Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN MESIN HAMMER MILL PENGHANCUR BONGKOL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 100KG/JAM SEBAGAI PAKAN TERNAK Zulkarnain, Rifki; Slamet, Sugeng; Hidayat, Taufiq
Prosiding SNATIF Vol 1, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bongkol jagung merupakan salah satu limbah dari tanaman jagung yang tidak memiliki nilai ekonomi di Indonesia. Kandungan nutrisi bongkol jagung berdasarkan analisis di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak meliputi kadar air, bahan kering, protein kasar dan serat kasar berturut-turut sebagai berikut 29,54; 70,45; 2,67 dan 46,52% dalam 100% bahan kering. Bongkol jagung sangat potensial untuk dapat dikembangkan sebagai pakan ruminansia. Namun untuk pengolahannya dibutuhkan suatu mesin yang bisa menghancurkan bongkol jagung kering ini hingga menjadi partikel kecil berukuran 1mm atau krang dari 1mm untuk pakan ternak atau bahan campuran pakan ternak. Untuk itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu diciptakan inovasi untuk meningkatkan nilai ekonomis dan peagar bisa memanfaatkan limbah bongkol jagung kering untuk pakan ternak. Setelah dilakukan perancangan mesin hammer mill ini, diperoleh dimensi dan ukuran mesin yang sesuai dengan standar yang ada, seperti daya motor penggerak yang digunakan, diameter poros yang digunakan, ukuran pulley dan jenis sabuk yang digunakan, serta komponen-komponen mesin lainnya. Sehingga akan dihasilkan mesin hammer mill dengan biaya yang lebih efisien dan terjangkau dan hasil produksinya juga sesuai dengan yang diharapkan. Kata kunci: Bongkol jagung, Hammer mill, Pakan ternak
PERANCANGAN MESIN PENGAYAK PASIR CETAK VIBRATING SCREEN PADA IKM COR DI JUWANA KABUPATEN PATI Sulistiawan, Heru; Slamet, Sugeng
Prosiding SNATIF Vol 1, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak  Salah satu teknik pembentukan bahan logam yang masih up to date ditengah perkembangan proses manufacture lainnya adalah teknik pengecoran logam. Hal ini disebabkan oleh beberapa keuntungan yang diperoleh diantaranya adalah sesuai untuk produk massal dengan biaya yang relatif murah, selain itu juga dapat mengerjakan bentuk yang kompleks. Salah satu sentra industri kecil menengah yang mampu bertahan/ survive ditengah gempuran produk sejenis dari industri besar dan produk import adalah IKM cor di Juwana Kabupaten Pati. Keberadaan industri cor ini telah menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Juwana selain bertani dan nelayan. Penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna tentu menjadi harapan baru bagi IKM cor untuk meningkatkan produktifitas usaha agar mampu bersaing dipasar global. Metode yang digunakan dalam rancang bangun ini meliputi : studi kasus di IKM cor, studi literatur dan jurnal untuk selanjutnya dibuat diagram alir perancangan komponen mesin. Sedangkan tahapan berikutnya adalah membuat mesin pengayak pasir vibrating sreen untuk selanjutnya dilakukan pengujian sehingga diperoleh data teknis dan spesifikasi mesin yang diharapkan.  Teknologi yang sangat dibutuhkan oleh IKM cor adalah mesin pengayak pasir. Sebagaimana diketahui pasir cetak merupakan media utama untuk pembuatan cetakan. Pasir ini ditambang langsung dari alam dalam keadaan masih bercampur dengan tanah serta bebatuan. Untuk memisahkan mineral yang tidak terpakai tersebut digunakan mesin pengayak pasir. Jenis mesin pengayak pasir ini adalah type vibrating screen dengan daya motor penggerak 1,5 HP dengan putaran 1400 rpm. Untuk mereduksi putaran digunakan gear box reducer tipe 60  dengan perbandingan 1: 10, gerakan screen secara translasi bolak-balik yang dihubungkan dengan poros engkol. Kapasitas yang dihasilkan mesin pengayak pasir vibrating reducer ini ± 500 kg/jam.   Kata kunci : cor logam, cetakan pasir, mesin pengayak pasir, vibrating screen
