Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MENGGAGAS SOCIAL ENTERPRISE PADA LEMBAGA KEMASYARAKATAN LOKAL BUMDES SUMBER SEJAHTERA DESA NAGROG KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN BANDUNG Rachim, Hadiyanto Abdul; Santoso, Meilanny Budiarti
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 6, No 2 (2023): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v6i2.52829

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang merupakan badan usaha di tingkat desa yang menjalankan usaha dan bertanggung jawab atas pengelolaan usaha, pemanfaatan aset, pengembangan investasi serta melaksanakan kegiatan produktif lainnya yang berhubungan dengan desa dan memberikan layanan untuk masyarakat desa. Spirit yang dimiliki oleh BUMDes sejalan dengan filosofi social enterprise yaitu aktivitas usaha yang tidak hanya ditujukan untuk memperoleh profit, melainkan juga dalam rangka menangani permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) yaitu digunakan dalam proses penilaian kondisi desa secara intensif dan cepat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah bahwa BUMDes Sumber Sejahtera memiliki beberapa unit usaha, yaitu: (1). Unit Simpan Pinjam Syari’ah, (2). Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan (3). Unit Perdagangan Umum dan Agribisnis (4). Unit Desa Wisata (5). Unit Marketing Online. Berbagai unit usaha tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi social enterprise, mengingat sejauh ini hasil dari aktivitas usaha yang dilakukan oleh BUMDes bertujuan tidak melulu untuk mencari keuntungan, melainkan sudah disisihkan untuk tujuan menangani permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Village Owned Enterprises which are business entities at the village level that run businesses and are responsible for business management, asset utilization, investment development as well as carrying out other productive activities related to the village and providing services for the village communities. The spirit possessed by Village Owned Enterprises is in line with the philosophy of social enterprise, namely business activities that are not only at obtaining profit, but also at dealing with social problems that occur in the community. The method used in this Community Service activity is the Rapid Rural Appraisal (RRA) method, which is used in the process of assessing village conditions intensively and quickly. The results obtained from this Community Service activity are that Village Owned Enterprises Sumber Sejahtera has several business units, namely: (1). Sharia Savings and Loans Unit, (2). Supported Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) (3). General Trade and Agribusiness Unit (4). Tourism Village Unit (5). Online Marketing Unit. These various business units have the potential to be developed into a social enterprise, considering that so far the results of business activities carried out by Village Owned Enterprises are not only at making profits but have been set aside for the purpose of dealing with problems faced by the community.
PENDIDIKAN MASYARAKAT: MEMBANGUN AKSI PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN BAGI PENINGKATAN KAPASITAS PENGASUHAN IBU BERBASIS KONSEP FITRAH DI DESA DAYEUKOLOT, KABUPATEN BANDUNG Wibowo, Hery; Gunawan, Wahyu; Yunita, Desy; Lesmana, Aditya Candra; Sekarningrum, Bintarsih; Nurdin, M. Fadhil; Nurwaty, Nunung; Rachim, Hadiyanto Abdul
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 5, No 2 (2024): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v5i2.56834

Abstract

Pendidikan, merupakan basis pembangunan peradaban manusia. Maka aktivitas pendidikan, dalam hal ini kegiatan belajar, merupakan sesuatu yang perlu menjadi arus utama pencapaian kesejahteraan bangsa. Keluarga merupakan unit kecil terpenting pembentuk masyarakat dan peradaban. Sehingga orang tua, dalam hal ini merupakan pendidik utama dalam keluarga. Program pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk membangun proses belajar berkelanjutan dan peningkatan kapasitas yang berkesinambungan. Maka program didesain dengan mengkolaborasikan pendekatan pembelajaran tatap muka langsung/sinkrous dan pembelajaran tidak lansung/daring/asinkronus. Program pengabdian masyarakat diikuti oleh lebh dari 30 orang ibu-ibu dan lebih dari 20 orang anak yang mengikuti proses pembelajaran secara penuh. Proses belajar berlangsung secara interaktif penuh dengan tanya jawab. Sejumlah permasalahan sehari-hari dalam pendidikan anak berhasil dikupas dan dibahas bersama.
PEMBELAJARAN HIBRIDA PENGUATAN KAPASITAS PENGASUHAN ORANG TUA BAGI PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA SISWA BIMBINGAN BELAJAR DI DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG Wibowo, Hery; Lesmana, Aditya Candra; Rachim, Hadiyanto Abdul; Nurdin, Muhammad Fadhil; Fedryansyah, Muhammad; Taher, Rusdin; Sekarningrum, Bintarsih; Nurwati, Nunung
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 5, No 1 (2024): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v5i1.52606

