Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI UNJUK KERJA MESIN ROLL AKRILIK Amilatul Amin; Akhmad Zidni Hudaya; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8783

Abstract

RINGKASANProses pembentukan atau bending akrilik yang berguna untuk membentuk akrilik sesuai dengan kebutuhan. Dalam proses pengolahan akrilik, dibutuhkan berbagai macam alat alat penekuk akrilik (acrylic bending machine). Salah satu proses dari pengolah akrilik adalah proses bending yang berguna untuk membentuk akrilik sesuai dengan kebutuhan...Metodologi penelitan dengan melakukan ekperimen menggunakan mesin roll akrilik dengan dimensi ketebalan akrilik 2mm, 3mm dan 4mm dan temperature yang digunakan 90 oC, 95 oC, dan 100 oC (range plastis) serta variasi jarak penekanan antara roll A dan roll BC yaitu: 25 mm, 35mm dan 55mm. Alat yang digunakan adalah thermogun untuk mengukur suhu pengerjaan dari mesin roll akrilik. Pada alat pengerolan bending akrilik yang dibuat penulis menghasilkan kalor tertinggi sebesar 19929 J pada ketebalan 4 mm pada suhu 1000C dan yang terendah 14892 J pada  ketebala 2 mm pada suhu 900C. 2.            Efisiensi laju pemanasan untuk alat pengerolan akrilik adalah sebesar 0,387 cm/s Kata kunci : Akrilik, Roll, Bending
RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG BAWANG DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM Candra Kelviyan Nova; Rochmad Winarso; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8786

Abstract

ABSTRAKSemakin meningkatnya berbagai olahan makanan, produsen bawang goreng dituntut untuk lebih mampu memenuhi kebutuhan UKM dan pasar yang semakin meningkat. Penggunaan alat atau mesin dalam proses produksi bawang goreng dirasa sangat penting guna menunjang kebutuhan pasar tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain sebuah mesin perajang bawang dengan kapasitas 50 Kg/jam.Metode yang digunakan dalam proses perancangan ini meliputi analisa kebutuhan, konsep desain, perancangan dan perhitungan, proses manufaktur dan hasil pengujian. Dalam perhitungan mesin perajang ini di peroleh untuk kebutuhan putaran pengirisan sebesar 1338 Rpm dan gaya putar pisau sebesar 1314 N. Sistem transmisi daya menggunakan pulley kecil diameter 51 mm dan pulley besar diameter 254 mm. Sabuk V pada mesin perajang tipe A-30. Diameter poros mesin perajang 25 mm dengan material ss304, type bantalan 6205. Hasil dari pengujian didapatkan hasil 50 Kg/jam dengan pisau pemotong 3 bilah, didapatkan ketebalan potongan sebesar 1,4 mm.Kata kunci : Rancang Bangun, Mesin PerajangABSTRACTWith the increasing variety of processed foods, fried onion producers are required to be better able to meet the needs of SMEs and the increasing market. The use of tools or machines in the fried onion production process is considered very important to support the needs of the market. The purpose of this research is to design an onion chopper machine with a capacity of 50 Kg/hour.The methods used in this design process include requirements analysis, design concepts, design and calculations, manufacturing processes and test results.In the calculation of this chopper machine, it is obtained for the need for slicing rotation of 1338 Rpm and blade rotational force of 1314 N. The power transmission system uses a small pulley with a diameter of 51 mm and a large pulley with a diameter of 254 mm. V-belt on the A-30 type chopper. The shaft diameter of the chopper machine is 25 mm with ss304 material, bearing type 6205. The results of the test are 50 Kg/hour with a 3 blade cutting knife, the thickness of the cut is 1.4 mm.Keywords: Design Build, Chopper Machine
PENGARUH VARIASI BILAH PISAU DAN GAYA TEKAN TERHADAP HASIL PEMBELAHAN BAMBU Dedy Rustianto; Qomaruddin Qomaruddin; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8784

