Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Sampah Plastik di Desa Wasuemba Kecamatan Wabula Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara La Gurusi; Samsu Samsu; La Asiri; Junaid Gazalin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 20 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.886 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7263295

Abstract

This service aims to encourage community involvement in the process of environmental protection and actions that can be taken by the community to reduce plastic waste pollution. The targets in this service are to build the Plastic Waste Awareness Community Movement, to build a creative community effort by utilizing and managing plastic waste and to become a model as a Waste Awareness Village and a solution to the national plastic waste problem. The location of this community service activity was carried out in Wasuemba Village, Wabula District, Buton Regency.
Pengaturan Hukum Jaminan Penanggungan Penahanan oleh Penyidik Polri Berdasarkan Pasal 31 KUHAP (Studi di Polisi Sektor Pasarwajo) La Gurusi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.069 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4134

Abstract

Abstrak Kitab undang–undang Hukum Acara Pidana pasal 1 butir 21, diterangkan bahwa suatu penahan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik atau penuntutan umum atau hakim dengan penempatannya, dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang–undang ini. Tujuan penelitian adalah untuk memahami pengaturan hukum penangguhan penahanan dan untuk memahami angan Hukum bagi penyidik untuk menentukan besarnya uang jaminan dalam menetapkan suatu penangguhan penahanan. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa Syarat yang ditentukan, serta karena jabatan penyidik atau penuntut umum atau hakim dalam memberikan jaminan penangguhan penahanan berdasarkan Pasal 31 KUHAP sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku akan tetapi didalam Pasal 31 KUHAP belum dijelaskan secara detail mengenai besarnya nominal uang jaminan penangguhan penahanan yang akan diberikan oleh tersangka dalam memperoleh jaminan penangguhan penahanan dari pihak Penyidik Polri. Sedangkan dasar pertimbangan hukum bagi penyidik Kepolisian Sektor Pasarwajo untuk menentukan besarnya uang jaminan diatur menurut KUHAP pada ketentuan Pasal 31 jo Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 yang menerangkan mengenai jaminan penangguhan penahanan dalam hal ini atas permintaan tersangka atau terdakwa, penyidik sesuai dengan kewenangannya dapat memberikan jaminan penangguhan penahanan dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang. Kata Kunci: Penyidik, Penangguhan Penahanan, Terdakwa, KUHAP Abstract Article 1 point 21 of the Criminal Procedure Code explains that an arrest is the placement of a suspect or defendant in a certain place by an investigator, public prosecutor, or judge with his placement, in the case and according to the method regulated in this law. The purpose of the study is to understand the legal arrangements for the suspension of detention and the legal imagination for investigators to determine the amount of the security deposit in determining a suspension of detention. This type of research uses empirical legal research. The results of the study show that the specified conditions, as well as the position of the investigator, public prosecutor, or judge in providing guarantees for the suspension of detention based on Article 31 of the Criminal Procedure Code, have been carried out in accordance with applicable procedures, but Article 31 of the Criminal Procedure Code does not explain in detail the nominal amount of the bail deposit for the suspension of detention, which will be given by the suspect in obtaining a guarantee of suspension of detention from the police investigator. While the basis for legal considerations for investigators of the Pasarwajo Sector Police to determine the amount of the security deposit is regulated according to the Criminal Procedure Code in the provisions of Article 31 in conjunction with Government Regulation Number 27 of 1983, which explains the guarantee for the suspension of detention in this case at the request of the suspect or defendant, investigators in accordance with their authority can provide guarantees for suspension of detention with or without guarantees of money or guarantees of persons. Keywords: Investigator, Suspension of Detention, Defendant, KUHAP
An Analysis of Legal Considerations of Judicial Decisions on Customary Land Disputes: A Comparison of Indonesia and Africa Salam, Safrin; La Gurusi; La Ode Muhammad Karim; Cynthia C. Izu; Supriyanto; Rasmala Dewi
Jurnal Jurisprudence Vol. 15 No. 1 (2025): Vol. 15, No. 1, June 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurisprudence.v15i1.7082