Abstract

Tantangan untuk menjadi orang tua yang baik, dalam rangka menumbuhkembangkan generasi cerdas berakhlak mulia kian hari kian berat. Oleh sebab itu, setiap upaya yang bertujuan pada penguatan ketahanan keluarga, khususnya peningkatan kapasitas pengasuhan adalah penting. Program pengabdian pada masyarakat ini berbentuk pemberian pembelajaran hibrida penguatan kapasitas pengasuhan orang tua bagi peningkatan ketahanan keluarga siswa Bimbingan Belajar di Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung. Pola pembelajaran hibrida dipilih dengan tujuan untuk menjaga kesinambungan proses belajar dan memastikan peningkatan kapasitas orang tua dari waktu ke waktu. Metode yang diberikan melalui pembelajaran hybrid dengan memberikan materi baik secara luring maupun daring melalui media youtube. Adapun materinya adalah tentang penyadaran akan kewajiban menuntut ilmu bagi umat Islam, maksud dan tugas penciptaan manusia di muka bumi serta pemahaman dasar pengasuhan. Hasil kegiatan ini menemukan bahwa orang tua menjadi lebih memahami bagaimana melakukan pengasuhan bagi keluarganya. Selain itu juga ditemukan bahwa terjadi peningkatan interaksi antara orang tua dan anak dalam proses belajar yang diberikan selama kegiatan.
Case Management of Counseling Guidance for Inmates Experience Stress During Early Coaching Equatora, Muhammad Ali; Rachim, Hadiyanto Abdul; Nulhakim, Soni Akhmad; Raharjo, Santoso Tri
International Journal of Islamic Educational Psychology Vol. 5 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijiep.v5i2.23414

Abstract

The phenomenon of stress in prisoners is currently an urgency for various researchers. This stress occurs because it is experienced due to changes in the atmosphere of the general public, but entering a criminal facility makes them feel uncomfortable, starting from mental pressure, anxiety, anti-social behavior, and even suicide due to stress. Therefore, there is a need for case management so that inmates can face situations of stress and fear when undergoing initial formation in state detention centers. This study used a qualitative research method with a case study research design, employing observation, study documentation, and interviews for data collection. There were 6 informants, 1 of whom was a prisoner, along with 1 guard officer, 1 registration officer, and 3 inmates. This research emphasizes interactive data analysis and qualitative confirmation of source triangulation results. The object of research lies in how prisoners can undergo an excellent initial coaching period to manage stressful situations and fears. The results of this research indicate that correctional guardians have a role in providing counseling guidance on the stress of inmates during initial training at the Painan Detention Center, where the stress levels of inmates are very high. The effective counseling guidance methods or techniques used include a religious approach to reduce stress on inmates during the initial training period. This action seeks to reduce stress levels and provide assistance to prisoners. This research presents a novelty that lies in the experience of stress management during the initial guidance of inmates.
PELAYANAN KESEJAHTERAAN BERBASIS FAITH-BASED ORGANIZATION: PELUANG DAN TANTANGAN BAGI PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL Santoso, Meilanny Budiarti; Rachim, Hadiyanto Abdul; Basar, Gigin Ginanjar Kamil
Share : Social Work Journal Vol 14, No 2 (2024): Share : Social Work Journal
Publisher : University of Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v14i2.59283

