Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAMAN KARET DI DESA PEKAN TOLAN KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Surya Bintang; Khairul Rizal; Fitrah Syawal Harahap; Ika Ayu Putri Septyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1977

Abstract

Luas areal perkebunan karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dikelola oleh perusahaan perkebunan seluas 5.386,71 ha dengan total produksi 4.165 ton. Saat ini baru ada tiga perusahaan perkebunan karet, dua diantaranya belum menghasilkan dan, baru satu perkebunan yang sudah berproduksi, yaitu PT PP Lonsum Kebun Sei Rumbia dengan luas 3.516,75 ha dengan produksi 4.165 ton. Perkebunan karet yang dikelola masyarakat memiliki luas 25.391 hektar dengan total produksi 24.632 ton. Dari areal tersebut terdapat sekitar 712 ha tanaman belum menghasilkan, 24.977 ha tanaman menghasilkan, dan sekitar 582 ha tanaman tidak menghasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia tanah pada tanaman karet  yang ada di desa Pekan Tolan Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian dilaksanakan pada awal bulan desember 2021 sampai dengan bulan februari 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode zikzak. Penelitian dilakukan dengan jarak pengambilan sampel tanah ± 2 meter yang diambil di 3 titik lokasi dengan luas lahan karet seluas 2 hektar. Pada tiga titik pengambilan sampel tanah dilakukan pemboran tanah dengan menggunakan bor, kemudian tanah hasil bor tersebut dimasukkan ke dalam plastik sampel kemudian dikirim ke PT Laboratorium Socfindo untuk melihat karakteristik sifat kimia tanah pada sampel tanah.
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH DI LAHAN GAMBUT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT HERFINTA DESA TANJUNG MEDAN Pani Prayoga; Badrul Ainy Dalimunthe; Hilwa Walida; Ika Ayu Putri Septyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1952

Abstract

Lahan gambut merupakan lahan hasil akumulasi bahan organik yang terbentuk dari pelapukan vegetasi dan terbentuk secara alami dalam jangka waktu yang lama. Pemanfaatan lahan gambut untuk pembangunan pertanian, banyak kendala yang berkaitan dengan sifat gambut itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia lahan gambut yang ditanami kelapa sawit di Desa PT Herfinta Tanjung Medan, Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pengambilan sampel tanah diambil dari satu blok dengan tiga titik yang berbeda menggunakan metode zig-zag. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kandungan sifat kimia lahan gambut mengalami perubahan, nilai pH sebesar 4,56, Mg tertukar sebesar 0,31, K tertukar sebesar 0,47, C organik sebesar 9,98%, Na tertukar sebesar 0,33, total N sebesar 0,69%, Kapasitas Tukar Kation sebesar 38,93 dan Ca tertukar sebesar 0,48. Peningkatan C organik di lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,4%. Konversi lahan gambut murni menjadi perkebunan kelapa sawit menunjukkan adanya perubahan sifat kimia lahan gambut. Perlakuan pemupukan sebagai upaya mengembalikan unsur hara yang diangkut oleh tanaman pada saat panen tidak berlangsung secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan unsur hara tanah agar kondisi tidak semakin parah.
RESPON PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum.L) DI PERKEBUNAN AFDELING 2 KECAMATAN BILAH BARAT KABUPATEN LABUHANBATU Galang Diki Trenaldi; Yusmaidar Sepriani; Dini Hariyati Adam; Ika Ayu Putri Septyani
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.306 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.3738

Abstract

Cabai merah (Capsicumannuum L.) merupakan sayuran yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sebagai bumbu masak di dapur. Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Penelitian di perkebunan afdeling.2 Kec. Bilah Barat Kab. Labuhanbatu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2021 sampai april 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon penggunaan berbagai jenis mulsa terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah, untuk mengetahui jenis mulsa yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan yaitu menggunakan mulsa plastik htam perak,mulsa plastik hitam dan tanpa mulsa plastik yang diulang sebanyak 5 kali di setiap perlakuan. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package For The Social Science) versi 20 dengan melakukan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis dan Uji Lanjut LSD Dan Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun cabai merah dengan Fhitung > Ftabel pada Uji Hipotesis dan Uji Lanjut Duncan..
PENGARUH PENGGUNAAN AJIR TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI MERAH KERITING (capsicum annuum L.) DI PERKEBUNAN AFDELING II KECAMATAN BILAH BARAT KABUPATEN LABUHANBATU Gita Juang Mega Syahputra; Yusmaidar Sepriani; Fitra Syawal Hararap; Ika Ayu Putri Septyani
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.749 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.3785

