Claim Missing Document
Check
Articles

Penentuan Sub-sub Daerah Aliran Stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal Menggunakan Constant Electric Current Method (CECM) Hudaya, Akhmad Zidni; Indarto, Indarto; Deendarlianto, Deendarlianto
Jurnal Simetris Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.869 KB)

Abstract

ABSTRAK Visualisasi dan liquid hold-up aliran stratified udara-air pada pipa horizontal sebagai fungsi waktu (dia. dalam pipa 26,0 mm dan total panjang seksi uji 9,5 m) telah diteliti secara eksperimental. Pada penelitian ini, studi visualisasi dilakukan dari analisa data visual yang dihasilkan kamera video kecepatan tinggi dan perilaku tebal film aliran diteliti dengan mengukur liquid hold-up menggunakan Constant Electric Current Method (CECM). Prinsip dari metode ini didasarkan atas perbedaan konduktivitas pada cairan dan gas. Pada penelitian ini digunakan sensor CECM sebanyak 3 buah dengan jarak aksial antar sensor 215 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik gelombang antarmuka yang dihasilkan dari pemprosesan sinyal CECM dan studi visual dapat digunakan untuk menentukan sub-sub daerah aliran stratified . Peta pola aliran stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal yang dihasilkan dari penelitian ini dipresentasikan dan dibandingkan dengan peta-peta yang ada dari penelitian-penelitian terdahulu. Kata Kunci : Sub-sub daerah aliran, aliran stratified, CECM, gelombang antarmuka
STUDI EKSPERIMEN MENGE NAI FLUKTUASI TEKANAN DAN TEGANGAN GESER ANTARMUKA PADA ALIRAN STRATIFIED AIR UDARA PADA PIPA HORIZONTAL Gunawan, Dony; Hudaya, Akhmad Zidni; ., Indarto
ENGINEERING Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.958 KB)

Abstract

Pola aliran stratified merupakan salah satu aliran dua fasa gas-cairan yang sederhana, akan tetapi pembahasan yang komprehensif tentang aliran ini masih kurang lengkap. Pada aliran stratified dalam pipa, fasa cairan dan fasa gas terpisah secara jelas oleh adanya perbedaan berat jenis antara kedua fasa. Banyak sistem perpipaan didesain untuk beroperasi pada daerah aliran stratified karena mempunyai tingkat keamanan operasional yang tinggi. Prediksi dari aliran stratified telah lama menjadi area yang menarik untukpenerapan dari model-model aliran terpisah ( two fluid model ), akan tetapi kesulitan utamanya adalah prediksi dari tegangan geser cairan-dinding dan tegangan geser antarmuka. Metodologi yang digunakan adalah visualisasi dan pengukuran beda tekanan. Pipa acrylic transparan ID 26 mm dan panjang total 9 m digunakan agar perilaku aliran dapatdiamati. Seksi uji visualisasi mempunyai panjang 1 meter, ditempatan pada jarak 200 D dari mixer. Tebal film aliran diamati mengguna kan kamera video kecepatan tinggi, kemudian diolah menjadi data kuantitatif menggunakan metode image processing. Fluida kerja air dan udara dicampur melalui mixerberjenis simpel T yang dilengkapi plat pemisah mengalir searah sepanjang pipa horisontal. Pengukuran fluktuasi beda tekanan pada seksi uji diukur dengan menggunakan sensor tekanan validynedengan posisi pressure tap berjarak 75 D dari mixerdan jarak antar pressure tap 3,38 m. Sinyal keluaran sensor tekanan diubah oleh Analog to Digital  Converter (ADC) menjadi sinyal tekanan fungsi waktu. Penelitian dilakukan pada tekanan atmosfir dan kondisi adiabatis dengan variabel pada penelitian inimeliputi kecepatan superfisial air (J L) dari 0,025 m/ssampai 0,1 m/s dan kecepatan superfisial udara (J G) dari 0,94 m/s sampai 12 m/s Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Pola aliran stratifiedyang meliputi stratified smooth , stratified wavy + ripple, stratified wavy + roll danpseudo-slug telah berhasil diidentifikasi baik secara visual dan sinyal tekanan. 2). Semakin besar J G dan JL maka pressure gradient akan semakin besar. 3). Pada J L dijaga konstan, semakin tinggi nilai J G maka tegangan geser antarmuka semakin tinggi. 4). Pada JG yang konstan dengan nilai kecil, perubahan JL tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan geser antarmuka. Sedangkan pada J G yang konstan dengan nilai besar, semakin besar nilai J L maka tegangan geser antarmuka cenderung semakin besar. 5). Semakin besar nilai Re L dan J G maka nilai fi akan semakin besar.Kata kunci : aliran stratified air-udara, penurunan tekanan, tegangan geser antarmuka.
STUDI EKSPERIMEN MENGENAI SUB-SUB POLA ALIRAN STRATIFIED PADA ALIRAN DUA FASA SEARAH BERDASAR FLUKTUASI BEDA TEKANAN PADA PIPA HORISONTAL Wibowo, Rianto; Hudaya, Akhmad Zidni; Kabib, Masruki
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.67 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.476

