Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PEMBELAJARAN PROGRAM KAMPUS MERDEKA: (Studi Kasus Kampus Mengajar Di SDN 1 Ragawacana Kuningan) Muhamad Hilman Firmansyah; Chotijah Fanaqi; Sabiila Asti Sukmana
Commed : Jurnal Komunikasi dan Media Vol. 6 No. 2 (2022): Commed : Jurnal Komunikasi dan Media
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya merupakan aktivitas komunikasi yang terjalin antara pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  pelaksanaan Kampus Merdeka yang diemban oleh para mahasiswa yang berperan sebagai pendamping belajar. Dalam hal ini  analisis dititikberatkan pada komunikasi interpersonal  para mahasiswa pendamping ketika berada di dalam kelas.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dalam penelitian ini, studi kasus dianggap tepat karena sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu ingin mengungkap efektivitas komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh para mahasiswa kampus mengajar dalam mengadakan pendampingan belajar.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kampus mengajar efektif berdasarkan teori komunikasi interpersonal dari Devito (1997), di mana siswa wilayah sasaran program, yakni kelas 5 SDN 1 Ragawacana Kabupaten Kuningan Jawa Barat.merasakan kualitas umum komunikasi interpersonal yang dibutuhkan dalam pembelajaran, yakni terbuka, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan merasa setara. Hal tersebut juga dirasakan oleh pihak sekolah, yakni wali kelas 5 dan guru pendamping/pamong, serta dibenarkan oleh para mahasiswa yang menjadi pendamping belajar dalam mengikuti program kampus mengajar.
Bahasa Inggris Sebagai Media Komunikasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Muhamad Hilman Firmansyah; Feri Purnama
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.846 KB) | DOI: 10.52434/medikom.v1i1.7

Abstract

AbstrakPengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas yang termuat dalam tridarma perguruan tinggi. Sebagai salah satu bentuk implementasi pengabdian kepada masyarakat, penulis menyelenggarakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) yang menyasar para ekspatriat yang berada di lingkungan PT. Changsin Reksa Jaya Leles Garut. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut penulis bertindak sebagai pengajar yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa instruksional atau alat komunikasi utama pada saat kegiatan pembelajaran. Tujuan utama kegiatan pengabdian dalam bentuk pembelajaran BIPA ini adalah untuk membekali para ekspatriat yang berada di lingkungan PT. Changsin Reksa Jaya, Leles Garut, wawasan, pengetahuan dan praktik langsung Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi primer para karyawan yang bekerja di sana. Kegiatan pengabdian melalui pembelajaran bahasa ini diharapkan para ekspatriat yang memegang posisi top management mampu berkomunikasi langsung baik secara lisan maupun tulisan dengan para karyawannya yang mayoritas kurang mampu menguasai Bahasa Inggris lisan maupun tulisan. Untuk mengukur efektivitas kegiatan ini, penulis memilih metode subjek tunggal (single-subject design). Metode eksperimen subjek tunggal dipilih karena responden yang diteliti mempunyai jumlah yang terbatas, yakni sekitar 3-5 orang. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran BIPA dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi selama pembelajaran efektif memfasilitasi interaksi antara pembelajar dan pengajar, (2) Bahasa Inggris yang digunakan sebagai Bahasa instruksional dalam pembelajaran BIPA efektif meningkatkan kemampuan pemproduksian kalimat bahasa Indonesia ketiga pembelajar walaupun tiap-tiap pembelajar memiliki tipe kesulitan yang beragam.Kata-kata Kunci: Bahasa Inggris; Media Komunikasi, BIPA. Abstract Community service is one of the tasks in tridharma (main duties) of higher education. As a form of community service implementation, the writer organized Indonesian Language Learning for Foreign Speakers (BIPA) activities targeting expatriates who are in Changsin Reksa Jaya Ltd, Leles Garut. In the learning activities, the writer roled as a teacher who used English as an instructional language or the main communication media during learning activities. The main objective of BIPA learning service is to equip expatriates around Changsin Reksa Jaya Ltd, Leles Garut, insight, knowledge and hands-on practice of Indonesian as the primary communication mean for the employees who work there. Through this service activity the expatriates holding top management positions there are able to communicate with their employees in the terms of spoken and written English, in fact majority of them have less proficiency level of Indonesian language. To measure the effectiveness of this activity, the authors chose the single-subject design method. The single-subject experimental method was chosen because the respondents studied had a limited number, which was about 3-5 people. The results of the service show that (1) the implementation of BIPA learning by using English as a communication tool during learning effectively facilitates interaction between students and teacher, (2) English which is used as an instructional language in BIPA learning is effective in increasing the ability to produce Indonesian sentences for the three learners although each learner has a different type of difficulty. Keywords: English; Communication Media, BIPA.
Peningkatan Kompetensi Bahasa Inggris bagi Para Pengelola Wisata dan Pelaku Usaha di Kawasan Destinasi Wisata Cangkuang Kabupaten Garut Muhamad Hilman Firmansyah; Resty Mustika Pratiwi; Deri Hudaya
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 4 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i4.3483