Abstract

Penelitian dengan mengusung topik pelayanan kesejahteraan berbasis faith-based organization sebagai peluang dan tantangan bagi praktik pekerjaan sosial telah memiliki jejak historis yang cukup panjang sekaligus menunjukkan dinamika kontributif serta determinan tersendiri dalam memberikan alternatif layanan kesejahteraan sosial bagi para penerima manfaat, yang faktanya tidak seluruhnya dapat dijangkau dan dipenuhi oleh organisasi-organisasi resmi pemberi pelayanan kesejahteraan sosial yang dikelola oleh pemerintah. Kajian ini melihat karakteristik layanan kesejahteraan sosial berbasis faith-based organization, pemangku kepentingan dalam faith-based organization, dan pekerjaan sosial dalam bidang faith-based organization dalam menjawab peluang dan tantangan global yang bersifat inklusif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan merujuk kepada berbagai sumber referensi seperti buku ataupun e-book, artikel, dan berbagai dokumen yang relevan dengan topik penelitian untuk melihat diskursus faith-based organization pada layanan kesejahteraan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik faith-based organization ditunjukkan dalam bentuk branding organisasi, struktur organisasi, tujuan, dan penyedia layanan melalui skema pasif-aktif dan persuasif-eksklusif; faith-based organization menjadi model dalam menjalankan layanan kesejahteraan sosial yang inklusif dalam upaya menghindari dikotomi layanan kesejahteraan sosial antara organisasi sekuler vis a vis organisasi keagamaan; dalam pengelolaan dan menjalankan aktivitas organisasinya para pemangku kepentingan faith-based organization dapat sejalan dengan nilai-nilai dan kode etik perofesi pekerjaan sosial profesional.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI ASISTIF : PENINGKATAN KEMANDIRIAN PENYANDANG DISABILITAS FISIK Zen, Lya Fayola; Rachim, Hadiyanto Abdul; Apsari, Nurliana Cipta
Share : Social Work Journal Vol 14, No 2 (2024): Share : Social Work Journal
Publisher : University of Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v14i2.52420

Abstract

Individu dengan disabilitas fisik sering mengalami kesulitan dalam mencapai tingkat kemandirian yang diharapkan dalam aktivitas sehari-hari mereka. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kemandirian mereka, penggunaan teknologi asistif telah menjadi fokus perhatian, yang telah membawa dampak positif dalam meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas fisik. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggali dan mendiskusikan peran penting teknologi asistif dalam meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas fisik. Penelitian ini menggunakan metode Tinjauan Pustaka untuk menganalisis artikel-artikel yang relevan. Informasi yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari basis data publikasi di Google Scholar menggunakan istilah pencarian teknologi asistif, disabilitas, disabilitas fisik dan peningkatan kemandirian. Penelitian ini merujuk pada tinjauan literatur atas artikel-artikel klinis dan penelitian yang diterbitkan dalam periode tahun 2003 hingga 2023. Penelitian ini menemukan bahwa teknologi asistif merupakan rangkaian komponen dan layanan yang bertujuan untuk mengimbangi atau mengurangi  hambatan yang mungkin terjadi bagi para penyandang disabilitas. Selain itu, artikel ini juga menggambarkan bagaimana pendekatan yang terpadu, yang melibatkan berbagai teknologi asistif, pelatihan keterampilan, dan dukungan sosial, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kemandirian penyandang disabilitas fisik. Berdasarkan tinjauan literatur ini, kita memahami bahwa penggunaan teknologi asistif harus dipandang sebagai salah satu elemen kunci dalam mempromosikan kemandirian dan inklusi penyandang disabilitas fisik dalam masyarakat. Hasil penelitian ini berpotensi memberikan rekomendasi kebijakan yang mendukung aksesibilitas teknologi asistif dan meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas fisik. Individuals with physical disabilities often face challenges in achieving the expected level of independence in their daily activities. In an effort to improve their standard of living and degree of self-sufficiency, the use of assistive technology has become a focal point of attention, which has brought about positive impacts in improving the independence of individuals with physical disabilities. This research employs Article Analysis through a Literature Review method. The data used in the study is derived from the Google Scholar publication database with keywords such as assistive technology, disability, physical disability, and independence enhancement. The study relies on an examination of clinical papers and research studies released from 2003 to 2023. The study finds that assistive technology consists of a range of devices and services designed to compensate for or reduce barriers that may occur for individuals with disabilities. Furthermore, this article also illustrates how an integrated approach, involving various assistive technologies, skill training, and social support, can create an environment that supports the independence of individuals with physical disabilities. Based on this literature review, we recognize that the use of assistive technology is a fundamental aspect in promoting the autonomy and integration of people with physical disabilities within the society. The findings of this research have the potential to provide policy recommendations that support the accessibility of assistive technology and enhance the life quality of people who have physical disabilities. 
AKSESIBILITAS INKLUSIF: IMPLEMENTASI INFRASTRUKTUR PUBLIK RAMAH DISABILITAS DI INDONESIA (SEBUAH LITERATUR REVEIW) Maimunah, Siti; Apsari, Nurliana Cipta; Rachim, Hadiyanto Abdul
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.60851

