Anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan, seperti yang terjadi di Puskesmas Perawatan Simpang Empat, dengan 95 ibu hamil (18,8%) mengalami anemia pada tahun 2024. Kekurangan zat besi yang tidak tertangani dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kematian saat melahirkan, berat badan lahir rendah, infeksi, keguguran, dan kelahiran prematur. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study untuk menganalisis hubungan antara frekuensi kunjungan antenatal care (ANC) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Dari 213 populasi ibu hamil yang memeriksakan kehamilan pada Januari–Juni 2024, sebanyak 68 responden dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui Buku KIA dan lembar pemantauan kadar hemoglobin, lalu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa 76,5% responden tidak mengalami anemia, sementara 23,5% lainnya menderita anemia. Responden yang memenuhi standar frekuensi ANC ≥6 kali mencapai 75,0%, sedangkan yang kurang dari 6 kali sebesar 25,0%. Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi ANC dengan kejadian anemia (p=0,000). Frekuensi ANC yang sesuai standar terbukti meminimalkan risiko anemia melalui pemantauan rutin, sehingga tenaga kesehatan disarankan untuk meningkatkan pemantauan dan penjaringan ibu hamil berisiko tinggi anemia, termasuk melalui kunjungan rumah Anemia in pregnant women remains a significant public health issue, as observed at the Simpang Empat Care Health Center, where 95 pregnant women (18.8%) experienced anemia in 2024. Untreated iron deficiency can lead to severe complications, including maternal mortality during childbirth, low birth weight, infections, miscarriages, preterm births, and postpartum hemorrhage. This study utilized a Cross-Sectional Study design to analyze the relationship between the frequency of antenatal care (ANC) visits and anemia occurrence among pregnant women. From a population of 213 pregnant women who attended prenatal check-ups from January to June 2024, 68 respondents were selected using purposive sampling. Data were collected through maternal and child health (MCH) books and hemoglobin monitoring sheets, analyzed using the Chi-Square test. The findings revealed that 76.5% of respondents did not experience anemia, while 23.5% did. Additionally, 75.0% of respondents met the standard ANC frequency of ≥6 visits, while 25.0% did not. A significant relationship was found between ANC frequency and anemia occurrence (p=0.000). Meeting the standard ANC frequency effectively minimizes the risk of anemia through regular monitoring. Therefore, healthcare professionals are encouraged to enhance monitoring efforts and outreach to high-risk pregnant women, including home visits