Abstract

ABSTRAK Keakuratan perhitungan rekayasa untuk aliran dua fasa sangat tergantung dari model dan karakteristik spesifik dari peta pola aliran tersebut, sehingga penentuan pola-pola aliran dan sub-sub pola aliran menjadi sangat penting. Pada tataran aplikasi, pengkajian pola aliran stratified menggunakan metode analisis statistik dengan fluktuasi tekanan sangat cocok diaplikasikan pada industri karena tidak ada persyaratan untuk bahan pipa, khususnya dimana sensor tekanan akan dipasang. Hal ini juga akan menghapus segala keterbatasan pengkajian pola aliran stratified dengan menggunakan metode konduktansi. Tujuan dari studi ini adalah mengklasifikasi sub-sub pola aliran stratified air-udara pada pipa horizontal berdasarkan hasil pengukuran sinyal keluaran sensor tekanan. Metodologi yang digunakan adalah kaji eksperimental visualisasi dan pengukuran fluktuasi beda tekanan. Pipa acrylic transparan dengan diameter dalam 26 mm dan panjang 10 m digunakan agar sub-sub pola aliran stratified dapat diamati secara visual menggunakan kamera video kecepatan tinggi. Untuk mengukur fluktuasi beda tekanan dilakukan dengan pengukuran tekanan diferensial pada seksi uji dengan posisi tap 180 D dan 210 D. Hasil penelitian menunjukan visualisasi sub-sub pola aliran stratified yang diamati masih cukup sulit dideteksi jika hanya dengan kehadiran fluktuasi beda tekanan saja. Kata kunci: aliran stratified, pengukuran tekanan, sub-sub pola aliran, visualisasi.
STUDI EKSPERIMEN MENGE NAI FLUKTUASI TEKANAN DAN TEGANGAN GESER ANTARMUKA PADA ALIRAN STRATIFIED AIR UDARA PADA PIPA HORIZONTAL Gunawan, Dony; Hudaya, Akhmad Zidni; ., Indarto
ENGINEERING Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.958 KB)

