Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

IDENTIFIKASI LUAS DAERAH AKTIF DI MATAHARI PENYEBAB KEJADIAN BADAI GEOMAGNET Kholidah, Kholidah; Kesumaningrum, Rasdewita; Utama, Judhistira Aria
ISSN
Publisher : Program Studi Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian badai geomagnet dapat diidentifikasi dengan menggunakan indikator indeks Dst yang menunjukan gangguan medan geomagnet pada komponen H. Badai geomagnet merupakan salah satu fenomen penting dalam sistem cuaca antariksa karena merupakan dampak dari hubungan Matahari-Bumi. Cuaca antariksa sangat dipengaruhi oleh aktivitas di Matahari seperti misalnya bintik Matahari, CME, dan flare yang biasanya berasal dari daerah aktif di Matahari. Hasil identifikasi dan analisis karakteristik badai geomagnet dengan indikator indeks Dst < -100 nT sepanjang siklus Matahari ke-23 dan ke-24 diperoleh 104 kejadian badai geomagnet dan sekitar 75,9 % disebabkan oleh CME yang umumnya merupakan CME Halo dan sebesar 92,4 % CME ini dipicu oleh flare yang terjadi di atas daerah aktif. Data yang ditinjau yaitu data kejadian badai geomagnet dengan indeks Dst < -100 nT yang disebabkan oleh CME yang dipicu oleh flare yang terjadi di atas daerah aktif yang teridentifikasi yaitu sebanyak 60 data. Hasil analisis menunjukan bahwa luas daerah aktif penyebab terjadinya badai geomagnet kuat dan sangat kuat sepanjang siklus Matahari ke-23 dan ke-24 memiliki kecenderungan dihasilkan oleh daerah aktif dengan keluasan sempit dan sedang. Daerah aktif dengan keluasan sempit dan sedang dapat menghasilkan intensitas badai geomagnet yang lebih besar dibandingkan intensitas badai geomagnet yang dihasilkan oleh daerah aktif dengan keluasan luas. Hal ini menunjukan bahwa luas daerah aktif memiliki keterkaitan yang kecil terhadap intensitas badai geomagnet.Kata Kunci : Badai Geomagnet
ELABORATION OF THE POLITICAL HISTORY OF ISLAMIC EDUCATION IN INDONESIA Mahmuda, Amilia; Mistiningsih, Cindy; Anwar, Khoirul; Kholidah, Kholidah; Mahfud, Choirul
EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.067 KB) | DOI: 10.5281/edukasi.v7i1.353

Abstract

Politics has greatly influenced the Islamic education development. In general, the development of Islamic education in Indonesia was divided into four periods that is the 'before independence' period, the ' Old Order ' period, the ' New Order ' period, and the reform period. Indonesian education instilled the practice of dualism in the 'before independence' period. Islamic education in the period is closely watched and does not develop. The second period is 'Old Order', this period took place after Indonesia's independence, in that time, the government has begun to organize all state systems as well as the education system. Many policies related to Islamic education Also are made in the period. The third period is 'New Order', Islamic education is growing significantly in this period, pesantren which has previously only studied religion began to incorporate the general science in its education system. Students in this period also have to take part in religious education ranging from basic education to the highest education. The fourth period is reform, in this period, the development of Islamic religious education was very much considered and equaled its position with general education.
Metode Ijtihad Mahmud Syaltut dalam Kitab Al-Fatawa Kholidah, Kholidah
Ijtihad Vol 32, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ijt.v32i1.35

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan cara-cara dan sistematika Syaltut berijtihad dan dalil-dalil yang dipergunakannya dalam al-Fatawa. Metode penelitian menggunakan penelitian dokumen, content analisis. Hasil pembahasan, bahwa dalam kitab al-Fatawa Syaltut berijtihad dengan langkah-langkah: Syaltut merujuk kepada al-Quran dan menjelaskan penunjukan lafaz secara majaz juga mengemukakan penunjukan lafaz secara isyarah. Syaltut mempergunakan pemahaman yang terdapat di balik manthuq, disebut ma????hum. Selain al-Quran, Syaltut berdalil dengan Hadis Nabi untuk memperjelas dan menguatkan pendapatnya, dapat disimpulkan, Syaltut menempatkan posisi Sunnah bagi al-Quran sebagai bayan dan ta’kid. Sekiranya jawabannya tidak dijumpai dalam al-Quran dan Hadis Nabi, Syaltut berpatokan pada kaidah-kaidah Syara’. Ijtihad yang dilakukannya dalam al- Fatawa bervariasi, yaitu melihat materi hukum. Mengenai ibadah mahdhah Syaltut mengandalkan pendapatnya pada nash, dibidang mu’amalah, ia mengutamakan kemaslahatan. Syaltut dikategorikan sebagai mujtahid Intiqaiy, Istinbathiy, Bayaniy dan Qiyasiy.
PERAN GANDA PEREMPUAN DALAM KELUARGA DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER (Studi Terhadap Pedagang Sayur di Poken Jonjong Pijorkoling) Kholidah, Kholidah
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak Vol 10 No 2 (2015)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.429 KB)

