahanan di Rutan Kelas IIB Purbalingga.
ANALISIS SWOT DALAM PELAKSANAAN PERAWATAN TAHANAN DI DALAM RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I CIPINANG Dwika Aldho Gustamajaya; Herry Fernandes Butar Butar
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 8, No 6 (2021): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.625 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v8i6.1400-1411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dari kekuatan dan kelemahan yang ada didalam rutan serta kemungkinan peluang dan terjadinya ancaman dari faktor internal dan eksternal, dan juga merumuskan strategi dalam pelaksanaan perawatan terhadap para tahanan yang berada di dalam Rutan Kelas I Cipinang atau di sebut Ruci dengan melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats). Dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang dimana menggunakan teknik pengumpulan pada data menggunakan observasi, dan assesment. Teknik menganalisis data yang diopergunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menggunakan alat analisis SWOT, maka dapat menggunakan alternatif strategi- strategi berikut : Strategi SO: Pemanfaatan alat kesehatan yang berada dirumah sakit terdekat untuk membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rutan, Mengembangkan SDM, Pengembangan skala pemasaran produk bimbingan kerja. Strategi WO: Pengembangan skala pemasaran produk bimbingan kerja, Penambahan tenaga ahli. Strategi ST: Menjamin kualitas produk bimbingan kerja, Pengembangan motivasi tentang produk bimbingan kerja. Strategi WT: Pengembangan SDM.
PROGRAM PEMBINAAN BAGI ANAK KASUS PELECEHAN SEKSUAL DI LPKA KELAS II YOGYAKARTA Miftahhusifa Sausan Aza Alattas; Herry Fernandes Butar Butar; Ali Muhammad
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 3 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.983 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i3.1260-1268

Abstract

Fenomena kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak di Indonesia kian meningkat. Menurut data KPAI dan LPSK tahun 2019 sebanyak 350 kasus menempati posisi paling atas setelah kekerasan fisik dan psikis. Akibatnya LPKA didominasi dengan kasus pelecehan seksual. Di LPKA Kelas II Yogyakarta berdasarkan data bulan Februari-Maret 2021 ketika penulis melaksanakan magang terdapat 16 kasus pelecehan seksual dari 33 anak yang berada di LPKA Kelas II Yogyakarta. Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus untuk memberikan pembinaan yang tepat sehingga menekan pengulangan tindak pidana pelecehan seksual oleh anak. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana program pembinaan bagi anak kasus pelecehan seksual di LPKA Kelas II Yogyakarta serta apa latar belakang anak melakukan tindakan pelecehan seksual tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui program pembinaan bagi anak kasus pelecehan seksual di LPKA Kelas II Yogyakarta serta latar belakang anak melakukan tindakan pelecehan seksual tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan LPKA Kelas II Yogyakarta belum mempunyai program pembinaan khusus bagi anak kasus pelecehan seksual serta ada 3 faktor yang melatarbelakangi anak melakukan tindakan pelecehan seksual yaitu faktor pergaulan dan lingkungan, faktor media sosial, dan faktor pengalaman masa lalu anak. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis mencoba menyusun program pembinaan khusus untuk kasus pelecehan seksual yaitu Program Konseling tingkah laku “Self Management Program”