Abstract

Pola aliran stratified merupakan salah satu aliran dua fasa gas-cairan yang sederhana, akan tetapi pembahasan yang komprehensif tentang aliran ini masih kurang lengkap. Pada aliran stratified dalam pipa, fasa cairan dan fasa gas terpisah secara jelas oleh adanya perbedaan berat jenis antara kedua fasa. Banyak sistem perpipaan didesain untuk beroperasi pada daerah aliran stratified karena mempunyai tingkat keamanan operasional yang tinggi. Prediksi dari aliran stratified telah lama menjadi area yang menarik untukpenerapan dari model-model aliran terpisah ( two fluid model ), akan tetapi kesulitan utamanya adalah prediksi dari tegangan geser cairan-dinding dan tegangan geser antarmuka. Metodologi yang digunakan adalah visualisasi dan pengukuran beda tekanan. Pipa acrylic transparan ID 26 mm dan panjang total 9 m digunakan agar perilaku aliran dapatdiamati. Seksi uji visualisasi mempunyai panjang 1 meter, ditempatan pada jarak 200 D dari mixer. Tebal film aliran diamati mengguna kan kamera video kecepatan tinggi, kemudian diolah menjadi data kuantitatif menggunakan metode image processing. Fluida kerja air dan udara dicampur melalui mixerberjenis simpel T yang dilengkapi plat pemisah mengalir searah sepanjang pipa horisontal. Pengukuran fluktuasi beda tekanan pada seksi uji diukur dengan menggunakan sensor tekanan validynedengan posisi pressure tap berjarak 75 D dari mixerdan jarak antar pressure tap 3,38 m. Sinyal keluaran sensor tekanan diubah oleh Analog to Digital  Converter (ADC) menjadi sinyal tekanan fungsi waktu. Penelitian dilakukan pada tekanan atmosfir dan kondisi adiabatis dengan variabel pada penelitian inimeliputi kecepatan superfisial air (J L) dari 0,025 m/ssampai 0,1 m/s dan kecepatan superfisial udara (J G) dari 0,94 m/s sampai 12 m/s Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Pola aliran stratifiedyang meliputi stratified smooth , stratified wavy + ripple, stratified wavy + roll danpseudo-slug telah berhasil diidentifikasi baik secara visual dan sinyal tekanan. 2). Semakin besar J G dan JL maka pressure gradient akan semakin besar. 3). Pada J L dijaga konstan, semakin tinggi nilai J G maka tegangan geser antarmuka semakin tinggi. 4). Pada JG yang konstan dengan nilai kecil, perubahan JL tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan geser antarmuka. Sedangkan pada J G yang konstan dengan nilai besar, semakin besar nilai J L maka tegangan geser antarmuka cenderung semakin besar. 5). Semakin besar nilai Re L dan J G maka nilai fi akan semakin besar.Kata kunci : aliran stratified air-udara, penurunan tekanan, tegangan geser antarmuka.
The Visualization Study on the Slug Flow Mechanisms of the Air-Water Two-Phase in a 50 mm Horizontal Pipe Dinaryanto, Okto; Hudaya, Akhmad Zidni; Deendarlianto, Deendarlianto; Indarto, Indarto
SENATIK STT Adisutjipto Vol 4 (2018): Transformasi Teknologi untuk Mendukung Ketahanan Nasional [ ISBN 978-602-52742-0-6 ]
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.273 KB) | DOI: 10.28989/senatik.v4i0.171

Abstract

The slug flow phenomena are often encountered in various industrial applications such as petroleum, process, and power plant. The presence of slug flow should be avoided as it causes structural damage due to resonance, corrosion and pipes blast. From the view point of multiphase flow, the understanding of the slug initiation mechanism is very important in pipeline design. This research is conducted using horizontal transparent acrylic pipes with diameters of 50 mm with a variation on the superficial velocity of water between 0,1 m/s and 0,77 m/s and superficial velocity of air between 0,31 m/s and 6,2 m/s. In the present experimental study, the slug initiation mechanisms was explained by visual observation by using high speed video cameras. As the results, the slug flow initiation mechanism were clarified. Furthermore, the proposed of flow initiation map was introduced.
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL KECEPATAN DAN KETEPATAN PENGHENTIAN PROSES PENGELASAN PADA PROSES PENGELASAN PIPA Cahyono, Candra Dwi; Qomaruddin, Qomaruddin; Setiawan, Hera; Hudaya, Akhmad Zidni
JURNAL CRANKSHAFT Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Crankshaft Vol.2 No.2 September 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.644 KB) | DOI: 10.24176/crankshaft.v2i2.3833