STUDI EKSPERIMEN PEMILIHAN BIOMASSA UNTUK MEMPRODUKSI GAS ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE GASES ) SEBAGAI BAHAN PENGAWET Slamet, Sugeng; Hidayat, Taufiq
Jurnal Simetris Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.97 KB)

Abstract

ABSTRAK   Pengertian umum asap cair merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung karbon dan senyawa- senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode pirolisis, karakteristik biomassa dan parameter reaksi. Metode yang dilakukan  diawali  dengan  melakukan  rancang  bangun  unit  pirolisator  lengkap  dengan  perangkat kondensor dengan pipa tembaga tipe spiral untuk memproduksi gas asap cair dari bahan biomassa yang dipilih yaitu tempurung kelapa dan sampah organik. Metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraian senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui reaksi pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada reaktor pirolisator dengan variasi temperatur 150oC, 250oC dan 300oC selama 8 jam pembakaran. Asap hasil pembakaran dikondensasi  dengan  kondensor  yang  berupa  pipa  tembaga  melingkar.  Hasil  dari  proses  pirolisis diperoleh  tiga  produk  yaitu  asap  cair,  tar,  dan  arang.  Kondensasi  dilakukan  dengan  pipa  atau  koil melingkar  yang  dipasang  dalam  bak  pendingin.  Air  pendingin  dapat  berasal  dari  air  hujan  yang ditampung dalam bak penampungan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah biomassa tempurung kelapa menghasilkan jumlah senyawa fenol lebih besar 30-33%.  Hal ini menunjukkan bahwa pada jenis biomassa ini lebih unggul dalam fungsi sebagai antioksidan, karena kaya akan kandungan senyawa fenol, sehingga lebih optimal dalam hal menghambat kerusakan pangan dengan cara mendonorkan hidrogen. Sedangkan biomassa cangkang kopi pada temperatur 150oC lebih banyak menghasilkan senyawa asam 93%. Kandungan asam efektif dalam mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroba pada produk makanan dengan cara senyawa asam itu menembus dinding sel mikroorganisme yang menyebabkan sel mikroorganisme mati peningkatan kapasitas hasil seiring dengan meningkatnya temperatur uap biomassa.   Kata kunci: Asap cair, pirolisis, kondensasi, pengawet alami, fenol,senyawa asam.
Komposit Partikel Serbuk Gergaji Kayu (Sawdust) Dengan Resin Urea Formaldehid Sebagai Bahan Baku Utama Box Speaker Slamet, Sugeng
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 5, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.839 KB)

Abstract

Penggunaan bahan komposit untuk mencipta produk terus mengalami peningkatan seiring dengan kualitas komposit yang semakin unggul. Sifat mekanis komposit dirancang dengan kekuatan dan kekakuan yang tinggi, dapat memberikan kekuatan dan kekakuan spesifik yang melebihi beberapa kali lipat baja dan aluminium, terhindar dari korosi dan penampilan yang menarik. Salah satu produk yang memanfaatkan bahan komposit adalah box speaker yang menggunakan  partikel serbuk gergaji kayu (sawdust) dengan resin urea formaldehid sebagai pengikat serbuk. Metode penelitian yang diterapkan adalah membuat komposit dari serbuk kayu yang berbeda. Adapun serbuk kayu yang digunakan adalah serbuk kayu trembesi (Samanea Saman) dengan serbuk kayu sengon laut (Albazia Falcaria) yang banyak dibudidayakan, namun serbuk kayunya belum banyak dimanfaatkan. Varibel penelitian yang diteliti adalah kerapatan/density papan partikel, sifat mekanis/bending dan pengujian bunyi yang dihasilkan/acoustic. Spesimen produk dikerjakan dengan mesin hot press dengan perbandingan tekanan kompaksi 2 : 1 dan 3 : 2. Hasil pengujian menunjukkan tingginya densitas bahan komposit menggunakan partikel kayu berbanding terbalik dengan modulus patah bahan. Hal ini disebabkan kekakuan/stiffness bahan komposit meningkat.