Abstract

ABSTRACT Purpose of the Study: This research aims to analyze judges’ legal considerations in adjudicating Decision No. 20/pdt/2021/PTKDI as well as to find the implications of legal changes on customary land regulations in Kondowa Village, Buton Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia. Methodology: This research employed the normative juridical method with the statute approach, the case approach, and the conceptual approach. The data were sourced from primary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Results: In Decision No. 20/pdt/2021/PTKDI, judges gave legal considerations of the decision based on inapplicable regulations. They ignored the existence of customary laws from the Kampirina Customary Institution. There are different perspectives on the indigenous rights concept as well as the legality of registering customary land. Apart from that, there are different interpretations on the Kampirina Customary Institution’s legality which is based on the Regional Regulation of Buton Regency No. 4 of 2015 on Customary Institutions and Regulation of the Ministry of Internal Affairs No. 52 of 2014 on the Guidelines to Acknowledging and Protecting Indigenous Societies. The legal implication of Decision No. 20/pdt/2021/PTKDI includes changes in the customary law on the regulations regarding customary land as well as the validity of indigenous rights from the Kampirina Customary Institution. Applications of this Study: This research can be applied by giving insight into judges’ logical dynamics in creating logical legal considerations according to the applicable regulations. Novelty/Orginality of this Study: This research offers novelty as judges’ legal considerations were analyzed using the customary law as well as the justice awareness theory, the reality theory, and the decision theory that apply in the customary law. This research yielded an analysis of judges’ legal considerations based on the customary law and the positive law that creates a sense of justice for indigenous people. Keywords: Judicial Decision, Customary Land, Customary Law, Legal Reasoning, Indonesia.   ABSTRAK  Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum hakim dalam mengadili Putusan No. 20/pdt/2021/PTKDI serta menemukan implikasi perubahan hukum terhadap peraturan pertanahan adat di Desa Kondowa, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual. Data bersumber dari data primer yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Hasil: Dalam Putusan No. 20/pdt/2021/PTKDI, hakim memberikan pertimbangan hukum atas putusan tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang tidak berlaku. Hakim mengabaikan keberadaan hukum adat dari Lembaga Adat Kampirina. Terdapat perbedaan perspektif mengenai konsep hak ulayat serta legalitas pendaftaran tanah adat. Selain itu, terdapat perbedaan penafsiran mengenai legalitas Lembaga Adat Kampirina yang didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Buton No. 4 Tahun 2015 tentang Lembaga Adat dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat. Implikasi hukum dari Putusan No. 20/pdt/2021/PTKDI antara lain perubahan hukum adat terkait pengaturan tanah adat serta keabsahan hak ulayat Lembaga Adat Kampirina. Aplikasi Penelitian: Penelitian ini dapat diaplikasikan dengan memberikan wawasan mengenai dinamika logika hakim dalam merumuskan pertimbangan hukum yang logis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kebaruan/Keaslian Penelitian: Penelitian ini menawarkan kebaruan karena pertimbangan hukum hakim dianalisis menggunakan hukum adat serta teori kesadaran keadilan, teori realitas, dan teori putusan yang berlaku dalam hukum adat. Penelitian ini menghasilkan analisis pertimbangan hukum hakim berdasarkan hukum adat dan hukum positif yang menciptakan rasa keadilan bagi masyarakat adat. Kata Kunci: Putusan Pengadilan, Tanah Adat, Hukum Adat, Penalaran Hukum, Indonesia
Penyuluhan Hukum kesehatan tentang Tanggung Jawab Etik dan Legal Perawat kepada Mahasiswa Keperawatan: Pengabdian La Ode Muhammad Karim; Rizki Mustika Suhartono; Amrun Kahar; Mashendra; La Gurusi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.2198

Abstract

Health law counseling is a preventive effort to equip nursing students with a strong understanding of ethical and legal responsibilities in nursing practice. This activity was conducted through an educational and interactive approach based on health law counseling. This community applied a descriptive qualitative method involving 30 nursing students as participants selected purposively. Data were collected through observation, in-depth interviews, and written reflections. The results of the activity showed a significant increase in students' understanding of legal issues such as malpractice, informed consent, and the scope of professional authority. Students also demonstrated increased confidence in responding to legal dilemmas during clinical practice. Law counseling based on case studies and simulation proved effective in building students’ legal awareness and professionalism. The result of this community service affirms the importance of integrating health law into the nursing education curriculum and highlights the need for continuous legal education programs as part of the strategy to improve the ethical and legal competencies of future nurses.
Penyuluhan Hukum Dalam Rangka Upaya Memerangi Tindak Pidana Narkotika dan Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Kalangan Remaja Mashendra; Hadi Supriyanto; Amrun Kahar; La Ode Muhammad Karim; La Gurusi; Ahmad Zein L Waru; Masdiana
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 13 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar generasi muda saat ini dalam berbagai kasus pelanggaran hukum, yang paling serius adalah penyalahgunaan narkoba, yang dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang mereka. Berangkat dari hal tersebut, dosen-dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Buton melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan hukum mengenai upaya penanggulangan tindak pidana narkotika di kalangan anak muda Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau. Setelah pelaksanaan penyuluhan hukum, hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman remaja tentang tindak pidana kejahatan narkotika semakin meningkat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman remaja tentang tindak pidana kejahatan narkotika masih minim. Saat ini sudah ada kesadaran yang lebih baik tentang kejahatan yang terkait dengan opioid. Hasil kegiatan ini dideskripsikan dalam laporan pelaksanaan kegiatan dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah sehingga dapat bermanfaat baik bagi civitas akademika maupun masyarakat secara keseluruhan.
Pengaturan Hukum Jaminan Penanggungan Penahanan oleh Penyidik Polri Berdasarkan Pasal 31 KUHAP (Studi di Polisi Sektor Pasarwajo) La Gurusi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4134

