Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA LABORATORIUM TATA RIAS DAN KECANTIKAN Tritanti, Asi; Siregar, Ika Pranita
Home Economics Journal Vol 2, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) mengetahui penerapan K3 di lingkungan prodi tata rias baik penerapan K3 pada diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja praktik, (2) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan prinsip K3 untuk kegiatan praktik tata kecantikan kulit, (3) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan prinsip K3 untuk kegiatan praktik tata kecantikan rambut, dan (4) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan prinsip K3 untuk kegiatan praktik tata rias pengantin. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif khususnya deskriptif kualitatif yang mengacu pada model interaktif Miles dan Huberman. Subjek penelitian adalah mahasiswa prodi tata rias dan kecantikan yang sedang menempuh mata kuliah di semester genap pada tahun akademik 2015/2016, dan sedang menempuh mata kuliah di semester ganjil pada tahun akademik 2016/2017, dosen dan laboran Prodi Tata Rias. Data dikumpulkan dengan lembar observasi, kuisioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif kualitatif dan analisis data menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan prodi tata rias baik penerapan pada diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja praktik sudah diterapkan. Mahasiswa, laboran dan dosen pengampu memiliki komitmen untuk melakukan K3, memiliki pengetahuan dasar K3, dan bersedia menerapkan K3 sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku, (2) Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan prinsip K3 untuk bidang keahlian tata kecantikan kulit dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan kulit, (3) Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan prinsip K3 untuk bidang keahlian tata kecantikan rambut dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan rambut, dan (4) Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan prinsip K3 untuk kegiatan praktik tata rias pengantin dibuat dengan memperhatikan konsep dasar tata rias pengantin, dan jenis-jenis tata rias pengantin dengan kompetensi rias pengantin Indonesia, pengantin Barat, dan Pengantin Muslim 
Upaya tampil sehat dan menarik di usia remaja pada siswa usia sekolah melalui pelatihan grooming kecantikan Juniastuti, Eni; Pranita, Ika; Novita, Elok; Tritanti, Asi
Home Economics Journal Vol 3, No 1 (2019): May
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hej.v3i1.24685

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan (1) Pengetahuan siswa SMP tentang cara perawatan wajah yang tepat sesuai jenis kulit wajah dan perawatan kulit kepala, (2) Kemampuan siswa dalam pengaplikasikan perawatan wajah dan rambut sesuai dengan kondisi kulit dan kulit kepala masing-masing siswa, (3) kebermanfaatan dan kepuasan peserta melalui pelatihan. Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, demostrasi dan praktek. Hasil kegiatan (1) terselenggaranya  kegiatan pelatihan sebagai bentuk pengetahuan penampilan diri yang tepat untuk usia pubertas; (2) Para peserta dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut dirumah agar menambah rasa percaya dirinya dalam sebuah pergaulan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat maupan sekolah. (3) Evaluasi terhadap  pelaksanaan kegiatan  dapat dilihat pada respon peserta terhadap tingkat kebermanfaatan  kegiatan pelatihan menunjukan  kegiatan pelatihan bermanfaat dengan rerata skor 3,42 dan respon peserta terhadap kegiatan pelatihan adalah puas dengan rerata 3,47. Kepuasan peserta terlihat pada setiap aspek, yaitu aspek penyamapaian materi, aspek materi, aspek fasilitas yang diperoleh, dan aspek hasil yang diperoleh. AbstractThe community service aim to improve (1) Knowledge of junior high school students about facial care according to the type of facial skin and scalp care, (2) Students ability to apply facial and hair care according to the skin and scalp conditions of each student, (3) participants usefulness and satisfaction through training. The method this training are lectures, demonstrations and practices. The results of the activity (1) implementation of training as a form of knowledge of proper appearance for the age of puberty; (2) Participants can apply these skills at home in order to increase their confidence in an association both in the school and the community; (3) Evaluation of the implementation of activities can be seen in the responses of participants to the level of usefulness of the training activities showing that the training activities are beneficial with a mean score of 3.42 and the participants' responses to training activities are satisfied with the average of 3.47. Participant satisfaction is seen in every aspect, namely the aspect of material achievement, material aspects, aspects of facilities obtained, and aspects of the results obtained.
Limbah Kulit Pisang Sebagai Alternatif Pengganti Pewarna Sintetis Pada Bedak Tabur Tritanti, Asi; Pranita, Ika
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 22, No 3 (2015): (Mei)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.096 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v22i3.6840