OPTIMASI DESAIN STRUKTUR BED MESIN BUBUT CNC TERHADAP PENGARUH DEFLEKSI, FREKUENSI PRIBADI DAN PROSES MANUFAKTUR MILLING Priantoko, Ardhi; Murdifin, Achmad; Adkhiyan, Afin; Slamet, Sugeng
Jurnal Simetris Vol 7, No 1 (2016): JURNAL SIMETRIS VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.38 KB)

Abstract

Tujuan utama dari optimasi desain ini adalah untuk meningkatkan kualitas dari mesin bubut yang akan dibuat BMEPPO-BBPT. Dengan tetap menggunakan material Gray cast iron (FC25) serta menekan jumlah  material yang di butuhkan dalam pembuatan bed bubut tersebut tetapi menghasilkan bentuk desain Slant Bed bubut CNC yang optimal sehingga tidak mengurangi kualitas mesin yang akan dibuat. Perancangan   struktur   bed menggunakan ribbing dapat membuat mesin tetap kokoh dan mampu mengatasi pembebanan yang terjadi akibat berat komponen mesin bubut, namun tetap memenuhi aspek berat yang tidak berlebihan. Proses perancangan dilakukan melalui metode reverse engineering dari desain mesin bubut CNC Leadwell T-6, yang berikutnya akan dimodifikasi untuk melihat  perilaku  statis tepatnya pada defleksi, perilaku  dinamis serta  frekuensi dari desain yang akan diuji menggunakan pendekatan software analisis. Hasil akhirnya adalah mendapatkan desain dengan defleksi  terkecil  serta  gambar  desain  manufaktur  untuk  membantu proses  permesinan milling pada  tahap bembuatan bed mesin bubut CNC tersebut. Kata kunci: Bed, defleksi, frekuensi, desain manufaktur.
Perancangan Mesin High Pressure Die Casting/HPDC untuk memproduksi produk gamelan ( Studi kasus : prototipe gamelan jenis saron ) Slamet, Sugeng; sukis, Mohammad; Hidayat, Taufiq
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Proses manufaktur bahan teknik banyak macamnya mulai dari forging, rolling, bending, welding dan machining. Salah satu teknik manufaktur dan pembentukan bahan logam yang masih up to date ditengah perkembangan proses manufaktur lainnya adalah teknik pengecoran logam. Hal ini disebabkan oleh beberapa keuntungan yang diperoleh diantaranya adalah sesuai untuk produk massal dengan biaya yang relatif murah, selain itu juga dapat mengerjakan bentuk yang kompleks. Produk gamelan secara umum diproduksi melalui proses pemanasan dilanjutkan dengan tempa. Selain produktifitas rendah karena waktu yang dibutuhkan per unit cukup lama, proses tempa banyak menimbulkan tegangan sisa/residual stress. Metode yang digunakan adalah melakukan perancangan mesin high pressure die casting meliputi sistem penggerak, sistem pemanas, konstruksi rangka. Hasil perancangan tersebut selanjutnya menjadi acuan dalam membuat HPDC.Hasil perancangan menghasilkan beberapa perhitungan teknik untuk masing-masing komponen utama baik berupa dimensi dan gambar tekniknya.Gaya penekanan yang diijinkan sebesar 110,6 kg. Pemilihan aktuator sesuai standar BS 5785 : 1980 dengan diameter torak sebesar 40 mm dan diameter batang torak 20 mm double acting cylinder. Daya pompa yang dibutuhkan sebesar 1,3 HP sedangkan daya motor sebesar 1,7 HP. volume reservoir sebesar 20625 cm3. Besarnya energi listrik yang dibutuhkan untuk memanaskan alumuinium hingga 600oC, dibutuhkan waktu 30 menit dengan daya 121,7 Watt. Kata Kunci :HPDC, die casting, gamelan, Cu-Sn, hidrolis
BIOBRIKET CAMPURAN BOTTOM ASH BATU BARA LIMBAH PLTU DAN BIOMASSA MELALUI PROSES KARBONISASI SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN Slamet, Sugeng; Gunawan, Budi