Abstract

Keterampilan berbahasa Inggris dalam dunia pariwisata adalah suatu keharusan yang harus dimiliki oleh segenap sumber daya manusia di dalamnya. Saat ini, masih banyak dari kalangan pengelola wisata maupun para pelaku usaha di suatu destinasi wisata yang masih mengalami kendala komunikasi manakala ada pengunjung asing yang datang ke sana. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan keterampilan berbahasa Inggris praktis kepariwisataan bagi 20 pembelajar yang berasal dari unsur pengelola dan unsur pelaku usaha. Metode yang digunakan adalah pendekatan komunikatif atau communicative language teaching yang mendorong pembelajar supaya berlatih mempraktikan dialog atau percakapan sesuai dengan topik dan konteks kepariwisataan yang diberikan. Hasil atau output kegiatan pengabdian ini bisa terlihat dari aspek peningkatan vocabulary (pemerolehan kosakata), kualitas pronunciation (pelafalan) dan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa Inggris. Dengan adanya peningkatan dari aspek pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, ke depannya diharapkan para pengelola wisata dan pelaku usaha di lingkungan Destinasi Wisata Cangkuang Kabupaten Garut bisa menjadi komponen yang penting dalam memfasilitasi segala kebutuhan pengunjung khususnya wisatawan mancanegara demi tewujudnya destinasi wisata bertaraf internasional.
Edukasi Pelajar Sebagai Pemilih Pemula Tentang Pentingnya Pemilu di Desa Pameungpeuk Garut Purnama, Feri; Firmansyah, Muhamad Hilman
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/medikom.v3i2.252