Abstract

RINGKASAN Mesin pembelahan bambu merupakan salah satu mesin pengolah bambu yang dimanfaatkan untuk meringankan pekerjaan para pengrajin bambu rumahan, mesin tersebut digunakan ketika melakukan aktivitas pembelahan bambu yang merupakan teknik pengolahan yang paling menonjol dalam pengolahan bambu.                Mesin pembelah bambu dengan menggunakan sistem pneumatik lebih efisien dan cepat untuk proses pembelahan dengan mengukur tekanan udara pada kompresor, tekanan udara yang digunakan adalah 4 Bar, 6 Bar, 8 Bar, mesin ini menggunakan belahan pisau 10 bilah dan menggunakan sudut baji pisau 45° dan 55°.                Efisiensi mesin pembelah bambu sistem pnuematik pada proses pembelahan bambu dengan jenis bambu apus, bambu manis, bambu ori, dan bambu wulung, jika tekanan semakin besar maka kapasitas yang dihasilkan mesin lebih banyak. Jadi penggunaan tekanan udara pada proses pembelahan bambu adalah 4 bar, 6 Bar, dan 8 Bar yang lebih efisien adalah tekanan 8 bar               Kata kunci :jenis bambu, kompresor, mesin pembelah bambu, pneumatik, bilah pisau, sudut baji pisau ABSTRACT                    The bamboo splitting machine is one of the bamboo processing machines that is used to ease the work of home bamboo craftsmen, the machine is used when carrying out bamboo splitting activities which is the most prominent processing technique in bamboo processing.                    Bamboo splitting machine using a pneumatic system is more efficient and faster for the cleavage process by measuring the air pressure on the compressor, the air pressure used is 4 Bar, 6 Bar, 8 Bar, this machine uses a 10 blade cleavage blade and uses a knife wedge angle of 45° and 55°.                    The efficiency of the pneumatic system of bamboo splitting machine in the process of splitting bamboo with types of apus bamboo, sweet bamboo, ori bamboo, and wulung bamboo, if the pressure is greater, the capacity produced by the machine is more. So the use of air pressure in the bamboo splitting process is 4 bar, 6 Bar, and 8 Bar which is more efficient at 8 bar Keywords: type of bamboo, compressor, bamboo splitting machine, pneumatic, knife blade, knife wedge angle
Perancangan mesin wrapping untuk paket kardus snack dengan kapasitas 120 biji/jam Fery Ardyansyah; Rianto Wibowo; Qoaruddin Qomaruddin
JURNAL CRANKSHAFT Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Crankshaft Vol.6 No.1 (2023)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v6i1.9856

Abstract

Wrapping,Perancangan,paket
Rancang bangun mesin pengering jahe berbahan bakar bensin SULIES KURNIAWAN; Rianto Wibowo; Rochmad Winarso
JURNAL CRANKSHAFT Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Crankshaft Vol.6 No.1 (2023)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v6i1.9859

Abstract

Proses rancang bangun ini bertujuan untuk menghasilkan suatu mesin yang bisa membantu pekerjaan para petani jahe disaat musim penghujan yang dimana apabila musim penghujan tiba pekerjaan para petani menjadi terhambat karena  cuaca.Prosedur pelaksanaan penelitian ini meliputi pendesainan seluruh bagian mesin pengering, pembuatan rangka, pembuatan rangkaian yang dapat menghasilkan tekanan udara yang sangat kuat, serta pembuatan tungku.Selama proses pembuatan mesin pengering ini parameter yang diamati adalah konsumsi bahan bakar yang digunakan selama proses pengeringan serta waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan jahe merah. Dari proses rancang bangun ini dihasilkan mesin pengering jahe berbahan bakar bensin yang bisa menurunkan kadar air jahe merah dari 21,8% menjadi 8,6% dalam waktu 1 jam dan temperatur yang dihasilkan mesin ini adalah 56,30C sampai 58,10C.
ANALISA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU Nila Khusnawati; Rianto Wibowo; Masruki Kabib
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.7683