Abstract

Sulitnya akses untuk mengikuti kegiatan masyarakat dan infrastruktur publik yang masih belum ramah disabilitas membuat populasi disabilitas terutama penyandang disabilitas kesulitan untuk menggunakan fasilitas, layanan, lingkungan dan berpartisipasi langsung ke masyarakat sekitar tanpa hambatan atau diskriminasi. Maka dari itu, diperlukannya pengembangan infrastruktur yang inklusif agar hak-hak populasi disabilitas dapat terpenuhi sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi infrastruktur publik ramah disabilitas dan keterkaitannya dengan kualitas hidup penyandang disabilitas di Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan merupakan studi kepustakaan tentang berkaitan dengan implementasi infrastruktur publik yang ramah disabilitas dan keterkaitannya dengan kualitas hidup penyandang disabilitas di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa infrastruktur publik seperti sekolah dan perguruan tinggi; rumah sakit dan fasilitas kesehatan; transportasi umum; tempat ibadah; tempat wisata; taman umum dan ruang terbuka publik; pasar dan pusat perbelanjaan; jalanan dan jalan raya; dan fasilitas sanitasi di Indonesia masih jauh dari prinsip-prinsip aksesibel yaitu prinsip kemudahan, keselamatan, kegunaan, kemandirian . Tantangan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih berjuang untuk menciptakan ruang yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Padahal fasilitas yang baik dan inklusi akan meningkatkan taraf hidup seseorang terutama bagi penyandang disabilitas sehingga mereka dapat hidup dengan lebih mandiri.  Difficult access to community activities and public infrastructure that is still not disability-friendly make it difficult for the disabled population, especially people with disabilities, to use facilities, services, environments and participate directly in the surrounding community without barriers or discrimination. Therefore, it is necessary to develop inclusive infrastructure so that the rights of the disabled population can be fulfilled in accordance with Law No. 8 of 2016 concerning Persons with Disabilities. This article aims to find out how the implementation of disability-friendly public infrastructure and its relationship with the quality of life of people with disabilities in Indonesia. The data collection method used is a literature study related to the implementation of disability-friendly public infrastructure and its relationship with the quality of life of persons with disabilities in Indonesia. The results found that public infrastructure such as schools and universities; hospitals and health facilities; public transportation; places of worship; tourist attractions; public parks and public open spaces; markets and shopping centers; roads and highways; and sanitation facilities in Indonesia are still far from the principles of accessibility, namely the principles of ease of use, safety, utility, independence. These challenges show that Indonesia is still struggling to create inclusive spaces for people with disabilities. Whereas good facilities and inclusion will improve a person's standard of living, especially for people with disabilities so that they can live more independently. 
PROGRAM PELATIHAN DIVERSITAS DISABILITAS BAGI PEGAWAI GUNA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG INKLUSIF Saragih, Evangelina Putri Fide; Apsari, Nurliana Cipta; Rachim, Hadiyanto Abdul
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 5, No 2 (2024): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v5i2.61516

Abstract

Penyandang disabilitas memiliki tantangan khusus untuk beradaptasi di lingkungan kerja. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan pegawai disabilitas perlu membuat program inklusif yang terkait dengan peningkatan kinerja pegawai disabilitas. Pada umumnya salah satu aspek penting di dalam program inklusi adalah pelatihan bagi setiap pegawai baik penyandang disabilitas maupun bukan. Penelitian ini berfokus pada pelatihan sebagai salah satu aspek yang menambah keterampilan dan kinerja pegawai disabilitas dalam perusahaan. Sekaligus melatih pegawai non disabilitas agar dapat menerima dan tidak berprasangka negatif kepada pegawai disabilitas. Adapun konsep yang mau dikembangkan dalam penelitian ini adalah program pelatihan diversitas. Pengumpulan data mengenai program pelatihan serta peningkatan kinerja pegawai disabilitas dalam kajian ini diteliti menggunakan metode studi literatur. Peneliti menggunakan berbagai sumber referensi seperti artikel, jurnal, dan dokumen terkait. Peneliti mengumpulkan artikel-artikel terkait sebagai referensi penelitian dengan menggunakan kriteria program inklusif. Penelitian ini menjelaskan bahwa aspek pelatihan memberi dampak bagi kinerja pegawai disabilitas dan penerimaannya di lingkungan kerja. People with disabilities are facing special challenges in adapting to the work environment. Therefore, inclusive programs related to improving the performance of employees with disabilities need to be implemented by companies that employ disabled people. In general, one of the important aspects of an inclusion program is training for every employee, whether disabled or not. This research focuses on training as an aspect that increases the skills and performance of employees with disabilities. At the same time non-disabled employees need training to be able to accept and not have negative prejudice towards disabled employees. The concept to be developed in this research is a diversity training program. Data collection regarding training programs and improving the performance of employees with disabilities in this study was researched using the literature study method. Researchers use various reference sources such as articles and related documents. This research explains that the training aspect has an impact on the performance of employees with disabilities and their acceptance in the work environment.
Case Management of Counseling Guidance for Inmates Experience Stress During Early Coaching Equatora, Muhammad Ali; Rachim, Hadiyanto Abdul; Nulhakim, Soni Akhmad; Raharjo, Santoso Tri
International Journal of Islamic Educational Psychology Vol. 5 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijiep.v5i2.23414