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Batu bara masih merupakan bahan bakar unggulan sebagai sumber energi bagi sejumlah pembangkitan listrik/power plant di Indonesia. Ada beberapa keunggulan yang dimilikinya, selain ketersediaannya yang melimpah, proses produksi yang relatif sederhana, harga murah juga memiliki nilai panas yang sangat tinggi untuk jenis antrasite. Indonesia sebagai negara tropis juga kaya akan sumber energi hayati berupa biomassa yang dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai macam bahan bakar baik padat, gas maupun cair. Salah satunya adalah produk energi biomassa berupa biobriket.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa potensi limbah biomassa dengan bottom ash dengan beberapa komposisi terhadap sifat fisis dan kimia yang dimiliki, untuk referensi sebagai bahan bakar padat alternatif. Metode penelitian yang dilakukan adalah mengolah campuran bottom ash di PLTU Tanjung Jati Kabupaten Jepara jenis sub bituminous yang dikombinasi dengan beberapa biomassa melalui proses karbonisasi. Biomassa yang digunakan meliputi tempurung kelapa, cangkang buah kopi dan cangkang kapuk. Biomassa dan bottom ash yang telah dibuat serbuk, selanjutnya dilakukan proses kompaksi dengan tekanan kompaksi 4 : 2. Komposisi biomassa dan bottom ash terdiri 50 : 50 ; 60 : 40 ; 70 : 30 dalam prosen berat. Pengujian yang dilakukan dari biobriket campuran bottom ash dan biomassa ini adalah komposisi senyawa, kadar air, kadar abu terhadap nilai teoritis batu bara jenis bituminous.. Hasil pengujian menggunakan SEM-EDS menunjukkan pengurangan prosen berat bottom ash menaikkan kadar carbon dan menurunkan senyawa SOx pada semua komposisi biobriket. Kadar carbon campuran bottom ash dengan biomassa arang tempurung kelapa naik rata-rata 10,95%, arang cangkang kopi 7.25% dan arang cangkang kapuk 15.0%. Sedangkan senyawa sulfur oksida (SOx) pada biobriket menunjukkan prosentase berbeda, komposisi terendah pada campuran biobriket 60 : 40 biomassa tempurung kelapa. Kadar air campuran bottom ash dengan biomassa tempurung kelapa naik rata-rata 2.68%, cangkang kulit kopi 3.93% dan cangkang kulit kapuk 2.75%. Sedangkan kadar abu biomassa tempurung kelapa naik rata-rata 11.41%, cangkang kulit kopi 11.09% dan cangkang kulit kapuk 9.13%. Penambahan biomassa pada biobriket meningkatkan kadar abu hingga 15%. Kata kunci : biomassa, bottom ash, biobriket, kadar air, kadar abu
MESIN CRUSHERDENGAN KAPASITAS 120 KG/JAM SEBAGAI PENGOLAH LIMBAH KERTAS DAN KAIN Dahlan, Moh.; Slamet, Sugeng
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Di Kabupaten Kudus, saat ini berkembang UMKM dalam usaha pembuatan eternit. UMKM ini kebanyakan terletak di Desa Getas Pejaten, kurang lebih 7 km dari pusat kota. Bahan baku pembuatan eternit terdiri ini terdiri dari semen, serat kain. Disatu sisi, di Kabupaten Kudus banyak tumbuh sentra-sentra industri garment seperti di desa Langgar Dalem, Loram Wetan, Loram Kulon, Megawon, Klumpit, Undaan dan masih banyak lagi yang menghasilkan limbah kain tidak termanfaatkan. Untuk itu diperlukan inovasi dalam memanfaatkan bahan baku yang melimpah tersebut guna memenuhi UKM pembuatan eternit. Tujuan dari penelitian ini adalah; merancang bangun mesin pengolah limbah kertas dan kain menjadi bahan baku eternit untuk produksi UKM eternit dengan 1200 gr/putaran dan tenaga penggerak menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) melakukan survey ketersediaan bahan baku berupa sampah kain/kertas, serta menganalisa kualitas serat penguat bahan baku. 2) merancang desain dari mesin pengolah limbah kain/kertas, 3) pembuatan mesin crusher dengan kapasitas 120 kg/jam. 4) pengujian mesin yang telah dibuat. Telah dibuat mesin pengolah limbah kertas dan kain dengan mesin crusher sebesar 1200 gr/putaran, sebagai bahan baku eternity untuk meningkatkan kapasitas produksi industry eternity, dengan kemampuan tenaga penggerak menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. Kata kunci: limbah, eternit, pengolah kain dan kertas.