Abstract

Cabai merah keriting merupakan tanaman musiman yang berkayu, tumbuh di daerah dengan iklim tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang biak didataran tinggi maupun dataran rendah. Pengajiran bertujuan agar tanaman mendapatkan sinar matahari secara maksimal dengan cara menopang tanaman sedemikian rupa sehingga memperoleh sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan ajir bambu terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting di perkebunan afdeling II kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu. Waktu penelitian dilaksanakan pada 18 Oktober 2021 sampai april 2022. Di perkebunan afdeling 2 kec. Bilah Barat kab. Labuhanbatu Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 3 taraf perlakuan ajir tunggal, ajir tunggal miring, tanpa ajir. Dan diulang sebanyak 5 kali. Sehingga didapat 15 unit percobaan. Penggunaan ajir sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah, perlakuan dengan menggunakan ajir tunggal sangat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah dibandingkan dengan tanpa ajir dan ajir tunggal miring karena ajir tunggal penopang tanaman agar tanaman tetap berdiri tegak dan mendapat sinar matahari yang cukup untuk fotosintesi dan membantu pertumbuhannya secara cepat.
RESPON PEMBERIAN TANAH INKUBASI KOMPOS LIMBAH SAYUR DAN BUAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Andre Prasetyo; Hilwa Walida; Kamsia Dorliana Sitanggang; Ika Ayu Putri Septyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3318

Abstract

The aim of the study was to determine the growth and production of mustard greens (Brassica juncea L) when given media in the form of compost incubation of soil from vegetable and fruit residue. The research was conducted in Menang Sari Hamlet, Sukadame Village, Silangkitang District, Labuhan Batu Selatan District. This research was conducted in early December 2022 to April 2023, the study used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 3 repetitions, namely P0 = 1 kg of Ultisol soil, P1 = 1 kg of Ultisol soil + 500 grams of compost , and P2 = 1 kg of soil Ultisol + 1 kg of compost. The results showed that the application of incubation soil for compost of vegetable and fruit residues had no significant effect on the parameters of plant height and number of leaves of mustard greens, but on the parameters of plant weight, fresh weight of plant roots, and dry the weight of plant roots had a significant effect on the application of compost incubation soil. leftover vegetables and leftover fruit. Keywords: Mustard greens (Brassica juncea L), growing media, Incubation INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau (Brassica juncea L) ketika di beri media berupa tanah inkubasi kompos sisa sayur dan sisa buah. Penelitian dilakukan di Dusun Menang Sari, Desa Sukadame, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Desember 2022 s/d bulan April 2023, penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 ulangan yaitu P0 = 1kg tanah Ultisol, P1 = 1kg tanah Ultisol + 500 gram kompos, dan P2 = 1kg tanah Ultisol+1kg kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tanah inkubasi kompos sisa sayur dan sisa buah berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman sawi hijau, namun pada parameter berat tanaman, berat basah akar tanaman, dan berat kering akar tanaman berpengaruh nyata terhadap pemberian tanah inkubasi kompos sisa sayur dan sisa buah.Kata Kunci: Sawi hijau (Brassica juncea L), media tanam, Inkubasi.
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH KELAPA SAWIT MENGHASILKAN DAN SISIPAN PADA TUTUPAN LAHAN SUB DAS SUNGAI BARUMUN DESA TANJUNG MEDAN Armindo Dwi Alan MV; Fitra Syawal Harahap; Khairul Rizal; Ika Ayu Putri Septyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3319