Abstract

The phenomenon of stress in prisoners is currently an urgency for various researchers. This stress occurs because it is experienced due to changes in the atmosphere of the general public, but entering a criminal facility makes them feel uncomfortable, starting from mental pressure, anxiety, anti-social behavior, and even suicide due to stress. Therefore, there is a need for case management so that inmates can face situations of stress and fear when undergoing initial formation in state detention centers. This study used a qualitative research method with a case study research design, employing observation, study documentation, and interviews for data collection. There were 6 informants, 1 of whom was a prisoner, along with 1 guard officer, 1 registration officer, and 3 inmates. This research emphasizes interactive data analysis and qualitative confirmation of source triangulation results. The object of research lies in how prisoners can undergo an excellent initial coaching period to manage stressful situations and fears. The results of this research indicate that correctional guardians have a role in providing counseling guidance on the stress of inmates during initial training at the Painan Detention Center, where the stress levels of inmates are very high. The effective counseling guidance methods or techniques used include a religious approach to reduce stress on inmates during the initial training period. This action seeks to reduce stress levels and provide assistance to prisoners. This research presents a novelty that lies in the experience of stress management during the initial guidance of inmates.
ANALISIS NATURE OF SOCIAL PROVISION DALAM PROGRAM SEMBAKO DI KECAMATAN BEKASI TIMUR Anggian, Richard; Rachim, Hadiyanto Abdul
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 8, No 1 (2025): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v8i1.63184

Abstract

Penelitian ini mengkaji the nature of social provision dalam kebijakan sosial Program Sembako di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Program Sembako bertujuan meningkatkan ketahanan pangan keluarga penerima manfaat (KPM) melalui subsidi bahan pangan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis manfaat yang diterima KPM dari kebijakan tersebut dengan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan bentuk manfaat yang diterima KPM. Sebelumnya, bantuan hanya bisa dibelanjakan di e-waroeng atau agen resmi. Namun, kini bantuan dicairkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp200.000 per bulan melalui ATM atau Kantor Pos. Perubahan ini dipicu oleh keluhan masyarakat terkait harga tinggi dan kualitas rendah di e-waroeng dibanding pasar tradisional. Meskipun skema tunai memberikan keleluasaan, bantuan tersebut belum memadai untuk wilayah dengan biaya hidup tinggi seperti Bekasi Timur. Selain itu, perubahan ini menimbulkan tantangan baru dalam pengawasan penggunaan dana. Oleh karena itu, disarankan agar nominal bantuan disesuaikan dengan kondisi lokal dan skema in-kind dapat dipertimbangkan kembali, disertai pengawasan ketat terhadap e-waroeng agar manfaat program lebih tepat sasaran dan berkelanjutan. This study explores the nature of social provision in the Sembako Program, a social welfare policy implemented in East Bekasi District, Bekasi City. The program aims to improve food security among beneficiary families (KPM) through a subsidized food assistance scheme. This research specifically describes the types of benefits received by KPM under the policy. A qualitative descriptive approach was used, employing in-depth interviews, non-participant observation, and secondary data analysis. The findings show a transformation in the benefit delivery mechanism. Initially, KPM could only use the assistance at designated e-warung (government-appointed vendors). However, the current scheme allows cash withdrawals of IDR 200,000 per month through ATMs or post offices. This change was made in response to public complaints about higher prices and lower quality goods at e-warung compared to traditional markets. While the cash-based model offers greater flexibility for beneficiaries, it is still considered insufficient in regions with a high cost of living, such as East Bekasi. Furthermore, the transition poses new challenges in monitoring how the funds are used. The study recommends adjusting the amount of assistance based on local economic conditions and reconsidering the in-kind approach with stricter regulations for e-warung to ensure the program’s accuracy, sustainability, and effectiveness.