Abstract

This research aims at finding out (1) the process of making banana peel powder that can be used as an alternative for synthetic dyes, (2) the characteristics of banana peel powder product, (3) the result of banana peel coloring powder compared to synthetic coloring, yellow metanil. This study can be categorized as experimental study using two groups of subjects; one group was given a specific treatment while another was used as the control group. The data of the study were collected using labsheets, questionnaires and laboratory testing. Data analysis technique used descriptive statistics, T-Test, and Anova Test. The findings showed that control dye had a bright yellow color while the samples treated with A2 had a dark yellow. Tukey test of A2 treatment showed the score of Tukeytable 3,25 3,80. It means color intensity from A2 treatment was similar to the control group. The result of laboratory testing showed that the sample of banana peel powder with A2 treatment had the water content of 3,72% in the first test and 3,87 in the second test. Meanwhile, pH value was 6,7 in the first test and 6,6 in the second test.
Pelatihan Pembuatan Sabun Daun Suruhan/Sirih Cina (Peperomia Pellucida L.Kunth) bagi Kelompok PKK Dusun Cekelen, Karangsari Marliati, Nolis; Siregar, Ika Pranita; Tarigan, Christine Ulina
Jurnal ETAM Vol. 3 No. 2 (2023): OCTOBER
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v3i2.607

Abstract

Training on making Suruhan leaf soap which was carried out in the community, especially the PKK group in the Cekelan hamlet, Kapenawon Pengasih, Kulon Progo, aims to: 1) Increase motivation in creating entrepreneurs to improve the family economy, 2) Increase knowledge and skills in making soap from suruhan leaves, 3) Provide inspiration and motivation from the skills possessed to create soap from other plants that have their own uniqueness and high selling value. The method used begins with the socialization of the program, the preparation stage, the implementation stage which includes lectures, demonstrations, exercises or practices and the mentoring and evaluation stages. The results obtained are an increase with an average increase in participant achievement of around 48.75%. This means that the knowledge of the trainees about soap and how to make it has increased so that overall the initial objectives of this activity have been achieved. The increase in the knowledge of PKK mothers is expected to motivate in improving community welfare and eradicating unemployment.
PELATIHAN PENGEMBANGAN PENAMPILAN DIRI (GROOMING KECANTIKAN) WANITA DEWASA Novita, Elok; Siregar, Ika Pranita; Indadihayati, Warda; Tritanti, Asi; Juniastuti, Eni
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 1 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i1.3260

Abstract

Pelatihan Groming Kecantikan dilaksanakan sebagai bentuk pengetahuan penampilan diri yang tepat bagi wanita dewasa yang dilakukan pada mayarakat sekitar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan (1) pengetahuan tentang cara perawatan wajah yang tepat sesuai jenis kulit wajah dan perawatan kulit kepala dan rambut; (2) kemampuan aplikasi perawatan wajah dan kulit kepala serta rambut (3) kepuasan peserta mengikuti pelatihan. Metode pelatihan ini adalah ceramah untuk menyampaikan konsep dan teori jenis-jenis kulit, jenis kulit kepala dan rambut, kosmetika yang aman digunakan, cara diagnosa, definisi perawatan wajah, serta perawatan kulit kepala dan rambut secara basah dengan demostrasi untuk memberikan contoh cara perawatan serta praktik cara mendiagnosa kulit wajah dan mendiagnosa kulit kepala dan rambut, praktik perawatan wajah, serta praktik cara mendiagnosa kulit wajah dan mendiagnosa kulit kepala dan rambut, praktik perawatan wajah, serta praktik perawatan kulit kepala dan rambut secara basah.
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Laboratorium Tata Rias dan Kecantikan Tritanti, Asi; Siregar, Ika Pranita
Home Economics Journal Vol. 1 No. 1 (2017): May
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.689 KB) | DOI: 10.21831/hej.v1i1.23285

Abstract

Penelitian bertujuan: (1) mengetahui penerapan K3 di prodi tata rias untuk  diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja, (2) membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai K3 untuk kegiatan praktik (2) tata kecantikan kulit, (3) tata kecantikan rambut, dan (4) tata rias pengantin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Subjek penelitian adalah mahasiswa prodi tata rias  semester genap 2015/2016 dan semester ganjil 2016/2017, dosen dan laboran Prodi Tata Rias. Data dikumpulkan dengan lembar observasi, kuisioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif  kualitatif. . Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di prodi tata rias pada diri sendiri, alat dan bahan praktik, serta area kerja praktik sudah diterapkan. Mahasiswa, laboran dan dosen pengampu memiliki komitmen melakukan K3, memiliki pengetahuan dasar K3, dan bersedia menerapkan K3 sesuai dengan SOP yang berlaku, Standar Operasional Prosedur yang sesuai prinsip K3 untuk (2) bidang keahlian tata kecantikan kulit dibuat dengan memperhatikan prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan kulit, (3) tata kecantikan rambut dibuat dengan memperhatikan prinsip dasar dan kompetensi tata kecantikan rambut, dan (4) praktik tata rias pengantin dibuat dengan memperhatikan konsep dasar dan jenis tata rias pengantin dengan kompetensi rias pengantin Indonesia, pengantin Barat, dan Pengantin Muslim
AKTIVITAS ANTI BAKTERI MANDI CELUP DAUN BINAHONG DALAM MEMBANTU MENGURANGI JERAWAT PUNGGUNG Siregar, Ika Pranita
Home Economics Journal Vol. 4 No. 2 (2020): October
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hej.v4i2.33313