Abstract

A watershed (DAS) is an ecosystem unit consisting of natural resources such as soil. Watersheds are influenced by the physical, chemical and biological properties of the soil that support the soil to carry out its various functions. The purpose of this study was to determine the nutrient status of oil palm plants during the first generation, and to analyze the physical properties of the soil, texture, water content, effective depth of cover. Berumun River sub-watershed area. The location of this research was in the Barumun River, Tanjung Medan Village, Kampung Rakyat District, South Labuhanbatu Regency. The city is between 99₀44'E - 100₀26'E and 1₀26'N -20₀15'N . This study used a field survey method directly. At the research location and soil sampling was carried out statistically, the distance between the sampling points from one another was carried out based on the conditions of the survey area. This study showed that the chemical properties of the soil in Tanjung Medan Village pH-H2O 5.0-5.55 (mass), N 0.07-0.15 (very low), C-Oorganic 0.69-1.82 (low ), P 32.47-79.94 (very high), K 0.43-0.71 (moderate), Ca 0.35-0.73 (moderate), Mg 0.88-1.93 (moderate) , Na 0.41-0.72 (medium). The condition of oil palm stands in the Das River Basin in Tanjung Medan Village, Kampung Rakyat Subdistrict, South Labuhanbatu Regency still requires fertilization surveys at several points lacking in nutrients in order to optimize nutrient content in the soil for optimal results Keywords: characteristics, properties, chemistry, soil, oil palm.INTISARIDaerah aliran sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang terdiri dari sumberdaya alam seperti tanah. DAS dipengaruhi oleh sifat fisika, kimia maaupun biologi tanah yang mendukung tanah untuk melakukan berbagai fungsinya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status unsur hara pada tanaman kelapa sawit pada masa generasi pertama, Dan menganalisis sifat fisik tanah,tekstur, kadar air, kedalaman efektif pada tutupan lahan Sub DAS Sungai Berumun. Tempat penelitian ini dilakukan di Sungai Barumun Desa Tanjung Medan, Kec Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kota ini berada antara 99₀44’BT - 100₀26’BT dan 1₀26’LU -20₀15’LU . Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan secara langsung. Pada lokasi penelitian dan pengambilan sampel tanah dilakukan secara statistik, jarak antara titik pengambilan sampel satu dengan yang lainnya dilakukan berdasarkan kondisi wilayah survei. Penelitian ini menunjukan bahwa sifat kimia tanah pada Desa Tanjung Medan pH-H2O 5,0-5,55 (massam), N 0,07-0,15 (sangat rendah), C-OOrganik 0,69-1,82 (rendah), P 32,47-79,94 (sangat tinggi), K 0,43-0,71 (Ssedang), Ca 0,35-0,73 (sedang), Mg 0,88-1,93 (sedang),Na 0,41-0,72 (sedang). Kondisi tegakan kelapa sawit di Daerah Aliran Sungai Das di Desa Tanjung Medan Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan masih memerlukan survei pemupukan pada beberapa titik yang kekurangan unsur hara supaya mengoptimalkan kandungan unsur hara pada tanah supaya hasil yang optimal Kata Kunci: karakteristik, sifat, kimia, tanah, sawit.
PENGARUH HERBISIDA GLIFOSAT TERHADAP KEMATIAN GULMA DI PIRINGAN, PASAR PIKUL DAN TPH TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. SUPRA MATRA ABADI (SMA) KEBUN AEK NABARA Dani Purnama; Bandrul Ainy Dalimunthe; Ika Ayu Putri Septyani; Yusmaidar Sepriani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3331

