Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

A Friction of Cultural Values and Characteristics of Imperial Mosque in Ternate tayeb, muhammad; Asriany, Sherly; Ridwan, Ridwan
Journal of Islamic Architecture Vol 3, No 3 (2015): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.09 KB) | DOI: 10.18860/jia.v3i3.2591

Abstract

Indonesia has many religious culture that should be preserved one of  which is the imperial mosque. Most of the imperial mosque has its own characteristics in carrying out activities both religious and cultural. Sultanate of Ternate is the largest sultanates in eastern Indonesia which would give other peculiarities that need to be raised as a typical Indonesian culture. The purpose of this study is to identify the type of tradition in doing at the mosque sultanate by people of Ternate and changes in cultural values of the people of Ternate in the imperial mosque. In this study found the phenomenon characteristic changes in cultural values by linking changes in the physical aspect and non-physical. To determine the effect of these factors, the method used is the method of observation of physical traces. This method is expected to be able to explain the effect of the change occurred. Based on the results of the study indicate compliance is still customary rules of religious traditions in the imperial mosque although some traditions that formerly taboo has been done, the progress of the times, increase knowledge, and make the implementation of the reform and renewal of cultural values carried by the community for various reasons theTernate.
INFORMALITY CONFLICT IN FORMALITY AT PUBLIC SPACE IN THE FORM OF OPEN SPACE, PEDESTRIAN AND STREET (A CASE STUDY: PANAKKUKANG AREA, MAKASSAR) Sherly Asriany
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.117 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v11i1.a499

Abstract

The problem of use and interest at public space is very obvious in several areas or objects causing the conflict. The conflict arises due to the difference of use and difference of interest which also affects the level of policy making of the municipal government concerned. In the field of architecture and urban planning, problems in the use of ‘public space’ need serious attention from all of us because the use of public space involves many parties which have interest in it. In case of Panakkukang area, it has become a town problem hard to solve accurately because there are many people and a lot of interests involve in it. The problem of planning and architecture cannot solve the town problems arises. The use of open space (parks/yards/parking lot), pedestrian rood and motor vehicle is mixed up, disorder and causes many conflict. It is not only about mixed up use of public spaces, but the users and other parties have interest in socio-economic, socio-politic and socio-culturally. The result of the conflict in the use of public space has unavoidable effects such as disorder, insecurity, inconvenience, informality conflict in formality use of ‘space and conflict of interest’ from related parties. In this writing, there is a need to look at, observe and analyze the aspect of informality conflict in formality use and conflict of interest of public space comprising three kinds of spaces, those are: (a) open space (park, yard, and parking lot), (b) pedestrian road, and (c) vehicle road. And at this time discourse of informality in formality of public space becomes an important issue that much be put in the appropriate position. In observing and studying the problems mentioned above, the writer chose the case of Panakkukang area in Makassar.
TRADITIONAL HOUSE AS PUBLIC SPACE IN INDIGENOUS NEIGHBORHOOD SETTLEMENT OF SAHU REGION, WEST HALMAHERA Sherly Asriany; Muhammad Tayeb; Ridwan Ridwan
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.978 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v13i1.a714

Abstract

Lack of public space as a place of social interaction is one of the problems in the settlement neighborhood, especially in Indigenous neighborhoods settlement of Sahu region, West Halmahera. Sahu Village is one of the villages locates in West Halmahera regency, North Maluku Province. This study aims to identify the functions of traditional Sahu house as public space that is used by residents of the area for social interaction. The method used was naturalistic and qualitative research behavior by observing the activities of people who use public space spread over several indigenous areas in Sahu region. The results showed that: 1) The traditional house is a public space that is used by family members, neighbors and others who visit the region, 2) The traditional house is used as a multi-function space solving the problem of indigenous and customary meal, as well as other social activities, 3) Traditional house located in an area that is easily seen and visited in order to be used by everyone.
IDENTIFIKASI SENSE OF PLACE KOTA TERNATE Sherly Asriany; Mohamad Muzni Harbelubun; Anthonius F Raffel
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i2.5190