Abstract

Proses pengelasan melingkar banyak dijumpai pada proses manufaktur di dunia industri seperti proses pengelasan pada rangka berbentuk pipa, tabung tekan, pipa distribusi dan lain-lain. Pada proses pengelasan melingkar secara manual sering kali ditemukan cacat las karena adanya kesulitan pengelasan pada bidang yang melingkar. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dibuat alat bantu pemutar benda kerja pada proses pengesahan dan dapat diatur kecepatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rancang bangun sistem kontrol urutan proses, kecepatan dan ketepatan penghentian proses pengelasan pada proses pengelasan pipa. Metodologi penelitian ini dimulai dengan kajian pustaka, analisa kebutuhan sistem kontrol, desain sistem kontrol, pembuatan dan pengujian alat. Sebagai hasil, peralatan bantu proses pengelasan pada benda kerja yang melingkar telah berhasil dibuat. Beberapa parameter proses manufaktur dapat ditampilkan dalam LCD. Kecepatan pengelasan benda kerja pada tampilan LCD dibandingkan dengan pengujian dengan tacho meter mempunyai persentase kesalahan berturut-turut berkisar 1,5 ~ 1,7% dan 1,75 ~ 2% pada range pengujian antara 860 ~ 400 rpm Kata kunci: kecepatan pengelasan, pengelasan pipa, sistem kontrol
Desain Dan Simulasi Mesin Sortir Biji Kopi Kering Dengan Sistem Penggerak Engkol Fatih, Ahmad; Kabib, Masruki; Hudaya, Akhmad Zidni
JURNAL CRANKSHAFT Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Crankshaft Vol.4 No.1 Maret 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v4i1.6015

Abstract

There are still many coffee beans processed by home industry that still do not have a coffee bean sieving machine, and the products produced are still of many sizes that do not meet the standard, so the selling power of the salt is cheap. To solve this problem, a coffee bean sieving machine will be designed with a home industry scale capacity of 300 kg / hour.The design of this sieving machine aims to be able to separate the size of coffee beans that meet the standards, so that it can produce consumption coffee beans with a size that meets SNI consumption coffee beans, This sorting machine is specifically used for robusta coffee beans. The design of the tool uses 3 aluminum containers arranged in stages. Each container has holes of different diameters, namely 7 mm, 5 mm and 3 mm. and it is expected that this machine can sort 300kg / hour.
STUDI EKSPERIMEN MENGE NAI FLUKTUASI TEKANAN DAN TEGANGAN GESER ANTARMUKA PADA ALIRAN STRATIFIED AIR UDARA PADA PIPA HORIZONTAL Dony Gunawan; Akhmad Zidni Hudaya; Indarto .
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.958 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i1.413

Abstract

Pola aliran stratified merupakan salah satu aliran dua fasa gas-cairan yang sederhana, akan tetapi pembahasan yang komprehensif tentang aliran ini masih kurang lengkap. Pada aliran stratified dalam pipa, fasa cairan dan fasa gas terpisah secara jelas oleh adanya perbedaan berat jenis antara kedua fasa. Banyak sistem perpipaan didesain untuk beroperasi pada daerah aliran stratified karena mempunyai tingkat keamanan operasional yang tinggi. Prediksi dari aliran stratified telah lama menjadi area yang menarik untukpenerapan dari model-model aliran terpisah ( two fluid model ), akan tetapi kesulitan utamanya adalah prediksi dari tegangan geser cairan-dinding dan tegangan geser antarmuka. Metodologi yang digunakan adalah visualisasi dan pengukuran beda tekanan. Pipa acrylic transparan ID 26 mm dan panjang total 9 m digunakan agar perilaku aliran dapatdiamati. Seksi uji visualisasi mempunyai panjang 1 meter, ditempatan pada jarak 200 D dari mixer. Tebal film aliran diamati mengguna kan kamera video kecepatan tinggi, kemudian diolah menjadi data kuantitatif menggunakan metode image processing. Fluida kerja air dan udara dicampur melalui mixerberjenis simpel T yang dilengkapi plat pemisah mengalir searah sepanjang pipa horisontal. Pengukuran fluktuasi beda tekanan pada seksi uji diukur dengan menggunakan sensor tekanan validynedengan posisi pressure tap berjarak 75 D dari mixerdan jarak antar pressure tap 3,38 m. Sinyal keluaran sensor tekanan diubah oleh Analog to Digital  Converter (ADC) menjadi sinyal tekanan fungsi waktu. Penelitian dilakukan pada tekanan atmosfir dan kondisi adiabatis dengan variabel pada penelitian inimeliputi kecepatan superfisial air (J L) dari 0,025 m/ssampai 0,1 m/s dan kecepatan superfisial udara (J G) dari 0,94 m/s sampai 12 m/s Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Pola aliran stratifiedyang meliputi stratified smooth , stratified wavy + ripple, stratified wavy + roll danpseudo-slug telah berhasil diidentifikasi baik secara visual dan sinyal tekanan. 2). Semakin besar J G dan JL maka pressure gradient akan semakin besar. 3). Pada J L dijaga konstan, semakin tinggi nilai J G maka tegangan geser antarmuka semakin tinggi. 4). Pada JG yang konstan dengan nilai kecil, perubahan JL tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan geser antarmuka. Sedangkan pada J G yang konstan dengan nilai besar, semakin besar nilai J L maka tegangan geser antarmuka cenderung semakin besar. 5). Semakin besar nilai Re L dan J G maka nilai fi akan semakin besar.Kata kunci : aliran stratified air-udara, penurunan tekanan, tegangan geser antarmuka.
Penentuan Sub-sub Daerah Aliran Stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal Menggunakan Constant Electric Current Method (CECM) Akhmad Zidni Hudaya; Indarto Indarto; Deendarlianto Deendarlianto
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Simetris
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.869 KB) | DOI: 10.24176/simet.v4i1.124