Abstract

Abstrak Kitab undang–undang Hukum Acara Pidana pasal 1 butir 21, diterangkan bahwa suatu penahan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik atau penuntutan umum atau hakim dengan penempatannya, dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang–undang ini. Tujuan penelitian adalah untuk memahami pengaturan hukum penangguhan penahanan dan untuk memahami angan Hukum bagi penyidik untuk menentukan besarnya uang jaminan dalam menetapkan suatu penangguhan penahanan. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa Syarat yang ditentukan, serta karena jabatan penyidik atau penuntut umum atau hakim dalam memberikan jaminan penangguhan penahanan berdasarkan Pasal 31 KUHAP sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku akan tetapi didalam Pasal 31 KUHAP belum dijelaskan secara detail mengenai besarnya nominal uang jaminan penangguhan penahanan yang akan diberikan oleh tersangka dalam memperoleh jaminan penangguhan penahanan dari pihak Penyidik Polri. Sedangkan dasar pertimbangan hukum bagi penyidik Kepolisian Sektor Pasarwajo untuk menentukan besarnya uang jaminan diatur menurut KUHAP pada ketentuan Pasal 31 jo Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 yang menerangkan mengenai jaminan penangguhan penahanan dalam hal ini atas permintaan tersangka atau terdakwa, penyidik sesuai dengan kewenangannya dapat memberikan jaminan penangguhan penahanan dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang. Kata Kunci: Penyidik, Penangguhan Penahanan, Terdakwa, KUHAP Abstract Article 1 point 21 of the Criminal Procedure Code explains that an arrest is the placement of a suspect or defendant in a certain place by an investigator, public prosecutor, or judge with his placement, in the case and according to the method regulated in this law. The purpose of the study is to understand the legal arrangements for the suspension of detention and the legal imagination for investigators to determine the amount of the security deposit in determining a suspension of detention. This type of research uses empirical legal research. The results of the study show that the specified conditions, as well as the position of the investigator, public prosecutor, or judge in providing guarantees for the suspension of detention based on Article 31 of the Criminal Procedure Code, have been carried out in accordance with applicable procedures, but Article 31 of the Criminal Procedure Code does not explain in detail the nominal amount of the bail deposit for the suspension of detention, which will be given by the suspect in obtaining a guarantee of suspension of detention from the police investigator. While the basis for legal considerations for investigators of the Pasarwajo Sector Police to determine the amount of the security deposit is regulated according to the Criminal Procedure Code in the provisions of Article 31 in conjunction with Government Regulation Number 27 of 1983, which explains the guarantee for the suspension of detention in this case at the request of the suspect or defendant, investigators in accordance with their authority can provide guarantees for suspension of detention with or without guarantees of money or guarantees of persons. Keywords: Investigator, Suspension of Detention, Defendant, KUHAP
Pertimbangan Putusan Hakim dalam Penjatuhan Pidana Penjara Terhadap Pelaku Penganiayaan yang Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia La Gurusi; Safrin Salam
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5926

Abstract

Abstrak Sanksi pidana terhadap perkara tindak pidana penganiayaan secara jelas telah termuat dalam peraturan perundang-undangan khususnya KUHP, akan tetapi tidak serta merta seorang terduga pelaku tindak pidana dapat langsung dikenakan sanksi berdasarkan apa yang telah dinyatakan dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dengan beberapa pendekatan dalam analisis yakni pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Analisis penelitian akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang keadaan hukum yang berlaku di tempat tertentu, atau mengenai gejala yuridis yang ada, atau suatu peristiwa hukum tertentu yang terjadi di tengah masyarakat. Hasil penelitian akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang keadaan hukum yang berlaku di tempat tertentu, atau mengenai gejala yuridis yang ada, atau suatu peristiwa hukum tertentu yang terjadi di tengah masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hakim Pengadilan Negeri Kelas II Pasarwajo sebelum menjatuhkan putusan tidak hanya mempertimbangkan aspek yuridis semata, melainkan juga turut mempertimbangkan di luar daripada aspek yuridis seperti: turut mempertimbangkan sikap dan perilaku terdakwa selama berada dalam pengadilan, usia, dan masa depan terdakwa sebagai bagian dari pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Kata Kunci: Putusan Hakim; Tindak Pidana Pembunuhan; Keadilan; KUHP Abstract Criminal sanctions against maltreatment cases have clearly been contained in the legislation, especially the Criminal Code, but not necessarily a suspected perpetrator of a criminal offence can be directly sanctioned based on what has been stated in the legislation. This research uses normative legal research with several approaches in the analysis, namely the statutory approach and the case approach. The research analysis will be presented in the form of words that aim to obtain a complete picture (description) of the state of the law that applies in a particular place, or regarding existing juridical symptoms, or a certain legal event that occurs in the community. The results of the research will be presented in the form of words that aim to obtain a complete picture (description) of the state of the law that applies in a particular place, or regarding existing juridical symptoms, or a certain legal event that occurs in the community. The results showed that the Judge of the Pasarwajo Class II District Court before making a decision did not only consider the juridical aspects, but also considered outside of the juridical aspects such as: taking into account the attitude and behaviour of the defendant while in court, age, and the future of the defendant as part of the judge's consideration in making a decision. Keywords: Judge's Decision; Crime of Murder; Justice; Criminal Code