Abstract

Abstract: The involvement of women vegetable traders in “poken Jonjong” to make a living for their family add their working hours. It happen because they earn a living in one side, and they are also expected to play a role as a housewife in other side, which is in charge of doing the whole job domestically. Time usage patterns and activities for domestic affairs, employment, social activities and the utilization of spare time, are set in such a way. They manage the time as best as possible and adapt to the environmental component of family, work and community environment with the intention that the family welfare objectives can be achieved. The women vegetable traders in Poken Jonjong, generally decide to contribute for a living (double play) because of economic factors. The traders contributes substantially to the increase in family income. This can be seen from the fulfillment of daily needs in the household, the children can study though only at the level of Senior High School and there are of the traders that can save their money. Kata Kunci: Peran Ganda, Perempuan, Perspektif Gender
Pendampingan pada Keluarga dengan Anak Berisiko Stunting di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Semarang Puspita Sari, Dyah Wiji; Yustini, Maya Dwi; Wuriningsih, Apriliani Yulianti; Kholidah, Kholidah; Khasanah, Nopi Nur; Abdurrouf, Muh.
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.847 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i4.41523

Abstract

Stunting telah menjadi ancaman permasalahan gizi dunia yang perlu segera ditangani. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah anak balita pendek terbesar dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand, serta Vietnam. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi ancaman tersebut dengan mengajarkan cara mengelola bayi usia di bawah dua tahun yang berisiko menjadi tidak berisiko stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan dengan memberikan berbagai intervensi keperawatan pada keluarga dengan anak berisiko stunting. Metode di atas diimplementasikan dalam 3 (tiga) tahapan yaitu (1) sosialisasi, (2) pelaksanaan kegiatan, serta (3) monitoring dan evaluasi. Hasil  pelaksanaan kegiatan ini yaitu pendampingan oleh tenaga kesehatan professional  memberikan peran yang besar pada pencegahan risiko stunting. Kesimpulan dalam kegiatan ini yaitu pendampingan pada keluarga berisiko stunting menjadi strategi yang efektif untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesiapan anggota keluarga untuk mencegah resiko stunting. Kegiatan ini merupakan salah satu solusi unggulan yang menyentuh secara langsung masyarakat dalam pencegahan stunting.
Alpha Wave Activity on Think Hard and Dhikr Condition Using Electroencephalographic (EEG) Huwaidah, Indah Rifdah; Kholidah, Kholidah; Sumarti, Heni
Physics Education Research Journal Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Science and Education, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/perj.2024.6.1.15200

Abstract

Emotions are very important in thinking, making decisions, and a person's personality. This research was conducted to know the activity of alpha waves using an electroencephalographic (EEG) instrument, using an experimental method given the treatment of thinking hard and dhikr of istighfar. The brain waves analyzed in this study are alpha waves with a frequency between 8-12 Hz. The analysis shows that the alpha wave mean result is 11.89 Hz when thinking hard, and the mean result is 10.89 Hz during dhikr. The statistical test results show a significance of p = 0.000323 (p 0.05), showing that dhikr can volunteer from a state of hard thinking to a relaxed state. The istighfar dhikr (astaghfirullah hal adzim) by the volunteer is a response to ask for forgiveness and reassure the heart.
Analisis Hukum Kewajiban Menafkahi Mantan Istri oleh PNS Dalam PP Nomor 45 Tahun 1990 Ditinjau dari Hukum Islam Sobhan, Sobhan; Rangkuti, Nuraini; Kholidah, Kholidah; Mustafid, Mustafid
AL-MANHAJ: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almanhaj.v4i2.1599

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya aturan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 yang menyatakan wajibnya PNS memberikan sebagian gajinya kepada mantan istrinya sampai mantan istri tersebut menikah lagi. Adapun pertanyaan pada tulisan ini ialah pertama, apa landasan filosofis dibentuknya Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990? Kedua, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kewajiban menafkahi mantan istri oleh PNS dalam Pasal 8 PP Nomor 45 Tahun 1990? Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan testier. Temuan dari penelitian ini adalah (1) Landasan filosofis yang mendasari dibentuknya Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 adalah karena Pegawai Negeri Sipil wajib memberikan contoh yang baik kepada bawahannya dan menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat, termasuk dalam menyelenggarakan kehidupan berkeluarga, maka perceraian sejauh mungkin harus dihindarkan. Dan untuk dapat melaksanakan kewajiban yang demikian itu, maka kehidupan Pegawai Negeri Sipil harus ditunjang oleh kehidupan yang serasi, sejahtera dan bahagia, sehingga setiap Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugasnya tidak akan banyak terganggu oleh masalah-masalah dalam keluarganya. Oleh karena itu, untuk usaha meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil perlu dibentuk Peraturan Pemerintah tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil tersebut. (2) Tinjauan hukum Islam terhadap isi Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 yang menyatakan wajibnya seorang PNS memberikan sepertiga atau setengah gajinya kepada mantan istrinya sampai mantan istri itu menikah lagi adalah hal yang wajib dilaksanakan oleh PNS dengan dalil menaati Pemimpin yakni dalam hal ini Pemerintah sebagai eksekutif dan legislatif yang telah membentuk Peraturan Pemerintah tersebut, karena tujuan Peraturan Pemerintah itu adalah sesuatu yang sesuai dengan syariat yaitu untuk menghindarkan terjadinya perceraian yang merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT.
Synthesis of Fe₃O₄-Zno-Bentonite Composite and Their Activities in Photodegradation of Methylene Blue Amanah, Siti Nazilatul; Udaibah, Wirda; Kholidah, Kholidah
Walisongo Journal of Chemistry Vol. 7 No. 2 (2024): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v7i2.24018