PENGARUH KOMPOSISI DAN TEMPERATUR RUANG TERHADAP FLUIDITAS PADUAN PERUNGGU TIMAH MELALUI INVESTMENT CASTING Slamet, Sugeng; Suyitno, Suyitno
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Logam perunggu merupakan paduan antara tembaga dengan timah yang lebih dikenal dengan paduan Cu-Sn. Perunggu merupakan paduan berbahan dasar tembaga yang telah lama digunakan untuk berbagai macam keperluan. Komposisi timah yang ada dalam paduan perunggu juga sangat menentukan sifat fisis yang dihasilkan. Perunggu selain digunakan  untuk membuat berbagai macam produk rumah tangga, asesories, komponen permesinan, juga digunakan untuk membuat alat musik gamelan. Keberhasilan proses pengecoran perunggu timah sangat dipengaruhi sifat mampu alir dan mampu isi pada cetakan. Metode yang dilakukan adalah membuat paduan perunggu timah pada batas high tin bronze. Paduan yang digunakan yaitu Cu-(20,22, 24 dan 25%)Sn. Paduan perunggu dilakukan peleburan pada temperatur Tm, TS1 dan TS2. Pengujian fluiditas menggunakan jenis cetakan  investment casting dengan model cetakan Birmingham. Variasi rongga cetakan dibuat dengan ketebalan strip plat 1.5,2,3,4 dan 5 mm dengan panjang 400 mm. Temperatur cetakan saat penuangan pada temperatur rata-rata 300°C. Pengujian dilakukan dengan menentukan panjang fluiditas paduan perunggu pada beberapa komposisi dengan variasi temperatur penuangan..Hasil pengujian menunjukkan panjang fluiditas mengalami penurunan dengan penambahan Sn pada temperatur lebur (Tm). Peningkatan temperatur Ts1 dan Ts2 mampu meningkatkan laju fluiditas. Peningkatan tebal strip plat meningkatkan laju fludititas pada setiap komposisi paduan perunggu timah. Laju fluiditas sangat penting untuk menghindari gagal produk terutama pada pembuatan produk cor berdinding tipis. Kata kunci : fluiditas, komposisi paduan, perunggu timah, investment casting, temperatur tuang.
PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BOTTOM ASH P L T U DENGAN BIOMASSA CANGKANG KOPI Gunawan, Budi; Slamet, Sugeng
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.289 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.464

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah membuat biobriket dari bottom ash limbah batu bara PLTU PT Pura Barutama dengan biomassa cangkang kopi. Pengujian yang akan dilakukan meliputi; kadar karbon, kandungan sulfur oksida, kadar abu dan airnya. Metode pembuatan dengan mencampur bottom ash dengan bomassa cangkang kopi menggunakan pengikat tetes tebu. Variasi perbandingan antara bottom ash dan biomassa adalah; 50:50, 60:40 dan 70:30. Pengujian kadar karbon dan kandungan sulfur oksida menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil pengujian menggunakan menunjukkan pada komposisi bottom ash yang sedikit bisa menaikkan kadar karbon dan menurunkan kandungan sulfur oksida. Kadar karbon naik rata-rata 7.25%. Pada pengujian kadar air naik rata-rata 3.93%. Sedangkan pengujian kadar abu menunjukkan kenaikan rata-rata 11.09% Kata kunci: cangkang kopi, karbonisasi, biomassa, biobriket, bottom ash.