Abstract

Abstract First-time voters are those who will exercise their right to vote in an election for the first time. They may not have sufficient experience or knowledge about the electoral process, election participants including presidential candidates, legislative candidates, and DPD, as well as relevant issues on the election agenda. For this reason, it is important for novice voters to seek accurate and objective information before casting their votes in the election. General elections are a process of conducting elections democratically, which involves many citizens to elect their representatives in government or make important decisions to affect their country or region. This election education activity for novice voters coincides with the upcoming elections which will be held on February 14, 2024 simultaneously in all regions in Indonesia. The purpose of this community service is to provide education about the stages of the election so that they have insight and give their voting rights wisely. The material used is educational material for utilizing communication and information media to gain access to information about elections. The methods used are seminars and training in the form of lectures and direct practice to get information about elections. The results of this service to students as novice voters in Pameungpeuk Village are increasing knowledge and insights about elections. Students now know about elections and the importance of elections in this democratic country. Keywords: Education; elections; students; democracy.  Abstrak Pemilih pemula adalah mereka yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan. Mereka mungkin belum memiliki pengalaman atau pengetahuan yang cukup tentang proses pemilihan, peserta pemilu baik calon presiden, calon legislatif, dan DPD, maupun isu-isu yang relevan dalam agenda pemilu. Untuk itu, penting bagi pemilih pemula mencari informasi yang akurat dan objektif sebelum memberikan hak suaranya dalam pemilu. Pemilihan umum merupajan proses dalam melaksanakan pemilihan secara demokratis yakni melibatkan banyak warga negara untuk memilih perwakilan mereka dalam pemerintahan atau mengambil keputusan penting untuk mempengaruhi negara atau wilayah mereka.  Kegiatan edukasi pemilu kepada pemilih pemula ini bertepatan dengan menjelang Pemilu yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024 serentak di seluruh daerah di Indonesia. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai tahapan pemilu agar memiliki wawasan dan memberikan hak suaranya secara bijak. Bahan yang digunakan yaitu materi edukasi pemanfaatan media komunikasi dan informasi untuk mendapatkan akses informasi tentang pemilu. Metode yang digunakan yaitu seminar dan pelatihan berupa ceramah dan praktik secara langsung untuk mendapatkan informasi tentang pemilu. Hasil pengabdian kepada pelajar sebagai pemilih pemula di Desa Pameungpeuk ini semakin bertambahnya pengetahuan dan wawasan tentang pemilu. Pelajar kini telah mengenal tentang pemilu dan pentingnya pemilu di negara berdemokrasi ini. Kata-kata kunci: Edukasi; pemilu; pelajar; demokrasi.
MARGINALIZATION OF FEMALE CHARACTERS IN THE NOVEL "HATI SUHITA" BY KHILMA ANIS Naida, Winka; Firmansyah, Muhammad Hilman; Akbar, Dioka Muhammad
Journal Civics And Social Studies Vol. 9 No. 1 (2025): Vol 9 No 1 tahun 2025
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/journalcss.v9i1.2773

Abstract

This study is entitled "Marginalization of Women in the Novel 'Hati Suhita' by Khilma Anis". The formulation of the problem in this study is how is the form of marginalization of women in the novel "Hati Suhita" by Khilma Anis? This study aims to describe the form of marginalization of women in the novel "Hati Suhita" by Khilma Anis. This research is a qualitative descriptive study. The research methods that are relevant to this study are the description method and literature study. Data were collected through written documentation techniques. The research instrument used was a data card. The data were analyzed using descriptive analysis techniques. Descriptive analysis techniques are techniques that reveal characteristics by describing the form of marginalization of women in the novel being studied. The results of the study indicate that in the novel "Hati Suhita" there is a form of marginalization of women. Alina Suhita, the female character analyzed in this study, experienced marginalization. The marginalization action received by Alina Suhita began when she was asked to become the daughter-in-law of Kyai and Bu Nyai Hannan since MTs. The matchmaking was intended so that Alina would become the school leader in the Al-Anwar Islamic boarding school environment. Alina never had full power over herself, because since school everything had been prepared by Kyai and Bu Nyai Hannan. Likewise when Alina got married, she was marginalized because Gus Biru's feelings were still owned by his past, namely Ratna Rengganis.
Dinamika Komunikasi Interpersonal Remaja dalam Interaksi Virtual di Instagram Rahman, Sani; Firmansyah, Firmansyah; Firmansyah, Muhamad Hilman; Aditya, Aditya
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i3.719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi interpersonal yang digunakan oleh remaja dalam menjalin pertemanan di dunia maya melalui media sosial Instagram, dengan studi kasus pada akun grup AdoreTeas. Masalah penelitian ini berfokus pada dinamika pertemanan di dunia maya yang melibatkan proses interaksi, keterbukaan diri, dan dukungan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana tahapan-tahapan interaksi interpersonal seperti orientasi, pertukaran afektif, dan pertukaran stabil dapat diterapkan dalam konteks pertemanan di Instagram, serta mengidentifikasi perbedaan antara pertemanan online dan offline dalam hal keintiman dan kualitas hubungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, observasi non-partisipatif dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teori penetrasi sosial Altman & Taylor, yang mengidentifikasi tahapan komunikasi interpersonal. Tahap-tahap ini meliputi orientasi, penjajakan afektif, pertukaran afektif, dan pertukaran stabil, yang dianalisis dalam konteks interaksi di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Instagram memfasilitasi proses keterbukaan diri dan mendukung pembentukan ikatan emosional yang kuat di antara anggota grup AdoreTeas. Meskipun komunikasi dilakukan di dunia maya, hasil menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi di Instagram memiliki potensi untuk menghasilkan hubungan yang intim dan mendalam, sebanding dengan pertemanan yang dibentuk melalui interaksi tatap muka. Kesimpulannya, media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk membangun komunikasi interpersonal yang bermakna
Peran Digital Linguistic dalam Optimalisasi Promosi E-Commerce UMKM Kuliner: Pendekatan Analisis Wacana Digital pada Coffee Shop di Garut Qoriah, Desi; Muhammad Akbar, Dioka; Nurmalasari, Mutiana; Hilman Firmansyah, Muhamad; Septiana, Yosep
Jurnal Algoritma Vol 22 No 2 (2025): Jurnal Algoritma
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/algoritma/v.22-2.3082