Abstract

ABSTRAK Visualisasi dan liquid hold-up aliran stratified udara-air pada pipa horizontal sebagai fungsi waktu (dia. dalam pipa 26,0 mm dan total panjang seksi uji 9,5 m) telah diteliti secara eksperimental. Pada penelitian ini, studi visualisasi dilakukan dari analisa data visual yang dihasilkan kamera video kecepatan tinggi dan perilaku tebal film aliran diteliti dengan mengukur liquid hold-up menggunakan Constant Electric Current Method (CECM). Prinsip dari metode ini didasarkan atas perbedaan konduktivitas pada cairan dan gas. Pada penelitian ini digunakan sensor CECM sebanyak 3 buah dengan jarak aksial antar sensor 215 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik gelombang antarmuka yang dihasilkan dari pemprosesan sinyal CECM dan studi visual dapat digunakan untuk menentukan sub-sub daerah aliran stratified . Peta pola aliran stratified Udara-Air pada Pipa Horisontal yang dihasilkan dari penelitian ini dipresentasikan dan dibandingkan dengan peta-peta yang ada dari penelitian-penelitian terdahulu. Kata Kunci : Sub-sub daerah aliran, aliran stratified, CECM, gelombang antarmuka
STUDI EKSPERIMEN MENGENAI SUB-SUB POLA ALIRAN STRATIFIED PADA ALIRAN DUA FASA SEARAH BERDASAR FLUKTUASI BEDA TEKANAN PADA PIPA HORISONTAL Rianto Wibowo; Akhmad Zidni Hudaya; Masruki Kabib
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.67 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.476

Abstract

ABSTRAK Keakuratan perhitungan rekayasa untuk aliran dua fasa sangat tergantung dari model dan karakteristik spesifik dari peta pola aliran tersebut, sehingga penentuan pola-pola aliran dan sub-sub pola aliran menjadi sangat penting. Pada tataran aplikasi, pengkajian pola aliran stratified menggunakan metode analisis statistik dengan fluktuasi tekanan sangat cocok diaplikasikan pada industri karena tidak ada persyaratan untuk bahan pipa, khususnya dimana sensor tekanan akan dipasang. Hal ini juga akan menghapus segala keterbatasan pengkajian pola aliran stratified dengan menggunakan metode konduktansi. Tujuan dari studi ini adalah mengklasifikasi sub-sub pola aliran stratified air-udara pada pipa horizontal berdasarkan hasil pengukuran sinyal keluaran sensor tekanan. Metodologi yang digunakan adalah kaji eksperimental visualisasi dan pengukuran fluktuasi beda tekanan. Pipa acrylic transparan dengan diameter dalam 26 mm dan panjang 10 m digunakan agar sub-sub pola aliran stratified dapat diamati secara visual menggunakan kamera video kecepatan tinggi. Untuk mengukur fluktuasi beda tekanan dilakukan dengan pengukuran tekanan diferensial pada seksi uji dengan posisi tap 180 D dan 210 D. Hasil penelitian menunjukan visualisasi sub-sub pola aliran stratified yang diamati masih cukup sulit dideteksi jika hanya dengan kehadiran fluktuasi beda tekanan saja. Kata kunci: aliran stratified, pengukuran tekanan, sub-sub pola aliran, visualisasi.