Abstract

ABSTRAK Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi energi mekanik kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator turbin. Efisiensi turbin angin poros horizontal ini dapat ditingkatkan untuk mendapatkan koefisien daya yang maksimal.  Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui sudut sudu pada kecepatan angin (m/s), putaran turbin (rpm), torsi (N.m), kecepatan sudut ( rad/s ), daya angin ( watt ), koefisien daya (%), tip speed ratio (%). Pada hubungan grafik sudut sudu pada putaran poros, putaran turbinTarget analisa Performansi adalah turbin angin adalah untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan energi angin pada sebuah kipas angin sehingga  berputarkan rotor blade turbin angin menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan.Metode penelitian ini adalah analisa performansi turbin angin poros horizontal dengan kecepatan angin blade 3 ditinjau dari Efisiensi system dan Tip Speed Ratio (TSR). Analisa dilakukan dengan sumber angin berasal dari angin untuk mengarahkan kincir angin. Hasil penelitian ini yaitu setelah menganalisa kinerja turbin angin terdapat  kecepatan angin sangat mempengaruhi output atau daya mekanik dan koefisien daya. Pada perhitungan torsi dapat di hasilkan sebesar 0,4 N.m, untuk perhitungan Kecepatan sudut sudu 45o menghasilkan nilai sebesar 68,4 rad/s, dan untuk perhitungan daya angin sendiri menghasilkan daya sebesar 290,9 watt, dengan kecepatan angin 4,0 m/s grafik data analisis dapat dilihat , dengan perubahan sudut sudu pada poros horizontal turbin angin kontra model berputar.. Kata kunci:  Turbin angin, Poros horizontal,. Efisiensi sistem, Tip Speed Ratio dan Daya Angin.        ABSTRACT Wind turbine is a device that is able to convert wind energy into mechanical energy which is then converted into electrical energy through a turbine generator. The efficiency of this horizontal axis wind turbine can be increased to get the maximum power coefficient.The purpose of this study was to determine the blade angle at wind speed (m/s), turbine rotation (rpm), torque (Nm), angular speed (rad/s), wind power (watt), coefficient power (%), tip speed ratio (%). In the graphic relationship of the blade angle on the shaft rotation, the turbine rotationPerformance analysis target is the wind turbine is to produce electrical energy by utilizing wind energy in a fan so that the wind turbine blade rotates to produce environmentally friendly electrical energy.This research method is analyzing the performance of a horizontal axis wind turbine with 3 blade wind speeds in terms of system efficiency and Tip Speed Ratio (TSR). The analysis is carried out with the wind source coming from the wind to direct the windmill.The results of this study are that after analyzing the performance of the wind turbine, wind speed greatly affects the output or mechanical power and power coefficient. In the calculation of torque, 0.4 Nm can be produced, for the calculation of the 45o blade angular velocity it produces a value of 68.4 rad/s, and for the calculation of the wind power itself it produces 290.9 watts of power, with a wind speed of 4.0 m/s. The graph of the analysis data can be seen, with changes in the blade angle on the horizontal axis of the wind turbine counter rotating model.. Keywords: wind turbine, horizontal shaft,. System efficiency, Tip Speed Ratio and Wind Power.   
Karakterisasi sifat mekanis paduan aluminium dari daur ulang velg untuk produk truck skateboard melalui metode investment casting Sugeng Slamet; Iwan Agus Kurniawan; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Crankshaft Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v6i2.11052

Abstract

Skateboarding adalah olahraga yang menggunakan papan berroda yang berjalan lurus kedepan dengan melewati berbagai rintangan. Truck merupakan salah satu komponen penting berguna sebagai penyangga skateboard terpasang di bawah board. Fabrikasi truck banyak dikerjakan dengan proses permesinan dengan detail kompleksitas dan kepresisian tinggi. Hal ini menjadi kesulitan yang dirasakan pada industri manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik pengecoran logam dengan metode investment casting menggunakan paduan aluminium. Material yang digunakan paduan Aluminium dari proses daur ulang velg motor. Fabrikasi dilakukan melalui metode invesment casting dengan membuat pola menggunakan limbah lilin industri batik. Proses pengecoran dilakukan dengan memperhatikan temperatur tuang sesuai komposisi paduan. Pengujiaan mekanis dilakukan dengan uji kekuatan tarik (ASTM E8M ) dan kekerasan ( HRC). Karakterisasi terhadap paduan Aluminium daur ulang velg motor menunjukkan komposisi 93,8%Al dan 4,4%Si. Sifat mekanis terhadap nilai  kekuatan tarik sebesar 121,89 MPa, modulus elastisitas 721,93 MPa dan nilai kekerasan 63,33 HRC. Metode investment casting mampu diterapkan untuk memproduksi truck skateboard dengan detail komplek dan kepresisian.
Pengaruh grind size dan tipe portafilter terhadap kualitas espresso pada mesin espresso sistem pneumatik Rochmad Winarso; Slamet Khoeron; Rianto Wibowo; Darmanto Darmanto
JURNAL CRANKSHAFT Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Crankshaft Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v6i2.11021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperature, grind size dan jenis portafilter terhadap kadar total dissolved solids (TDS) dan extraction yield (EXT) dan menemukan pengaturan mesin kopi espresso sistem pneumatik yang optimal untuk mencapai kualitas terbaik. Pada penelitian ini dilaksanakan dengan menguji karakteristik kopi espresso yaitu kadar total dissolve solid (TDS) dan extraction yield (EXT) akibat pengaruh temperatur, grind size dan tipe portafilter. Desain eksperimen faktorial penuh (full factorial design of experiments - FFD) digunakan untuk mengidentifikasi variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan pada kualitas espresso yang dihasilkan. Data penelitian diolah menggunakan analisa varian (analysis of variance - ANOVA) dengan bantuan perangkat lunak Minitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperature, grind size dan tipe portafilter secara  statistik memiliki pengaruh yang signifikan dengan tingkat kepercayaan 100% dalam mempengaruhi kadar total dissolved solids (TDS). Grind size dan tipe portafilter secara statistik juga memiliki pengaruh signifikan terhadap extraction yield (EXT) dengan tingkat kepercayaan 100%. Sebaliknya, nilai p-value yang lebih tinggi untuk faktor temperatur menunjukkan bahwa faktor tersebut secara statistik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap extraction yield (EXT). Hasil optimasi respons untuk kadar total dissolved solids (TDS) dan extraction yield (EXT) menghasilkan niai composite desirability (D) sebesar 0,7255. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi optimal yang ditemukan melalui plot optimasi cukup dapat diandalkan dan sesuai dengan model regresi yang telah diuji secara kredibel. Variabel yang dapat menghasilkan kadar total dissolved solids (TDS) dan extraction yield (EXT) paling optimal didapat dari pengaturan temperatur 1000C, grind size 2.8 dan penggunaan un-pressurized portafilter. Kadar total dissolved solids (TDS) dan extraction yield (EXT) yang dihasilkan dari metode respon optimasi ini masing-masing sebesar 11,5252% dan 22,348%.
Orthopedic cast design and simulation: innovations for improved patient care Rochmad Winarso; Rianto Wibowo; Taufiq Hidayat; Dwi Agung Laksono
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.1 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v7i1.12215