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek sense of place dari Kota Ternate yang dapat dilihat dari prefensi pengunjung. Hal yang diamati yakni terkait aktivitas, setting fisik, dan apa yang dirasakan oleh pengunjung. Dengan mengetahui preferensi pengunjung, diharapkan dapat digunakan untuk menciptakan sense of place yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan masa kini. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan bersifat eksploratif dengan menggunakan pendekatan grounded theory. Data dikumpulkan melalui kuisioner terbuka (open-ended) tentang apa yang dialami responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek setting fisik kawasan perkotaan Kota Ternate yang masih dipertahankan berupa ruang-ruang terbuka dan merupakan faktor dominan yang dapat menciptakan sense of place. Namun berdasarkan analisis preferensi pengunjung, perubahan fungsi ruang terbuka juga diperlukan untuk memperkuat sense of place kawasan perkotaan. Fungsi ruang terbuka yang sesuai karakter pengunjung masa kini membantu pengunjung untuk merasakan setting fisik khas ruang terbuka perkotaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sense of place tidak hanya dapat terbentuk dengan mempertahankan setting fisiknya saja, namun juga perlu dilakukan tinjauan terhadap preferensi manusia sebagai aktor yang berperan di dalamnya. 
Pengolahan Sampah Minuman Kemasan Plastik Menjadi Hasta Karya Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga Sherly Asriany; Anthonius F.Raffel
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 1 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i1.4463

Abstract

Kehidupan perkotaan yang serba cepat menghasilkan sampah yang luar biasa banyak, karena kita terbiasa untuk membeli, memakai dan langsung membuang ketika masa pakainya sudah habis Dengan pola konsumsi seperti ini, Indonesia saat ini sudah menjadi negara penghasil sampah plastik kedua terbesar di dunia. Permasalahan diatas menyadarkan kami untuk mengolah sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar kita menjadi produk fungsional sekaligus memiliki nilai jual yang tinggi. Setelah limbah berhasil diolah menjadi produk yang fungsional, hasilnya dapat dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Hasil dari PKM ini adalah pengurangan sampah gelas minuman yang ada di lingkungan sekitar kita sebesar 1% dan peningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah plastik yang ada dan merubah persepsi mereka bahwa sampah gelas minuman bukanlah sampah yang harus dibuang, tapi material yang siap untuk diolah kembali menjadi produk pakai. 
Pendampingan Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Melalui Sosialisasi Bank Sampah Di Kelurahan Tadenas, Kecamatan Moti, Ternate Sherly Asriany; Anthonius Frederik Raffel
Journal Of Khairun Community Services Vol 3, No 1 (2023): JOURNAL OF KHAIRUN COMMUNITY SERVICES
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v3i1.5380

Abstract

Pengelolaan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama. Oleh karena itu perlu adanya usaha penyadaran pada masyarakat akan pentingnya hal tersebut. Usaha penyadaran masyarakat mengenai lingkungan dengan melaksanakan suatu program khusus melalui sosialisasi dalam mengelola sampah (bank sampah). Permasalahan yang terdapat di Kelurahan Tadenas, Kecamatan Moti, Ternate selain masalah persampahan juga bagaimana meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah metode Participatory Rural Appraisal (PRA) berbasis kemitraan dan potensi lokal. Metode ini menekankan pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang proses pengelolaan, pengolahan, dan pelaksanaan permasalahan sampah serta meningkatkan invonasi dan kreatifitas masyarakat terhadap ekonomi kreatif. Program ini mengadopsi sistem pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah lingkungan dalam konsep bank sampah. Dilaksanakan guna menggalakkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang berorientasi pada terciptanya lingkungan masyarakat yang mampu mengelola sampah secara mandiri dan menjadikan sampah sebagai salah satu sumber penghasilan rumah tangga. Hasil dari program pengabdian ini adalah penyadaran kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan dan pembentukan komunitas bank sampah yang terorganisir.
Sosialisasi Sistem Pengangkutan Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan Tomalou, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan Sherly Asriany; Anthonius F.Raffel; Utdin Furqon Amali
JURDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyrakat Universitas DIPA Makassar Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JURDIMAS)
Publisher : JURDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyrakat Universitas DIPA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses Pengangkutan sampah merupakan salah satu bagian dari pengelolaan sampah sejak dari tempat timbulan sampah (rumah tangga) ke Tempat Penampungan Sampah (TPS) atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Walaupun sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah sampah akan tetap semakin banyak, sedangkan prasarana dari sarana pengangkutan terbatas belum lagi kondisi lalu lintas pada ruas ruas jalan yang dilalui armada angkutan sampah tingkat pelayanannya semakin turun akibatnya waktu perjalanannya semakin lama. Pembuangan sampah rumah tangga secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke laut telah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat di Kelurahan Tomalou, Kecamatan, Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan sosialisasi sistem pengangkutan sampah rumah tangga sebagai upaya pengelolaan dari kondisi yang ada untuk memperoleh hasil yang baik. Program ini mengadopsi sistem pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah lingkungan dalam konsep peningkatan pelayanan persampahan desa. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan guna menggalakkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang berorientasi pada terciptanya lingkungan masyarakat yang mampu mengelola sampah secara mandiri dan menjadikan sampah sebagai salah satu sumber penghasilan. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah penyadaran kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan dan pembentukan kelompok pengelolaan persampahan desa.
SOCIALIZATION OF THE ECO-FRIENDLY-HOUSE PROGRAM TO SUPPORT ENVIRONMENTAL HEALTH IN KAYU MERAH VILLAGE, TERNATE CITY Sherly Asriany; Anthonius F. Raffel; Utdin Furqon Amali
Jurnal Abdisci Vol 1 No 11 (2024): Vol 1 No 11 Tahun 2024
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/abdisci.v1i11.449

