Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP EFIKASI DIRI PADA PENYANDANG DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRONDOL BANYUMANIK KOTA SEMARANG Retnaning Ayu Prasetyaningsih; Rodhi Hartono; Fatchurrozak Himawan
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.769 KB) | DOI: 10.31983/juk.v2i1.8760

Abstract

PENGARUH PENDEKATAN EDUKASI SPRITUAL MUSLIM TERHADAP MEKANISME KOPING PASIEN GAGAL GINJAL DIMASA PANDEMI COVID-19 DI RUANG HAEMODIALISA RSUD KOTA TEGAL Suparjo Suparjo; Fatchurrozak Himawan; Dwi Uswatun Khasanah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v14i1.431

Abstract

Pasien Gagal Ginjal Kronis memiliki Ketergantungan pada terapi haemodialisis seumur hidupnya dan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada kemampuan untuk menjalani fungsi kehidupan sehari-hari. Dampak secara psikologis akan menimbulkan rasa khawatir dan bisa menjadi stres Sehingga pasien memerlukan mekanisme penyelesaian masalah atau koping yang adaptif untuk dapat mengurangi atau mengatasi stres. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendekatan edukasi spritual terhadap mekanisme koping pasien gagal ginjal. Desain penelitian quasi eksperimental pre test-post test with control group. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner koping untuk mengetahui mekanisme koping pada saat pre test dan post test intervensi. Jumlah sampel sebanyak 66 orang terdiri atas 33 orang pada kelompok intervensi yang mendapatkan pendekatan edukasi spritual dan 33 orang pada kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak 37 (56,06%), pendidikan SD sebanyak 24 (36,36%), tidak bekerja sebanyak 30 (45,45%), lama haemodialisa terbanyak 13-36 bulan sebanyak 22 (33,33). Rata-rata usia responden 48,9 tahun dengan usia termuda 20 tahun dan usia tertua 72 tahun. Rata-rata mekanisme koping adalah 47,81 dengan skor minimal 28 dan skor tertinggi 70. Terdapat perbedaan yang bermakna mekanisme koping pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan edukasi spritual muslim (p value 0,048). Demikian pulapada kelompok kontrol terdapat perbedaan bermakna mekanisme koping sebelum dan sesudah (p value 0,035). Hasil uji Independen T-test didapatkan perbedaan yang bermakna peningkatan mekanisme koping pasien gagal ginjal antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value 0,016). Jadi dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian edukasi spritual muslim terhadap mekanisme koping pasien gagal ginjal
STUDI KORELASI PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP MAHASISWA KEPERAWATAN DALAM PENCEGAHAN GENERASI THALASEMIA DI POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL Cuciati Cuciati; Agus Mulyadi; Harry Abriyanto; Fatchurrozak Himawan
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v14i1.438

Abstract

Thalasemia bukan salah satu dari penyakit menular tetapi angkanya terus meningkat, hal ini dikarenakan thalasemia merupakan penyakit keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi pengetahuan terhadap sikap mahasiswa terhadap pencegahan generasi thalasemia. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan studi korelasi. Penelitian ini dilakukan di kampus 9 DIII Keperawatan Prodi Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan rums slovin dengan jumlah sampel 188 responden, mengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi karateristik respon, pengetahuan tentang thalasemia dan sikap dukungan dalam pencegahan generasi thalasemia. Analisis data menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahsiswa memiliki pengetahan baik sebanyak 92 orang (48,9%) dan memiliki sikap mendukung sebanyak 165 orang (87,76%), Hasil Uji Chi sqare didapatkan, dengan nilai Sym. Sig < 0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa ada korelasi pengetahuan terhadap sikap mahasiswa dalam pencegahan generasi thalasemia.
Pelatihan Perawatan Diri, Stimulasi Syaraf Perifer dan Teknik Relaksasi Otot Progresif pada Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta di Kota Tegal Maria Ulfah; Tinah Purwaningsih; Fatchurrozak Himawan; Suparjo Suparjo
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 1 No 2 (2020): Agustus
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v1i2.221

Abstract

Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang kompleks, bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi dan budaya. Kelompok Perawatan Diri (KPD) yang dibentuk dan dilaksanakan di wilayah Kota Tegal dapat dijadikan media yang efektif untuk mempercepat kesembuhan penderita kusta. Tujuan kegiatan adalah memberikan pelatihan tentang perawatan diri, stimulasi saraf perifer dan Teknik relaksasi otot progresif pada pasien Kusta. Sasaran pengabdian masyarakat adalah kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta di Kota Tegal yang tersebar di wilayah Puskesmas Margadana, Puskesmas Tegal Barat dan Puskesmas Slerok. Pelaksanaan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, tutorial, simulasi dan demonstrasi. Pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 3 bulan hari dihadiri oleh 30 peserta. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan pengetahuan baik tentang penyakit kusta, pencegahan dan pengobatan meningkat menjadi 90%, sikap yang baik terhadap perawatan diri meningkat menjadi 93,3% , tingkat kecemasan peserta menurun menjadi mayoritas kecemasan ringan 60%, praktek senam kusta meningkat menjadi 36,7 % yang dapat melakukan dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kelompok perawatan diri (KPD) Kusta di Kota Tegal tentang perawatan diri, stimulasi syaraf perifer dan relaksasi otot progresif, disarankan peserta KPD melakukan perawatan diri pagi dan sore, senam kusta setiap hari untuk mencegah terjadinya kecacatan dan melakukan relaksasi otot progresif untuk mengurangi kecemasan akibat proses penyakit kusta.