Abstract

Some problems that often happen with clay casts are limited joint movement, muscle loss, and lower blood flow. There is a higher chance of systemic problems like clotting, local allergic reactions, skin trauma, compartment syndrome, and heat injuries. Plaster casts can cause skin sores from the pressure on the skin, skin infections, rashes, and stiffness in the joints over time. To get around these problems, many methods combining reverse engineering (RE) and additive manufacturing (AM) have been tested and shown to be effective in healing orthopedic casts problems, which are common fractures. Finite element analysis may be used to forecast the mechanical characteristics of devices such as orthopedic casts. In this study, we will use finite element analysis to examine the orthopedic cast designs' mechanical properties. Acrylonitrile butadiene styrene (ABS) was chosen as the material for this investigation because ABS is a recyclable material. A reduction in safety factor is observed as the weight imparted to the model increases. The utmost recommended burden at loading position 1 is 50 pounds of force. According to the findings derived from the simulations, the application of a 50-pound force burden will yield a safety factor of three. 10 pounds is the utmost weight that is recommended for loading position 2. This is based on the findings of the modeling, which suggest that the 10 lbf loading will generate a safety factor of 3.3. The maximum burden capacity that is advised for loading position 3 is 13 lbf. The deduction of this conclusion is supported by the simulation outcomes, which demonstrate that a 13-pound force application yields a safety factor of 3.01. 220 lbf is the utmost recommended force for loading position 4. Because the 220 lbf loading will produce a safety factor of 3.0, this is the case.
The effect of temperature, pressure, and grind size on Total Dissolved Solids (TDS) and extraction yield of semi-automatic espresso machines Rochmad Winarso; Slamet Khoeron; Rianto Wibowo; Darmanto Darmanto
Jurnal Polimesin Vol 22, No 3 (2024): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v22i3.4636

Abstract

The number of coffee shops in Indonesia has grown from 1,083 stalls in 2016 to over 2,937 booths in 2019, representing a threefold growth. Coffee shop establishments must provide two essential kinds of equipment: espresso machines, which use pressure, and filter machines, which employ infusion. The issue lies in the exorbitant cost and immense power requirements of semi-automatic and automated espresso machines, which necessitate the use of a manual espresso machine for commercial operations. The equipment can generate satisfactory espresso but encounters several challenges; specifically, the espresso generated is characterized by inconsistency, constantly varying in quality. This might arise due to the erratic nature of the manufacturing process. The two objectives of this study are: (1) to design an economically efficient semi-automatic espresso machine capable of producing products that meet the international quality standards set by the Specialty Coffee Association (SCA standard) and (2) to investigate the impact of critical factors such as pressure, temperature, and grind size, on the consistent quality of the resulting coffee (measured by Total Dissolved Solids (TDS) and extraction yield (EXT)). The research employs the Research and Development (RD) methodology. The research findings indicate that the optimal levels of Total Dissolved Solids (TDS) and extraction yield (EXT) may be attained by using a pressure setting of 8 bars, a temperature of 90ºC, and a grind size of 3.2 on the scale. The technique for optimizing the response resulted in Total Dissolved Solids (TDS) levels of 10.03% and extraction yield (EXT) values of 19.56%. The results have been deemed acceptable based on the criteria set by the global standards of Specialty Coffee Association (SCA).