Abstract

The development of Fe₃O₄-ZnO-Bentonite photocatalyst material is crucial for the treatment of dye effluents, particularly in response to the rapid growth of the textile industry. Methylene blue, widely used as a textile dye, poses environmental challenges. The combination of bentonite, ZnO, and Fe₃O₄ was synthesized using the coprecipitation method to create a material capable of photodegrading methylene blue dye. Fe₃O₄-ZnO-Bentonite was synthesized using 2 g of bentonite, 8.19 g of Zn(NO₃)₂·6H₂O, and FeSO₄:FeCl₃ weight ratios (in grams) of 4.170:4.055 (composite 1), 4.170:8.109 (composite 2), and 4.170:12.164 (composite 3). Characterization of the photocatalyst materials was conducted using X-ray diffraction (XRD), ultraviolet diffuse reflectance spectroscopy (UV-DRS), and scanning electron microscopy-energy dispersive X-ray (SEM-EDX) mapping. The Fe₃O₄-ZnO-Bentonite composite exhibited a crystalline structure, with band gap values of 2.94 eV (composite 1), 2.07 eV (composite 2), and 2.20 eV (composite 3). The morphology of the material was characterized by small and irregularly shaped chunks. Elemental analysis detected Fe, Zn, and Si peaks, confirming the even distribution of Fe₃O₄ and ZnO within the bentonite matrix. The synthesized Fe₃O₄-ZnO-Bentonite composite demonstrated enhanced photodegradation activity for methylene blue compared to the starting materials. Composite 3 exhibited the highest photocatalytic activity, achieving a degradation efficiency of 96.02% at a methylene blue concentration of 20 ppm (pH 9) within 60 minutes.
Marriage Preparation Courses in Indonesia: Comparative Study of Muslims and Christians Batubara, Samin; Nasution, Khoiruddin; Nelli, Jumni; Nasution, Syamruddin; Sobhan , Sobhan; Kholidah, Kholidah
Al-Risalah Vol 22 No 1 (2022): June 2022
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.088 KB) | DOI: 10.30631/alrisalah.v22i1.1231

Abstract

This paper aims to prove that after attending the Marriage Preparation Course, the prospective wives and husbands of the course participants feel the extraordinary benefits of attending the Marriage Preparation Course. Because the material presented is very relevant and vital as a provision in living household life. This paper reports the research results on implementing Marriage Preparation Courses among Muslims in Pekanbaru, Riau and Christians in Yogyakarta. These two objects result from selecting the best performance in carrying out the Marriage Preparation Course. This research includes qualitative research with a juridical approach and uses the theory of the legal system. The result of the study is that the implementation of a good Marriage Preparation Course can give a positive impression and knowledge to the course participants. The participants stated the importance of prospective wives and husbands taking Marriage Preparation Courses. This course assists candidates in dealing with the romance of domestic life in the future, especially if the material also provides testimonials of the couples. One problem to solve by working couples is not being able to get permission from the workplace to take courses. Hopefully, there will be a policy from the government that requires workplaces to permit workers to take courses in the future.
Pendampingan pada Keluarga dengan Anak Berisiko Stunting di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Semarang Puspita Sari, Dyah Wiji; Yustini, Maya Dwi; Wuriningsih, Apriliani Yulianti; Kholidah, Kholidah; Khasanah, Nopi Nur; Abdurrouf, Muh.
International Journal of Community Service Learning Vol. 5 No. 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.847 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i4.41523

Abstract

Stunting telah menjadi ancaman permasalahan gizi dunia yang perlu segera ditangani. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah anak balita pendek terbesar dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand, serta Vietnam. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi ancaman tersebut dengan mengajarkan cara mengelola bayi usia di bawah dua tahun yang berisiko menjadi tidak berisiko stunting. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan dengan memberikan berbagai intervensi keperawatan pada keluarga dengan anak berisiko stunting. Metode di atas diimplementasikan dalam 3 (tiga) tahapan yaitu (1) sosialisasi, (2) pelaksanaan kegiatan, serta (3) monitoring dan evaluasi. Hasil  pelaksanaan kegiatan ini yaitu pendampingan oleh tenaga kesehatan professional  memberikan peran yang besar pada pencegahan risiko stunting. Kesimpulan dalam kegiatan ini yaitu pendampingan pada keluarga berisiko stunting menjadi strategi yang efektif untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesiapan anggota keluarga untuk mencegah resiko stunting. Kegiatan ini merupakan salah satu solusi unggulan yang menyentuh secara langsung masyarakat dalam pencegahan stunting.