Abstract

Meningkatnya resistensi bakteri penyebab penyakit infeksi kulit seperti jerawat punggung terhadap berbagai antibiotik mengakibatkan kesulitan yang lebih besar dalam pengobatannya. Hal ini mendorong dilakukan pengkajian dan penelitian untuk menemukan obat alternatif selain antibiotik dari bahan kimia, khususnya dari bahan alam yang lebih poten terhadap bakteri. Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) memiliki khasiat sebagai antibakteri.Salah satu penyebab resistensi antibiotik adalah ketidakpatuhan pasien terhadap penggunaan antibiotik. Ketidakpatuhan pasien disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang penggunaan dan regimen dosis antibiotik. Hal ini mendorong diciptakannya suatu produk antibiotik herbal baru yang lebih aman dan mudah ntuk digunakan. Bentuk sediaan mandi rempah dalam bentuk celup dapat digunakan untuk memudahkan aplikasi penggunaan antibotik dengan tepat dan aman Efektivitas serbuk daun Binahong pada kulit yang terinfeksi bakteri seperti jerawat semakin besar dengan semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun binahong. Dengan demikian dapat diberi perlakuan terhadap klien yang terinfeksi bakteri dengan kadar simplisia daun binahong yang berbeda (meningkat) pada sediaan mandi celup herbal dan pembanding yaitu sediaan mandi celup herbal tanpa pemberiaan simplisia daun binahong (kontrol negatif) dan sediaan mandi celup herbal ditambah antibiotik kimia (kontrol positif).
Learning Media Development of Augmented Reality Hair Coloring Tritanti, Asi; Juniastuti, Eni; Pranita, Ika; Agrevinna, Mausa; Kamis, Arasinah
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 5 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i5.4125

Abstract

This study addresses the challenges of conventional teaching methods in cosmetology education by developing a mobile Augmented Reality (AR) application for hair coloring. The primary objective is to enhance students' learning experiences and achievements through interactive AR content. Using the ADDIE model, we created an Android-based AR system that integrates Vuforia Engine for marker-based tracking and ARCore Face API for facial recognition. The methodology involved a descriptive analytical approach with expert validation to assess usability and content accuracy, followed by user testing with final-year students. The findings reveal that while the AR application has potential, it faces technical challenges, including prolonged download times and device compatibility issues. The implications of this research highlight the need for improvements in user interface design, system stability, and content accuracy to optimize the learning experience. By addressing these issues, the study aims to contribute to the effective integration of digital technologies in vocational education, ultimately preparing students for success in the beauty industry.
Formulasi Lulur Serbuk Daun Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) Tarigan, Christine; Marliati, Nolis; Siregar, Ika Pranita
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 12 No. 2 (2023): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v12i2.52549

Abstract

Seiring perkembangan teknologi kosmetik lulur bisa ditambahkan dengan bahan-bahan alami dalam bentuk ekstrak, penggunaan bahan-bahan alami dikarenakan hasilnya lebih aman untuk kulit dan praktis dalam pemakaiannya serta meningkatkan manfaat dari kosmetik lulur itu sendiri. Tumbuhan sirih cina (Peperomia pellucida L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian untuk membuat sediaan lulur krim menggunakan ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) sebagai zat aktif dengan variasi konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan lulur krim ekstrak daun suruhan pada semua konsentrasi memenuhi persyaratan uji sifat fisik sediaan yang baik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat serta uji hedonik meliputi kesan saat pemakaian dan setelah pemakaian. Uji hedonik lulur dengan 3%,5%,7% ekstrak daun suruhan mununjukkan 47%,55%,65% responden memberikan pendapat bahwa sampel lulur bertekstur agak licin dan ada butirannya dengan nilai α < 0,05. Sampel lulur krim dengan penambahan 7% daun suruhan memiliki mutu fisik yang paling baik dan persentase uji hedonik tertinggi. Uji organoleptik dan fisika serta uji kimia, karakteristik lulur ekstrak daun suruhan memenuhi standar  SNI 16-4399-1996 sebagai syarat mutu pelembab kulit sehingga lulur krim yang dihasilkan menyehatkan kulit.