Abstract

Spraying using glyphosate active ingredient herbicides with CDA (Controlled Droplet Applicator) sprayer which is commonly marketed is called Micron Herbi and is used for ULV (Low spray volume <50 litres/ha) the spray produces controlled fine granules with a uniform size (250 microns) and a high herbicide concentration and in 1 sprayer tank containing 15 liters requires 810 ml of glyphosate herbicide and requires 111 liters of water/ha. Research conducted at PT. Supra Matra Abadi Aek Nabara Gardens, Bilah Hulu District, Labuhanbatu Regency, North Sumatra Province, Based on the growth rate of weeds in the disks of the Aek Nabara oil palm plantations, it can be grouped into 4 (four) classes, namely class (A) Very dangerous and must be eradicated, class (B) This class of weeds is very dangerous competitive which must be controlled continuously, class (C) Class C weeds are less competitive and can be tolerated, will but requires regular control and is useful to prevent erosion, class (D) Is a weed that is useful, less competitive and its existence needs to be maintained. This study used a completely randomized design (CRD). From 1 treatment and in 30 days 3 times checking, the results were found on the first penis, which is 10 days after spraying, it can be seen from the characteristics of the wilted leaves that are only found on the tips of the leaves and wilted stem tips, but the roots are still fresh with the death rate still high. 10% then on the second check, which is 20 days after spraying, it can be seen from the characteristics of the leaves that are all wilted as well as all the stems and roots with a mortality rate of 40%, the last check was carried out 30 days after spraying, there were characteristics of burnt leaves as well dry stems and roots with a mortality rate of 100%.Keywords: Purple eggplant , liquid organic fertilizer, benefits of lamtoro leavesINTISARIPenyemprotan menggunakan herbisida berbahan aktif glifosat dengan alat semprot CDA (Controlled Droplet Applicator) yang biasa dipasaran disebut Micron Herbi dan digunakan untuk  ULV (Volume semprot rendah <50 liter/ha) semprotannya menghasilkan butiran halus yang terkendali dengan ukuran yang seragam (250 mikron) dan konsentrasi herbisida yang tinggi dan dalam 1  tangki alat semprot yang berisi 15 liter membutuhkan herbisida glifosat sebanyak 810 ml dan membutuhkan 111 liter air/ha. Penelitian dilaksanakan di PT. Supra Matra Abadi Kebun Aek Nabara Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, Berdasarkan tingkat pertumbuhan gulma di piringan tanaman kelapa sawit Kebun Aek Nabara dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) kelas yaitu kelas (A) Sangat berbahaya dan harus diberantas, kelas (B) Gulma kelas ini sangat berbahaya kompetitif yang harus dikendalikan secara terus menerus, kelas (C) Gulma kelas C kurang kompetitif  dan dapat di tolerir, akan tetapi memerlukan pengendalian yang teratur dan bermanfaat mencegah erosi, kelas (D) Merupakan gulma yang bermanfaat, kurang kompetitif dan keberadaannya perlu dipertahankan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dari 1 kali perlakuan dan dalam 30 hari 3 kali pengecekan di dapati hasil pada kontrol pertama yaitu 10 hari setelah penyemprotan dapat dilihat dari ciri-ciri daun yang layu itu terdapat hanya pada ujung daun dan ujung batang yang layu namun akar masih segar dengan tingkat kematian masih 10% kemudian pada pengecekan kedua yaitu 20 hari setelah penyemprotan dapat dilihat dari ciri-ciri daun yang keseluruhannya layu begitu juga seluruh batang dan akar dengan tingkat kematian 40%, pengecekan terakhir dilakukan pada 30 hari setelah penyemprotan  terdapat ciri-ciri daun yang gosong begitu juga batang dan akarnya kering dengan tingkat kematian 100%. Kata kunci : gulma, herbisida glifosat
PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK MENGGUNAKAN POC AIR NIRA DAN NANAS PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DI DESA BINANGA DUA KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN Rahmat Hidayat; Khairul Rizal; Ika Ayu Putri Septyani; Dini Hariyati Adam
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4615

Abstract

This research aims to test the effectiveness of using liquid organic fertilizer (LOF) from sap and pineapple water in controlling horn beetle pests (Oryctes rhinoceros) on oil palm plants in private plantations in Tandikat hamlet, Silangkitang. The approach used was a Randomized Block Design (RBD) with four treatments, namely N0 (control), N1 (100% pineapple starch), N2 (500 grams of pineapple + 1 liter LOF of palm juice), and N3 (500 grams of pineapple + 2 liters of LOF sap water) each repeated four times. The parameters observed included the number of horn beetles caught and those that died. The results of the analysis of variance showed that the significance value of the treatment was <0.05, indicating that there was a real effect of the treatment on the number of horn beetles caught and killed. Duncan's Multiple Range Test (DMRT) further test indicated that the N0 treatment was significantly different from the N2 and other treatments. N2 treatment proved to be the best treatment, showing high effectiveness in controlling horn beetle pests. The conclusion of this research is that the use of LOF from pineapple and palm juice is significantly effective in controlling horn beetle pests on oil palm and is an environmentally friendly alternative to the use of chemical pesticides.Keywords: pests; horn beetles; liquid organic fertilizer; pineapple
EXPLORATION OF LOCAL WISDOM IN CORN CULTIVATION (ZEA MAYS L. SACCHARATA STURT) IN INCREASING FARMERS’ INCOME IN SEI SIARTI VILLAGE, PANAITENGAH DISTRICT, LABUHANBATU REGENCY Jasman Hasibuan; Khairul Rizal; Ika Ayu Putri Septyani; Fitra Syawal Harahap; Deci Irmayani
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 4 No. 4 (2024): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v4i4.2395

Abstract

This study aims to analyze the potential integration of local wisdom in corn cultivation practices in Sei Siarti Village to improve farmers' welfare and support environmental sustainability. The research method involved field surveys, interviews, and observations of cultivation structures and natural resource management systems. The data were analyzed using multiple linear regression to evaluate the relationship between the application of local wisdom and farmers' income enhancement. The findings reveal that traditional practices, such as selecting adaptable crop varieties, eco-friendly soil management techniques, and natural pest control methods, contribute to sustainable productivity while maintaining ecosystem balance. Integrating local knowledge with modern agricultural technology is expected to enhance food security and improve the quality of life for farmers in the future. Therefore, government support and training in the application of environmentally friendly technology is highly recommended.