Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Jihad Sufi Muhammad Amin Sahib
KOMUNIDA : Media Komunikasi dan Dakwah Vol 10 No 01 (2020): Komunida: Media Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.342 KB) | DOI: 10.35905/komunida.v10i01.1204

Abstract

This paper explores what the meaning of jihad and Sufi is and how a Sufi jihad. The aim of this research is to correct the wrong understanding of Sufism and Sufi teachings and explain that Sufism in Sufism never lags in jihad with its various aspects. Jihad is all forms of maximum effort for the application of Islamic teachings and eradication of tyranny, both for oneself, society and the universe by not knowing despair, surrender, and strings attached, both through physical struggle, emotions, possessions, energy, and science in order reach the pleasure of Allah Almighty. Being Sufi is a person who tries to purify and decorate himself with commendable qualities to draw closer to Allah. Sufis not only adorn themselves with praiseworthy qualities and mahdhah worship rites only to God Almighty, but a Sufi person is still required to draw closer to Allah swt with jihad efforts such as spiritual jihad, ethical jihad, intellectual jihad and politics. Keyword: Islam; Jihad; Sufi
Relevansi Hadis Hadis Maqbul : Shahih dan Hasan Dalam Menyelesaikan Persoalan Ekonomi Syariah Kontemporer Nurul Pratiwi; Prades Ariato Silondae; Abd. Rahman Sakka; Muhammad Amin Sahib; Asiqah Usman Ali
Jurnal Adz-Dzahab: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 8 No 1 (2023): Adz-Dzahab Volume 8 Nomor 1 Mei 2023
Publisher : IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/adz-dzahab.v8i1.1784

Abstract

Hadis merupakan sumber kedua setelah Al-Qur’an yang dipegangi dan ajarannya diamalkan oleh umat Islam kemudian menjadi standar utama sebagai bentuk usaha dalam meneladani dan mempraktikkan petunjuk Rasulullah SAW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research). Hasil penelitian ini memiliki tiga kesimpulan, shahih merupakan hadis yang sanad-nya bersambung, diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil dan hafalannya kuat tanpa mengandung syadz dan ‘illat. Hasan adalah hadis yang bersambung sanadnya dengan perawi yang adil namun hafalannya kurang sempurna serta selamat dari unsur syadz dan ‘illat. Beberapa shahih dan hasan relevan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi syariah kontemporer. Perbedaan dari keduanya adalah pada aspek ke-dhabith-an perawi, dimana hasan dhabith yang terkait aspek tulisan dan hafalannya kurang sempurna, sedangkan shahih ke-dhabith-an perawinya sempurna.
KAJIAN METODE KRITIK MATAN HADIS Sofyan, Idha Fadhilah; Wiwik Permatasari; Muhammad Amin Sahib; Abd. Rahman Sakka
JAWAMI'UL KALIM: Jurnal Kajian Hadis Vol 1 No 1 (2023): JAWAMI'UL KALIM: Jurnal Kajian Hadis
Publisher : JAWAMI'UL KALIM: Jurnal Kajian Hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/jawamiulkalim.v1i1.987

Abstract

As Muslims we cannot be separated from references to the rules of the Qur’an and hadis in our daily lives. Where the Al Qur’an is the source of transmission that takes place mutawatir, while some of the Hadis narrations take place mutawatir and some take place on ahad basis. From this, various issues of criticism of sanad and matan Hadis arise in various circles of Hadis researchers. Some researchers argue that criticism of Hadis has so far mostly discussed the issue of sanad criticism, but only a few have discussed the issue of matan criticism. Meanwhile from the matan perspective, this Hadis research will actually strengthen the quality of the Hadis sanad. In a Hadis it is necessary to have a critique of sanad and matan in order to find out which type of Hadis is makbul or mardud. For this reason, the purpose of this study is to examine in depth the criticism of Matan Hadis using several existing methods. The research method used is a qualitative method with data collection techniques based on library research which is a data collection system by finding sources such as books, journals, and other scientific papers. This research also uses content analysis, which is reasearch that aims to analyze the content, understand, and know about criticism of the Hadis matan. The results of the study show that there is a method used in criticizing the hadis matan and there are also minor and major rules used in the process of criticizing the Hadis matan, as well as examples of critique of hadis matan at the time of companions. For this reason, Muslims from various circles can understand the study of the critique of Matan Hadis in this study.
Membina Kepribadian Islami Masyarakat Pemulung di Kampung Amanah Kelurahan Karunrung Kecamatan Penakukang Kota Makassar Nuryamin; Muhammad Amin Sahib; Abdul Azis Muslimin; Mappasiara
Jurnal Pendidikan Kreatif Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Kreatif
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang: “Membina Kepribadian Islami Masyarakat Pemulung di Kampung Amanah di Kota Madya Makassar”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi terkait dengan cakupan pembinaan kepribadian Masyarakat Islami komunitas pemulung. Teknik pengumpulan data peneliti langsung bertemu dengan mereka dan ikut terlibat dalam membina kepribadian mereka, Ada wawancara, observasi dan tes langsung untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur’an. Gambaran umum sebagai komunitas Masyarakat yang hidup di zaman kemajuan dengan berbagai macam tantangan. Tantangan untuk hidup layak sebagai makhluk Tuhan, baik untuk memenuhi kebutuhan material maupun kebutuhan spiritual. Kebutuhan material yakni terpenuhinya sandang, papan dan pangan. Mereka bekerja keras dari pagi sampai di malam hari dengan mengumpulkan barang-barang bekas, ditimbang dan dijual. Wawancara penulis dengan informan, bahwa mereka mengumpulkan barang-barang bekas dengan harga Rp. 1.300/kg. Mereka menyebar di sekitar wilayah Kota Makassar mengumpulkan bahan bekas untuk memenuhi kebutuhan anak, dan istri mereka. Hasil wawancara penulis terkait dengan kepribadian Islami. Mereka adalah muslim, tetapi pelaksanaan syareat perlu dibimbing untuk memahami Islam secara kaffah (akidah, syareat dan akhlak).