Abstract

Ternate city be classified as a moderate to low level of poverty. Education level in the Kayu Merah of Ternate neighborhood is as follows: 884 people have completed primary school, 1,161 have done secondary school, and 502 have a university degree. We're working with the community in Kayu Merah on this PKM Programme. PKM method involves identifying the issues that need to be addressed. PKM activities include awareness-raising, training and active involvement in planned activities, such as fostering critical awareness among the community about the importance of active participation in environmental management and increasing knowledge and understanding of eco-friendly-house. We've seen the formation of community groups capable of managing environmental health, a rise in awareness about eco-friendly-house, and the early stages of a professional, organised community of environmentally conscious individuals. PKM was carried out as planned, with the aim of providing understanding of the eco-friendly-house programme and promoting environmental health.
Pengaruh Pengetahuan Upacara Rambu Solo’, Pengetahuan Tahapan dan Ritual dan Pengetahuan Biaya dan Tantangan Terhadap Pembiayaan Upacara Adat Kematian Rambu Solo’ : Studi Kasus Kaum Bangsawan/Tana’ Bulaan Nama Jemi Pabisangan Tahirs; Sherly Asriany; Astriwati Biringkanae
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 4 No. 1: November 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v4i1.6467

Abstract

Pembiayaan Pelaksanaan Upacara Adat Kematian (Rambu Solo’) merupakan isu penting dalam budaya Toraja karena dapat menentukan keberlanjutan kearifan lokal di Toraja. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat Pengaruh pengetahuan tentang upacara rambu solo’, Pengetahuan terhadap tahapan dan ritual dan Pengetahuan terhadap Biaya dan tantangan terhadap Pembiayaan Pelaksanaan Upacara Adat Kematian Rambu Solo’ (Studi Kasus Kaum Bangsawan/Tana’ Bulaan). Melalui data yang diperoleh dari Tokoh adat, tokoh masyarakat dan Keluarga yang pernah melakukan upacara rambu Solo’ dengan sampel yang dikumpulkan sebanyak 60 data. Ditemukan bahwa Pengetahuan terhadap tahapan dan ritual memiliki hubungan yang signifikan dengan Pembiayaan Pelaksanaan Upacara Adat Kematian (Rambu Solo’). Meskipun Pengaruh pengetahuan tentang upacara rambu solo’, Pengetahuan terhadap tahapan dan ritual tidak memiliki pengaruh langsung, ketiga faktor tersebut secara bersama-sama berperan dalam membentuk Pembiayaan Pelaksanaan Upacara Adat Kematian (Rambu Solo’).
Pelatihan Pemanfaatan Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar Kompor Alternatif Di Kelurahan RUM, Kota Tidore Kepulauan Amali, Utdin Furqon; Asriany, Sherly; Jamil, Mohamad
NEAR: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): NEAR
Publisher : Komunitas Dosen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32877/nr.v4i2.2312

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Khairun, diadakan di Kelurahan Rum, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengelola limbah oli bekas, yang termasuk dalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dengan cara memberikan pelatihan mengenai penggunaannya sebagai bahan bakar alternatif untuk kompor yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Pendekatan yang diterapkan adalah pelatihan partisipatif yang menargetkan ibu rumah tangga dan remaja putri sebagai agen perubahan dalam keluarga dan komunitas. Hasil dari program ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta mengenai dampak pencemaran yang disebabkan oleh oli bekas, proses pengubahannya menjadi energi alternatif, serta cara penggunaan dan perawatan kompor yang memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar. Program ini juga terbukti berhasil memberdayakan masyarakat secara praktis dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sebagai rekomendasi, program serupa disarankan untuk diterapkan di daerah lain sebagai upaya mitigasi pencemaran lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan energi yang berbasis pada sumber daya lokal. Program ini juga menegaskan peran perguruan tinggi dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi yang tepat guna untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat komunitas.