Abstract

In the era of the digital economy, language plays a strategic role in enhancing the visibility and success of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs), particularly in the culinary sector of coffee shops. However, many culinary MSME owners in rural areas such as Garut, West Java, still lack awareness and skills in using language effectively for digital marketing. This study aims to explore the concept of Digital Linguistic Capital by examining how language use on digital platforms influences customer engagement and business performance. This research employs a qualitative method using semi-structured interviews, discourse analysis of online content, and passive observation of several cafés and coffee shops in Garut. The findings indicate that most MSME owners intuitively use trendy and persuasive language, but they do not yet possess formal knowledge of SEO, brand linguistics, or stylistic consistency. MSMEs with strong linguistic strategies—such as emotional diction, persuasive expressions, and a consistent brand voice—demonstrate higher levels of customer interaction and digital visibility. In contrast, MSMEs with inconsistent language use experience low online engagement. The study concludes that digital linguistic capital is an essential yet underdeveloped asset. Strengthening digital communication skills and persuasive copywriting can enhance competitiveness as well as the cultural representation of coffee shop MSMEs in the digital marketplace. This research contributes to the development of a linguistics-based digital communication model for MSMEs.
INOVASI TEKNIK WARMING-UP SEBAGAI JEMBATAN AKTIVASI SKEMATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Desi Qoriah; Mutiana Nurmalasari; Muhamad Hilman Firmansyah
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpm.v4i3.43179

Abstract

This community service activity addresses the challenge faced by prospective English instructors in Garut's tourism villages, particularly those under KNPI Garut who struggle to build active class atmospheres due to the limited use of effective warming-up techniques. The problem prevents the activation of schemata and hinders the natural transition to core material. This training aimed to enhance the instructors' understanding of warming-up as a schemata activation tool and to equip the 12 participants with three innovative techniques: Guessing Game, Describing Word Game, and Reverse Direction Game. The methodology involved intensive training, demonstration, and microteaching. The results showed a significant increase in the participants' conceptual understanding of warming-up's role. Participants successfully implemented all three techniques, with the Guessing Game proving effective in schemata activation, the Describing Word Game enhancing verbal fluency, and the Reverse Direction Game successfully boosting focus and creating a lively classroom atmosphere. The training positively impacted the instructors' pedagogical competence, allowing them to open classes in a more structured and engaging manner. Keywords: Warming-Up, Schemata Activation, English Learning, Pedagogical Competence, Tourism Village